Oleh :
1.
2.
3.
4.
Notulen:
Mia Zulfiana
Prangga Asih Waskito
ANATOMI
PENGERTIAN SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Untuk
menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,
yaitu :
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan
fungsinya, yaitu:
1) Sel saraf sensorik,
2) Sel saraf motorik
3) Sel saraf penghubung
Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel
saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf
motorik.Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan.
Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak
antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan
kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim
kolinesterase.
No
1
2
3
Pembeda
Ukuran Dendrit
Ukuran Neurit
Fungsi Dendrit
Sensorik
Panjang
Panjang
Menerima rangsangan
dari reseptor
Penghubung
Pendek
Pendek
Menerima dan
merusak
rangsangan
Fungsi Neurit
Meneruskan rangsangan
ke sel saraf lain
Menerima dan
meneruskan
rangsangan
Motorik
Pendek
Panjang
Menerima
rangsangan
dari sel saraf
lain
Meneruskan
rangsangan ke
efektor
c. Dendrit
Perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek. Permukaan
dendrit penuh dengan spina dendrit yang dikususkan untuk berhubungan
dengan neuron lain. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabangcabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel.
2. Sel Neuroglial
Sel penunjang tambahan pada susunan saraf pusat. Sel Neuroglial terdiri dari :
a) Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus
panjang,sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel
atau kakivascular.
b) Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badanselnya kecil dan
jumlahprosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
c) Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya
memilikiperan fagositik.
d) Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral
danronggal medulla spinalis.
OTAK
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat
total otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar
1,4 kilogram dan mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan
informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area
penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuklekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya. Semakin
berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan yang
berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke
1. Perkembangan Otak
Bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang
dibungkus oleh selaput otak yang kuat.
a. Otak Depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus. Otak
besar merupakan bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume
seluruh bagian otak. Bagian tertentu merupakan bagian paling penting dalam
penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung, telinga, dan
bagian tubuh lainnya. Bagian otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer),
yaitu belahan otak kiri dan otak kanan. Di antara bagian kiri dan kanan
hemisfer otak, terdapat jembatan jaringan saraf penghubung yang disebut
dengan corpus callosum.
Di bagian permukaan otak besar terdapat bagian yang disebut telensefalon serta
diensefalon. Pada bagian diensefalon, terdapat banyak sumber kelenjar yang
menyekresikan hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis).
Bagian telensefalon merupakan bagian luar yang mudah kita amati dari model
torso.
Beberapa bagian dari hemisfer mempunyai tugas yang berbeda terhadap informasi
yang
masuk.
Bagian-bagian
tersebut
adalah
sebagai
berikut.
A. Temporal
B. Oksipital
C. Parietal
D. Frontal
b. Otak Tengah
Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada otak
tengah terdapat lobus opticus. Pada bagian otak tengah, banyak diproduksi
neurotransmitter yang mengontrol pergerakan lembut.
c. Otak Belakang
Bagian yang menonjol kebanyakan tersusun dari lapisan fiber (berserat) dan
termasuk sel yang terlibat dalam pengontrolan pernafasan. Otak belakang
tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan pons varoli.
Kerja otak kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti
proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga
keseimbangan posisi tubuh. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang
menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan
medula oblongata.
2. Pelindung Otak
Otak dilindungi oleh :
- kulit kepala dan rambut
- tulang tengkorak dan columna vertebal
- meningen (selaput otak)
Lapisan meningeal terdiri dari pia meter,lapisan araknoid dan durameter.
a) Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dantipis, serta melekat erat pada
otak.
b) Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung
sedikit pembuluh darah.
c) Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua
lapisan.
3. Bagian-bagian otak
a. Hemisfer cerebral (cerebrum : otak besar )
Berpasangan (kanan dan kiri ) bagian atas dari otak yng mengisi lebih dari
setengah masa otak. Permukaannya berasal dari bagian yang menonjol (gyri)
dan lekukan (sulci).
Cerebrum dibagi menjadi 4 lobus yaitu :
- Lobus frontalis
- Lobus parientalis
- Lobus occipitallis
- Lobus temporalis
Ada 3 jenis kelompok saraf yang dibentuk oleh saraf cerebrospinalis yaitu :
1. Saraf sensorik
2. Saraf motorik
3. Saraf campuran
-
MEDULA SPINALIS
Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah
tengkuk.
Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk
bagian belakang torax atau dada.
Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah
lumbal atau pinggang.
Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os
sakrum (tulang kelangkang).
Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang
koksigeus (tulang tungging)
Daftar pustaka
1. Pearce, Evelyn C. 2012. Anatoi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta :
Gramedia.
2. Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
FISIOLOGI
Hampir semua fungsi pengendalian tubuh manusia dilakukan oleh sistem saraf. Secara umum
sistem saraf mengendlikan aktivitas tubuh yang cepat seperti kontraksi otot. Daya kepekan
dan daya hantaran merupakan sifat utama dari makhluk hidup dalam bereaksi terhadap
perubahan sekitarnya. Rangsangan ini disebut dengan stimulus. Reaksi yang dihasilkan
dinamakan respons. Dengan perantaraan zat kimia yang aktif atau melalui hormon melalui
tonjolan protoplasma dari satu sel berupa benang atau serabut. Sel ini dinamakan neuron.
1.
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron.Neuron bergabung membentuk
suatu jaringan untuk menghantarkan impuls atau rangsangan.Satu sel saraf tersusun dari
badan sel, dendrite dan akson.
2.
Badan Sel
Badan sel yang juga disebut perikarion, adalah bagian neuron yang mengandung inti dan
sitoplasma disekelilingnya, dan tidak mencakup cabang cabang sel. Badan sel terutama
merupakan pusat tropic, meskipun struktur ini juga dapat menerima impuls. Perikarion
dikebanyakan neuron menerima sejumlah besar ujung saraf yang membawa stimulus
eksitatorik atau inhibitorik yang datang dari sel saraf lain.
Kebanyakan sel saraf memiliki inti eukromatik (terpulas pucat) bulat dan sangat besar,
dengan anak inti yang nyata.Sel saraf binukleus terlihat dalam ganglia simpatis dan
sensorik.Kromatin halus tersebar rata, yang menggambarkan tingginya aktivitas sistesis di sel
sel ini.
Badan sel mengandung suatu reticulum endoplasma kasar yang berkembang sangat baik,
berupa kelompok kelompok siterna parallel.Didalam sitoplasma diantara sisterna terdapat
banyak poliribosom, yang member kesan bahwa sel sel ini menyintesis protein stuktural
dan protein transport.Bila di pulas dengan pewarna yang cocok, reticulum endoplasma kasar
dan ribosom bebas tampak sebagai daerah bergranul basofilik di bawah mikroskop cahaya,
yang di sebut badan nasal.Jumlah badan nasal bervariasi sesuai jenis neuron dan keadaan
fungsionalnya.Badan nasal sangat banyak di jumpai dalam sel saraf besar seperti neuron
motorik. Kompleks golgi hanya terdapat pada bagian sel dan terdiri atas banyak deretan
parallel sisterna licin yang tersusun di sekitar tepi inti. Mitokondria juga banyak di jumpai
khususnya dalam akson terminal.Mitokondria tersebar dalam sitoplasma badan sel.
Neuro filamen (filamen intermediat berdiameter 10mm) banyak di jumpai dalam
perikarion dan cabang sel. Neuro filament bergabung sebagi akibat dari kerja bahan fiksasi
tertentu. Bila di impregnasi dengan perak, neurofilamen akan membentuk neurofibril, yang
tampak dengan mikroskop cahaya. Neuron juga mengandung microtubulus yang identik
dengan mikrotubulus yang terdapat banyak sel lain. Sel saraf kadang kadang mengandung
iklusipigmen, seperti lipopoksin, yakni suatu residu meteri yang tak tercerna oleh lisosom.
3.
Dendrit
Dendrit umumnya pendek dan bercabang-cabang mirip pohon.Dendrite menerima
banyak sinaps dan merupakan tempat penerimaan sinyal dan pemrosesan utama di neuron.
Kebanyakan sel saraf memiliki banyak dendrite, yang sangat memperluas daerah penerimaan
sel. Percabangan dendrite memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan mengintegrasi
prograsi sejumlah besar akson terminal dari sel saraf lain. Di perkiraan bahwa sejumlah
200000 akson terminal membentuk hubungan fungsional dengan dendrite sel furtinje
diserebelum. Jumlah tersebut mungkin lebih besar lagi di sel saraf lain. Neuron bipolar,
dengan hanya satu dendrite, tidak banyak dijumpai dan hanya terdapat pada tempat khusus.
