Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa waktu anestesi, waktu operasi, dan
kehilangan darah selama operasi tidak meningkat pada kelompok penelitian
dengan tambahan deksmedetomidin untuk anestesi, yang menunjukkan bahwa
deksmedetomidin tidak memengaruhi proses pembedahan pasien yang menjalani
MRM untuk kanker payudara, yang konsisten dengan hasil penelitian Das et al.
Das et al. menemukan bahwa penambahan deksmedetomidin tidak hanya dapat
secara signifikan mengurangi konsumsi anestesi pada pasien yang menjalani MRM
untuk kanker payudara, tetapi juga secara signifikan memperpendek waktu
kepuasan bernapas pasca operasi, waktu pembukaan mata, dan waktu ekstubasi.
Selain itu, baik penelitian ini maupun penelitian Das dkk. menemukan bahwa
kejadian reaksi merugikan pasca operasi pada pasien dengan anestesi
deksmedetomidin lebih rendah, yang menunjukkan bahwa penambahan
deksmedetomidin untuk anestesi tidak hanya dapat meningkatkan efek anestesi,
tetapi juga aman dan efektif. Selain itu, dalam penelitian ini, kami juga
menggunakan skala VAS untuk mengevaluasi status nyeri pasien pada waktu yang
berbeda setelah operasi, dan hasilnya menemukan bahwa skor VAS pasien dalam
kelompok penelitian secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok kontrol dalam waktu 24 jam setelah operasi, hal ini menunjukkan
bahwa efek analgesia pasca operasi pasien dalam kelompok penelitian lebih baik,
yang pada dasarnya konsisten dengan hasil penelitian Liu dkk. Sebuah meta-
analisis dari 12 studi klinis melaporkan bahwa deksmedetomidin merupakan
bahan pembantu anestesi yang baik dalam operasi kanker payudara, yang dapat
meredakan nyeri pasca operasi. Namun, hasil penelitian oleh Yang et al. berbeda
dengan penelitian ini, dan mereka menemukan bahwa skor VAS pasien kanker
payudara yang ditambahkan deksmedetomidin pada 2, 8 dan 24 jam setelah
operasi tidak berbeda secara signifikan dengan pasien kontrol. Dalam penelitian
ini, kami menemukan bahwa rasio sel CD4+ dan CD4+/CD8+ pada kelompok
penelitian secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol,
sedangkan rasio sel CD8+ lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol
pada 1 jam selama operasi dan 24 jam setelah operasi, yang mengindikasikan
deksmedetomidin secara signifikan dapat mengurangi imunosupresi yang
diinduksi oleh anestesi pada pasien yang menjalani MRM untuk kanker payudara.
Sebagai kesimpulan, menambahkan deksmedetomidin untuk membius pasien
dengan MRM untuk kanker payudara tidak hanya dapat meningkatkan efek
anestesi remifentanil, tetapi juga mengurangi rasa sakit pasca operasi dan
timbulnya reaksi merugikan pasca operasi, dan mengurangi imunosupresi pasca
operasi dengan mengatur himpunan bagian limfosit T.
Refrensi :
1
Department of Breast Surgery, Yongchuan Hospital of Chongqing Medical University, Chongqing, China, 2Department of Anesthesiology, Yongchuan Hospital of
Chongqing Medical University, Chongqing, China