Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
A. Respirasi mencakup 2 proses yang terpisah tapi saling berkaitan:
1. Repirasi luar (eksternal) adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam
alveolus dengan darah dalam kapiler dan merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara
darah dan udara.
2. Respirasi dalam (internal) adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh dan merupakan pertukaran O2 dan CO2
dari aliran darah ke seluruh tubuh
Respirasi eksternal
Dilakukan di paru-paru
Fungsipertukaran gas (O2 dan CO2)
Proses :
O2 masuk melalui hidung/mulut trakea, bronkial
alveoli kapiler pulmonalis
O2 di pompakearteri kesemuabagiantubuh
Respirasi internal
Darahdengan Hb-O2 (oksiHb) ketubuh masukkapilerseljaringanmengambil O2
dariHb, darahmenerima CO2 (buanganoksidasi)
Proses Inspirasi Ekspirasi
Inspirasi
Ekspirasi
Diafgramaberkontraksi,menurunkandanmem
Diafgramarelaksasimendorongkembalitulangr
ipihkantulangrusuk
usukkeposisisemula
Ototinterkostaliskontraksi,menariktulangrus
Ototinterkostalisrelaksasi,
ukkeatas
tulangrusukbergerakkebawah
Paru-parumembesar, tekanandarahmenurun
Udaramasukkeparu-paru
Ruangparu-parumngecil, tekanan di
dalammeningkat
Udarakeluardariparu-paru
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua
jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah
pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler,
sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler
dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara
dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada
lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih
besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan
pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam,
yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara
bersamaan.
1.3
Pertukaran udara
Pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan udara berlangsung di alveolus
paru-paru. Pertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan di dalamnya aliran udara timbal
balik (pernapasan), dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli ke dalam darah kapiler
dinding alveoli. Hal yang sama juga berlaku untuk gas dan uap yang dihirup.
Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi di alveolus. Oksigen dari
Alveolus dibawa ke Kapiler darah dan berdifusi dalam darah. Di dalam sel-sel
darah merah, oksigen berikatan dengan Hemoglobin (Hb) membentuk
oksihemoglobin (HbO2) yang selanjutnya akan beredar darah menuju seluruh
tubuh. Begitu mencapai sel-sel tubuh, oksigen dilepaskan sehingga HbO2
kembali menjadi Hb.
Dari sekitar 300 liter oksigen yang masuk ke dalam tubuh selama sehari
semalam, hanya sekitar 2%-3% yang dapat larut dalam plasma darah.
Sebagian besar oksigen akan diangkut oleh Hemoglobin dalam sel darah
merah. Hemoglobin merupakan zat warna merah darah atau zat pigmen
respirasi yang tersusun atas senyaw hemin atau hematin (mengandung unsur
Fe) dan globin (suatu protein).
2. Pertukaran O2 dan CO2 Dari Kapiler Darah ke Alveolus
Dalam kondisi normal tubuh menghasilkan sekitar 200 cc karbon dioksida dan
setiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc karbon dioksida. Hal tersebut
menyebabkan terbentuknya asam karbonat dan pH darah menjadi asam (4,5).
Dengan adanya ion Na+ dan K+, keasaman darah dapat dinetralkan.
Apabila ion H+ tetap tinggal di dalam darah akan berakibat darah bersifat
asam. Oleh karena itu, ion H+ dinetralkan dengan ion K+. Setelah itu aliran
darah kembali ke paru-paru dan melepaskan karbon dioksida. Hal itu dapat
mengurai konsentrasi karbon dioksida dan asam karbonat. Kemudian asam
karbonat diuraikan menjadi air dan karbon dioksida. Darah melepaskan sekitar
10% karbon dioksida saat darah mengalir ke paru-paru dan sisanya yaitu
sekitar 90% tetap tertahan dalam bentuk bikarbonat (HCO3-) yang bertindak
sebagai buffer (penyangga) darah yang penting untuk menjaga agar Ph darah
tetap.
Karbon dioksida yang dibentuk melalui respirasi sel diangkut menuju paruparu. Setelah sampai di alveolus, karbon dioksida berdifusi dari kapiler ke
alveolus. Karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernafasan saat
menghembuskan nafas, dan akan keluar melalui hidung.
