Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA


FAKULTAS KEDOKTERAN
Logo PT
PROGRAM STUDI ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF

NAMA MATA KULIAH KODE MK Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan
Kegawat daruratan Anestesiologi dan Terapi Anestesiologi dan Terapi 3 VI 27/07/2020
Intensif Intensif (T:1. P:2)

OTORISASI Nama Koordinator Pengembang RPS Koordinator RMK Ka PRODI

tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan

Capaian CPL-PRODI (Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi)


Pembelajaran (CP) S5 Mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety antara lain: IPSG 1-6 (Identifikasi, Cuci Tangan, Time Out, Komunikasi
efektif, Pencegahan Infeksi, Pemberian Obat)
P1 Memahami ilmu kedokteran dasar berupa fisiologi fungsi tubuh, farmakologi umum dan obat-obat anestesi,
prinsip sifat-sifat fisika dan kimia dalam aplikasi anestesiologi, teori dasar-dasar keseimbangan cairan, elektrolit,
dan keseimbangan asam-basa tubuh, serta aplikasi ilmu kedokteran dasar di bidang Anestesiologi, Terapi Intensif,
dan Manajemen Nyeri
P2 Memahami ilmu kedokteran klinis spesialis dasar bidang Anestesiologi, Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri
berupa prinsip-prinsip kerja alat dan mesin anestesi, hasil pemeriksaan penunjang, cara memposisikan pasien
selama operasi, kelayakan mesin anestesi dan ventilator, pengetahuan tentang penyakit/komorbid, fisiologi dan
patofisiologi penyakit komorbid pediatri dan neonatus, teori anestesi pada bedah dewasa dan anak, teori anestesi
regional, teori premedikasi, induksi, rumatan anestesi dan PACU, masalah khusus anestesi pada anestesi umum
dan khusus, tanda-tanda penyulit anestesi, keadaan darurat yang mengancam nyawa, tindakan resusitasi jantung
paru otak, pengelolaan pasien trauma, dan teori nyeri akut serta kronik.
KU1 Mampu bekerja dan meningkatkan keahlian keprofesian di bidang anestesiologi, terapi intensif, dan manajemen
nyeri serta bertanggung jawabatas pekerjaan di bidang anestesiologi, terapi intensif, dan manajemen nyeri sesuai
dengan kode etik kedokteran Indonesia
KK1 Mampu memberikan pelayanan anestesi paripurna sesuai standar operasional prosedur, etik dan hukum
kedokteran
KK2 Mampu memberikan pelayanan bantuan hidup paripurna atau lanjutan dalam kegawatdaruratan sesuai standar
prosedur operasional, etik dan hukum kedokteran
CPMK (Capaian Pembelajaran Lulusan Yang Dibebankan Pada Mata Kuliah)
Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu melakukan pengelolaan lanjut pasien trauma dengan pembedahan dan pengelolaan

pascabedah serta anestesi pada tindakan ortopedi khusus

Diskripsi Singkat MK Mata kuliah ini mempelajari tentang pengelolaan m lanjut pasien trauma dengan pembedahan dan pengelolaan pascabedah serta

anestesi pada tindakan ortopedi khusus


Bahan Kajian / 1. Perawatan perioperatif dan peritrauma
Pokok Bahasan

1. Monitoring fungsi vital jangka panjang dengan pemindai elektronik

2. Penggunaan ventilator dengan berbagai patologi pasien yang menyebabkan interaksi berbeda

3. Thoracic drainage dan pompanya

4. Monitoring tekanan intrakranial

5. Penggunaan pompa infus, pompa suntik (syringe-pump)

6. Alat untuk membuat hipotermi/hipertermi

2. Pemeriksaan penunjang post trauma


1. Laboratorium khusus

2. Pembacaan foto sinar-X

3. CT scan kepala

4. Pemeriksaan penunjang lainnya sesuai kebutuhan

3. Perawatan pascatrauma

4. Sedasi dan analgesia pasien trauma

5. Pertimbangan perioperative

a. Gangguan Hormon Tiroid

b. Diabetes Mellitus

c. Malnutrisi

d. Obesitas

e. Adiksi Narkotik ( Opioid, alkoholisme, kokain dan barbiturate)

f. Asma Bronkiale

g. PPOK

Daftar Referensi Utama:


1. Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, Cahalan MK, Stock MC, Ortega R, Sharar SR, Holt NF. Clinical Anesthesia. 8th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017.
2. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology. 5th Ed. New York: McGraw Hill;
2013.
Pendukung:
1. Cline DM, ma OJ, Meckler GD, Tintinalli JE, Stapezynski JS, Yealy D. Tintinalli’s Emergency Medicine: A Comprehensive
Study Guide. 8th ed. Philadelphia: Mcgraw-Hill: 2015.
2. Ruskin KJ, Rosenbaum SH. Anesthesia Emergencies. 2nd ed. Oxford University Press; 2015.
Media Pembelajaran Preangkat lunak: Perangkat keras :
Laptop & LCD Boneka Ane
Nama Dosen
Pengampu
Mata kuliah
prasyarat

Minggu Sub-CPMK Bahan Kajian Bentuk dan Estimasi Waktu Pengalaman Kriteria & Bentuk Indikator Bobot
Ke- (Kemampuan akhir (Materi Pembelajaran) Metode Belajar Penilaian Penilaian Penilai
yg direncanakan) Pembelajaran Mahasiswa an (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1-16 Mampu 1. R.W. Koster et al. Bentuk: TM: 1 x (3 x 50’) Kriteria : Mampu 20 %
mengelola pasien European Tatap muka, BM: 1 x (3 x 60’) melakukan
Resuscitation Peserta didik anamnesa,
setelah melalui Praktik
Council Guidelines PT: 1 x (3 x 60’) mampu melakukan pemeriksaan fisik
survei primer dan
for Resuscitation. Metode : anamnesa, dan menagani
sekunder.
Section 2. Adult Ceramah pemeriksaan fisik pasien sesuai
(P2,KK2) P : 2 x (3 x 170’)
basic life support tatap muka dan menagani dengan survei
and use of dilanjutkan pasien sesuai primer dan
automated external diskusi dan dengan survei sekunder
defibrillators. bed side primer dan
Resuscitation teaching sekunder
2010; 81 : 1277–92
2. American Society Bentuk non tes:
of Anesthesiologist
Practice Guidelines Observasi
for Management of Bentuk Tes:
The Difficult
Airway: An MCQ, DOPS
updated re
1-16 Mampu 1. R.W. Koster et al. Bentuk: TM: 1 x (3 x 50’) Kriteria : Mampu mengelola 20%
mengelola European Tatap muka, BM: 1 x (3 x 60’)
pasien untuk
Resuscitation Peserta didik menjalani berbagai
pasien untuk Praktik
Council Guidelines mampu mengelola pemeriksaan lanjut
menjalani for Resuscitation. Metode : PT: 1 x (3 x 60’) pasien untuk seperti
berbagai Section 2. Adult Ceramah menjalani berbagai laboratorium
pemeriksaan basic life support tatap muka pemeriksaan lanjut lengkap, radiologi,
and use of P : 2 x (3 x 170’) CT Scan, dan
untuk persiapan dilanjutkan seperti laboratorium
anestesia jika automated external diskusi dan lengkap, radiologi, CT pemeriksaan
diperlukan defibrillators. bed side Scan, dan diagnostik canggih
Resuscitation lainnya (invasif
pembedahan. teaching pemeriksaan
2010; 81 : 1277–92 atau noninvasif)
(P2,KU2) diagnostik canggih
2. I.K. Maconochie et untuk persiapan
lainnya (invasif atau anestesia jika
al. European noninvasif) untuk
Resuscitation diperlukan
persiapan anestesia pembedahan.
Council Guidelines
jika diperlukan
for Resuscitation.
pembedahan.
Section 6.
Paediatric Life Bentuk non tes:
Support.
Resuscitation Observasi
2010; 95 : 223–48
Bentuk Tes:
MCQ, DOPS
1-16 Mampu 1. K.G. Monsieurs et Bentuk: TM: 1 x (3 x 50’) Kriteria : Mampu 10 %
mengelola pasien al.European Tatap muka, BM: 1 x (3 x 60’) melakukan
Resuscitation Peserta didik persiapan alat
pascabedah. Praktik
Council PT: 1 x (3 x 60’) mampu dan obat yang
(S5,KK3)
Guidelines for Metode : memberikan diperlukan pada
P : 1 x (3 x 170’)
Resuscitation. Ceramah anestesi untuk kasus bedah
Section 1. tatap muka bedah darurat ortopedi khusus
Executive dilanjutkan secara tepat dan
summary. diskusi dan lengkap Mampu
Resuscitation bed side melakukan
2015; 95 : 1–80 Bentuk non tes: pemasangan alat
teaching
monitor yang
Observasi
diperlukan pada
Bentuk Tes: kasus bedah
orthopedic
khusus
MCQ, DOPS