Berbeda dari akson yang memiliki diameter tetap dari satu ujung ke ujung lain, dendrite
semakin mengecil setiap kali bercabang. Komposisi sitoplasma dibasis dendrite, dekat
dengan badan neuron mirip dengan komposisi sitoplasma perikarion namun tak mengandung
komplek golgi. Kebanyakan sinaps yang berkontak dengan neuron terdapat di spina (ujungujung) dendrite, yang umumnya merupakan struktur berbentuk jamur (bagian kepala
membesar), dihubungkan dari batang dendrite oleh bagian leher yang lebih sempit) spinja ini
berfungsi penting dsn berjumlah banyak.Spina dendrite merupakan tempat pemrosesan
pertama bagi sinyal sinaptik yang tiba di kumpuylan protein yang melekat pada permukaan
sitosol dari membrane pascasinapstik, yang tampak dengan mikrosop electron dan disebut
membrane pascasinaptik jauh sebelum fungsinya diketahui. Spina dendrite ikut serta dalam
perubahan plastis yang mendasari proses adaptasi, belajar, dan mengingat. Spina-spina
tersebut merupakan struktur dinamis dengan plastisitas morfologi berdasarkan protein aktin
sitoskeleton, yang berhubungan dengan perkembanagn sinaps dan adaptasi fungsionalnya
pada orang dewasa.
4.
Akson
Kebanyakan neuron hanya memiliki satu akson. ada sejumlah kecil yang tak mempunyai
akson sama sekali. Sebuah akson merupakan cabang silindris denagn panjang dan diameter
yang bervariasi, sesuai jenis neuronya. Meskipun ada neuron dengan akson pendek akson
umumnya berukuran panjang. Misalnya akson sel motorik dimedula spinalis yang
mempersarafi otot kaki harus memiliki panjang sampai 100 cm. semua akson berasal dari
daerah berbentuk piramida pendek, yaitu muara akson, yang umumnya muncil dari
perikarion. Membrane plasma di akson disebut aksolemma isinya dikenal sebagai akso
plasma.
Pada neuron yang membentuk akson yang bermielin, bagian akson diantara muara
akson dan titik awal mielinisasi disebut segmen inisial. Segmen ini merupakan tempat
berkumpulnya berbagai stimulus yang merangsang dan menghambat pada neuron, yang
dijumlahkan secara aljabar, dan menghasilkan keputusan untuk meneruskan atau tidak
meneruskan suatu potensial aksi, atau impuls saraf. Diketahui beberapa jenis kanal ion
terdapat pada inisial dan kanal tersebut penting untuk mengadakan perubahan potensial listrik
yang membentuk potensial aksi. Berbeda dengan dendrite, akson memiliki diameter yang
tetap dan tidak bercabang banyak. Kadang-kadang segera setelah keluar dari badan sel, akson
menghasilkan sebuah cabang yang kembali kedaerah sel saraf. Semua cabang akson dikenal
sebagai cabang kolateral. Sitoplasma akson mengandung mitokondria, mikrotubulus,
neurofilamen dan sejumlah sisterna reticulum endoplasma halus. Tidak adanya poliribosum
dan reticulum endoplasma kasar memperjelas kerergantungan akson pada perikardion untuk
mempertahankan diri. Jika akson di potong, bagian perifernya akan berdegenerasi dan mati.
Terdapat lalu lintas dua arah yang sibuk dari molekul besar dan kecil di sepanjang akson.
Makromolekul dan organel yang disentesis di dalam badan sel akan diangkut secara
kontinu oleh suatu aliran anterograd di sepanjang akson kebagian terminalnya. Aliran
anterograd berlangsung dengan 3 kecepatan yang berbeda. Aliran dengan kecepatan sedang
mengangkut mitokondria dan aliran cepat mengangkut zat yang ditampung dalam vesikel
yang diperlukan di akson terminal selama transmisi saraf berlangsung.
Bersamaan dengan aliran anterograd, aliran retrograd dalam arah berlawanan
mengangkut sejumlah molekul ke badan sel, termasuk zat yang masuk melalui endositosis.
Proses ini digunakan untuk mempelajari jalur-jalur neuron : peroksidase atau zat penanda
yang lain disuntikkan ke daerah dengan akson terminal, dan penyebarannya diikuti dalam
selang waktu tertentu.
Protein motorik yang terkait dengan aliran akson meliputi dinein, suatu protein dengan
aktivitas ATPase yang terdapat dalam mikrotubulus dan kinesin, yakni suatu mikrotubulus
yang beraktivasi ATPase yang mempercepat aliran anterograd dalam akson ketika melekat
pada vesikel.
Kemampuan khusus yang dimiliki oleh sel saraf sepertiiritabilita, sensitivitas terhadap
stimulus, konduktivitas, dan kemampuan mentranmisi suatu respon terhadap stimulus diatur
oleh sistem saraf melalui 3 cara yaitu:
1.
Input sensoris yaitu menerima sensasi atau stimulus melalui respor yang terletak di
tubuh, baik eksterneal maupun internal.
2.
Akivitas intergratif yaitu respons mengubah stimulus mnjdi impuls listrik yang mejalar
sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, kemudian menginterpretasikan
stimulus sehingga respons terhadap informasi dapat terjadi.
3.
Out put yaitu impuls dari otak dan medulla spinalis memperoleh respons yang sesuai
dari otak dan kelenjar yang disebut dengan efektor.
3) sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin dalam tubuh. Kegitan tersebut secara bersama-sama
disebut dengan fungsi motorik.
pelepasan suatu neurotransmiter dari sebagian vesikel sinaps ke dalam celah sinaps.
Neurotransmiter yang dibebaskan akan berdifusi melewati celah dan berikatan dengan
reseptor protein spesifik di membrane subsinaps. Karena hanya terminal prasinaps yang
mengeluarkan neurrotransmiter dan hanya membrane subsinaps yang di neuron pascasinaps
yang memiliki reseptor untuk neurotransmiter, sinaps hanya dapat beroprasi dengan satu
arah, yaitu arah dari neuron prasinaps ke neuron pascasinaps.
Ada beberapa jenis hubungan sinaps diantaranya: 1) sinaps interneuronal yaitu
hubungan kontak fungsional antara dua neuron, 2) sinaps neuromuskular yaitu hubungan
kontak fungsional antara satu neuron dengan satu sel otot atau satu serat otot, 3) sinaps
neuroglandular yaitu hubungan kontak antara satu neuron dengan satu kelenjar.
Setiap saat terdapat perubahan potensial pada membrane sel. Potensial ini disebut
dengan potensial pascasinaps (post-sinaptic potensial/PSP) yang tergantung pada jenis
potensialnya.Pada sel dapat terjadi Excitatory Post Sinaptic Potensial (EPSP) atau Inhibitory
Post Synaptic Potensial (IPSP).Eksitasi pascasinaptic, yaitu potensial yang terdapat dalam
sel pascasinaps berupa depolarisasi, yaitu proses netralisasi keadaan polar yang besar dan
sangat dipengaruhi oleh jumlah neurotransmiter yang dilepas oleh sinaps. Inhibisi
pascasinaptik merupakan zat yang terdapat pada pasccasinaps berupa hiperpolarisasi yang
besarnya sangat dipengaruhi oleh jumlah neurotransmiter yang dilepas oleh prasinaps.
Hasil dari olahan informasi tersebut hanya sebagian kecil informasi sensoris penting
yang menyebabkan reaksi motorik segera. Sebagian besar disimpan untuk kegiatan motorik
di masa yang akan datang dan digunakan dalam proses berpikir. Penyimpanan ini terjadi
dalam korteks serebri, tetapi tidak semuanya karena daerah basal otak dan medula spinalis
dapat menyimpan sejumlah kecil informasi. Penyimpanan informasi merupakan proses daya
ingat dan fungsi sinaps. Setiap kali suatu saraf sensoris tertentu melalui serangkaian sinaps
maka sinaps yang bersangkutan menghatarkan isyarat yang sama pada kesempatan
berikutnya. Proses ini disebut dengan fasilitasi.
1.1
Otak Manusia
Otak
merupakan
organ
mengatur
segala
pusat
aktivitas
manusia.
cranium
dari
1.1.1
Batang Otak(Brainstem)
Batang otak merupakan daerah paling tua dan paling kecil di otak, bersambungan
dengan korda spinalis.Bagian ini mengatur dan mengontrol banyak prosses untuk
mempertahankan hidup, misalnya bernapas, sirkulasi dan pencernaan. Proses-proses diatas
disebut dengan proses vegetative. Batang otak merupakan struktur pada bagian posterior
(belakang) otak. Batang otak merupakan sebutan untuk kesatuan dari tiga struktur yaitu
medulla oblongata, ponsdanmesencephalon (otak tengah).
Pada gerak volunter, batang otak merupakan jalur yang dilalui impuls rangsang
sebelum mencapai cerebrum.Impuls rangsang dihantarkan oleh traktus ascendentes (seratserat saraf yang menghantarkan impuls ke otak) untuk diolah di otak, lalu impuls respons
dihantarkan oleh traktus descendentes (serat-serat saraf yang menghantarkan impuls
menjauhi otak).Pada perbatasan antara batang otak dan medulla spinalis terjadi deccusatio
(penyilangan) serat-serat kortikospinal (serat-serat saraf descendentes dari cerebrum ke
medulla spinalis).Serat-serat kortokospinal dari otak kiri menyilang ke bagian kanan medulla
spinalis dan serat dari otak kanan menyilang ke bagian kiri.Penyilangan ini menyebabkan
bagian tubuh kanan di kendalikan oleh otak kiri dan bagian tubuh kiri dikendalikan oleh otak
kanan.Batang otak merupakan tempat melekatnya seluruh saraf kranial, kecuali saraf I dan II
yang menempel pada cerebrum (otak besar). Batang otak terdri dari:
a. Diensepalon, yaitu bagian otak paling atas, terletak diantara serebelum dengan
mesensepalon, yaitu kumpulan sel saraf yang terdapat di bagian depan lobus
temporalis ddan terdapat kapsula interna yang menghadap ke samping. Fungsi dari
diensepalon yaitu :
o
b. Mesensepalon terdiri atas 4 bagian yang menonjol ke atas, 2 disebelah atas yang
disebut korpus kuadrigeminus superior, 2 di sebelah awah yang disebut
kuadrigeminus inferior. Mesensefalon mempunyai serat-serat saraf nervus troklearis
yang bertugas untuk membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata, serta
memutar mata dan pusat mata.
c. Medula Oblongata atau sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang
dari medula spinalis menuju ke otak. Medulla oblongata merupakan bagian dari
batang otak yang paling bawah yang menghubungkan vons varoli dengan medulla
spinalis
detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan,
dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak
refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
d. Pons Varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang. Jembtan varol
terletak di depan serebelum diantara otak tengah dan medulla oblongata. Pada
jembatan parol terdapat premotoksid yang mengatur gerakan pernapasan dan reflek.
a.
Lobus frontalis
Terletak di korteks bagian depan bertanggung jawab terhadap 3 fungsi utama yaitu:
b. Lobus parietalis
Terletak di depan sulkus sentralis dan dibelakangi oleh karaco oksipitalis yang berjalan
ke bawah di bagian tengah permukaan lateral tiap-tiap hemisfer. Lobus parietalis menerima
kesan indra yang berbeda dari seluruh tubuh dan dapat merasakan "sakit" atau bug
merangkak pada satu lengan, kaki, atau wajah.
Fungsi lobus parietalis: lobus parietalis menggabungkan kesan dari bentuk, tekstur dan
berat badan ke dalam persepsi umum, lobus parietalis juga membantu mengarahkan posisi
pada ruang di sekitarnya dan merasakan posisi dari bagian tubuhnya, kerusakan kecil di
bagian depan lobus parietalis menyebabkan mati rasa pada sisi tubuh yang berlawanan,
kerusakan yang agak luas bisa menyebabkan hilangnya kemampuan untuk melakukan
serangkaian pekerjaan (keadaan ini disebut apraksia) dan untuk menentukan arah kiri-kanan,
kerusakan yang luar bisa mempengaruhi kemampuan penderita dalam mengenali bagian
tubuhnya atau ruang di sekitarnya atau bahkan bisa mempengaruhi ingatan akan bentuk yang
sebelumnya dikenal dengan baik.
