A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. NP
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Golongan darah :-
Alamat : Br. Dinas Benasari
No.CM : 669478
Diagnosa medis : Tu Mamae
Tindakan Operasi : Biopsi
Tanggal MRS : Selasa, 21 Januari 2020
Tanggal pengkajian : Rabu, 22 Januari 2020
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.GT
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Indonesia
Hubungan dg Klien : Anak Tiri
Alamat : Br. Dinas Benasari
a) Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien datang ke RSUD Sanjiwani Gianyar dengan keluhan nyeri pada benjolan
pada payudara kiri
5) Riwayat Kesehatan
a) Adakah penyakit keturunan? Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
turunan
b) Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Jika iya, menderita penyakit
apa? Pasien tidak pernah menderita penyakit lain
c) Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak? -
d) Obat apa saja yang pernah digunakan? Pasien belum pernah
menggunakan obat-obatan
e) Riwayat operasi, anestesi dan komplikasi anestesi sebelumnya. -
f) Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-
obatan terlarang) pasien bukan perokok, pemakai alcohol ataupun obat-
obatan
g) Riwayat alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi
h) Riwayat Penyakit sistemik pasien tidak memiliki penyakit sistemik
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
b) Istirahat Dan Tidur
(1) Sebelum sakit
(a) Apakah frekuensi waktu anda beraktivitas lebih banyak dari pada
waktu anda beristirahat? Pasien mengatakan frekuensi waktu
beraktivitas sama dengan waktu beristirahat
(b) Apakah anda pernah mengalami insomnia? Pasien mengatakan
tidakpernah mengalami insomnia
(c) Berapa jam anda tidur: pasien mengatakan tidur malamnya selama
7-8 jam dan tidur siangnya selama 2-3 jam
c) Pemeriksaa Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran : Kompos mentis
GCS : Verbal:5 Motorik:6 Mata:4
Penampilan : sedang
Tanda-tanda vital: Nadi:86 x/mnt, Suhu:36,5oC. TD: 120/80 mmHg,
RR:18x/mnt
2) Pemeriksaan Kepala
a. Inspeksi
Bentuk kepala: (normochepalus / normal), kesimetrisan (+), hidrochepalus
(-), luka (-), darah (-), trepanasi (-), kebersihan (+), persebaran rambut
(merata), terdapat rambut rontok (-).
b. Palpasi
Nyeri tekan (-), edema (-), fontanella / pada bayi (tidak)
3) Pemeriksaan Wajah
Inspeksi
Perhatikan ekspresi wajah: meringis, warna dan kondisi wajah: pucat,
struktur wajah:normal.
Kelumpuhan otot-otot fasialis (-), Bentuk dagu: tidak.
4) Pemeriksaan Mata
a) Inspeksi
Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+), Ekssoftalmus (-), Endofthalmus
( -), Kelopak mata / palpebra: oedem ( -), ptosis ( - ), peradangan ( - ) luka
( - ), benjolan ( - ), Bulu mata : tidak, konjunctiva dan sclera : perubahan
warna normal , Warna iris putih, Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis /
midriasis) isokor ( + ), Kornea : warna bening, Nigtasmus ( - ), Strabismus (
-)
(1) Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : -
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik )
(2) Pemeriksaan lapang pandang : normal
b) Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata
Dengan tonometri normal, dengan palpasi teraba normal
2. Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi dan palpasi
(1) Amati bagian telinga luar : bentuk melengkuk sempurna.
(2) Ukuran normal
(3) Warna : lesi ( - ), nyeri tekan ( -), peradangan ( - ), penumpukan serumen
( - ).
(4) Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warna - , transparansi -
, perdarahan ( - ), perforasi ( - ).
(5) Uji kemampuan kepekaan telinga :
(a) Tes bisik normal
(b) Dengan arloji normal
(c) Uji weber : seimbang
(d) Uji rinne : sama dibanding dengan hantaran udara
(e) Uji swabach : sama
3. Pemeriksaan Hidung
a. Inspeksi dan palpasi
(1) Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (tidak ada
pembengkakan)
(2) Amati meatus : perdarahan ( - ), Kotoran ( - ), Pembengkakan ( -),
pembesaran / polip ( - )
7. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
(1) Inspeksi
(a) Bentuk torak (Normal chest), susunan ruas tulang belakang
(Kyposis /), bentuk dada (simetris), keadaan kulit normal
(b)Retrasksi otot bantu pernafasan: Retraksi intercosta (+), retraksi
suprasternal ( + ), Sternomastoid ( + ), pernafasan cuping hidung
( - ).
(c)Pola nafas
(Eupnea / Takipneu / Bradipnea / Apnea / Chene Stokes / Biot’s /
Kusmaul)
(d)Amati : cianosis ( - ), batuk (kering).
(2) Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama).
(3) Perkusi
Area paru : ( sonor)
(4) Auskultasi
(a) Suara nafas
Area Vesikuler : ( bersih) , Area Bronchial : ( bersih), Area
Bronkovesikuler ( bersih)
(b) Suara Ucapan
Terdengar : Bronkophoni ( - ), Egophoni ( - ), Pectoriloqy ( - )
(c) Suara tambahan
Terdengar : Rales ( - ), Ronchi ( - ), Wheezing ( - ), Pleural fricion
rub (- )
b. Pemeriksaan Jantung
(1) Inspeksi
Ictus cordis ( - )
(2) Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( normal )
(3) Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ………………….. ( N = ICS II )
Batas bawah : …....................... ( N = ICS V)
Batas Kiri : …………………... ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ……………….. ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
(4) Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal), ( keras), ( reguler)
BJ II terdengar (tunggal), (keras), ( reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm ( -), Murmur
(-)
8. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
(1) Bentuk abdomen : (datar )
(2) Massa/Benjolan ( - ), Kesimetrisan ( - ),
(3) Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 6 x/menit , Borborygmi ( - )
c. Palpasi
(1) Palpasi Hepar :
Nyeri tekan ( - ), pembesaran ( - ), perabaan (lunak), permukaan (halus),
tepi hepar (tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
(2) Palpasi Lien : Pembesaran lien : ( - )
(3) Palpasi Appendik :
(a) Titik Mc. Burney . nyeri tekan ( - ), nyeri lepas ( - ), nyeri menjalar
kontralateral ( - ).
(b) Acites atau tidak : Shiffing Dullnes ( - ) Undulasi ( - )
(4) Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan( - ), pembesaran ( - ). (N = ginjal tidak teraba).
9. Pemeriksaan Genetalia
a. Genetalia wanita
(1) Inspeksi
Kebersihan rambut pubis (bersih), lesi ( - ),eritema ( - ), keputihan ( - ),
peradangan ( - ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan (- )
10. Pemeriksaan Anus
a. Inspeksi
Atresia ani ( - ), tumor ( - ), haemorroid ( - ), perdarahan ( - ), Perineum :
jahitan ( - ), benjolan ( - )
b. Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( - ) pemeriksaan Rectal Toucher
11. Pemeriksaan Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
(1) Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -), fraktur (-) lokasi,
terpasang Gib ( - ), Traksi ( - ), terpasang infus (+ ) di tangan kanan
(2) Palpasi
Edema : (1 ), nyeri tekan (-)
Lakukan uji kekuatan otot : ( 5555 )
b. Ekstremitas Bawah :
(1) Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -), fraktur (-) lokasi,
terpasang Gib ( - ), Traksi ( - ), terpasang infus ( -)
(2) Palpasi
Edema : (1 ), nyeri tekan ( -)
Lakukan uji kekuatan otot : ( 5555 )
Kesimpulan palpasi ekstermitas :
(1) Edema : 0 0
0 0
d) Pemeriksaan neurologis
1. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( Glasgow Coma Scale )
a) Menilai respon membuka mata ( 4 )
b) Menilai respon Verbal ( 5 )
c) Menilai respon motorik ( 6 )
d) Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Compos mentis)
2. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Peningkatan suhu tubuh ( -), nyeri kepala ( -), kaku kuduk ( -), mual –muntah ( -)
kejang ( -) penurunan tingkat kesadaran ( -)
3. Memeriksa nervus cranialis
a. Nervus I , Olfaktorius (pembau ) normal
b. Nervus II, Opticus ( penglihatan ) normal
c. Nervus III, Ocumulatorius normal
d. Nervus IV, Throclearis normal
e. Nervus V, Thrigeminus :
(1) Cabang optalmicus : normal
(2) Cabang maxilaris : normal
(3) Cabang Mandibularis : normal
f. Nervus VI, Abdusen normal
g. Nervus VII, Facialis normal
h. Nervus VIII, Auditorius normal
i. Nervus IX, Glosopharingeal normal
j. Nervus X, Vagus normal
k. Nervus XI, Accessorius normal
l. Nervus XII, Hypoglosal normal
4. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris), atropi ( -) kekuatan otot : 5555
5. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul normal, benda tajam normal
Menguji sensasi panas / dingin normal .kapas halus normal minyak wangi normal
Evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium: Dari hasil Lab yang didapatkan terdapat perubahan
pada creatinin pasien dengan hasil 0.40 mg/dL lebih rendah dari batas normal.
b. Pemeriksaan Radiologi :
1) Foto Thorax
2) USG
Evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium:
1) Foto Thorax tampak perselubungan pada hemithorax kiri, massa mamae
kiri
2) USG terdapat hasil pembesaran atau massa pada mamae sinistra
2. Therapi
Ringer Laktat 1000ml (flush 500ml)
Ceftriaxone 2 gr
3. Pertimbangan Anestesi
c. Obat-obatan
5) Obat - Sevofluran 2%
maintenance
6) Obat - Ondansetron 4 mg
antiemetik
7) Obat
emergensy - Ephedrine 5-20 mg
- Epinefrin 0.2 mg/kgBB
4. Kesimpulan status fisik pasien
ASA I : Pasien dalam kondisi normal dan sehat
B. AnalisaData
PRE ANESTESI
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : Proses Penyakit Tu Mamae Nyeri
1. Pasien mengatakan nyeri
area payudara kirinya
2. Pasien mengatakannyeri Mendesak sel syaraf
ketika ditekan area payudara
kirinya
3. Pasien mengatakan adanya Interupsi sel syaraf
nyeri di area payudara kiri
4. Pasien mengatakan nyerinya
hilang timbul Nyeri
DO :
1. Terlihat adanya massa
2. Skala nyeri sedang (4-
6)
3. Pasien tampak
meringis
4. TD : 120/80 mmHg
5. N : 86x/mnt
2 DS : Kurangnya pengetahuan klien Ansietas
1. Pasien mengatakan merasa cemas tentang penyakitnya
dengan tindakan operasi yang
akan dilakukan
2. Pasien mengatakan belum pernah Kurangnya pengetahuan klien
melakukan operasi, ini kali tentang operasi
pertamanya
DO :
1. Wajah pasien tampak tegang dan gelisah Cemas (Ansietas)
2. Pasien tampak terus menanyakan
tentang prosedur pembedahan
3 . TD : 120/80 mmHg
4 . N : 86 x/mnt
INTRA ANESTESI
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : Tumor Mamae Sinistra Risiko Cedera Trauma Bedah
- Pasien mengatakan nyeri pada area
payudara kirinya
- pasien mengatakan nyeri yang dirasakan Nyeri Akut
seperti ditusuk-tusuk
- Pasien mengatakan nyerinya terus- Proses Pembedahan
menerus dan bertambah
DO :
- Pasien akan menjalani op biopsi Risiko Cedera Trauma
- Nyeri yang dirasakan pasien diakibatkan Bedah
adanya tumor pada payudara kirinya
- Pasien tampak meringis
skala nyeri sedang (4-6)
2 DS : - Kedalaman Anestesi PK disfungsi kardiovaskuler
DO :
1. Terlihat tanda-tanda vital Vasodilatasi Berlebih
TD : 70/50 mmHg
2. Akral teraba dingin
3. Turgor kulit tidak elastic Volume darah menurun
4. RR : 12 x/mnt
PK disfungsi
kardiovaskuler
2 DS : - Efek General Anestesi PK disfungsi respirasi
DO :
1. Terlihat penumpukkan sekret saat Hipersalivasi
ekstubasi LMA
2. Klien dalam pengaruh obat anestesi
Sekret Menumpuk
PK disfungsi respirasi
POST OPERASI
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : - Efek General Anestesi Resiko Jatuh
DO :
1. Pasien masih dalam pengaruh Ganggua Kesadaran
general anestesi
2. Pasien terlihat masih belum
sadar sepenuhnya Gangguan Keseimbangan
Resiko Jatuh
C. Problem(MasalahKesehatanAnestesi)
1. PreAnestesi
a. Nyeri
b. Ansietas
2. IntraAnestesi
a. Risiko Cedera Trauma Bedah
b. PK disfungsi Kardiovaskuler
c. PK disfungsi respirasi
3. PascaAnestesi
a. Resiko Jatuh
D. Rencana Intervensi
Nama : Ny.NP No.CM : 669478
Umur : 50 tahun Diagnosa : Tu Mamae
Jeniskelamin : Perempuan Ruang : IBS / Astina
PRE ANESTESI
1) Nyeri
2) Ansietas
INTRA ANESTESI
1) Risiko Cedera Trauma Bedah
2) PK disfungsi Kardiovaskuler
3) PK disfungsi respirasi
POST ANESTESI
1) Resiko Jatuh
2. RencanaIntervensi
No Problem Perencanaan
(Masalah
Tujuan Intervensi
Kesehatan
Anestesi
PRE ANESTESI
1. Nyeri Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Obrservasi tanda-tanda vital
selama 1x30 menit masalah nyeri dapat 2. Observasi lokasi , karakteristik,
teratasi dengan criteria hasil : awitan dan durasi, frekuensi,
1. Wajah tidak meringis kualitas, intensitas, atau keparahan
2. Skala nyeri ringan (1-3) nyeri dan factor prepitasinya
3. TD:120/80mmHg 3. Kompres dingin
Nadi :60-80x/menit 4. Instruksikan kepada pasien untuk
Suhu :36,5 menginformasikan kepada perawat
SpO2 : 99% jika pereda nyeri tidak dapat di capai
RR:16x/menit 5. Delegatif pemberian analgetik dan
antibiotic
2. Ansietas Setelah diberikan tindakan selama 30 1. Observasi TTV
menit, ansietas (kecemasan) berkurang 2. Ajarkan teknik relaksasi
dengan KH : 3. KIE pasien terkait jenis tindakan dan anestesi
1. Pasien menjalani operasinya 4. Kolaborasi dengan dokter anestesi dalam
2. Pasientenang, tidakgelisah pemberian premedikasi midazolam
3. TTV dalambatas normal
TD : 120/80
N : 60-80x/mnt
S: 36,5ºC,
RR:16x/menit
SpO2 : 99%
INTRA ANESTESI
1 Risiko Cedera Setelah dilakukan tindakan anestesi a. Kaji tanda – tanda vital pasien
Trauma selama 15 menit diharapkan tidak terjadi b. Siapkan peralatan monitor dan obat-obatan sesuai
cedera trauma pembedahan pada pasien
Pembedahan dengan perencanaan teknik anestesi
dengan kriteria hasil :
a. Tanda – tanda vital dalam batas c. Lakukan tindakan anestesi sesuai dengan program
normal kolaboratif spesialis anestesi : Pre oksigenasi, Induksi,
TD: 110 – 120 / 70 – 80 mmhg
Intubasi, Rumatan anestesi.
Nadi : 60 – 100 x/menit
Suhu : 36-37°C d. Monitoring Blokade Neuromuskuler
RR : 16 – 20 x/menit e. Monitoring refleks pupil, respon relaksasi otot
a. Saturasi oksigen >95%
cukupatau tidak, respon motorik terhadap trauma
b. Pasien telah tersedasi, relaksasi otot
cukup, dan tidak menunjukkan pembedahan.
respon nyeri
POST ANESTESI
5. Risiko Jatuh Setelah diberikan Asuhan Keperawatan 1. Observasi tingkat kesadaran pasien
Anestesi selama 1x60 menit diharapkan 2. Ajarkan pasien teknik mobilisasi ringan
resiko pasien jatuh dapat teratasi dengan 3. Melakukan penilaian alderete score
KH:
1. Pasien sadar penuh
2. pasien mampu mengkuti arahan
mo bilisasi ringan
3. Aldere score >8
E. Pelaksanaan
Nama : Ny.NP No.CM : 669478
Umur : 50 tahun Diagnosa : Tu Mamae
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS / Astina
INTRA ANESTESI
1 08.35 WITA Risiko Cedera 1. Mengobservasi Tanda-tanda DS : -
Trauma
Pembedahan Vital
2. Menyiapkan peralatan DO :
monitor dan obat-obatan 1. Pasien tersedasi
sesuai dengan perencanaan 2. Reflek bulu mata tidak ada
teknik anestes 3. Irama Jantung : Reguler
3. Melakukan tindakan anestesi 4. Tanda-tanda Vital :
sesuai dengan program TD : 120/80
kolaboratif spesialis N : 80x/mnt
anestesi : Pre oksigenasi, RR : 16x/mnt
Induksi, Intubasi, Rumatan S : 36.5ᵒ
anestesi SaO2 : 99%
4. Memonitoring Blokade
Neuromuskuler
5. Memonitoring refleks pupil,
respon relaksasi otot
cukupatau tidak, respon
motorik terhadap trauma
pembedah
Pre Op
No Hari/ Masalah Kesehatan Evaluasi Paraf
Tanggal/Jam Anestesi
1 Rabu, 22 Nyeri S: Pasien mengatakan merasa nyaman dan nyeri berkurang
januari 2020 O: Wajah pasien nampak lebih tenang dan rilex
Pukul 08.22 Tanda – tanda vital
WITA a. TD : 120/70 mmHg
b. N : 86 x/menit
c. S : 36,5oC
d. RR : 20 x/menit
A: Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
2 Rabu, 22 Ansietas S:
januari 2020 1. Pasien mengatakan lebih merasa nyaman
Pukul 08.23 2. Pasien mengatakan mengerti akan prosedur yang sudah
WITA dijelaskan
O:
1. Pasien terlihat lebih nyaman dan tenang
2. Pasien terlihat mengerti akan prosedur pembedahan
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
Intra Op
No Hari/ Masalah Kesehatan Evaluasi Paraf
Tanggal/Jam Anestesi
1 Rabu, 22 Risiko Cedera Trauma S : -
januari 2020 Pembedahan O : -Pasien tersedasi
Pukul 08.35 -TTV :
WITA TD : 120/80 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 16x/mnt
SpO2 : 99%
A: Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
2 Rabu, 22 PK disfungsi S : -
januari 2020 Kardiovaskuler O : TTV dalam batas normal
Pukul 08.45 - TD: 100/70 mmHg
WITA - SaO2: 99%
- RR: 16x/mnt
- Nadi: 70x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
3 Rabu, 22 PK disfungsi respirasi S:-
januari 2020 O : Suara nafas pasien kembali normal
Pukul 9.20 - TD : 110/80 mmHg
WITA - N : 80 x/menit
- S : 36,5oC
- RR : 20 x/menit
- SaO2 : 98%
A : Masalah Teratasi.
P :Hentikan intervensi.
Post Op
No Hari/ Masalah Kesehatan Evaluasi Paraf
Tanggal/Jam Anestesi
1 Rabu, 22 Resiko jatuh S : pasien mengatakan dapat melakukan mobilisasi ringan
januari 2020 O : pasien terlihat dapat mengikuti arahan perawat
Pukul 9.25 A : masalah teratasi sebagian
WITA P : lanjutkan intervensi