Anda di halaman 1dari 12

Wilujeung Sumping di Blog Abdi

Rabu, 15 Oktober 2014

Makalah Tentang Edema

Anatomi dan Fisiologi


EDEMA

KELOMPOK 1

IRFANI NUR SA’ADAH


ELIENDA PUTRI ASTRILA
IRNANDA PUSPITASARI
ANNI SYAHIDA
DHAH LYLA
MADE DAMAYANTI AYU.N
KELAS
BIDAN.1C

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.tanpa pertolonganNya,
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datag dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun ada kesalahan.

Makalah ini memuat tentang “ EDEMA “ dan sengaja dipilih karena menarik perhatian
penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap
dunia pendidikan dan kesehatan.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Dr.dwi soelistyoningsih,M.biomed selaku
dosen pembimbing dan teman – teman yang telah banyak membantu menyusun agar dapat
menyelesaikan makalah inidengan sebaik – baiknya.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kekurangan, kami mohon untuk saran dan kritiknya agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik. terimakasih

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………1


Daftar
Isi ………………………………………………………………2

BAB I. PENDAHULUAN
1.Latar Belakang Masalah………………………………3
2.Rumusan Masalah ………….....……………….…….3
3.Tujuan
Penulisan....................................................3

BAB II. PEMBAHASAN …………………...…………………….... 4


BAB III. KESIMPULAN...............................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................10
BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Edema, pada umumnya, berarti pembengkakan. Ini secara khas terjadi ketika cairan
dari bagian dalam pembuluh-pembuluh darah merembes keluar pembuluh darah kedalam
jaringan-jaringan sekelilingnya, menyebabkan pembengkakan. Ini dapat terjadi karena terlalu
banyak tekanan dalam pembuluh-pembuluh darah atau tidak ada cukup protein-protein dalam
aliran darah untuk menahan cairan dalam plasma (bagian dari darah yang tidak megandung
segala sel-sel darah).

Edema paru adalah istilah yang digunakan ketika edema terjadi di paru-paru. Area
yang langsung diluar pembuluh-pembuluh darah kecil pada paru-paru ditempati oleh kantong-
kantong udara yang sangat kecil yang disebut alveoli. Ini adalah dimana oksigen dari udara
diambil oleh darah yang melaluinya, dan karbon dioksida dalam darah dikeluarkan kedalam
alveoli untuk dihembuskan keluar. Alveoli normalnya mempunyai dinding yang sangat tipis
yang mengizinkan pertukaran udara ini, dan cairan biasanya dijauhkan dari alveoli kecuali
dinding-dindig ini kehilangan integritasnya.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana patofiologi edema

2. Bagaimana patofiologi keeimbangan cairan saat kehamilan

3. Bagaimana edema saat kehamilan

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui patofiologi edema

2. Untuk mengetahui patofioogi keeimbangan cairan saat kehamilan

3. Untuk mengetahui dema saat kehamilan


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Edema adalah timbunan cairan bebas secara menyeluruh. Dikatakan piting edema jika
terdapat edema pada tungkai bawah dan dikatakan generalisata jika didapat kenaikan berat
badan itu melebihi 0,5 kg/minggu, 2 kg/bulan, atau 13 kg selama kehamilan.

Edema menurut Arthur C. Guyton adalah gelembung cairan dari beberapa organ atau jaringan
yang merupakan terkumpulnya kelebihan cairan limfe, tanpa peningkatan jumlah sel dalam
mempengaruhi jaringan. Edema bisa terkumpul pada beberapa lokasi pada tubuh, tetapi
biasanya terdapat pada kaki dan pergelangan kaki.

Edema menurut Ida Bagus Gede Manuaba adalah peningkatan cairan interstisil dalam
beberapa organ. Umumnya jumlah cairan interstisil, yaitu keseimbangan homeostatis.
Peningkatan sekresi cairan ke dalam interstisium atau kerusakan pembersihan cairan ini juga
dapat menyebabkan edema.

2.2 GAMBARAN KLINIS


Edema menurut Arthur C. Guyton menunjukkan adanya cairan berlebihan pada jaringan
tubuh. Pada banyak keadaan, edema terutama terjadi pada kompartemen cairan estraselular,
tapi juga dapat melibatkan cairan intracelular. (Menurut buku ajar fisiologi kedokteran).

1) Edema Intraseluler

Terjadinya pembengkakan intraseluler, karena dua kondisi, yaitu :

1. Depresi sistem metabolik jaringan

2. Tidak adanya nutrisi sel yang adekuat

Bila aliran darah ke jaringan menurun, pengiriman oksigen dan nutrisi berkurang. Jika aliran
darah menjadi sangat rendah untuk mempertahankan metabolisme jaringan normal, maka
pompa ion membran sel menjadi tertekan. Bila ini terjadi, ion natrium yang biasanya masuk
ke dalam sel tidak dapat lagi di pompa keluar dari sel, dan kelebihan natrium dalam sel
menimbulkan osmosis air dalam sel, sehingga edema dapat terjadi pada jaringan yang
meradang.
2) Edema Ekstraseluler

Edema ini terjadi bila ada akumulasi cairan yang berlebihan dalam ekstraseluler. Terjadinya
pembengkakan ekstraseluler, karena dua kondisi yaitu :

1. Kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang interstisial dengan melintasi kapiler.

2. Kegagalan limpatik untuk mengembalikan cairan dari interstisiuim ke dalam darah.

Penyebab klinis akumulasi cairan interstisial yang paling sering adalah filtrasi cairan kapiler
yang berlebihan.

Ketika terjadinya edema pada jaringan subkutan yang berdekatan dengan rongga potensial,
cairan edema biasanya juga akan terkumpul di rongga potensial, yang disebut efusi. Rongga
abdominal merupakan tempat paling mudah untuk terjadinya penggumpalan cairan efusi, dan
pada keadaan ini, efusi disebut ASITES. Rongga potensial lainnya, seperti rongga pleura,
rongga perikardial, dan rongga sendi, dapat sangat membengkok bila ada edema bersifat
negatif sama seperti yang dijumpai pada jaringan subkutan jarang yang juga bersifat negatif
(subatmosferik).

Contoh, tekanan hidrostatik cairan interstisial besar 7-8 mmHg dalam rongga pleura, 3-5
mmHg dalam rongga sendi, dan 5-6 mmHg dalam rongga perikardial (menurut www.
Google.co.id).

Selain pada edema perifer, edema dapat terjadi pada organ-organ tertentu, yaitu antara lain :

1. Edema pada otak

Salah satu komplikasi yang paling serius dari abdormalitas hemodinamika serebral dan
dinamika cairan adalah terbentuknya edema otak. Karena otak berada di dalam ruang yang
padat, maka akumulasi cairan edema akan mengkompresi pembuluh darah, seringkali secara
serius menyebabkan penurunan aliran darah dan kerusakan jaringan otak.

Edema otak menurut Arthur C. Guyton disebabkan oleh peningkatan tekanan kapiler yang
hebat dan kerusakan dinding kapiler. Salah satu penyebab meningkatnya tekanan kapiler
adalah peningkatan tekanan darah arteri serebral secara tiba-tiba hingga mencapai nilai yang
terlalu tinggi.
2. Edema pada paru

Edema paru menurut Arthur C. Guyton terjadi dengan cara yang sama seperti edema dimana
saja dalam tubuh. Faktor apapun yang menyebabkan tekanan cairan interstisial paru
meningkat dari batas negatif menjadi batas positif akan menyebabkan pengisian mendadak
pada ruang interstisial paru dan alveolus dengan sejumlah besar cairan bebas.

Pada kasus edema paru yang paling ringan, cairan edema selalu memasuki alveoli, jika
edema ini menjadi cukup berat, dapat menyebabkan kematian karena mati lemas (Sufokasi).

(Dikutip dari Buku Ajar Fisiologi Kedokteran)

3. Edema pada vulva

Edema pada daerah ini berhubungan dengan varises vena vulva dan edema ini apabila tidak
segera diatasi akan menyebabkan kesulitan dalam persalinan. Edema ini lebih sering dijumpai
pad pre eklamsi. Apabila terdapat edema pada satu labium, maka permukaan dalam perlu
diperiksa untuk mengesampingkan adanya syangkroid sifilitikum (ulkus durum).

(Dikutip dari buku obstetri fisiologi)

2.3 ETIOLOGI
Penyebab edema pada ibu bersalin yaitu sebagai berikut :

1. Disebabkan oleh gagal jantung

Pada gagal jantung, jantung gagal memompa darah secara normal dari vena ke dalam arteri.
Hal ini meningkatkan tekanan kapiler, menyebabkan filtrasi kapiler makin bertambah. Apabila
gagal jantung yang tidak diobati, semua faktor bekerja sama membentuk edema ekstraseluler
generalisata yang hebat. Ibu hamil dengan gagal jantung kanan yang bermakna, normalnya
darah dipompa ke paru-paru oleh jantung kanan tetapi darah tidak dapat keluar dengan
mudah dari vena pulmonalis ke jantung kiri karena bagian kiri karena bagian ini sangat lemah
sehingga menyebabkan ibu mengalami edema paru berat. (dikutip dari Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran)

2. Disebabkan oleh refensi garam dan air oleh ginjal


Tekanan arteri cenderung turun, menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air oleh ginjal
yang meningkatkan tekanan hidrostastik kapiler sehingga edema makin bertambah.
Kebanyakan garam dan air, bocor dari darah masuk ke rongga interstisial, tapi sebagian
masih tetap dalam darah. Efek utama kejadian ini adalah menyebabkan peningkatan volume
cairan interstisial yang luas (edema ekstraseluler) dan hipertensi akibat peningkatan volume
darah.

Ibu hamil yang menderita glomerulonefritis, dimana glomerulus ginjal cedera karena gagal
untuk menyaring cairan dalam jumlah cukup, juga akan mengalami edema cairan
ekstraseluler yang serius di seluruh tubuh bersamaan dengan edema, ibu tersebut biasanya
menderita hipertensi berat. (Dikutip dari Buku Ajar Fisiologi Kedokteran)

3. Disebabkan oelh penurunan protein plasma

Penurunan konsentrasi protein plasma akibat kegagalan untuk menghasilkan protein dalam
jumlah yang cukup maupun karena kebocoran protein yang menimbulkan penurunan tekanan
osmotik koloid plasma. Apabila ibu hamil mengalami penurunan konsentrasi protein akan
mengakibatkan peningkatan kapiler di seluruh tubuh sehingga terjadi, edema ekstraseluler
dan dapat mengakibatkan malnutrisi protein.

(Dikutip dari Buku Ajar Fisiologi Kedokteran)

4. Disebabkan oleh tekanan dari rahim

Tekanan ini yang membesar pada vena-vena panggul, pada wanita hamil, vena pelvis
tertekan oleh berat badan yang semakin membesar, sehingga ekstrinitas bawah menopang
berat badan tersebut. (Dikutip dari Buku Obstetri Fisiologi)

5. Disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kapiler

a. Peningkatan reaksi imun yang menyebabkan pelepasan histamin dan produk imun lainnya.

b. Toksin

c. Infeksi bakteri

d. Difisiensi vitamin, khususnya vitamin C

e. Iskemia yang lama.

2.4 PRINSIP KEBUTUHAN CAIRAN PADA IBU HAMIL


1. Jumlah masukan cairan yang direkomendasikan dalam sehari adalah sekitar 6-8 gelas
(1500-2000 ml).

2. Pada wanita hamil kebutuhan air akan meningkat sampai 10-12 gelas per hari. atau paling
tidak minum setiap 15 menit sekali.

3. Cairan diperlukan untuk meningkatkan volume darah dan air ketubah.

4. Jika mual-mual dan muntah di trimester pertama tidak diimbangi dengan usaha memasukkan
kembali makanan dan minuman, maka terjadi dehidrasi.

2.5 PENCEGAHAN / PENATALAKSANAAN


Edema pada persalinan menurut Ida Bagus Gede Manuaba dapat dicegah atau diobati, yaitu
sebagai berikut :

1. Istirahat yang cukup

Pada saat istirahat/tidur, kaki ditinggikan

2. Diit

Penggunaan garam dikurangi

3. Dapat diberikan sedativa atau obat-obat antihypertensif (apabila oedema terus berlanjut).

Faktor lain yang dapat mencegah edema menurut Arthur C. Guyton yaitu sebagai berikut :

1. Faktor yang dihasilkan oleh compliance jaringan yang rendah pada tekanan negatif
besarnya sekitar 3 mmHg.

2. Faktor yang dihasilkan oleh peningkatan aliran limfe ialah sekitar 7 mmHg.

3. Faktor yang disebabkan oleh bersihan protein dari ruang interstisial adalah 7 mmHg.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Edema adalah Akumulasi abnormal cairan dalam ruang intertisial
ataurongga tubuh. Munculnya beberapa penyakit edema atau kelebihan cairan dalamtubuh
merupakan salah satu gejalanya. Beberapa contoh penyakit di antaranya adalah
gagal jantung, gagal ginjal, dan penyakit liver. Sedangkan Dehidrasi adalahgangguan dalam
keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak
daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguankehilangan cairan tubuh ini disertai
dengan gangguan keseimbangan zat elektrolittubuh. Dehidarasi dapat terjadi karena :
Kekurangan zat natrium, Kekurangan air,Kekurangan natrium dan air P e n c e g a h a n E d e m a
D a p a t d i l a k u k a n d e n g a n : M e n g u r a n g i k o n s u m s i makanan yang tinggi kadar
natriumnya, tidak berdiri atau duduk terlalu lama ,Polam a k a n y a n g s e h a t , H i n d a r i
s t r e s s , K u r a n g i b e r a t b a d a n b e r l e b i h ( o b e s i t a s ) , Olahraga secara teratur,
Konsumsi antioksidan. Sedangkan Dehidrasi dicegahdengan melakukan beberapa upaya
: Lingkungan, Olahraga, Umur.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://makalah-asuhan kebidanan.blogspot.com/2010/12/edemaoedema.html

2. https://www.scribd.com/doc/91150278/Makalah-Edema-Dehidrasi

IRFANI :) di 06.51
Berbagi
Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Beranda

Lihat versi web

Mengenai Saya
IRFANI :)

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai