Anda di halaman 1dari 17

KONSEP ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM

PERSARAFAN
PARKINSON
MULTIPLE SKLEROSIS
ALZHEIMER

TINGKAT II.B
PARKINSON

TRI WAHYUNI
PO.71.20.2.13.075

MULTIPLE
SKLEROSIS

SYAMSILIAH
PO.71.20.2.13.074

ALZHEIMER

SUROHMAN
PO.71.20.2.13.073

DOSEN PEMIMBING: NI KETUT SUJATI .M.KES

Pengertian
PARKINSON

MULTIPLE SKLEROSIS

ALZEIMER

suatu penyakit degeneratif


pada sistem saraf
(neurodegenerative) yang
bersifat progressive,
ditandai dengan ketidak
teraturan pergerakan
(movement disorder),
tremor pada saat istirahat,
kesulitan pada saat
memulai pergerakan, dan
kekakuan otot. (Arif
Muttaqin, 2009)

Sklerosis multipel (MS)


merupakan kadaan kronis,
panyakit sisten saraf pusat
deganeratif
dikarakteristikan oleh
adanya bercak kecil
demielinasi pada otak dan
medulla spinalis. ( Brunner
& suddarth, keperawatan
medikal bedah,(2002) hal
2182 )

Penyakit degeneratif
otak yg progresif,
dimana sel-sel otak
rusak & mati sehingga
mengakibatkan
gangguan mental
berupa kepikunan
(demensia) yaitu
terganggunya fungsifungsi memori (daya
ingat), berbahasa,
berpikir & berperilaku.
Sebagian besar
demensia disebabkan
oleh penyakit
Alzheimer (60%).

Gambar Penyakit
PARKINSON

MULTIPLE SKLEROSIS

ALZEIMER

Gambar Penyakit
PARKINSON

MULTIPLE SKLEROSIS

ALZEIMER

Etiologi
PARKINSON

MULTIPLE SKLEROSIS

ALZEIMER

Hingga saat ini penyebab


pasti penyakit Parkinson
masih belum diketahui,
namun diduga ada kaitan
dengan faktor genetik,
usia (50-70 tahun) dan
keracunan menahun oleh
pestisida dan herbisida.

Penyebab MS belum
diketahui secara pasti
namun ada dugaan
berkaitan dengan virus dan
mekanisme autoimun
(Clark, 1991). Ada juga
yang mengaitkan dengan
factor genetic.
Ada beberapa factor
pencetus, antara lain :
Kehamilan
Infeksi yang disertai
demam
Stress emosional
Cedera

Penyebab penyakit
alzeimer yang pasti
belum diketahui.
Beberapa alternative
penyebab yang telah
dihipotesa adalah
intoksikasi logam,
gangguan fungsi
imunitas, infeksi flament,
predisposisi heriditer.

Epidemiologi
PARKINSON

MULTIPLE SKLEROSIS

ALZEIMER

Di Amerika Serikat, ada sekitar


500.000 penderita parkinson.
Di Indonesia sendiri, dg
jumlah penduduk 210 juta
orang, diperkirakan ada
sekitar 200.000-400.000
penderita. Rata-rata usia
penderita >50 tahun dg
rentang usia-sesuai dg
penelitian yang dilakukan di
beberapa rumah sakit di
Sumatera dan Jawa- 18 hingga
85 tahun. Statistik
menunjukkan, baik di luar
negeri maupun di dalam
negeri, lelaki lebih banyak
terkena dibanding perempuan
(3:2) dengan alasan yang
belum diketahui.

Menurut National Multiple


Sclerosis Society, kira-kira
400,000 orng Amerika
tercatat menderita MS,
dan pada setiap minggunya
sekitar 200 orang
didiagnosis MS. Di seluruh
dunia, MS mungkin
diderita 2.5 juta individu.
Umumnya serangan terjadi
dalam dekade ke3 & ke4,
walaupun penyakit ini bisa
mulai dlm masa kanakkanak & juga di atas usia
60 tH. Secara keseluruhan,
MS terjadi lebih sering
pada wanita dibandingkan
laki-laki, Dg perbandingan
kira-kira 2:1. 2

Di Indonesia usia termuda yg


mengalami penyakit ini
berusia 56 tahun. Kira-kira
5% usia lanjut 65 70 tahun
menderita demensia dan
meningkat 2x lipat setiap 5
tahun mencapai lebih 45 %
pada usia diatas 85 tahun.
Pada negara industri kasus
demensia 0.5 1.0 % dan di
Amerika jumlah demensia
pada usia lanjut 10 15%
atau sekitar 3 4 juta
orang.

