Disusun Oleh :
Nama : AKHMAD JAKFAR TAUFIK
NIM : 210106215
Mengetahui,
4. Rumatan Anestesi.
Rumatan anestesi dapat menggunakan antara lain obat pelumpuh otot, obat analgetic opioid,
obat hipnotik sedatif dan obat inhalasi sesuai kebutuhan.
Obat rumatan anestesi: Obat anestesi inhalasi - Obat anestesi intravena - Suplemen opioid
Rumatananestesi
a. Menggunakan oksigen dan obat anestesi inhalasi dengan maupun tanpa pelumpuh otot
atau rumatan dengan obat intravena kontinyu, menggunakan dosis sesuai umur dan
berat badan.
b. Titrasi dan pemantauan efek obat dan dijaga kadar anestesi aman selama prosedur
tindakan.
c. Pernafasan kontrol atau asissted selama perjalanan operasi.
d. Suplemen analgetik opioid sesuai kebutuhan. Dapat dikombinasi dengan anestesi
regional sesuaikebutuhan, setelah dilakukan anestesi umum.
e. Monitoring fungsi vital dan suara nafas dengan precordial, memperhatikan posisi
endotrakheal tube selama operasi berlangsung secara berkala.
f. Evaluasi pemberian cairan dan kebutuhan untuk mengganti kehilangan cairan pada saat
prosedur tindakan.
g. Pastikan tidak ada sumber perdarahan yang belum teratasi.
h. Menjaga suhu tubuh pasien tetap hangat selama prosedur tindakan.
5. Resiko
Resiko Seperti juga prosedur medis lainnya, anastesi berisiko menimbulkan efek samping,
baik ringan maupun berat. Berikut ini adalah efek samping yang bisa terjadi akibat
pemberian anestesi, berdasarkan jenis anestesinya
a. Efek samping anestesi umum:
1) Mual dan muntah.
2) Mulut kering.
3) Sakit tenggorokan.
4) Suara serak.
5) Rasa kantuk.
6) Menggigil.
7) Timbul nyeri dan memar di area yang disuntik atau dipasangkan infus.
8) Kebingungan.
9) Sulit buang air kecil.
10) Kerusakan gigi.
Risiko untuk mengalami efek samping anestesi akan semakin tinggi apabila pasien
memiliki penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, misanya penyakit jantung atau
obesitas. Usia yang terlalu muda atau terlalu tua, kebiasaan merokok dan mengonsumsi
alkohol, serta konsumsi obat-obatan tertentu juga akan meningkatkan risiko terjadinya
efek samping anestesi. Untuk mencegah munculnya efek samping, dokter atau perawat
akan melakukan pemeriksaan lengkap dan memberitahukan hal-hal apa saja yang boleh
dan tidak boleh dilakukan sebelum operasi berlangsung. Misalnya, kapan harus berhenti
makan dan minum, atau obat dan suplemen apa saja yang tidak boleh dikonsumsi sebelum
operasi.
C. Web of coution (WOC)
Tumor Payudara
3. Rencana Intervensi
a. Pre Anestesi
1) Ansietas
a) Tujuannya adalah agar cemas pasien berkurang atau hilang, dank lien tampak
rileks.
b) Kriteria hasil :
(1) Menunjukkan kemampuan yang berfokus pada pengetahuan yang baru.
(2) Tanda-tanda vital dalam batas normal.
c) Rencana Tindakan
(1) Observasi tanda-tanda vital
(2) Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien termasuk reaksi
fisik.
(3) Berikan edukasi tentang gejala cemas
(4) Lakukan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
(5) Berikan dorongan kepada paasien untuk mengungkapkan secara verbal
pikiran dan perasaannya untuk mengeksternalisasikan ansietas.
(6) Jelaskan semua prosedur termasuk sensasi yang biasanya dialami selama
prosedur.
(7) Kolaborasi pemberian terapi untuk menurunkan ansietas jika
diperlukan.
b. Intra Anestesi
1) Pola Nafas Tidak Efektif
a) Tujuan : Pola pernapasan efektif.
b) Kriteria hasil :
(1) Memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektif.
(2) TTV dalam batas normal
c) Rencana Tindakan
(1) Observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, dispnea atau
perubahan tanda-tanda vital.
(2) Berikan posisi yang nyaman, biasanya dengan peninggian kepala tempat
tidur. Balik ke sisi yang sakit. Anjurkan klien untuk duduk sebanyak
mungkin.
(3) Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menjamin
keamanan.
(4) Kolaborasi pemberian anelgetik, dan oksigen
c. Pasca Anestesi
1) Nyeri akut
a) Tujuan : Skala nyeri pasien menurun
b) Kriteria hasil :
(1) Skala nyeri pasien berkurang.
(2) Pasien tampak tenang dan tidak meringis kesakitan.
c) Rencana Tindakan
(1) Kaji status nyeri PQRST
(2) Delegasi pemberian analgesic sesuai indikasi.
(3) Ajarkan klien teknik menejemen nyeri relaksasi nafas dalam.
(4) Jelaskan pada klien dan keluarga penyebab nyeri.
(5) Atur posisi pasien senyaman mungkin
2) Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
a) Tujuannya adalah agar tidak ada obstruksi dalam jalan nafas.
b) Kriteria Hasil :
(1) Memperlihatkan irama dan frekuensi napas yang normal
(2) Auskultasi suara napas yang jernih
c) Rencana Tindakan
(1) Kaji dan dokumentasikan frekuensi, dan kedalaman pernapasan.
(2) Auskultasi adanya suara napas tambahan.
(3) Lakukan suction endotrakea atau nasotrakea
(4) Lakukan management airway
(5) Kolaborasi pemberian oksigen tambahan
4. Evaluasi
No Masalah Kesehatan Evaluasi
Anestesi
1 Ansietas S : pasien mengatakn tidak merasa cemas lagi
O : ku sedang akral teraba hangat S: 37oC N : 86x/menit, akral
teraba hangat, kulit wajah tidak tampak kemerahan
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
2 Pola Nafas Tidak S : Pasien mengatakan tidak sesak
Efektif O : TD: 90-120/60-80 mmHg, N: 90-100x/menit, S: 36,5oC, RR:
14-20x/menit, tidak terdapat cuping hidung, tidak terlihat
penggunaan otot napas tambahan
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
3 Nyeri akut S : Klien mengatakan skala nyeri klien berkurang.
O : Klien tampak tenang dan tidak
meringis kesakitan.
A : Intervensi tercapai sebagian
P : lanjutkan Intervensi ajarkan pasien teknik relaksasi nafas
dalam.
4 Bersihan Jalan S: pasien mengatakan bisa bernafas dengan normal
Nafas Tidak efektif O: irama dan frekuensi nafas normal (RR:18x/mnt)
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
1. American Cancer Society. (2011). Breast Cancer Facts & Figures 2011- 2012. Atlanta:
American Cancer Society, Inc.
2. Depkes RI. (2009). Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara.
Diunduh dari http://www.pppl.depkes.go.id/
3. Gde Mangku, Senaphati T.G.A. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Cetakan 3.
Jakarta: Indeks. 2018.
4. Gruendemann, B. J., & Fernsebner, B. (Eds). (2005). Buku Ajar Keperawatan
Perioperatif, Vol 2 Praktik. Brahm U. Pendit… (et al). Jakarta: EGC.
5. Mangan, Y. (2009). Solusi Sehat Mencegah Dan Mengatasi Kanker. Jakarta: PT
AgroMedia Pustaka.
6. http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6707/2/T1)_462008006_BAB%20II.
ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI
PASIEN Ny. U YANG DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI EKSISI
TUMOR MAMAE DEXTRA DENGAN TINDAKAN GENERAL
ANESTESI INTUBASI DI RUANG OPERASI RS LARASATI
PAMEKASAN PADA TANGGAL 28 MARET 2022
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. U
Umur : 24 Tahun
Jeniskelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan` : Menikah
Golongan darah :-
Alamat : Tambelangan Sampang
No. RM : 15375
Diagnosa medis : Tumor Mamae (D)
Tindakan Operasi : Eksisi Tumor
Tanggal MRS : 28-03-2022 Jam MRS : 07.00
Tanggal pengkajian : 28-03-2022 Jam Pengkajian : 14.00
Jaminan : BPJS
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. H
Umur : 28 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Hubungan dg Pasien : Suami
Alamat : Tambelangan Sampang
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
a) Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan ada benjolan pada payudara kanan sejak 6 bulan yang lalu
dan nyeri hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu, pasien mengatakan tidak pernah
berobat sebelumnya tentang penyakit yang dideritanya.
b) Saat Pengkajian
Pasien mengatakan nyeri hilang timbul saat ini, pasien mengatakan takut
terhadap penyakitnya dan takut terhadap operasi serta pembiusannya.
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien di diagnosis Tu Mammae (D) dan akan dilakukan tindakan eksisi
tumor.
3) Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah berobat ke rumah sakit dan tidak pernah
menderita penyakit sebelumnya.
4) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
5) Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Tidak
- Riwayat operasi sebelumnya : Tidak
- Riwayat anestesi sebelumnya : Tidak
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah? Tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular? Tidak
- Khusus pasien perempuan :
Jumlah kehamilan : 1 Jumlah anak :1
Mensturasi terakhir :- Menyusui : Iya
6) Riwayat pengobatan/konsumsi obat:
a) Obat yang pernah dikonsumsi : Obat warung (Bodrex)
b) Obat yang sedang dikonsumsi : Tidak Ada
7) Riwayat Alergi : Tidak
8) Kebiasaan :
a) Merokok : Tidak
b) Alkohol : Tidak
c) Kopi/teh/soda : Tidak
c. Pola Kebutuhan Dasar
1) Udara atau oksigenasi
Sebelum Sakit
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : Tidak ada
- Sirkulasi udara : Baik
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya : Tidak ada
Saat Ini
- Gangguan pernafasan : Tidak ada
- Alat bantu pernafasan : Tidak ada
- Sirkulasi udara : Baik
- Keluhan : Tidak ada
- Lainnya : Tidak ada
2) Air / Minum
Sebelum Sakit
- Frekuensi : 2 liter/hari
- Jenis : Air mineral
- Cara : Oral
- Minum Terakhir :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat Ini
- Frekuensi : 2 liter/hari
- Jenis : Air mineral
- Cara : Oral
- Minum Terakhir : Jam 08.30 wib
- Keluhan :-
- Lainnya :-
3) Nutrisi/ makananSebelum Sakit
- Frekuensi : 3x/hari
- Jenis : Nasi, lauk, sayur
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai : -
- Napsu makan : Baik
- Puasa terakhir :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini : Pasien berpuasa preoperasi
- Frekuensi :-
- Jenis :-
- Porsi :-
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai : -
- Napsu makan :-
- Puasa terakhir :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
4) Eliminasi
BAB Sebelum sakit
- Frekuensi : 1x/hari
- Konsistensi : Padat
- Warna : Kuning Khas
- Bau : Khas feces
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-
BAB Saat ini
- Frekuensi : 1x/hari
- Konsistensi : Padat
- Warna : Kuning Khas
- Bau : Khas feces
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-
BAK Sebelum sakit
- Frekuensi : 8-10x/hari
- Konsistensi : Cair
- Warna : Kuning jernih
- Bau : Khas amoniak
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi : 4x/hari
- Konsistensi : Cair
- Warna : Kuning pekat
- Bau : Khas amoniak
- Cara (spontan/dg alat) : Spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-
5) Pola aktivitas dan istirahat
a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantungtotal
b) Istirahat Dan Tidur Sebelum sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Tidak
- Berapa jam anda tidur : malam 6-8 jam, siang Tidak tidur
Saat ini
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Ya
- Berapa jam anda tidur: malam 4-5 jam, siang Tidak Tidur
6) Interaksi Sosial
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman: Baik
7) Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : Kurang Baik
- Rasa Nyaman : Kurang Baik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Baik
8) Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai
denganpotensinya.
- Konsumsi vitamin :-
- Imunisasi :-
- Olahraga : Tidak pernah
- Upaya keharmonisan keluarga : Baik dan harmonis
- Stres dan adaptasi : Baik
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Komposmetis
GCS : Mata : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Penampilan : Tampak gelisah
Tanda-tanda Vital :
Nadi = 90 x/menit, Suhu = 360C, TD = 120/90 mmHg,
RR = 20x/menit, Skala Nyeri: 3, BB : 60 Kg, TB : 150 cm
b. Pemeriksaan 6 B
1) B1 (BREATH)
- Wajah:
√ Normal □ Dagu Kecil □ Edema
□ Gigi palsu□ Gigi goyang □ Gigi maju
□ Kumis/ jenggot □ mikrognathia □ Hilangnya gigi
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm □Ya √Tidak
- Jarak Thyro - Mental < 6 cm □Ya √Tidak
- Cuping hidung □Ya √Tidak
- Mallampati Skor : √□ I □ II □ III □ IV
- Tonsil : √ T0 □ T1 □ T2 □ T3 □ T4
- Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Obstruksi Jalan Napas
√Tidak ditemukan □ Tumor
□ Gigi maju □ Stridor
- Bentuk Leher : √Simetris □ Asimetris
Mobilitas Leher :-
Leher pendek : □Ya √Tidak
Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan?
√Ya □ Tidak
Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala?
√Ya □ Tidak
Apakah pasien menggunakan collar?
□ Ya √Tidak
- Thorax:
Bentuk thorax : bentuk normal chest simetris
Pola napas : Spontan
Retraksi otot bantu napas : tidak ada
Perkusi paru : √sonor □ hipersonor □ dullness
Suara napas: □ ronchi □ wheezing √vesikuler □ bronchial □ bronkovesikular
2) B2 (BOOD)
- Konjungtiva : □ anemis √ tidak
- Vena jugularis : pembesaran □ ya √ tidak
- BJ I : √ tunggal □ ganda √ regular □ irreguler
- BJ II : √ tunggal □ ganda √ regular □ irregular
- Bunyi jantung tambahan : BJ III □ murmur
3) B3 (BRAIN)
- Kesadaran : √kompomentis □apatis □delirium □somnolen □sopor □ koma
- GCS : Mata : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
- Reflek fisiologis
a. Reflek bisep (+)
b. Reflek trisep (+)
c. Reflek brachiradialis ( + )
d. Reflek patella ( + )
e. Reflek achiles ( + )
- Reflek Pathologis
Bila dijumpai adanya kelumpuhan ekstremitas pada kasus-kasus tertentu.
a. Reflek babinski ( -)
b. Reflek chaddok ( -)
c. Reflek schaeffer ( -)
d. Reflek oppenheim ( -)
e. Reflek gordon ( -)
4) B4 ( BOWEL )
- Frekuensi peristaltic usus : 5-30 x/menit
- Titk Mc. Burney : □ nyeri tekan □ nyeri lepas □ nyeri menjalar
- Borborygmi : □Ya √Tidak
- Pembesaran hepar : □Ya √Tidak
- Distensi : □Ya √Tidak
- Asites : □ shiffing dullness □ undulasi
5) B5 (BLADER)
- Buang air kecil : √Spontan □Tidak
- Terpasang kateter : □Ya √Tidak
- Gagal ginjal : □Ya √Tidak
- Infeksi saluran kemih : □Ya √Tidak
- Produksi urine :-
- Retensi urine : □Ya √Tidak
6) B6 (BONE)
a) Pemeriksaan Tulang Belakang :
Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-), Perlukaan(-),
infeksi (-), mobilitas (leluasa), Fibrosis (-), HNP (-)
b) Pemeriksaan Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-)
Fraktur (-), lokasi fraktur ……….., jenis fraktur ………… kebersihan
luka…………., terpasang gips(-), Traksi (-), atropi otot (-)
IV line: terpasang di : tangan kiri, ukuran abocatch 20 G, tetesan: 20
tetes/menit
ROM: dalam batas normal
Palpasi Perfusi:…….
CRT ≤ 2 detik
Edema : Tidak
Lakukan uji kekuatan otat : ( 5 )
- Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas (-) Fraktur (-), lokasi
fraktur……….., jenis fraktur……kebersihan luka… , terpasang gips (-), Traksi
(-), atropi otot (-)
IV line: terpasang di.........., ukuran abocatch............., tetesan:..................
ROM: dalam batas normal
Palpasi Perfusi:
CRT :≤ 2 detik
Edema : Tidak
Kekuatan otot : ( 5 )
Kesimpulan palpasi ekstermitas :
Edema : - -
- -
B. Analisa Data
I. PRE ANESTESI
No Symptom Etiologi Problem
1 DS: Pasien mengatakan Kurang pengetahuan Ansietas
takut terhadap tentang penyakitnya dan
penyakitnya dan takut tindakan yang akan
terhadap operasi serta dijalani.
pembiusannya.
DO: Pasien tampak gelisah
TTV
Nadi = 90 x/menit,
Suhu = 360C, TD =
120/90 mmHg,
RR = 20x/menit
II. INTRA ANESTESI
No Symptom Etiologi Problem
1 DS: - Efek Obat Anestesi: Resiko efektifitas airway
DO : Propofol, Isofluran tidak adekuat dan resiko
Pasien diberikan Obat Relaxan: Atracurium Aspirasi yang
Anestesi dimungkinkan muncul
Propofol 100mg
Isofluran 3%
Atracurium 15mg
2 DS: Efek pemberian obat Resiko penurunan Curah
DO: anestesi dan obat inhalasi : jantung
Pasien diberikan Obat Propofol, Isofluran
Anestesi
Propofol 100mg
Isofluran 3%
II. PASCA ANESTESI
No Symptom Etiologi Problem
B. INTRA ANESTESI
1. Prioritas tinggi : Resiko efektifitas airway tidak adekuat dan resiko Aspirasi yang
dimungkinkan muncul
Alasan prioritas : mengancam nyawa
2. Prioritas tinggi : Resiko penurunan Curah jantung b.d Efek pemberian obat anestesi
dan obat inhalasi : Propofol, Isofluran
Alasan prioritas : mengancam nyawa
C. PASCA ANESTESI
1. Prioritas tinggi : Bersihan jalan nafas tidak efektif
Alasan prioritas : mengancam nyawa
2. Prioritas sedang : Resiko Jatuh
Alasan prioritas : mengancam status kesehatan
III. Rencana Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
A. Pra Anestesi
Nama : Ny. U No. RM : 15375
Umur : 24 Tahun Dx : Tumor Mamae (D)
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : Premidikasi
S S S
Frekuensi
Frekuensi
Tekanan
SKALA C C C
darah
STEWARD
napas
nadi
B (Background)
A
(Assestment/Analisa)
R
(Recommendation)