Anda di halaman 1dari 31

Anatomi Fisiologi Sistem Saraf

Oleh :
1.
2.
3.
4.

Putri Dika Rahmawati


Syafitri
Nadira Nurarifah
Retria Octa Wedista

Notulen:
Mia Zulfiana
Prangga Asih Waskito

Politeknik kesehatan kementrian kesehatan jakarta II

ANATOMI
PENGERTIAN SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk
menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,
yaitu :

bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.


serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
gsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar

SEL-SEL PADA SISTEM SARAF


1. Neuron
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel
saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan Sel
Bagian yang mengendalikan metabolisme ke seluruh tubuh. Badan sel saraf
merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Pada badan sel saraf
terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom,
dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma
tempat transportasi sintesis protein.
b. Akson
- suatu prosesus tunggal yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit.
- Semua akson dari sistm saraf parifer dibungkus oleh lapisan schwann
(neurolema) yang dihasilkan oleh sel-sel schwan
- Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat
benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh
beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak.
- Selaput mielin dibungkus oleh sel-sel sachwann yang akan membentuk
suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut
neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada
yang tidak dibungkus oleh lapisan myelin.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan
fungsinya, yaitu:
1) Sel saraf sensorik,
2) Sel saraf motorik
3) Sel saraf penghubung
Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel
saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf
motorik.Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan.
Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak
antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan
kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim
kolinesterase.

No
1
2
3

Pembeda
Ukuran Dendrit
Ukuran Neurit
Fungsi Dendrit

Sensorik
Panjang
Panjang
Menerima rangsangan
dari reseptor

Penghubung
Pendek
Pendek
Menerima dan
merusak
rangsangan

Fungsi Neurit

Meneruskan rangsangan
ke sel saraf lain

Menerima dan
meneruskan
rangsangan

Motorik
Pendek
Panjang
Menerima
rangsangan
dari sel saraf
lain
Meneruskan
rangsangan ke
efektor

c. Dendrit
Perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek. Permukaan
dendrit penuh dengan spina dendrit yang dikususkan untuk berhubungan
dengan neuron lain. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabangcabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel.

2. Sel Neuroglial
Sel penunjang tambahan pada susunan saraf pusat. Sel Neuroglial terdiri dari :
a) Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus
panjang,sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel
atau kakivascular.
b) Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badanselnya kecil dan
jumlahprosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
c) Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya
memilikiperan fagositik.
d) Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral
danronggal medulla spinalis.

SISTEM SARAF PUSAT


Komponen :
1. Otak
2. Modula spinalis
-

OTAK
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat
total otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar
1,4 kilogram dan mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan
informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area
penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuklekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya. Semakin
berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan yang
berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke

atas (gunungan) dinamakan girus. Otak mendapatkan impuls dari sumsum


tulang belakang dan 12 pasang saraf kranial. Setiap saraf tersebut akan
bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia dibagi menjadi tiga
bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.

1. Perkembangan Otak
Bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang
dibungkus oleh selaput otak yang kuat.
a. Otak Depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus. Otak
besar merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume
seluruh bagian otak. Bagian tertentu merupakan bagian paling penting dalam
penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan
bagian tubuh lainnya. Bagian otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer),
yaitu belahan otak kiri dan otak kanan. Di antara bagian kiri dan kanan
hemisfer otak, terdapat jembatan jaringan saraf penghubung yang disebut
dengan corpus callosum.

Di bagian permukaan otak besar terdapat bagian yang disebut telensefalon serta
diensefalon. Pada bagian diensefalon, terdapat banyak sumber kelenjar yang
menyekresikan hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis).
Bagian telensefalon merupakan bagian luar yang mudah kita amati dari model
torso.
Beberapa bagian dari hemisfer mempunyai tugas yang berbeda terhadap informasi
yang
masuk.
Bagian-bagian
tersebut
adalah
sebagai
berikut.
A. Temporal
B. Oksipital
C. Parietal
D. Frontal

b. Otak Tengah
Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada otak
tengah terdapat lobus opticus. Pada bagian otak tengah, banyak diproduksi
neurotransmitter yang mengontrol pergerakan lembut.
c. Otak Belakang
Bagian yang menonjol kebanyakan tersusun dari lapisan fiber (berserat) dan
termasuk sel yang terlibat dalam pengontrolan pernafasan. Otak belakang
tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan pons varoli.
Kerja otak kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti
proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga
keseimbangan posisi tubuh. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang
menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan
medula oblongata.

2. Pelindung Otak
Otak dilindungi oleh :
- kulit kepala dan rambut
- tulang tengkorak dan columna vertebal
- meningen (selaput otak)
Lapisan meningeal terdiri dari pia meter,lapisan araknoid dan durameter.
a) Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dantipis, serta melekat erat pada
otak.
b) Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung
sedikit pembuluh darah.
c) Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua
lapisan.

3. Bagian-bagian otak
a. Hemisfer cerebral (cerebrum : otak besar )
Berpasangan (kanan dan kiri ) bagian atas dari otak yng mengisi lebih dari
setengah masa otak. Permukaannya berasal dari bagian yang menonjol (gyri)
dan lekukan (sulci).
Cerebrum dibagi menjadi 4 lobus yaitu :
- Lobus frontalis
- Lobus parientalis
- Lobus occipitallis
- Lobus temporalis

b. Cerebelum (otak kecil)


Terletak dalam frosa cranial posterior, di bawah tentorium cerebelum bagian
posterior dari pons varoli dan medula oblongata. Cerebelum mempunyai dua
hemisfer yang dihubungkan oleh fermis. Berat cerebrum kurang lebih 150
gram (85-9%) dari berat otak seluruhnya.
c. Ventrikel Otak
Berupa rongga yang saling berhubungan di dalam otak yang berisi cairan
serebrospinalis.

Ada 3 jenis kelompok saraf yang dibentuk oleh saraf cerebrospinalis yaitu :
1. Saraf sensorik
2. Saraf motorik
3. Saraf campuran
-

MEDULA SPINALIS

Disebut juga sumsum tulang belakang yang terlindung di dalam tulang


belakang. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan
perpanjangan dari sistem saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat
yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum tulang belakang
juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang
memanjang dari pangkal leher, hingga ke selangkangan. Bila sumsum tulang
belakang ini mengalami cidera ditempat tertentu, maka akan mempengaruhi
sistem saraf disekitarnya, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan di area
bagian bawah tubuh, seperti anggota gerak bawah (kaki).
Secara anatomis, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf
yang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang atau
biasa disebut medulla spinalis ini, merupakan kumpulan sistem saraf dari dan

ke otak. Secara rinci, ruas-ruas tulang belakang yang melindungi sumsum


tulang belakang ini adalah sebagai berikut:
Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari
7 pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang
dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang dari
segmen koxigeus.

Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah
tengkuk.
Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk
bagian belakang torax atau dada.
Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah
lumbal atau pinggang.
Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os
sakrum (tulang kelangkang).
Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang
koksigeus (tulang tungging)

SUSUNAN SARAF PARIFER


Komponen :

1. Susunan saraf somatic


2. Susunan saraf otonom
- sistem saraf simpatis
- sistem saraf parasimpatis
Susunan saraf somatic (sistem saraf sadar)
Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda
makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem
saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang
saraf kranial, yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar dari
sumsum tulang belakang 31 pasang saraf spinal terlihat pada. Saraf-saraf spinal
tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik. Dua belas pasang saraf
kranial tersebut, antara lain sebagai berikut.
a) Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakansaraf
sensori.
b) Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf tersebut
merupakan saraf motorik.
c) Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf tersebut
merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik. Agar lebih memahami
tentang jenis-jenis saraf kranial.

Sistem saraf simpatis


Terletak didepan kolumna vertebrata dan berhubungan dengan sumsum tulang
belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistem saraf ini terdiri dari serangkaian urat
kembar yang bermuatan ganglion, urat-urat ini bergerak dari dasar tengkorak yang
terletak di depan lokasi sebagai gaglion koksi. Gaglion-gaglion itu berpasangan dan
disebarkan dari daerah-daerah berikut : daerah leher 3 pasang gaglion servikal, daerah
dada 11 pasang gaglion torakal,daerah pinggang 4 pasang gaglion tumbal, daerah
pelvis 4 pasang gaglion sekral dan didepan koksi 1 pasang gaglion koksis.
Sistim simpatis terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Kornu anterior segmen torakalis ke-1 sampai ke-12 dan segmen lumbalis
1-3 terdapat rukleus vegetatif yang berisi kumpulan-kumpulan sel saraf
simpatis.
2. Trunkus simpatikus beserta cabang-cabangnya. Di sebelah kiri dan kanan
vertebra terdapat barisan gaglion saraf simpatikus yang membujur di
sepanjang vertebrata. Barisan gaglion-gaglion saraf simpatikus ini disebut
trunkus simpatikus. Gaglion-gaglion ini berisi sel saraf simpatis. Antara
gaglion satu dengan gaglion lainnya, atas, bawah kiri dan kanan
dihubungkan dengan saraf simpatis yang keluar masuk ke dalam gagliongaglion itu. Hal ini menyebabkan sepasang trunkus simpatikus berbentuk
rongga.

3. Fleksus simpatikus beserta cabang-cabangnya. Di dalam abdomen, pelvis,


toraks serta di dekat organ-organ yang dipersarafi oleh saraf simpatis
(otonom) umumnya terdapat fleksus-fleksus yang dibentuk oleh saraf
simpatis gaglion yaitu fleksus/gaglion simpatikus.
Gaglion lainnya (simpatis) berhubungan dengan rangkaian 2 gaglion besar, ini
bersama serabutnya membentuk fleksus-fleksus simpatis
A. Fleksus kardio, terletak dekat dasar jantung serta mengarahkan cabangnya
ke darah tersebut dan paru-paru.
B. Fleksus seliaka, terletak di sebelah belakang lambung dan mempersarafi
organ-organ dalam rongga abdomen
C. Fleksus mesentrikus (fleksus higratrikus) terletak di depan sakrum dan
mencapai organ-organ dalam pelvis.
Sistem parasimpatis
Saraf kranial otonom adalah saraf kranial 3,7,9 dan 10. Saraf ini merupakan
penghubung melalui serabut parasimpatis dalam perjalanan keluar dari otak menuju
organ-organ yang sebagian dikendalikan oleh serabut-serabut menuju iris dan dengan
demikin merangsang gerakan-gerakan saraf ke 3 yaitu saraf okulamotorik.
Melalui saraf ke 7, desial serta saraf ke 9 glosofaringeus. Saraf vagus dan saraf kranial
ke 10 adalah serabut saraf otonom besar. Saraf simpatis sakral keluar dari sumsum
tulang belakang melalui daerah sakral, saraf-saraf ini membentuk urat saraf pada alatalat dalam pevis dan bersama saraf-saraf simpatis; membentuk fleksus yang
mempersarafi kolon rektum dan kandung kemih.

Daftar pustaka
1. Pearce, Evelyn C. 2012. Anatoi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta :
Gramedia.
2. Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

FISIOLOGI
Hampir semua fungsi pengendalian tubuh manusia dilakukan oleh sistem saraf. Secara umum
sistem saraf mengendlikan aktivitas tubuh yang cepat seperti kontraksi otot. Daya kepekan
dan daya hantaran merupakan sifat utama dari makhluk hidup dalam bereaksi terhadap
perubahan sekitarnya. Rangsangan ini disebut dengan stimulus. Reaksi yang dihasilkan
dinamakan respons. Dengan perantaraan zat kimia yang aktif atau melalui hormon melalui
tonjolan protoplasma dari satu sel berupa benang atau serabut. Sel ini dinamakan neuron.

1.

Sel saraf (neuron)

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron.Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk menghantarkan impuls atau rangsangan.Satu sel saraf tersusun dari
badan sel, dendrite dan akson.

