Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR KASUS DAN ANALISA JURNAL KEPERAWATAN

Pengaruh Mirror Therapy terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas


Pada Pasien Stroke Di RSUD Dr. Moewardi

Oleh:
Muhammad Humaidi
Rosana Aprilia
Wijayanti Wulandari

PROGRAM PROFESI NERS B


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TA 2018-2019
EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE
Clinical problem findings:

Pertanyaan Klinis
P Pasien*

Semua pasien stroke non hemoragik yang


dirawat di Unit Stroke RSUD Dr. Moewardi, pasien yang mengalami
kelemahan otot ekstremitas sebagian atas dan bawah, pasien dengan
kesadaran composmentis GCS E4M6V5

Populasi*

Populasi adalah pasien stroke iskemik dengan teknik consecutive


sampling berjumlah 30 responden

Problem*
Stroke Non Hemoragik

I Intervensi*

Padapenelitian ini terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan dan kelompok


kontrol. Kelompok perlakuan diberikan intervensi mirror therapy dari peneliti,
sedangkan kelompok kontrol tidak mendapat mirror therapy tetapi hanya mendapat
latihan ROM standar oleh Unit Stroke Anggrek 2 RSUD Dr. Moewardi.

C Comparasi*
Journal of stroke and Cerebrovascular Diseases: The Efficacy of Lower Extremity
Mirror Therapy for Improving Balance, Gait, and Motor Function Poststroke: A
Systematic Review and Meta-Analysis. This review and metaanalysis aimed to evaluate
the efficacy of lower extremity mirror therapy in improving balance, gait, and motor
unction for individuals with stroke.

O OutCome*
ada pengaruh mirror therapyterhadap kekuatan otot pada pasien stroke sehingga dapat
dipertimbangkan sebagai salah satu tambahan tindakan keperawatan untuk
meningkatkan kekuatan otot dan memperbaiki fungsi motorik.

T Time*

Gunakan PICOT untuk pencarian evidence based pada saat melakukan penulusuran artikel.
Table Evaluasi Rapid Critical Apraissal (RCA)
First Conceptual Design/Metho Sample/Setting Major Measurement Data Findings Appraisal: Worth to
Author Framework d Variables Analysis Practice
(Year) Studied (and
Their
Definitions)