Ventilasi paru mencakup gerakan dasar atau kegiatan bernafas atau inspirasi dan
ekspirasi. Udara yang masuk dan keluar terjadi karena adanya perbedaan tekanan
antara intrapleura dengan tekanan atmosfer, dimana pada saat inspirasi tekanan
intrapleural lebih negatif (752 mmHg) dari pada tekanan atmosfer (760 mmHg)
sehingga udara akan masuk ke alveoli.
Perbaruan udara secara terus-menerus dalam area pertukaran gas, merupakan
sebuah penampung pada jaringan elastin(elastic). Ke elastikan paru ini
beragantung pada dua factor, yaitu :
a.
Setiap jaringan ikat ini mengandung serat-serat elastin yang kemudian elastin itu
membentuk jaringan yang memperkuat elastisitasnya yang membungkus paru
b.
Ditimbulkan oleh lapisan tipis cairan yang melapisi bagian dalam alveolus, dari gaya
tarik tak seimbang antara ikatan molekul air dipermukaan yang lebih kuat dibanding
dengan udara diatas permukaan. Terdapat cairan dalam elveoli ini yang membuat
tegangan permukaanya menjadi naik.
Mekanisme ventilasi tergantung pada faktor :
Kebersihan jalan nafas, adanya sumbatan atau obstruksi jalan nafas akan
menghalangi masuk dan keluarnya udara dari dan ke paru.
Selain itu, olahraga sangat sangat meningkatkan ventilasi, tetapi mekanisme yang
berperan masih belum jelas. Ventilasi alveolus dapat meningkat sampai dua puluh kali
lipat selama olahraga berat untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan akan penyerapan
O2 dan pengeluaran CO2.
Ventilasi mengacu kepada pergerakan udara dari atmosir masuk dan keluar paru.
Ventilasi berlangsung secara bulk flow. Bulk flow adalah perpindahan atau pergerakan
gas atau cairan dari tekanan tinggi ke rendah.Faktor yang mempengaruhi ventilasi
:Ventilasi ditentukan oleh variable-variabel dalam persamaan:
F=P/R
Dimana :
F: bulk flow udara.
P: Perbedaaan tekanan antara atmosfir dan tempat pertukaran gas (alveolus).
R: Resistensi yang di timbulkan oleh saluran nafas.
TEKANAN
DI PARU-PARU
Oksigenmemilikitekanan
yang tinggi di dalamparuparudanmengalirkedalamdar
ah
Oksigenpindahmenujukejarin
gan
CO2berpindahkedalamdarah
dalamdarahdanakanmengalir
keluar
Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan
dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah
maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen dibanding
pekerja ringan. Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dengan
sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak. Selanjutnya, seseorang yang memiliki
kebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen
daripada seorang vegetarian.
Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam)
atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara
inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen
udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah
berkurang.
Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang
menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah
atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
Volume Paru
Untuk memudahkan penjelasan mengenai peristiwa ventilasi paru, maka udara dalam paru
dibagi menjadi empat volume dan empat kapasitas, yang merupaka rata-rata pada laki-laki
dewasa muda.
1. Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali
bernapas normal, besarnya kira-kira 500ml.
2. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang dapat diinspirasisetelah
dan diatas volume tidal normal, biasanya mencapai 3000ml.
3. Volume cadangan ekspirasi adalah volume udara ekstra maksimal yang dapat
diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidak normal, jumlah
normalnya sekitar 1100ml.
4. Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah
ekspirasi paling kuat, besarnya kira-kira 1200ml.
Kapasitas Paru
Untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam siklus paru, kadang perlu menyatukan dua
atau lebih volume diatas. Berbagai kapasitas paru yang penting yang dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal ditambah volume volume cadangan
inspirasi. Ini adalah jumlah udara (kira-kira 3500ml) yang dapat dihirup oleh seseorang,
dimulai dari tingkat eksirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimum.
2. Kapasitas residu fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah volume
residu. Ini adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru
3. Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal dan volume
cadangan ekspirasi, ini adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang
dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian
mengeluarkan sebanyak-banyaknya (kira-kira 4600ml).
4. Kapasitas paru total adalah volume maksimum yang dapat mengembangkan paru sebesar
mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin (kira-kira 5800ml).
Volume dan kapsitas seluruh paru pada wanita kira-kira 20 sampai 25 persen lebih kecil
daripada pria dan lebih lagi pada orang yang atletis dan bertubuh besar daripada orang yang
bertubuh kecil dan astenis (Guyton & Hall, 2008).
1.4 Pengontrolansystempernapasan
Kimia :
Pusatpernapasansangatpekaterhadapsangatpekaterhadapreaksi
alkali
darahharusdipertahankan
CO2
merupakanprodukasamdarimetabolisme
oblongata
yang
meneluarkansarafeferenkeototpernapasan
diantarkanolehsaraffrenikuskediafgrama
Sumsum
impulsnyaberjalandaridaerahtoraks
melaluisarafinterkostalis
merangsangototinterkostalis kontraksiritmikpadaototdiafgrama&interkostalis
1.4.1 Kontrolsistemrespirasi
PERSARAFAN BRONKUS
Persarafan para simpatis disalurkan ke otot polos bronkus melalui saraf vagus dan
menyebabkan kontraksi atau penyempitan jalan napas,sehingga terjadi peningkatan
resistensi dan pengurangan aliran udara.
Persarafan simpatis otot polos bronkus terjadi melalui serat-serat saraf dari ganglion
servikalis dan torakalis bagian atas dan menyebabkanrelaksasi atau dilatsi bronkus.Hal
ini menurunkan resistensi dan meningkatkn aliran udara.
KONTROL SARAF ATAS RESPIRASI
Ventilasi dikontrol oleh pusat pernapasan dibatang otak bagian bawah didaerah
medula dan pons.Dimedula,terdapat neuron-neuron inspirasi dan ekspirasi yang
melepaskan muatan pada waktu-waktu yang berbeda dalam suatu pola kecepatan dan
irama yang telah ditentukan sebelumnya.Neuron-neuron respirasi menjalankan respirasi
dengan merangsang neuron-neuron motorik yang mempersarafi diafragma dan otot-otot
antar iga.
NEURON MOTORIK YANG MENJALANKAN RESPIRASI
Neuron
motorik
utama
yang
mengontrol
otot
pernapasan
adalah
saraf
kecepatan
ion
pelepasan
hidrogen
muatan
menurunkan
kemoreseptor.Sebaliknya,penurunan
kecepatan
pelepasan
muatan
responnya,meningkatkan
atau
menurunkan
kecepatan
1.4.2 Pusatpernapasan
Pusat pernapasan di batang otak
Bernapas, seperti denyut jantung, harus berlangsung dalam pola siklik dan kontinu agar
proses kehidupan dapat terus berjalan. Otot jantung harus berkontraksi dan berelaksasi secara
berirama untuk secara bergantian mengosongkan darah dari jantung dan mengisinya kembali.
Demikian juga, otot-otot pernapasan harus secara berirama berkontraksi dan berelaksasi agar
udara dapat masuk dan keluar paru secara bergantian.
1.4.2 Regulasipusatrespirasi
Pengaturan pernapasan manusia dibagi menjadi 2 tempat, yaitu regulasi lokal dan regulasi di
pusat pernapasannya. Regulasi local akan diperankan oleh otot polos bronkioli. Sedangkan
regulasi di pusat (pusat napas) berada di batang otak, yaitu tepatnya di medulla oblongata dan
pons. Medulla oblongata merupakan pusat pernapasan primer dimana ada 2 area yang
mengatur respirasi. Pertama, dikenal sebagai area dorsal respiratory group. Dorsal respiratory
group atau sering disingkat DRG. Kedua, disebut dengan Ventral Respiratory Group atau
VRG.
Regulasi Lokal
Kontrol lokal digunakan untuk menyeimbangkan aliran udara (ventilasi) dan aliran darah
(perfusi). Ketika aliran darah lebih besar daripada aliran udara, maka yang terjadi adanya
peningkatan kadar CO2 setempat dan penurunan kadar O2 setempat. Untuk menaikkan
kadar O2 setempat, maka otot polos saluran pernapasan akan mengalami relaksasi.
Sehingga terjadi dilatasi saluran pernapasan lokal. Saluran napas yang mengalami dilatasi
(volume membesar), tekanan mengecil, akan terjadi penurunan resistensi saluran napas.
Penurunan resistensi ini akan menyebabkan banyaknya CO2 yang keluar dan O2 yang
masuk ke dalam alveolus. Untuk menurunkan kadar CO2 setempat, maka otot polos
arteriol paru lokal akan mengalami kontraksi sehingga pembuluh darah lokal mengalami
konstriksi (volume mengecil), tekanan membesar, sebagai akibatnya ada peningkatan
resistensi. Maka, peningkatan resistensi ini akan mengakibatkan penurunan aliran darah.
Pusat Pernapasan Pusat respirasi merupakan sekelompok neuron yang tersebar luas dan
terletak bilateral di dalam substansia retikularis medula oblongata dan pons. Pusat
respirasi dibagi menjadi DRG (Dorsal Respiratory Group) dan VRG (Ventral Respiratory
Group).
1. Medulla Oblongata :
DRG merupakan kumpulan neuron yang mengatur kerja otot eksternal interkostal dan
otot diafragma. DRG ini berfungsi pada seluruh proses respirasi normal (berperan
pada quiet breathing)
VRG merupakan kumpulan neuron yang mengatur kerja otot respirasi aksesori, yang
berfungsi saat bernapas dengan kuat, yaitu saat inhalasi maksimal dan ekshalasi aktif
(berperan pada saat pernapasan kuat dan inaktif pada pernapasan tenang). Kelompok
dorsal terutama terdiri atas neuron inspirasi yang serat desendensnya berakhir pada
motor neuron di medula yang mempersarafi otot-otot inspirasi. Kelompok ventral
terdiri atas neuron inspirasi dan neuron ekspirasi yang keduanya tidak aktif selama
pernapasan tenang. Apabila kebutuhan ventilasi meningkat, neuron I pada kelompok
ventral diaktifkan melalui rangsang dari kelompok dorsal. Impuls melalui serat saraf
yang keluar dari neuron I kelompok ventral akan merangsang motor neuron yang
mempersarafi otot-otot inspirasi.
meningkatnya aktivitas DRG, yang menstimulasi aktivasi VRG pada otot-otot inspirasi
Pada
sistem
ini,
pneumotaksik
pusat
mendominasi,
memberikan
kesempatan
dan.
vagus
Tingkat karbon dioksida dibesarkan dalam darah, yang dikenal sebagai hiperkapnia, awalnya
akan menyebabkan peningkatan dalam respirasi. Jika tingkat terus meningkat sistem saraf
pusat menjadi tertekan, menyebabkan kebingungan, koma, dan kematian. Hiperkapnia dapat
terjadi dalam kasus-kasus kegagalan paru-paru di mana pernapasan telah menjadi sangat sulit.
Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronik( PPOK), atau obat-obatan
seperti morfin yang bekerja pada sel-sel saraf di medula menyebabkan kegagalan pernapasan
pusat. Pengobatan bervariasi tergantung pada penyebabnya, tapi pilihan umumnya
melibatkan pemberian oksigen, kadang-kadang dengan bantuan ventilasi mekanik.
Kebutuhan oksigen bersifat dinamis, berubah-ubah dipengarihi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah aktivitas. Saat aktivitas meningkat
1.5 UsiaDanSistemRespirasi
Semakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah frekuensi pernapasannya.
Hal ini berhubungan dengan energi yang dibutuhkan. Perkembangan sistem respirasi :
Periode pseuglandular: minggu ke 5-17 saat ini tunas bronkial telah berkembnag menjadi
celah premordial dan bronkus primer kanan, yang akhirnya dibagi menjadi lima bronkus
sekunder(tiga kann dua kiri). Pada minggu ketujuh bagian tersebut mulai bercabang
secara progresif menjadu 10(kanan) atau delapan sampai sembilan (kiri) bronkus
segmental (tersier), masing-masing akhirnya membentuk segmen bronkupilmonal. Pada
minggu ke 17, sebagian besar struktur utama paru telah terbentuk dan dilapisi oleh sel-sel
epitel kolumnar. Terdapat pembuluh darah konduktan, tetapi permukaan pertukaran gas
masih belum berkembang sehingga janiin yang diahirkan selama periode ini tidak dapat
hidup.
Periode kanalikular: minggu ke (16- 25) kartilago bronkial otot polos, kapiler paru, dan
jaringan ikat bertemu dari mesoderm. Terjadi diferensiasi progresif dan penipisan sel-sel
epitel. Bronkus akan mengalami sub divisi kurang lebih 17 kali setelah 24 minggu yang
akhirnya membentuk bronkiolus respiratorius yang membagi dengtan sendirinya menjadi
3-6 duktus alveolares dan beberapa sakus terminalis berdinding tipis. Semuanya dilapisi
oleh pneumosit alveolar tipe I yang sangat tipis(epitel skuamoosa) yang bersama-sama
dengan sel endotelia dari kapiler membentuk membran alveola kapiler(perukaan
pertukaran gas). Terdapat beberapa pneumosit alveola tipe II, yaitu sel-sel epitel sekretori
yang menghasilkan surfaktan. Tau
memungkinkan ekspansi sakus terminalis atau alveolus, tetapi meskipun ada dalam
jumlah kecil dari sekitar minggu ke 20, tetap saja tidak menunjang pernafasan yang tidak
dibantu sampai setelah 26 minggu. Beberpaa pertukaran gas dapat terjadi pada akhir
periode ini, karsena terdapat baik sakus terminalis berdinding tipis maupun vaskularisasi
yang baik, tetapi tingkat umum imaturitas mempunyai arti bahwa bayi yang lahir sebelum
minggu ke 24 secara normal akan meninggal meskipun mendapatkan perawatan intensif.
jika
pernapasan
janin
tidak
ada,
cairan
amnmiotik
tidak
Usia.
Jenis kelamin. Pada umumnya pria memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi
Suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka aka semakin cepat frekuensi
pernapasannya, hal ini berhubungan dengan penigkatan proses metabolisme yang terjadi
dalam tubuh.
Posisi atau kedudukan tubuh. Frekuensi pernapasan ketika sedang duduk akan berbeda
dibandingkan dengan ketika sedang berjongkok atatu berdiri. Hal ini berhubungan erat
dengan energi yang dibutuhkan oleh organ tubuh sebagai tumpuan berat tubuh.
Aktivitas. Seseorang yang aktivitas fisiknya tingi seperti olahragawan akan membutuhkan
lebih banyak energi daripada orang yang diamatau santai, oleh karena itu, frekuensi
pernapasan orang tersebut juga lebih tinggi. Gerakan dan frekuensi pernapasan diatur oleh
pusat pernapasan yang terdapat di otak. Selain itu, frekuensi pernapasan distimulus oleh
konsentrasi karbondioksida (CO) dalam darah.
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami
gangguan. Gangguan ini biasanya berupa
kelainan
yang menyerang
sistem
pernapasan
ini
dapat
menyebabkannya proses
pernapasan. Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada sistem pernapasan manusia.
mengalami
oleh alergi, seperti debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat
diturunkan. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan.
Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini
lama-kelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pernapasan adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O) yang dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel dan karbondioksida (CO) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut
dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil Oksigen dari atmosfer kedalam sel-sel
tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke
atmosfer.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan
mekanisme pernapasan. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung faring laring - trakea - bronkus - paru-paru (bronkiolus dan alveolus.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gitamedia Press-Surabaya.
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia. 2nd ed. Alih bahasa Brahm U.Pendit. Penerbit
Buku Kedokteran. Jakarta
Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
http://ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN Fraxawants.html
http://kelainan-dan-penyakit-pada-sistem.html
http://kelainan-gangguan-penyakit-sistem-pernapasan-respirasi-manusia-kesehatan-padamasyarakat.html
http://Macam-Macam Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia _ SmartClick.