Lobus parietalis juga dianggap sebagai "lobus tangan" dan menerima sensasi sensoris
dari tulang, tendon, otot, dan kulit tangan.
c.
Lobus Temporalis
Lobus temporalis berada di bawah sylvian fissure dan di anterior korteks oksipital
dan parietal.
Fungsi Lobus Temporal: dalam lobus temporalis terdapat primary auditory cortex, the
secondary auditory, dan visual cortex, limbic cortex, dan amygdala.
Tiga fungsi basis dari korteks temporal adalah memproses input auditori, mengenali
objek visual, dan penyimpanan jangka lama dari input sensori, ditambah dengan fungsi
amigdala, yaitu nada afeksi (emosi) pada input sensori dan memori.
d. Lobus oksipitalis
Lobus oksipitalis adalah bagian korteks serebri yang terletak di belakang dan
berhubungan dengan penafsiran rangsangan visual.Korteks visual primer, yang menerima dan
menafsirkan informasi dari retina mata, terletak di lobus oksipitalis.Kerusakan pada lobus ini
dapat menyebabkan masalah penglihatan seperti kesulitan mengenali objek, ketidakmampuan
untuk mengidentifikasi warna, dan kesulitan mengenali kata-kata.
Selain terdiri atas empat lobus otak besar juga memiliki area khusus.Somatic sensory
adalah area yang menerima impuls dari reseptor sensory tubuh.Primary motor area adalah
yang mengirim impuls ke otot skeletal.Brocaas area adalah terlibat dalam kemampuan
bicara.
1.1.3
cerebellum bagian posterior dari pons varoli dan meula oblongata.Cerebelum mempunyai 2
hemisfer yang dihubungkan oleh fermis.Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya
berlekuk-lekuk.
Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat
mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot.Gerakan menjadi tidak
terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam
mulutnya.
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah
yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran.
Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif,
yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya.
LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia,
tempat bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran.
Tipe
Fungsi
Olfaktori
Sensorik
Penciuman
Optik
Sensorik
Penglihatan
Okulomotor
Motorik
Troklear
Motorik
Trigeminal
Campuran
Abdusena
Motorik
Fasial
Campuran
Auditori
Sensorik
Glosofaring
Campuran
Vagus
Campuran
Aksesori
Motorik
Hipoglossal
Motorik
Otot di lidah
Sedangkan saraf spinal merupakan saraf yang berasal dari sumsum tulang belakang
yang berhubungan dengan seluruh tubuh. Tersusun atas 31 pasang syaraf spinal yaitu: 8
pasang syaraf servikal, 12 Pasang syaraf Torakal, 5 Pasang syaraf Lumbal, 5 Pasang syaraf
Sakral dan 1 pasang syaraf koksigeal. Saraf-saraf trsebut dikenal sebagai kauda ekuina ekor
kuda.
sistem saraf pusat (kecuali untuk sistem visual karena retina mata adalah bagian dari
otak).
Axon-axon yang datang membawa informasi sensoris ke susunan saraf pusat
ini adalah saraf-saraf afferent.Soma-soma sel dari axon yang membawa informasi
sensoris tersebut berkumpul di dorsal root ganglia.Neuronneuron ini merupakan
neuron-neuron unipolar.Batang axon yang bercabang di dekat soma sel, mengirim
informasi ke sumsum tulang belakang dan ke organ-organ sensoris.Semua axon di
dorsal root menyampaikan informasi sensorimotorik.
menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,
sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel
pada
organ
yang
dibantu.Sistem
saraf
ini
seringkali
memiliki
aksi
Parasimpatik
Simpatik
mengecilkan pupil
memperbesar pupil
membesarkan bronkus
mengecilkan bronkus
menstimulasi
menghambat
sekresi
kelenjar
pencernaan
sekresi
kelenjar
kontraksi
kandung
pencernaan
menghambat
kemih
Daftar Pustaka
Lauralee, Sherwood,2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem edisi-2, Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran.
Pearce C. Evelen. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Setiadi, 2007, Anatomi Fisiologi Manusia, Jakarta: Graha Ilmu.
Syaifudin. H. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC
Syaifuddin, 2001, Fungsi Sistem Tubuh Manusia, Jakarta: Widya Medika.