Setiyawan Stroke merupakan Quasy Adapun kriteria Variabel bebas : Skala kekuatan otot untuk Analisis Hasil penelitian didapatkan Kelebihan :
1 defisit neurologis yang Experiment inklusinya yaitu Mirror Therapy mengukur variabel hasill univariat dilakukan bahwa mirror therapy lebih - Memperkuat hasil penelitian-
, Pipit Siti mempunyai awitan al, dengan semua pasien stroke untuk mengetahui efektif penelitian yang telah lalu yang
Nurlely tibatiba, berlangsung pendekatan non hemoragik yang Variabel terikat distribusi frekuensi dibandingkan ROM pada
2 lebih dari 24 jam, dan one group dirawat di Unit : kekuatan otot data seperti ekstremitas bawah karena pada
sejalan dengan penelitian ini
, Agnes Sri disebabkan oleh pretest- Stroke RSUD Dr. ekstremitas umur, jenis kelamin, individu normal,
Kekurangan :
Harti penyakit post test Moewardi, pasien dan mendeskripsikan membayangkan gerakan akan
-
3 serebrovaskular. Stroke design with yang mengalami kekuatan otot meng- aktifkan area otak yang
atau cidera group kelemahan otot ekstremitas digunakan untuk mengontrol
cerebrovaskuler adalah control. ekstremitas sebelum dan sesudah gerakan, yaitu korteks premotor,
kehilangan Padapenelit sebagian atas dan mirror therapy. korteks motorik primer,
fungsi otak yang ian ini bawah, pasien Untuk analisis dan lobus parietal. Melatih
diakibatkan oleh terdapat 2 dengan bivariat, analisa ini pembayangan/ imajinasi motorik
berhentinya suplai kelompok, kesadaran untuk mengetahui pasien,
darah ke bagian yaitu composmentis GCS perbedaan kekuatan dimana cermin memberikan
otak Patricia GM, kelompok E4M6V5 dan pasien otot ekstremitas stimulasi visual kepada otak
et al. (2014). perlakuan yang bersedia antara kelompok untuk
Selain terapi dan menjadi yang diberikan uji beda data pergerakan anggota tubuh yang
rehabilitasi ROM kelompok responden tak berpasangan. Skala data mengalami kelemahan otot. Pada
yang sering kontrol. yang dilakukan pasien stroke yang
dilakukan baik Kelompok pada penelitian ini adalah mengalami hemiparesis yang me-
unilateral maupun perlakuan skala data ordinal, nimbulkan kecacatan dan perlu
bilateral, terdapat diberikan makamaka uji analisis yang dilakukan rehabilitasi, mirror
alternatif intervensi digunakan adalah uji therapy ini juga merupakan
terapi lainnya mirror statistik nonparametrik. intervensi yang
yang bisa therapy Analisa untuk menguji tepat sebagai program rehabilitasi
diterapkan dan dari perbedaan nilai pretest dan dirumah pada pasien pasca
dikombinasikan peneliti, posttestmenggunakan stroke
serta sedangkan Wilcoxon,yaitu untuk yang membutuhkan perawatan
diaplikasikan kelompok melihat perbedaan kekuatan yang lama dan intervensi ini
pada pasien kontrol otot ekstremitas atas terbuktiefektif
stroke untuk tidak maupun bawah pretest meningkatkan status fungsi- onal
meningkatkan mendapat danposttest.Uji analisis yang motorik pasien stroke [19].
status fungsional mirror digunakan untuk mengetahui
sensori motorik therapy perbandingan
dan merupakan tetapi kekuatan otot ekstremitas
intervensi yang hanya posttest pada kelompok
bersifat non mendapat eksperimen dan
invasif, latihan kelompok kontrol
ekonomis yang ROM menggunakan Mann
langsung standar Whitney U-Test. Jika P value
berhubungan oleh Unit <α
dengan sistem Stroke (0,05) maka H0 ditolak dan
motorik dengan Anggrek 2 Ha diterima yang berarti
melatih/ RSUD Dr. mirror therapy
menstimulus Moewardi. mempengaruhi kekuatan
ipsilateral atau otot ekstremitas.
korteks sensori
motorik
kontrateral
yang mengalami
lesi yaitu terapi
latihan rentang
gerak dengan
menggunakan
media cermin
(mirror therapy).
Terapi ini
mengandalkan
interaksi persepsi
visual-motorik
untuk
meningkatkan
pergerakan
anggota
tubuh yang
mengalami
gangguan
kelemahan otot
pada salah satu
bagian
sisi tubuh/
hemiparesis [8].
Beberapa
penelitian yang
dilakukan dengan
teknik pemetaan/
pemindaian otak
ditemukan bahwa
selama pasien
stroke melakukan
latihan dengan
menggunakan
media cermin
(mirror therapy),
area yang
aktif selama
pelaksanaan
percobaan ini
adalah korteks
prefrontal area
pramotor korteks,
korteks parietalis
dan otak kecil
yang merupakan
area
gerakan motorik
sehingga
stimulasi yang
berulang
menyebabkan
peningkatan kekuatan
otot dan mencegah
penyebaran ke area
lain
VALIDITY
Apakah Hasil Dari Studi Valid?

IMPORTANCE
Apakah Hasilnya Membantu Saya Dalam Merawat Pasien Saya?

APPLICABLE
ApakahHasilnyaSesuaiDiterapkanditempatprakteksaya?
Daftar Pustaka
1. .....................................................................
2. .....................................................................
3. .....................................................................

Anda mungkin juga menyukai