2.

Badan Sel
Badan sel yang juga disebut perikarion, adalah bagian neuron yang mengandung inti dan

sitoplasma disekelilingnya, dan tidak mencakup cabang cabang sel. Badan sel terutama
merupakan pusat tropic, meskipun struktur ini juga dapat menerima impuls. Perikarion
dikebanyakan neuron menerima sejumlah besar ujung saraf yang membawa stimulus
eksitatorik atau inhibitorik yang datang dari sel saraf lain.

Kebanyakan sel saraf memiliki inti eukromatik (terpulas pucat) bulat dan sangat besar,
dengan anak inti yang nyata.Sel saraf binukleus terlihat dalam ganglia simpatis dan
sensorik.Kromatin halus tersebar rata, yang menggambarkan tingginya aktivitas sistesis di sel
sel ini.
Badan sel mengandung suatu reticulum endoplasma kasar yang berkembang sangat baik,
berupa kelompok kelompok siterna parallel.Didalam sitoplasma diantara sisterna terdapat
banyak poliribosom, yang member kesan bahwa sel sel ini menyintesis protein stuktural
dan protein transport.Bila di pulas dengan pewarna yang cocok, reticulum endoplasma kasar
dan ribosom bebas tampak sebagai daerah bergranul basofilik di bawah mikroskop cahaya,
yang di sebut badan nasal.Jumlah badan nasal bervariasi sesuai jenis neuron dan keadaan
fungsionalnya.Badan nasal sangat banyak di jumpai dalam sel saraf besar seperti neuron
motorik. Kompleks golgi hanya terdapat pada bagian sel dan terdiri atas banyak deretan
parallel sisterna licin yang tersusun di sekitar tepi inti. Mitokondria juga banyak di jumpai
khususnya dalam akson terminal.Mitokondria tersebar dalam sitoplasma badan sel.
Neuro filamen (filamen intermediat berdiameter 10mm) banyak di jumpai dalam
perikarion dan cabang sel. Neuro filament bergabung sebagi akibat dari kerja bahan fiksasi
tertentu. Bila di impregnasi dengan perak, neurofilamen akan membentuk neurofibril, yang
tampak dengan mikroskop cahaya. Neuron juga mengandung microtubulus yang identik
dengan mikrotubulus yang terdapat banyak sel lain. Sel saraf kadang kadang mengandung
iklusipigmen, seperti lipopoksin, yakni suatu residu meteri yang tak tercerna oleh lisosom.

3.

Dendrit
Dendrit umumnya pendek dan bercabang-cabang mirip pohon.Dendrite menerima

banyak sinaps dan merupakan tempat penerimaan sinyal dan pemrosesan utama di neuron.
Kebanyakan sel saraf memiliki banyak dendrite, yang sangat memperluas daerah penerimaan
sel. Percabangan dendrite memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan mengintegrasi
prograsi sejumlah besar akson terminal dari sel saraf lain. Di perkiraan bahwa sejumlah
200000 akson terminal membentuk hubungan fungsional dengan dendrite sel furtinje
diserebelum. Jumlah tersebut mungkin lebih besar lagi di sel saraf lain. Neuron bipolar,
dengan hanya satu dendrite, tidak banyak dijumpai dan hanya terdapat pada tempat khusus.
Berbeda dari akson yang memiliki diameter tetap dari satu ujung ke ujung lain, dendrite
semakin mengecil setiap kali bercabang. Komposisi sitoplasma dibasis dendrite, dekat
dengan badan neuron mirip dengan komposisi sitoplasma perikarion namun tak mengandung

komplek golgi. Kebanyakan sinaps yang berkontak dengan neuron terdapat di spina (ujungujung) dendrite, yang umumnya merupakan struktur berbentuk jamur (bagian kepala
membesar), dihubungkan dari batang dendrite oleh bagian leher yang lebih sempit) spinja ini
berfungsi penting dsn berjumlah banyak.Spina dendrite merupakan tempat pemrosesan
pertama bagi sinyal sinaptik yang tiba di kumpuylan protein yang melekat pada permukaan
sitosol dari membrane pascasinapstik, yang tampak dengan mikrosop electron dan disebut
membrane pascasinaptik jauh sebelum fungsinya diketahui. Spina dendrite ikut serta dalam
perubahan plastis yang mendasari proses adaptasi, belajar, dan mengingat. Spina-spina
tersebut merupakan struktur dinamis dengan plastisitas morfologi berdasarkan protein aktin
sitoskeleton, yang berhubungan dengan perkembanagn sinaps dan adaptasi fungsionalnya
pada orang dewasa.

4.

Akson
Kebanyakan neuron hanya memiliki satu akson. ada sejumlah kecil yang tak mempunyai

akson sama sekali. Sebuah akson merupakan cabang silindris denagn panjang dan diameter
yang bervariasi, sesuai jenis neuronya. Meskipun ada neuron dengan akson pendek akson
umumnya berukuran panjang. Misalnya akson sel motorik dimedula spinalis yang
mempersarafi otot kaki harus memiliki panjang sampai 100 cm. semua akson berasal dari
daerah berbentuk piramida pendek, yaitu muara akson, yang umumnya muncil dari
perikarion. Membrane plasma di akson disebut aksolemma isinya dikenal sebagai akso
plasma.
Pada neuron yang membentuk akson yang bermielin, bagian akson diantara muara
akson dan titik awal mielinisasi disebut segmen inisial. Segmen ini merupakan tempat
berkumpulnya berbagai stimulus yang merangsang dan menghambat pada neuron, yang
dijumlahkan secara aljabar, dan menghasilkan keputusan untuk meneruskan atau tidak
meneruskan suatu potensial aksi, atau impuls saraf. Diketahui beberapa jenis kanal ion
terdapat pada inisial dan kanal tersebut penting untuk mengadakan perubahan potensial listrik
yang membentuk potensial aksi. Berbeda dengan dendrite, akson memiliki diameter yang
tetap dan tidak bercabang banyak. Kadang-kadang segera setelah keluar dari badan sel, akson
menghasilkan sebuah cabang yang kembali kedaerah sel saraf. Semua cabang akson dikenal
sebagai cabang kolateral. Sitoplasma akson mengandung mitokondria, mikrotubulus,
neurofilamen dan sejumlah sisterna reticulum endoplasma halus. Tidak adanya poliribosum

dan reticulum endoplasma kasar memperjelas kerergantungan akson pada perikardion untuk
mempertahankan diri. Jika akson di potong, bagian perifernya akan berdegenerasi dan mati.
Terdapat lalu lintas dua arah yang sibuk dari molekul besar dan kecil di sepanjang akson.
Makromolekul dan organel yang disentesis di dalam badan sel akan diangkut secara
kontinu oleh suatu aliran anterograd di sepanjang akson kebagian terminalnya. Aliran
anterograd berlangsung dengan 3 kecepatan yang berbeda. Aliran dengan kecepatan sedang
mengangkut mitokondria dan aliran cepat mengangkut zat yang ditampung dalam vesikel
yang diperlukan di akson terminal selama transmisi saraf berlangsung.
Bersamaan dengan aliran anterograd, aliran retrograd dalam arah berlawanan
mengangkut sejumlah molekul ke badan sel, termasuk zat yang masuk melalui endositosis.
Proses ini digunakan untuk mempelajari jalur-jalur neuron : peroksidase atau zat penanda
yang lain disuntikkan ke daerah dengan akson terminal, dan penyebarannya diikuti dalam
selang waktu tertentu.
Protein motorik yang terkait dengan aliran akson meliputi dinein, suatu protein dengan
aktivitas ATPase yang terdapat dalam mikrotubulus dan kinesin, yakni suatu mikrotubulus
yang beraktivasi ATPase yang mempercepat aliran anterograd dalam akson ketika melekat
pada vesikel.

Kemampuan khusus yang dimiliki oleh sel saraf sepertiiritabilita, sensitivitas terhadap
stimulus, konduktivitas, dan kemampuan mentranmisi suatu respon terhadap stimulus diatur
oleh sistem saraf melalui 3 cara yaitu:
1.

Input sensoris yaitu menerima sensasi atau stimulus melalui respor yang terletak di
tubuh, baik eksterneal maupun internal.

2.

Akivitas intergratif yaitu respons mengubah stimulus mnjdi impuls listrik yang mejalar
sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, kemudian menginterpretasikan
stimulus sehingga respons terhadap informasi dapat terjadi.

3.

Out put yaitu impuls dari otak dan medulla spinalis memperoleh respons yang sesuai
dari otak dan kelenjar yang disebut dengan efektor.

Sistem saraf memiliki tugas pokok yang meliputi:


1) kontraksi otot seluruh tubuh,
2) kontraksi otot polos dalam organ internal,

3) sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin dalam tubuh. Kegitan tersebut secara bersama-sama
disebut dengan fungsi motorik.

Pengolahan Informasi pada Sistem Saraf


Informasi yang masuk diolah sedemikian rupa sehingga terjadi reaksi motorik yang
tepat. Lebih dari 99% dari semua informasi sensoris terus dibuang karena tidak penting,
misal: orang menyadari bagian tubuh yang bersentuhan dengan pakaian dan tidak menyadari
tekanan pada tempat duduk ketika sedang duduk. Perhatian ditujukan pada suatu objek
khusus dalam lapangan penglihatan dan bunyi yang terus menerus, biasanya dipindahkan ke
latar belakang bila informasi sensoris penting telah dipilih maka selanjutnya disalurkan ke
dalam daerah motorik otak yang tepat unntuk menimbulkan reksi yang diinginkan.Dalam hal
ini sinaps berperan dalam mengolah informasi.Sinaps berfungsi sebagai tempat hubungan
satu neuron dengan neuron berikutnya untuk mengatur penghantaran isyarat dan menentukan
arah penyebaran isyarat saraf di dalam sistem saraf.
Biasanya sinaps neuron ke neuron yang lain melibatkan suatu pertautan antara sebuah
terminal akson di satu neuron dan dendrit atau badan sel saraf yang lain. terminal akson yaitu,
yang menghantaran potensial aksi menuju ke sinaps, berakhir di sebuah ujung yang sedikit
menggelembung, yang disebut kepala sinaps (synaptic knob). Kepala sinaps mengandung
vesikel sinaps, yang menyimpan zat perantara kimiawi spesifik, yaitu suatu neurotransmitter,
yang telah disentesis dan dikemas oleh neuron prasinaps . Kepala sinaps berada sangat dekat
, tetapi tidak berkontak langsung dengan neuron pascasinaps, yaitu neuron yang potensial
aksinya menjalar menjauhi sinaps. Ruang antara neuron prasinaps dan pascasinaps yaitu
celah sinaps yang terlalu lebar untuk penyebran langsung arus dari satu sel ke sel lain dan
dengan demikian mencegah potensial aksi lewat secara elektris antar neuron. Bagian dari
membrane pascasinaps yang tepat berada di bawah kepala sinaps disebut sebagai membrane
subsinaps.Sinaps hanya beroprasi dalam satu arah. Proses hantaran impuls melalui sinaps
harus melalui serentetan peristiwa fisika dan kimia yang mengalami sederetan proses
sebelumnya sehingga dapat menimbulkan potensial aksi di sel pascasinaps. Penghantaran
impuls melalu sinaps mudah dipengaruhi oleh obat-obatan dan zat kimia .
Neuron prasinaps mempengaruhi neuron pascasinaps tetapi neuron pasca sinaps tidak
mempengaruhi neuron prasinaps. Ketika suatu potensial aksi di neuron prasinaps telah
merambat sampai ke terminal akson perubahn potensial ini akan mencetuskan pembukaan
saluran-saluran Ca++ ke gerbang voltase. Melalui proses eksositosis ion Ca++ menginduksi

pelepasan suatu neurotransmiter dari sebagian vesikel sinaps ke dalam celah sinaps.
Neurotransmiter yang dibebaskan akan berdifusi melewati celah dan berikatan dengan
reseptor protein spesifik di membrane subsinaps. Karena hanya terminal prasinaps yang
mengeluarkan neurrotransmiter dan hanya membrane subsinaps yang di neuron pascasinaps
yang memiliki reseptor untuk neurotransmiter, sinaps hanya dapat beroprasi dengan satu
arah, yaitu arah dari neuron prasinaps ke neuron pascasinaps.
Ada beberapa jenis hubungan sinaps diantaranya: 1) sinaps interneuronal yaitu
hubungan kontak fungsional antara dua neuron, 2) sinaps neuromuskular yaitu hubungan
kontak fungsional antara satu neuron dengan satu sel otot atau satu serat otot, 3) sinaps
neuroglandular yaitu hubungan kontak antara satu neuron dengan satu kelenjar.
Setiap saat terdapat perubahan potensial pada membrane sel. Potensial ini disebut
dengan potensial pascasinaps (post-sinaptic potensial/PSP) yang tergantung pada jenis
potensialnya.Pada sel dapat terjadi Excitatory Post Sinaptic Potensial (EPSP) atau Inhibitory
Post Synaptic Potensial (IPSP).Eksitasi pascasinaptic, yaitu potensial yang terdapat dalam
sel pascasinaps berupa depolarisasi, yaitu proses netralisasi keadaan polar yang besar dan
sangat dipengaruhi oleh jumlah neurotransmiter yang dilepas oleh sinaps. Inhibisi
pascasinaptik merupakan zat yang terdapat pada pasccasinaps berupa hiperpolarisasi yang
besarnya sangat dipengaruhi oleh jumlah neurotransmiter yang dilepas oleh prasinaps.
Hasil dari olahan informasi tersebut hanya sebagian kecil informasi sensoris penting
yang menyebabkan reaksi motorik segera. Sebagian besar disimpan untuk kegiatan motorik
di masa yang akan datang dan digunakan dalam proses berpikir. Penyimpanan ini terjadi
dalam korteks serebri, tetapi tidak semuanya karena daerah basal otak dan medula spinalis
dapat menyimpan sejumlah kecil informasi. Penyimpanan informasi merupakan proses daya
ingat dan fungsi sinaps. Setiap kali suatu saraf sensoris tertentu melalui serangkaian sinaps
maka sinaps yang bersangkutan menghatarkan isyarat yang sama pada kesempatan
berikutnya. Proses ini disebut dengan fasilitasi.

1. Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.

1.1

Otak Manusia

Otak
merupakan

organ

tubuh yang sangat


penting dan vital
bagi manusia yaitu
untuk

mengatur

segala

pusat

aktivitas

manusia.

Otak terletak dalam


rongga
berkmbang

cranium
dari

sebuah tabung yang


mulanya
memperlihatkan tiga pembesaran otak awal yaitu:
(1) otak depan menjadi hemisfer serebri, corpus serebri korpus striatum thalamus serta
hipotalamus. Fungsi menerima dn mengintegrasikan informasi mengenai kesadran dan emosi,
(2) otak tengah mengkoordinir otot yang brhubungan dengan penglihatan dan
pendengara. Otak ini menjadi tegmentum, krus serebrium, korpus kuadrigeminus,
(3) otak belakang (pons), bagian otak yang menonjol kebanyakan tersusun dari lapisan
fiber dan masuk sel yang mengontrol sistem pernapasan.
Otak dilindungi oleh kulit kepala, rambut, tulang tengkrak, columna vertebralis dan
meningen. Kapiler otak dikelilingi oleh tonjolaan-tonjolan astrosit yang bertanggung jawab
secara fisik membentuk sawar darah otak. Walaupun banyak zat dalam darah yang tidak
pernah benar-benar berkontak dengan jaringan otak, otak melebihi jaringan lain, yang dapat
menggunakan sumber bahan bakar yang lain untuk menghasilkan energy sebagai pengganti
glukosa. Dalam keadaan normal otak hanya menggunakan glukosa tetapi tidak menyimpan
zat ini.Dengan demikian otak bergantung pada pasokan oksigen dan glukosa yang adekuat
serta kontinu. Otak merupakan suatu keseluruhan fungsi yang tersusun atas beberapa daerah
yang berbeda yaitu:

1.1.1

Batang Otak(Brainstem)
Batang otak merupakan daerah paling tua dan paling kecil di otak, bersambungan

dengan korda spinalis.Bagian ini mengatur dan mengontrol banyak prosses untuk
mempertahankan hidup, misalnya bernapas, sirkulasi dan pencernaan. Proses-proses diatas

disebut dengan proses vegetative. Batang otak merupakan struktur pada bagian posterior
(belakang) otak. Batang otak merupakan sebutan untuk kesatuan dari tiga struktur yaitu
medulla oblongata, ponsdanmesencephalon (otak tengah).
Pada gerak volunter, batang otak merupakan jalur yang dilalui impuls rangsang
sebelum mencapai cerebrum.Impuls rangsang dihantarkan oleh traktus ascendentes (seratserat saraf yang menghantarkan impuls ke otak) untuk diolah di otak, lalu impuls respons
dihantarkan oleh traktus descendentes (serat-serat saraf yang menghantarkan impuls
menjauhi otak).Pada perbatasan antara batang otak dan medulla spinalis terjadi deccusatio
(penyilangan) serat-serat kortikospinal (serat-serat saraf descendentes dari cerebrum ke
medulla spinalis).Serat-serat kortokospinal dari otak kiri menyilang ke bagian kanan medulla
spinalis dan serat dari otak kanan menyilang ke bagian kiri.Penyilangan ini menyebabkan
bagian tubuh kanan di kendalikan oleh otak kiri dan bagian tubuh kiri dikendalikan oleh otak
kanan.Batang otak merupakan tempat melekatnya seluruh saraf kranial, kecuali saraf I dan II
yang menempel pada cerebrum (otak besar). Batang otak terdri dari:
a. Diensepalon, yaitu bagian otak paling atas, terletak diantara serebelum dengan
mesensepalon, yaitu kumpulan sel saraf yang terdapat di bagian depan lobus
temporalis ddan terdapat kapsula interna yang menghadap ke samping. Fungsi dari
diensepalon yaitu :
o

vaso kontruktor yaitu mengecilkan pembuluh darah,

respiratori yaitu membantu proses pernapasan,

mengontrol gerakan reflek,

membantu pekerjaan jantung.

b. Mesensepalon terdiri atas 4 bagian yang menonjol ke atas, 2 disebelah atas yang
disebut korpus kuadrigeminus superior, 2 di sebelah awah yang disebut
kuadrigeminus inferior. Mesensefalon mempunyai serat-serat saraf nervus troklearis
yang bertugas untuk membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata, serta
memutar mata dan pusat mata.

c. Medula Oblongata atau sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang
dari medula spinalis menuju ke otak. Medulla oblongata merupakan bagian dari
batang otak yang paling bawah yang menghubungkan vons varoli dengan medulla
spinalis

Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti

detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan,

dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak
refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
d. Pons Varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang. Jembtan varol
terletak di depan serebelum diantara otak tengah dan medulla oblongata. Pada
jembatan parol terdapat premotoksid yang mengatur gerakan pernapasan dan reflek.

1.1.2 Otak Besar (Cerebrum)


Otak besar atau serebrum merupakan bagian terbesar dari otak manusia, dibagi menjadi
dua belahan yaitu hemisfer sereberumkiri dan kanan. Keduanya dihubungkan satu sama lain
oleh korpus kalosum, suatu pita tebal yang mengandung sekitar 300 juta akson saraf
melintang diantara kedua hemisfer. Setiap hemisfer terdiri dari sebuah substansia grisea
(bahan abu-abu) atau korteks sereberum yang menutupi bagian tengah yang lebih tebal yaitu
substansia alba (bahan putih). Jauh di sebelah dalam substansia alba terdapat substansia
grisea yang lain yaitu nucleus-nukleus basal. Di seluruh SSP, substansia grisea terdiri dari
badan-badan sel saraf ang terkemas rapat dengan dendrit-dendrit mereka dan sel-sel glia.
Berkas atau traktus serat-serat saraf bermielin membentuk substansia alba. Substansia alba
berpenampakan putih yang disebabkan oleh komposisi lemak myelin.
Korteks serebrum terorganisasi menjadi enam lapisan berbatas tegas berdasarkan
distribusi badan sel yang bervaariasi dan serat-serat terkait lain dari beberapa jenis sel
tertentu. Lapisan-lapisan ini tersusun atas kolom-kolom fungsional, yang berjalan tegak lurus
dari permukaan ke bawah menelusuri kedalaman korteks sampai substansia alba yang
mendasarinya. Daerah-daerah korteks bertanggung jawab terhadap persepsi indera-indera
memiliki lapisan 4 yang berkembang, suatu lapisan yang kaya akan sel stelata, yang berperan
dalam pengolahan awal masukan sensorik ke koorteks. Sebaliknya daerah korteks yang
mengontrol keluaran ke otot rangka mempunya 5 laisan yang menebal, yang sangat banyak
mengandung sel piramida besar.Sel-sel ini mengirim serat-serat korda spinalis dari korteks
untuk berakhir di berbagai neuron motorik eferen yang mempersarafi otot rangka.
Pada otak besar ditemukan 4 lobus yaitu:

a.

Lobus frontalis
Terletak di korteks bagian depan bertanggung jawab terhadap 3 fungsi utama yaitu:

(1) aktivitas motorik volunteer,


(2) kemampuana berbicara, (elaborasi pikiran).
Daerah di lobus frontalis belakang tepat di depan sulkus sentralis akhir di neuronneuron motorik eferen yang mencetuskan kontraksi otot rangka di sisi kanan tubuh.
Stimulasi daerah-daerah yang berlainan di korteks motorik primer yanh menyebabkan
timbulnya gerakan di bagian-bagian tubuh yang berbeda.Seperti homonkulus motorik
yang melukiskan lokasi dan jumlah relative korteks motorik yang diabdikan sebagai
keluaran ke otot-otot tiap-tiap bagian tubuh.

b. Lobus parietalis
Terletak di depan sulkus sentralis dan dibelakangi oleh karaco oksipitalis yang berjalan
ke bawah di bagian tengah permukaan lateral tiap-tiap hemisfer. Lobus parietalis menerima
kesan indra yang berbeda dari seluruh tubuh dan dapat merasakan "sakit" atau bug
merangkak pada satu lengan, kaki, atau wajah.
Fungsi lobus parietalis: lobus parietalis menggabungkan kesan dari bentuk, tekstur dan
berat badan ke dalam persepsi umum, lobus parietalis juga membantu mengarahkan posisi
pada ruang di sekitarnya dan merasakan posisi dari bagian tubuhnya, kerusakan kecil di
bagian depan lobus parietalis menyebabkan mati rasa pada sisi tubuh yang berlawanan,
kerusakan yang agak luas bisa menyebabkan hilangnya kemampuan untuk melakukan
serangkaian pekerjaan (keadaan ini disebut apraksia) dan untuk menentukan arah kiri-kanan,
kerusakan yang luar bisa mempengaruhi kemampuan penderita dalam mengenali bagian
tubuhnya atau ruang di sekitarnya atau bahkan bisa mempengaruhi ingatan akan bentuk yang
sebelumnya dikenal dengan baik.
Lobus parietalis juga dianggap sebagai "lobus tangan" dan menerima sensasi sensoris
dari tulang, tendon, otot, dan kulit tangan.

c.

Lobus Temporalis
Lobus temporalis berada di bawah sylvian fissure dan di anterior korteks oksipital

dan parietal.
Fungsi Lobus Temporal: dalam lobus temporalis terdapat primary auditory cortex, the
secondary auditory, dan visual cortex, limbic cortex, dan amygdala.
Tiga fungsi basis dari korteks temporal adalah memproses input auditori, mengenali
objek visual, dan penyimpanan jangka lama dari input sensori, ditambah dengan fungsi
amigdala, yaitu nada afeksi (emosi) pada input sensori dan memori.

d. Lobus oksipitalis
Lobus oksipitalis adalah bagian korteks serebri yang terletak di belakang dan
berhubungan dengan penafsiran rangsangan visual.Korteks visual primer, yang menerima dan
menafsirkan informasi dari retina mata, terletak di lobus oksipitalis.Kerusakan pada lobus ini
dapat menyebabkan masalah penglihatan seperti kesulitan mengenali objek, ketidakmampuan
untuk mengidentifikasi warna, dan kesulitan mengenali kata-kata.
Selain terdiri atas empat lobus otak besar juga memiliki area khusus.Somatic sensory
adalah area yang menerima impuls dari reseptor sensory tubuh.Primary motor area adalah
yang mengirim impuls ke otot skeletal.Brocaas area adalah terlibat dalam kemampuan
bicara.

1.1.3

Otak Kecil (Cerebellum)


Otak kecil atau cerebellum terletak dalam fosa cranial posterior, dibawah tentorium

cerebellum bagian posterior dari pons varoli dan meula oblongata.Cerebelum mempunyai 2
hemisfer yang dihubungkan oleh fermis.Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya
berlekuk-lekuk.
Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat
mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot.Gerakan menjadi tidak
terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam
mulutnya.

1.1.4 Limbic System (Sistem Limbik)


Sistem Limbik terletak pada bagian tengah otak membungkus batang otak ibarat kerah
baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga
oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara
lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik
berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa
haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka
panjang.
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya
adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak.

Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah
yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran.
Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif,
yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya.
LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia,
tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran.

2.1 Medula Spinalis


Medulla spinalis atau yang sering disebut dengan korda spinalis yang terbentang dari
foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus
terminalis atau conus medullaris.Pada medulla spinalis juga terdapat substansia grisea.
Berlainan dengan substansa yang ada pada oak, substansia grisea yang ada pada medulla
spinalis berbentuk seperti kupu-kupu di bagian dalam dan dikelilingi oleh substansia alba.
Sama halnya seperti otak, substansia pada medulla spinalis tersusun atas badan-badan sel
saraf beserta dendritnya, antar neuron pendek dan sel-sel glia.
Substansi alba tersusun menjadi traktus yaitu berkas-berkas serat saraf dengan fungsi
serupa. Sebagian besar adalah traktus asendens (korda ke otak), dan traktus desndens (dari
otak).Substansi abu-abu membentuk seperti huruf H dan terdiri dari tiga bagian yaitu:
anterior, posterior dan Comissura abu-abu. Bagian Posterior sebagai input /afferent, anterior
sebagai Output/efferent, comissura abu-abu untuk refleks silang dan substansi putih
merupakan kumpulan serat syaraf bermyelin.
Korda spinalis memiliki fungsi sebagai penghubung untuk menyalurkan informasi
antara otak dan bagian tubuh lainnya, serta mengintegrasikan aktivitas reflek antara masukan
aferen dan keluaran eferen tanpa melibatkan otak, untuk pernapasan, gerakan menelan, dan
berperan dalam muntah.

2. Sistem Saraf Perifer


Sistem saraf perifer terdiri dari serat-serat saraf yang membawa informasi antara SSP
di bagian-bagian lain tubuh.
Sistem saraf perifer terdiri atas sisten saraf cranial dan sistem saraf spinal. Sistem
saraf cranial terdiri atas 12 saraf yaitu:
Nama Saraf

Tipe

Fungsi

Olfaktori

Sensorik

Penciuman

Optik

Sensorik

Penglihatan

Okulomotor

Motorik

Pergerakan otot bola mata dan kelopak mata

Troklear

Motorik

Pergerakan otot bola mata

Trigeminal

Campuran

Sensorik: sensasi di wajah dan mulut,motorik: mengunyah

Abdusena

Motorik

Pergerakan bola mata

Fasial

Campuran

Sensorik: rasa (kecap), motorik: pergerakan di wajahdan kelenjar


pencernaan

Auditori

Sensorik

Pendengaran dan keseimbangan tubuh

Glosofaring

Campuran

Sensorik: rasa (kecap), motorik: menelan

Vagus

Campuran

Saraf utama untuk sistem pusat parasimpatik

Aksesori

Motorik

Menelan dan pergerakan leher

Hipoglossal

Motorik

Otot di lidah

Sedangkan saraf spinal merupakan saraf yang berasal dari sumsum tulang belakang
yang berhubungan dengan seluruh tubuh. Tersusun atas 31 pasang syaraf spinal yaitu: 8
pasang syaraf servikal, 12 Pasang syaraf Torakal, 5 Pasang syaraf Lumbal, 5 Pasang syaraf
Sakral dan 1 pasang syaraf koksigeal. Saraf-saraf trsebut dikenal sebagai kauda ekuina ekor
kuda.

2.1 Sistem Saraf Somatic


Sistem saraf somatic adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk
mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang.Jadi saraf ini melakukan sistem pergerakan
otot yang tidak disengaja ataupun disengaja.

Bagian-bagian sistem saraf somatic:


1) Saraf-saraf Tulang Belakang (Spinal Nerves) Saraf tulang belakang yang merupakan
bagian dari sistem saraf somatik; dimulai dari ujung saraf dorsal dan ventral dari
sumsum tulang belakang (bagian di luar sumsum tulang belakang).
Saraf-saraf tersebut mengarah keluar rongga dan bercabang-cabang di
sepanjang perjalanannya menuju otot atau reseptor sensoris yang hendak
dicapainya.Cabang-cabang saraf tulang belakang ini umumnya disertai oleh
pembuluh-pembuluh darah.Soma sel dari axon-axon saraf tulang belakang yang
membawa informasi sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang terletak di luar

sistem saraf pusat (kecuali untuk sistem visual karena retina mata adalah bagian dari
otak).
Axon-axon yang datang membawa informasi sensoris ke susunan saraf pusat
ini adalah saraf-saraf afferent.Soma-soma sel dari axon yang membawa informasi
sensoris tersebut berkumpul di dorsal root ganglia.Neuronneuron ini merupakan
neuron-neuron unipolar.Batang axon yang bercabang di dekat soma sel, mengirim
informasi ke sumsum tulang belakang dan ke organ-organ sensoris.Semua axon di
dorsal root menyampaikan informasi sensorimotorik.

2) Saraf-saraf Kepala (Cranial Nerves). Saraf-saraf kepala terdiri dari 12 pasang


sarafkepala yang meninggalkan permukaan ventral otak. Sebagian besar saraf-saraf
kepala ini mengontrol fungsi sensoris dan motorik di bagian kepala dan leher. Salah
satu dari keduabelas pasang tersebut adalah saraf vagus (vagusnerves/saraf yang
"berkelana"), yang merupakan saraf nomor sepuluh yang mengatur fungsi-fungsi
organ tubuh di bagian dada dan perut. Disebut "vagus" atau saraf yang berkelana
karena cabang-cabang sarafnya mencapai rongga dada dan perut.

2.2 Sistem Saraf Otonom


Sistem saraf otonom mengendalikan kelenjar dan otot polos, yang mencakup otot
jantung, otot-otot di pembuluh darah, dan otot-otot di bagian dalam lambung dan usus.Otototot tersebut dinamakan otot polos karena jika dilihat dari bawah mikroskop tampak
polos.Sebaliknya otot rangka memiliki gambaran yang berlurik-lurik.Sistem saraf otonomik
mendapatkan namanya dari fakta bahawa banyak aktivitas yang dikendalikannya secara
otonom, atau self-regulating (seperti pencernaan dan sirkulasi) dan terus berjalan kendatipun
orang itu sedang tidur atau tidak sadar.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari
sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.Dalam sistem ini terdapat
beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga
membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra
gangliondan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem sarafsimpatik dan sistem saraf
parasimpatik.Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi
ganglion.Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang

menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,
sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel

pada

organ

yang

dibantu.Sistem

saraf

ini

seringkali

memiliki

aksi

antagonistic.Sebagai contohnya, sistem saraf parasimpatik menyebabkan konstraksi pupil


mata, menstimulasi pengeluaran saliva, dan memperlambat denyut jantung, sistem saraf
simpatik memiliki efek yang berlawanan. Keadaan tubuh yang normal ( di suatu tempat di
antara ekstrem eksitasi dan plasiditas vegetative) dipertahankan oleh keseimbangan di antara
kedua sistem ini. Fungsi-fungsi saraf otonom dapat dibedakan menjadi tabel berikut ini :

Parasimpatik

Simpatik

mengecilkan pupil

memperbesar pupil

menstimulasi aliran ludah

menghambat aliran ludah

memperlambat denyut jantung

mempercepat denyut jantung

membesarkan bronkus

mengecilkan bronkus

menstimulasi

menghambat

sekresi

kelenjar

pencernaan

mengerutkan kantung kemih

sekresi

kelenjar

kontraksi

kandung

pencernaan

menghambat
kemih

Mekanisme Gerak Reflek


Reflek adalah respon yang tidak berubah terhadap rangsangan yang terjadi di luar
kehendak.Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan, baik
dalam maupun luar organisme.Reflek dapat berupa peningkatan atau penurunan kegiatan
misalnya kontraksi otot atau relaksasi otot.
Jalur-jaur saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas refleks disebut lengkung
reflek. Komponen-komponen yang dilalui reflek adalah reseptor rangsangan sensoris yang
peka terhadap suatu rangsangan misalnya kulit, neuron aferen atau sensoris yang dapat
mnghantarkan impus menuju ke susunan saraf pusat yaitu medulla spinalis, pusat saraf atau
pusat sinaps yang merupakan tempat integrasi di mana masuknya sensoris dan dianalisis
kembali ke neuron eferen, neuron eferen atau motorik yang menghantarkan impuls ke perifer,
dan alat efektor yang merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh suatu serat otot
atau kelenjar.

Jenis reflek dikelompokan ke dalam beberapa bagian diantaranya:


1. Jenis reflek berdasarkan letak reseptor yaitu: reflek ekstroseptif yang timbul
karena rangsangan pada reseptor permukaan tubuh, reflek interoreseptif timbul
karena rangsangan yang timbul pada alat dalam tubuh atau pembuluh darah,
dan reflek proreseptif timbul karena rangsangan pada otot, tendo, dan sendi
untuk keseimbangan.
2. Jenis reflek berdasarkan bagian saraf pusat yaitu: reflek spinal melibatkan
neuron di medulla spinalis, reflek bulbar melibatkan neuron di medulla
oblongata, reflek kortikal melibatkan neuron korteks serebri.
3. Jenis reflek berdasarkan timbulnya yaitu: reflek tak bersyarat, reflek yang
dibawa sejak lahir dan bersifat menetap, reflek bersyarat adalah reflek yang di
dapat saat pertumbuhan yang berdasarkan pengalaman hidup.
4. Jenis reflek berdasarkan jumlah neuron yaitu: reflex monosinaps yang melaui
proses satu sinaps dan dua neuron yang langsung berhubungan dengan saraf
pusat, reflek polisinaps melalui beberapa interneuron yag menghubungkan
aferen dengan eferen, reflek patologis biasanya terjadi pada anak bayi.

Daftar Pustaka
Lauralee, Sherwood,2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi-2, Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran.
Pearce C. Evelen. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Setiadi, 2007, Anatomi Fisiologi Manusia, Jakarta: Graha Ilmu.
Syaifudin. H. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC
Syaifuddin, 2001, Fungsi Sistem Tubuh Manusia, Jakarta: Widya Medika.

Anda mungkin juga menyukai