Memahami ilmu kedokteran dasar berupa fisiologi fungsi tubuh, farmakologi umum dan obat-obat anestesi, prinsip sifat-
P1 sifat fisika dan kimia dalam aplikasi anestesiologi, teori dasar-dasar keseimbangan cairan, elektrolit, dan keseimbangan
asam-basa tubuh, serta aplikasi ilmu kedokteran dasar di bidang Anestesiologi, Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri
Memahami ilmu kedokteran klinis spesialis dasar bidang Anestesiologi, Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri berupa
P2
prinsip-prinsip kerja alat dan mesin anestesi, hasil pemeriksaan penunjang, cara memposisikan pasien selama operasi,
kelayakan mesin anestesi dan ventilator, pengetahuan tentang penyakit/komorbid, fisiologi dan patofisiologi penyakit
komorbid pediatri dan neonatus, teori anestesi pada bedah dewasa dan anak, teori anestesi regional, teori premedikasi,
induksi, rumatan anestesi dan PACU, masalah khusus anestesi pada anestesi umum dan khusus, tanda-tanda penyulit
anestesi, keadaan darurat yang mengancam nyawa, tindakan resusitasi jantung paru otak, pengelolaan pasien trauma, dan
teori nyeri akut serta kronik.
KU3 Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan
komunitas penelitian yang lebih luas
KK4 Mampu memberikan pelayanan manajemen nyeri paripurna sesuai standar prosedur operasional, etik dan hukum kedokteran
CPM Setelah menyelesaikan seluruh program perkuliahan peserta didik diharapkan mampu melakukan pengelolaan nyeri secara
K lebih komprehensif.
CPL Sub-CPMK
Pustaka Utama :
1. Van Kleef M, Vanelderen P, Cohen SP, et al. Evidence-based Interventional Pain Medicine according to
Clinical Diagnoses. 2011
2. Raj P. Interventional Pain Management: Image-Guided Procedures 2nd Ed. 2008
Pendukung :
1. Gaucci. Manual of RF Procedure. 2012
2. Samer N. Narouze. Atlas of Ultrasound-Guided Procedures in Interventional Pain Management. 2010
3. Rehatta NM, Hanindito E, Tantri AR, Redjeki IS, Soenarto RF, Bisri DY, dkk. Anestesiologi dan Terapi
Intensif, Buku Teks KATI-PERDATIN. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2019
MCQ
1-16 Mampu melakukan Kriteria : Bentuk: Kuliah, -
Teknik fluoroscopy Praktik 1. Gaucci. Manual of
IPM (S1, KU3, KK1, Ketepatan peserta RF Procedure. 2012
KK4) didik melakukan Metode : Ceramah 2. Samer N.
teknik flouroscopy tatap muka Narouze. Atlas of
IPM dilanjutkan diskusi, Ultrasound-Guided
bed side teaching Procedures in
Bentuk non tes: Interventional Pain
TM : 1 x (2x 50’) Management. 2010
Mampu melakukan Observasi
BM : 1 x (2x 60’) 10%
teknik flouroscopy
Bentuk Tes:
PT : 1 x (2x 60’)
DOPS & MCQ
P : 1 x ( 2 x 170’)
1-16 Mampu memahami Mampu melakukan Kriteria : Bentuk: Kuliah, - 1. Van Kleef M, 15%
dan melakukan dasar dasar ultrasound Praktik Vanelderen P, Cohen
ultrasound untuk untuk nyeri Ketepatan peserta SP, et al. Evidence-
nyeri (S1, P1, P2, didik untuk Metode : Ceramah based Interventional
KU3, KK1) melakukan dasar tatap muka Pain Medicine
according to Clinical
ultrasound untuk dilanjutkan diskusi, Diagnoses. 2011
nyeri bed side teaching 2. Raj P.
Interventional Pain
Bentuk non tes: TM : 1 x (2x 50’) Management:
Image-Guided
Observasi BM : 1 x (2x 60’)
Bentuk Tes: PT : 1 x (2x 60’) Procedures 2nd Ed.
2008
DOPS & MCQ P : 1 x ( 2 x 170’)
1-16 Mampu mengetahui Mampu mengetahui Kriteria : Bentuk: Kuliah, - 1. Van Kleef M, 10%
tentang Patient safety prinsip Patient Praktik Vanelderen P, Cohen
in IPM safety in IPM Ketepatan peserta SP, et al. Evidence-
(S1, P2) didik dalam Metode : Ceramah based Interventional
mengetahui tatap muka Pain Medicine
according to Clinical
tentang Patient dilanjutkan diskusi, Diagnoses. 2011
safety in IPM bed side teaching 2. Raj P.
Interventional Pain
Bentuk non tes: TM : 1 x (2x 50’) Management:
Image-Guided
Observasi BM : 1 x (2x 60’) Procedures 2nd Ed.
2008
Bentuk Tes: PT : 1 x (2x 60’)
DOPS, MCQ
Mampu melakukan Mampu melakukan Kriteria : Bentuk: Kuliah, 1. Van Kleef M, 15%
tindakan tindakan Praktik Vanelderen P, Cohen
Interventional Pain Interventional Pain SP, et al. Evidence-
Management (IPM) Management (IPM) Ketepatan peserta Metode : Ceramah based Interventional
pada daerah pelvic pada daerah pelvic didik untuk tatap muka Pain Medicine
berupa : Blok kaudal berupa : Blok melakukan dilanjutkan diskusi, according to Clinical
epidural (S1, P1, P2, kaudal epidural Diagnoses. 2011
KU3, KK1 KK4) tindakan Blok bed side teaching 2. Raj P.
kaudal epidural Interventional Pain
TM : 1 x (2x 50’) Management:
Bentuk non tes: Image-Guided
BM : 1 x (2x 60’) Procedures 2nd Ed.
Observasi 2008
PT : 1 x (2x 60’)
Bentuk Tes:
P : 1 x ( 2 x 170’)
DOPS, MCQ
Observasi P : 1 x ( 2 x 170’)
Bentuk Tes:
DOPS, MCQ
Contoh DOPS
PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR SUDAH BELUM
NO.
PENGELOLAAN NYERI DIKERJAKAN DIKERJAKAN
PERSIAPAN
1 Informed consent
History taking dan pemeriksaan fisik.
2 Prioritas fungsi vital stabil pada kasus
darurat.
3 Evaluasi tingkat nyeri dan aspek psikologis
Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan
3 terkait prosedur/obat ( Darah rutin, Faal
hemostasis )
4 Pemilihan tehnik penanganan
5 Persiapan alat, bahan dan obat
6 Pelaksanaan tindakan penanganan nyeri
TINDAKAN PENGELOLAAN NYERI
DENGAN TEKNIK INTERVENSI
1. Penjelasan prosedur pada penderita
Penderita diatur dalam posisi sesuai dengan
2
tehnik yang dipilih dan senyaman mungkin.
Lakukan desinfeksidan tindakan
3
asepsis/antisepsis pada daerah anestesi
Lakukan prosedur tindakan analgesia yang
telah direncanakan sesuai standar prosedur
4
operasional
(masing-masing check-list sesuai tindakan)
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
1 Komplikasi dan penangannya bila ada
2 Efek samping dan penangannya bila ada
2 Pengawasan terhadap fungsi vital