1-16 Mampu 1. Blacka, J, 2010, Bentuk: TM: 1 x (3 x 50’) Kriteria : Mampu 12,5%
melakukan Vascular Access in Tatap muka, BM: 1 x (3 x 60’) menjelaskan
evaluasi the Emergency Peserta didik gunanya evaluasi
Praktik
perioperatif Setting, Mayo PT: 1 x (3 x 60’) mampu melakukan penilaian pasien
pasien bedah Health Metode : penilaian preoperatif baik
ortopedi khusus Care,http://www.m Ceramah perioperatif untuk anamnesa,
baik kasus ayohealthcare.com. tatap muka P : 1 x (3 x 170’) bedah darurat pemeriksaan fisik
terencana maupun au/education/Vascu dilanjutkan secara tepat dan dan pemeriksaan
emergensi. (S3, larAccessintheEme diskusi dan lengkap lain untuk
rgencySetting bed side skrining pasien
P1,P2,KU1,KK1) Bentuk non tes:
2. Stoelting RK teaching sebelum tindakan
(editor). pembedahan
Observasi
Pharmacology and darurat
Physiology in Bentuk Tes:
Anaesthetic
Practice. 4th ed. MCQ, DOPS
Philadelphia:
Lippincott-Raven
Publisher, 2006.

1-16 Mampu 1. Blacka, J, 2010, Bentuk: TM: 1 x (3 x 50’) Kriteria : Mampu 12.5 %
merencanakan Vascular Access Tatap muka, merencanakan dan
BM: 1 x (3 x 60’) Peserta didik memilih teknik
teknik anestesi in the Emergency Praktik
PT: 1 x (3 x 60’) mampu memilih anestesi yang
yang paling aman Setting, Mayo
Metode : teknik anestesi yang paling aman dan
dan tepat pada Health tepat pada kasus
kasus orthopedi Care,http://www. Ceramah paling aman dan orthopedi khusus.
mayohealthcare.c tatap muka P : 1 x (3 x 170’) tepat pada kasus
khusus.
( S5,KK1) om.au/education/ dilanjutkan orthopedi khusus
VascularAccessin diskusi dan
theEmergencySett Bentuk non tes:
bed side
ing teaching Observasi
Bentuk Tes:
MCQ, DOPS
1-16 Mampu 1. Blacka, J, 2010, Bentuk: TM: 1 x (3 x 50’) Kriteria : Mampu melakukan 12.5%
melakukan Vascular Access in Tatap muka, pemantauan
BM: 1 x (3 x 60’) Peserta didik intraoperatif dan
pemantauan the Emergency Praktik
PT: 1 x (3 x 60’) mampu melakukan penatalaksanaan
intraoperatif dan Setting, Mayo
Metode : pemantauan akan
penatalaksanaan Health komplikasi/penyuli
Care,http://www.m Ceramah intraoperatif dan
akan penatalaksanaan akan t yang terjadi
komplikasi/penyu ayohealthcare.com. tatap muka P : 1 x (3 x 170’) selama operasi
komplikasi/penyulit
lit yang terjadi au/education/Vascu dilanjutkan ortopedi khusus.
yang terjadi selama
selama operasi larAccessintheEme diskusi dan operasi ortopedi
rgencySetting bed side
ortopedi khusus. ( khusus.
S5,P2,KU1) teaching
Bentuk non tes:
Observasi
Bentuk Tes:
MCQ, DOPS
1-16 Mampu Blacka, J, 2010, Bentuk: TM: 1 x (3 x 50’) Kriteria : Mampu melakukan 12.5 %
melakukan Vascular Access in the Tatap muka, penatalaksanaan
BM: 1 x (3 x 60’) Peserta didik masa pulih sadar
penatalaksanaan Emergency Setting, Praktik
PT: 1 x (3 x 60’) mampu melakukan dan nyeri pasca
masa pulih sadar Mayo Health
Metode : penatalaksanaan masa bedah ortopedi
dan nyeri pasca Care,http://www.mayo khusus.
healthcare.com.au/edu Ceramah pulih sadar dan nyeri
bedah ortopedi pasca bedah ortopedi
cation/VascularAccess tatap muka
khusus. khusus
intheEmergencySettin dilanjutkan
(KU2,KK4)
g diskusi dan
Bentuk non tes:
bed side
teaching Observasi
Bentuk Tes:
MCQ, DOPS
16 Ujian Akhir Semester
100%
Catatan:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
LEMBAR RENCANA TUGAS MAHASISWA

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA


FAKULTAS KEDOKTERAN
LOGO PROGRAM STUDI ILMU ANESTESI DAN TERAPI
INTENSIF
RENCANA TUGAS MAHASISWA
MATA KULIAH Kegawat daruratan Anestesiologi dan Terapi Intensif
KODE sks 3 SEMESTER VI
DOSEN
PENGAMPU
BENTUK TUGAS

Makalah
JUDUL TUGAS
Tugas
-1a: Menyusun pengelolaan jalan napas
-2a: Menyusun langkah-langkah kegawat daruratan
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu mendeskribsikan penatalaksanaan kegawat daruratan
DISKRIPSI TUGAS
Tugas ini mahasiswa menyusun materi tentang kegawat daruratan
METODE PENGERJAAN TUGAS
1. Mensearch materi sesuai dengan judul tugas; 2. Menyusun materi sesuai dengan judul
tugas dalam bentuk makalah
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
a. Obyek Garapan: Penyusunan materi dalam bentuk makalah
b. Bentuk Luaran:
1. Materi ditulis berbentuk makalah dengan sistematika:
a. Pendahululuan, b. Kajian materi dan pembahasan, c. Penutup, d. Daftar pustaka
2. Dikumpulkan dalam bentuk hard copy
INDIKATOR, KRETERIA DAN BOBOT PENILAIAN
a. Pendahuluan (10%), Pendahuluan diuraikan hasil-hasil penelitian tentang materi sesuai
dengan judul tugas, b. Kajian materi dan pembahasan (40%), Kajian materi diuraikan konsep
dan disintesis tentang materi sesuai dengan judul tugas, c. Penutup (40%), Penutup berisi
kesimpulan sebagai hasil sintesis dari Kajian materi dan pembahasan. d. Daftar pustaka
(10%) Penulisan daftar pustaka mengacu pada APA style dan daftar pustaka paling lama
Tahun 201
JADWAL PELAKSANAAN:
Penyusunan materi dalam bentuk makalah, Jadwal disesuaikan dengan jadwal mengajar
LAIN-LAIN
Bobot penilaian tugas ini adalah 20% dari dari 100% penilaian mata kuliah ini;
DAFTAR RUJUKAN
1. Arends, R. (2012). Learning to teach. McGraw-Hill Higher Education. 2. Joyce, B. R., Weil,
M., & Calhoun, E. (2000). Models of teaching (Vol. 499). Englewood Cliffs, NJ:
Prentice-Hall. 3. Dikmenum Dirbin SMA. (2008). Panduan Pengembangan Silabus.
Jakarta: Depdiknas 4. Dikmenum Dirbin SMA. (2008). Panduan Pengembangan RPP.
Jakarta: Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai