Anda di halaman 1dari 6

Terdapat dua jenis kanker payudara, yaitu kanker payudara yang bersifat familial dan kanker payudara

sporadis. Dari total angka kejadian kanker payudara, 5 10% merupakan kanker payudara familial dan
sisanya merupakan kanker payudara sporadis. Kanker payudara familial disebabkan oleh adanya mutasi
genetik. Gen termutasi pada jenis kanker familial meliputi mutasi BRCA1 dan BRCA2, p53,
hMLH1danhMSH2, PTEN, dan STK11 Pada kanker familial, mutasi pada gen BRCA1 dan 2 adalah mutasi
tersering Fungsi gen BRCA1 DAN BRCA2 secara spesifik belum semua diketahui secara pasti. Gen BRCA2
hanya diketahui berfungsi dalam proses rekombinasi homolog, sedangkan fungsi spesifik lainnya kurang
diketahui secara pasti. Hal ini
sangat berbeda dengan gen BRCA1 yang lebih banyak diketahui fungsinya dalam
proses karsinogenesis. Fungsi tersebut antara lain DNA-repair, cell-cycle checkpoint
control, protein ubiquitylation, serta chromatin remodeling. Dalam proses DNA repair, baik gen BRCA1
dan BRCA2 terlibat dalam proses perbaikan kerusakan
DNA dengan jalan berikatan dengan RAD51. Pada sel normal yang terpapar oleh
radiasi ionisasi, baik gen BRCA1 dan BRCA2 bersama RAD51 akan menginisiasi
adanya rekombinan homolog serta perbaikan kerusakan double strand dari DNA.
Sedangkan jika sel mengalami mutasi kedua gen ini, sel tersebut akan cenderung
hipersensitif terhadap radiasi ionisasi serta akan menunjukkan proses perbaikan yang cenderung salah
(error-prone repair).2,7
Pada proses checkpoint control, mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 akan
menyebabkan inaktivasi protein BRCT yang berperan dalam mengatur siklus sel.
Hilangnya kontrol checkpoint sel pada kasus ini merupakan dasar dari munculnya sel
kanker pada sel payudara yang normal (karsinogenesis). Ubiquitylation adalah proses
dimana protein dipasang untuk mengalami degradasi oleh proteasom. Fungsi gen
8
BRCA1 dalam hal ini adalah membantu proses ini dengan jalan membentuk
kompleks BRCA1-BARD1. Sedangkan dalamproseschromatin remodeling, BRCA1
berfungsi dalam proses perbaikan DNA dengan membentuk kompleks multimerik
dengan chromatin-remodelling complexes (SW1 dan SNF), serta bisa berfungsi
sebagai kompleks histon deasetilase. Mutasi pada gen ini akan mengganggu proses remodellingkromatin
pada kerusakan DNA.2,7

DAPUS : MANAJEMEN KANKER PAYUDARA DENGAN MUTASI GEN BRCA


TERAPI
c. Terapi kanker payudara
Terapi Kanker payudara tahap awal
Terapi lokal regional Terapi adjuvan sistemik, Kemoterapi adjuvan, Terapi adjuvan
biologi, Terapi endokrin adjuvan, Operasi (pasien insitu) dan setegah stadium 2
 Terapi lokal regional
TMP (terapi mempertahankan payudara) stadium 1 dan 2 TMP terdiri dari lumpektomi
diikuti dengan terapi radiasi , TMP (terapi mempertahankan payudara) stadium 1 dan 2
lebih dipilih dibanding masektomi radikal yg dimodifikasi karena menghasilkan
keselamatan secara ekuivalen dan hasil superior yang kosmetik
 TR terapi radiasi pada seluruh payudara selama 4-6 minggu (kemerahan dan eritema
diikuti dengan pengecilan payudara
 Masektomi sederhana/total melibatkan penghilangan seluruh payudara tanpa pemotongan
nodus aksiliar
 Pemetan limfatik dengan biopsi nodus limfa sentinel (prosedurnya kontroversial karena
kurangnya data jangka panjang)
 Terapi adjuvan sistemikTerapi ini dilkukan setelah terapi defenitif (operasi , radiasi atau
keduanya) tujuan terapi ini untuk kesembuhan Kemoterapi atau terapi hormonal Tes
genetik masih divalidasi sbagai pendukung keputusan untuk pasien dengan nodus negatif
perlu dikemo atau tidak untuk memprediksi kecenderungan metastasis dan kematian
 Kemoterapi adjuvan
Pemberian kemoterapi kombinasi efekti meningkatkan kecenderungan kesembuhan dan
meminimalisasi emergensi dari klon sel tumor yang resistenRegimen yang mengandung
antrasiklin (doxorubisin dan epirubisin) dapat mengudangi tingkat kekambuhan dan
memperbaiki kualitas kesehatan 5 dan 10 tahun setelah penanganan dibandingkn regimen
yang mengandung siklofosfamid, meotrexate, flourourasil , bai nodus – dan
+Kemoterapi dimulai 3 minggu setelah pengangkatan tumor primer durasi optiml
penanganan adalah 12-24 minggu
Dosis padat adalat pilihan terapi adjuna kanker payudara nodus + Meningkatkan dosis
dapat berbahaya , menurunkan dosis dihindari kecuali karena toksisitas parah Toksistas
pada kemo adjuvan jangka pendek umumnya ditoleransi dengan baik, khususnya dengan
availabilitas antagonis serotonin dan antiemetik antagonis neurokinin 1 dan faktor
penstimulasi koloni reunungan dari kemoterapi adjuvan pada pasien stadiun 1 dan 2
adalah sedang. Pengurangan mortalitas pada pasien nodus – 5% dan nodus+ 10%
 Terapi adjuvan biologi Trastuzumab + Kemoterapi adjuvan diindikasikan pada Pasien
tahap awal dan positif HER2. resiko kekambuhan berkurang hingga 50 %

Regimen kemoterapi umum untuk kanker payudara

Terapi
endokrin adjuvan
Tamoxifen, toremifene menjadi standar utama . Tamoxifen 20 mg per hari dimulai setelah
melaksanakan kemoterapi dan berlanjut untuk 5 tahun untuk mengurngi kekambuhan dan
mortalitas , Tamoxifen dapat meningkatkan resiko stroke, embolisme paru, trombosis vena
dalam, kanker endometrial pada perempuan > 50 tahun, Perempuan premonopuse
diuntungkan dari penghilangan ovari dengan agonis lutrinizig hormone realising (hormon
LHRH co : goserelin) dengan advuan baik + tamoxiven ataupun tidak

Pilihan terapi hormonal adjuvan pada perempuan post monopuse termaksud inhibitor
aromatase (co: anastrozol , letrozol dan exemestan) baik menggantikan tamoxiven ataupun
setelah tamoxiven es inhibitor aromatase adalah hot flashes, mialgia, kekeringan/atropi
vaginal,sakit kepala sedang dan diare.

Kanker payudara yang berkembang secara lokal (stadium 3)

Tahapannya adalah :

Kemoterapi neoadjuvan atau primer adalah penanganan awal keuntungannya untuk tumor
yang tidak dapat diangkat menjadi dapat diangkat dan meningktakan angka BCT (payudara
tidak diangkat)

Kemoterapi primer + regimen yang mengandung antrasiklin atau taksan menjadi


rekomendasi . Transuzumab sesuai dengan pasien positif HER

Operasi => Kemo dan RT (radio terapi) adjuvan diberikan untuk meminimalisasi
kekambuhan

Kesembuhan adalah tujuan primer utama untuk pasien stage 3

Kanker payudara metastasis (stadium 4)

Terapi endokrin penanganan pilihan Jika metastasis reseptor hormon positif pada jaringan
lembut, tulang pelura, atau jika asimptomatik , visera dibandingkan kemoterapi lebih aman

Terapi endokrin diberikan hingga tumor berhenti merespons dan saaat ini kemoterapi
diberikan ,Anastrozol dan letrostrozol adalah lini pertama Exemestan sebagai lini ke 2
Tamoksifen adalah pilihan antiestrogen pd perempuan premonopouse yg tumornya positif
reseptor hormon

Toremifen mirip dengan Tamoksifen pada perempuan postmonopause

Progestin biasanya lini ke 3 => kenaikan bb, retensi cairan dan tromboembolik
Terapi endokrin yang digunakan untuk kanker payudara metastatik (stadium 4)
1. Terapi endokrin

2. kemoterapi lebih disukai pada wanita dengan tumor reseptor negatif/ kegagalan terapi
endokrin
antrasiklin dan taxan merupakan lini pertama pada KPM, vinorelbin/ gemcitabin digunakan
setelah antrasiklin dan taxan Iksabepilon , suatu agen penstabil mikrotubul dikombinasi
dengankepesitabin diindikasi untuk pasien yang sebelumnya mendapat terapi antrasiklin dan
taxan

3. terapi biologi

Trastuzumab suatu antibodi monoklonal yang berikatan dengan HER2 trastuzumab dapat
digunakan untuk mengobati kanker payudara metastase atau metastatis pada pasien dengan
HER2 positif. Status 'metastatis' berarti kanker payudara sudah mencapai stadium 4. Ini
berarti kanker sudah menyebar di luar jaringan payudara ke jaringan lain seperti tulang, paru-
paru, hati atau bahkan otak.

Lapatinib , inhibitor tirosin kinase yang tagernya HER2 dan reseptor pertumbuhan epidermal

Bevasizumab suatu antibodi monoklonal yang menargrtkan faktor pertumbuhan vaskular


endotelial

4. terapi radiasi

Radiasi umumnya digunakan untuk menangani nyeri tulang metastasis atau tempat penyakit
terlokalisasi

Anda mungkin juga menyukai