Manifestasi Klinis
PARKINSON
1. Bradikinesia
(pergerakan lambat),
hilang secara spontan
2. Tremor yang menetap
3. Tindakan dan
pergerakan yang tidak
terkontrol
4. Gangguan saraf otonom
(sulit tidur, berkeringat,
hipotensi ortostatik)
5. Depresi, demensia
6. Wajah seperti topeng

MULTIPLE SKLEROSIS

ALZEIMER

Kelelahan
Gejala Ringan (lama
Kehilangan
penyakit 1-3 tahun)
Keseimbangan
Lebih sering binggung
Lemah
dan melupakan
Kebas, kesemutan
informasi yang baru
Kesukaran koordinasi
dipelajari.
Gangguan
penglihatan diplobia, Gejala sedang (lama
penyakit 3-10 tahun)
buta parsial / total
Kesulitan dalam
8. Kelemahan ekstermitas
spastik dan kehilangan
mengerjakan aktifitas
refleks abdomeN
hidup sehari hari
9. Depresi
seperti makan dan
10. Afaksia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

mandi Perubahan
tingkah.

Patofisiologi
PARKINSON
Lesi utama tampak
menyebabkan hilangnya
neuron pigmen, terutama
neuron di dalam substansia
nigra pada otak. Substansia
nigra merupakan kumpulan
nucleus otak tengah yang
memproyeksikan serabutserabut korpus striatum
(Muttaqin, 2008).
Salah satu neurotransmiter
mayor di daerah otak ini dan
bagian-bagian lain pada
system persarafan pusat
adalah dopamin, yang
mempunyai fungsi penting
dalam menghambat gerakan
pada pusat control gerakan.

MULTIPLE SKLEROSIS

ALZEIMER
Proses penuaan yang
terjadi pada otak dapat
berupa penurunan berat
otak, pelebaran sulci
serebral, penyempitan
gyrus dan pembesaran
ventrikel-ventrikel.
Terjadinya penyakit
Alzheimer ini disebabkan
karena adanya proses
degeneratif dan
hilangnya kemampuan
selektif sel-sel dalam
korteks serebral.

Patofisiologi
PARKINSON

MULTIPLE SKLEROSIS

ALZEIMER

Walaupun dopamine
normalnya ada dalam
konsentrasi tinggi di bagianbagian otak tertentu, pd
penyakit parkinson dopamine
menipis dalam substansia nigra
dan korpus striatum. Penipisan
kadar dopamine dalam basal
ganglia berhubungan dengan
adanya bradikinesia, kekakuan
dan tremor. Aliran darah
serebral regional menurun
pada klien dengan penyakit
Parkinson, dan ada kejadian
demensia yang tinggi.

Focus multipel demyelinasi


tersebar secara acak pada benda
putih batang otak, mendula
spiralis, saraf optik dan otak. Pada
proses demyelinasi (degenerasi
primer, selaput myelin dan
selaput sel rusak tapi masih
terdapat cadangan baru dari
akson silinder. Kerusakan
pembungkus myelin bagian luar
menyebabkan terputusnya dan
kekacauan impuls sehingga
impuls menjadi lambat dan
terhambat. Terdapat bukti ada
penyembuhan persial di daerah
yang degenerasi yang
menimbulkan gejala dini.
Degenerasi pada pada tingkat
lanjut menjalar kedaeah benda
kelabu dari medula spiralis
sehingga penyembuhan menjadi
sedikit harapan.

Hilangnya sel-sel otak


baik di kortikal maupun
struktur subkortikal
misalnya sel cholinergik
mengakibatkan
menurunnya produksi
neurotransmiter
acethylcoline sampai
dengan 75 %.
Hal ini yang kemudian
menimbulkan gangguan
kognitif. Neuro transmiter
lain yang mengalami
penurunan adalah
nerophinephrine,
dopamin, serotinin.

Klasifikasi
PARKINSON

1. Parkinson primer (idiopatik)


2. Parkinson postencephalitis,
encephalitis
3. Parkinson latrogenik,
obat obatan seperti obat
psikotropik dan antipsikotik
4. Parkinson juvenile, <40
tahun.
5. Parkinson sekunder
kerusakan substansia
nigra akibat trauma
iskhemik.
6. Pseudoperkinson (Parkinson
semu), merupakan
gabungan dari beberapa
penyebab Parkinson seperti
pada hipotiroid.

MULTIPLE SKLEROSIS

ALZEIMER

Menurut bacid neurogi


1. Alzheimer yang disertai
1. Relapting remitting SM
demensia
2. Primary progresive SM 2. Alzheimer yang disertai
3. Secondary progresive
ataksia
SM
3. atau kombinasi
4. Benign SM
keduanya.

Pemeriksaan Penunjang
PARKINSON
Laboratorium
Magnetik Resonance
Imaging ( MRI )
Positron Emission
Tomography ( PET)
Single Photon Emission
Computed Tomography
( SPECT )

MULTIPLE SKLEROSIS
Pemeriksaan
elektroforesis terhadap
CSS
Pemeriksaan potensial
bangkitan
CT scan

ALZEIMER
Laboratorium darah
Neuropatologi
Pemeriksaan
neuropsikologik
PET (Positron Emission
Tomography)
SPECT (Single Photon
Emission Computed
Tomography)

Penatalaksanaan Medis
PARKINSON

Medikamentosa
Antikolinergik
Levodopa
Amantadin hidroklorida
(Symmetrel)
Derivat Ergoet-Agonis
Dopamin
Antidepresan
Inhibitor MO
Operasi
Untuk penderita yang tidak
berhasil dikelola dengan obat,
tindakan operasi menanamkan
elektrode (implant) di otak yang
disebut Deep brain stimulation

ALZEIMER

MULTIPLE
SKLEROSIS

Farmakoterapi
Kortikosteroid dan
ACTH
Beta interferon (
betaseron )
Modalitas lain ( radiasi,
kopolimer, dan
kladribin )

Inhibitor kolinesterase
Thiamin
Nootropik
Klonidin
Haloperiodol
Acetyl L-Carnitine (ALC)

Komplikasi
PARKINSON
1.
2.
3.
4.
5.

Dekubitus
Malnutrisi
Luka
Radang paru
Gangguan BAB (buang air
besar) dan BAK (buang air
kecil).
6. Gangguan fungsi seksual.
7. Depresi.
8. Demensia.

MULTIPLE
SKLEROSIS
1. Konstipasi saluran
kemih
2. Konstipasi
3. Dikubitus
4. Edema pada kaki
5. pneumonia

ALZEIMER
1. Infeksi
2. Malnutrisi
3. Kematian

Diagnosa Keperawatan
PARKINSON

1. Hambatan mobilitas fisik


berhubungan dengan
kekakuan dan kelemahan
otot.
2. Defisit perawatan diri yang
berhubungan dengan
kelemahan neuromuscular,
menurunnya kekuatan,
kehilangan control otot/
koordinasi.
3. Kurangnya perawatan diri
(makan, minum, berpakaian,
Higiene) yang berhubungan
dengan tremor dan
gangguan motorik.

MULTIPLE
SKLEROSIS

ALZEIMER

1. Kurang perawatan diri (


makan, minum,
berpakaian, higiene)
yang berhubungan
dengan perubahan
proses pikir.
2. Perubahan nutrisi,
kurang dari kebutuhan
tubuh yang
berhubungan dengan
asupan tidak adekuat,
perubahan proses pikir.
3. Kerusakan komunikasi
verbal yang berhubunga
dengan perubahan
proses pikir

Diagnosa Keperawatan
PARKINSON

4. Perubahan nutrisi, kurang


dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan
tremor, perlambatan dalam
proses makan, serta
kesulitan mengunyah dan
menelan.
5. Kerusakan komunikasi Verbal
yang berhubungan dengan
penurunan volume bicara,
perlambatan bicara, dan
ketidakmampuan
menggerakkan otot-otot
wajah.
6. Koping tidak efektif
berhubungan dengan
depresi dan disfungsi karena
perkembangan penyakit

MULTIPLE
SKLEROSIS

ALZEIMER

4. Koping tidak efektif


yang berhubungan
dengan perubahan
proses pikir dan
disfungsi karena
perkembangan
penyakit.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai