Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI

DENGAN DIAGNOSA MEDIS TU MAMAE YANG DILAKUKAN TINDAKAN BIOPSI


DENGAN GENERAL ANESTESIDI RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 22 JANUARI 2020

A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. NP
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Golongan darah :-
Alamat : Br. Dinas Benasari
No.CM : 669478
Diagnosa medis : Tu Mamae
Tindakan Operasi : Biopsi
Tanggal MRS : Selasa, 21 Januari 2020
Tanggal pengkajian : Rabu, 22 Januari 2020
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.GT
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Indonesia
Hubungan dg Klien : Anak Tiri
Alamat : Br. Dinas Benasari
a) Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien datang ke RSUD Sanjiwani Gianyar dengan keluhan nyeri pada benjolan
pada payudara kiri

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Klien datang ke poliklinik RSUD Sanjiwani Gianyar hari Selasa 21 Januari 2020
dengan keluhan nyeri diarea payudara kirinya dan direncanakan operasi pada
hari Rabu, 22 Januari 2020. Pasien dirawat di ruang Astina sebelum
dilakukannya pembedahan.Kemudian klien dilakukan pengkajian dan
dipuasakan kurang lebih 8 jam.Pasien tiba di ruang penerimaan tanggal 22
Januari 2020 jam 08.20 wita.Saat diruang penerimaan klien mengatakan bahwa
pembedahan ini merupakan pertama kalinya dan klien merasa cemas. Klien juga
mengajukan beberapa pertanyaan bagaimana proses pembedahan nantinya.
Selain cemas, nyeri juga dirasakan oleh klien di area payudara kirinya.

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu

4) Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti DM, Hipertensi, TB,
asma dan lain-lain

5) Riwayat Kesehatan
a) Adakah penyakit keturunan? Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
turunan
b) Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit? Jika iya, menderita penyakit
apa? Pasien tidak pernah menderita penyakit lain
c) Bagaimana pengobatannya, tuntas atau tidak? -
d) Obat apa saja yang pernah digunakan? Pasien belum pernah
menggunakan obat-obatan
e) Riwayat operasi, anestesi dan komplikasi anestesi sebelumnya. -
f) Kebiasaan-kebiasaan pasien (perokok berat, pemakai alkohol atau obat-
obatan terlarang) pasien bukan perokok, pemakai alcohol ataupun obat-
obatan
g) Riwayat alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi
h) Riwayat Penyakit sistemik pasien tidak memiliki penyakit sistemik

b) Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


1. Udara atau oksigenasi
a) Gangguan pernafasan : tidak ada
b) Alat bantu pernafasan : tidak ada
c) Sirkulasi udara : baik
d) Letak tempat tinggal : pedesaan
2. Air
a) Sebelum sakit
Minum air
(1) Frekuensi : 8 gelas/hari (1500 cc)
(2) Jenis : Air putih
(3) Cara : oral
(4) Keluhan : tidak ada
a) Saat sakit :
Minum air
(1) Frekuensi : 8 gelas/hari (1500 cc)
(2) Jenis : air putih
(3) Cara : oral
(4) Keluhan : tidak ada
3. Nutrisi/ makanan
a. Sebelum sakit
(1) Frekuensi : 3x/hari
(2) Jenis : Padat (seperti nasi, ikan,
ayam, sayur-sayuran)
(3) Porsi : normal
(4) Diet khusus : tidak ada
(5) Makanan yang disukai :-
(6) Pantangan : tidak ada
(7) Nafsu makan : baik
b. Saat sakit
(1) Frekuensi : 3x/hari
(2) Jenis : Lunak
(3) Porsi : normal
(4) Diet khusus : tidak ada
(5) Makanan yang disukai :-
(6) Pantangan : tidak ada
(7) Nafsu makan : baik
4. Eliminasi
a) BAB
(1) Sebelum sakit
(a) Frekuensi : 2x/hari
(b) Konsistensi : Keras
(c) Warna : Kuning
(d) Bau : Khas feces
(e) Cara : mandiri
(f) Keluhan : tidak ada
(2) Saat Sakit
(a) Frekuensi : 1x/hari
(b) Konsistensi : Lembek
(c) Warna : Kuning
(d) Bau : Khas feces
(e) Cara : dibantu
(f) Keluhan : tidak ada
b) BAK
(1) Sebelum sakit
(a) Frekuensi : 8 x/hariWarna :
(b) Bau : Khas Urine
(c) Cara : mandiri
(d) Keluhan : tidak ada
(2) Saat sakit
(a) Frekuensi : 8x/hari
(b) Konsistensi : Cair
(c) Warna : Jernih
(d) Bau : Khas Urine
(e) Cara : dibantu
(f) Keluhan : tidak ada
5. Pola aktivitas dan istirahat
a)   Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
b)  Istirahat Dan Tidur
(1) Sebelum sakit
(a) Apakah frekuensi waktu anda beraktivitas lebih banyak dari pada
waktu anda beristirahat? Pasien mengatakan frekuensi waktu
beraktivitas sama dengan waktu beristirahat
(b) Apakah anda pernah mengalami insomnia? Pasien mengatakan
tidakpernah mengalami insomnia
(c) Berapa jam anda tidur: pasien mengatakan tidur malamnya selama
7-8 jam dan tidur siangnya selama 2-3 jam

(2) Saat sakit


(a) Apakah anda pernah mengalami insomnia? Tidak penah
(b) Berapa jam anda tidur: pasien mengatakan tidur malamnya selama 6-
7 jam dan tidur siangnya selama1-2 jam
6. Interaksi sosial
a) Kegiatan Lingkungan : kegiatan lingkungan pasien baik dan aktif
b) Interaksi Sosial :Interaksi Sosial pasien baik dan aktif
c) Keterlibatan Kegiatan Sosial : keterlibatan kegiatan sosial pasien baik dan
aktif
7. Pemeliharaan Kesehatan
a) Konsumsi vitamin : frekuensi baik dan jenis vitamin untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (vit
C)
b) Imunisasi : frekuensi baik dan jenis imunisasi campak
dan hepatitis
c) Olahraga : Kadang-Kadang
d) Upaya keharmonisan keluarga : Upaya keharmonisan keluarga baik
e) Stress dan adaptasi : Upaya Stress dan adaptasi klien baik
8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
a. Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman: Baik
b. Pemanfaatan pelayanan kesehatan: Baik

c) Pemeriksaa Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran : Kompos mentis
GCS : Verbal:5 Motorik:6 Mata:4
Penampilan : sedang
Tanda-tanda vital: Nadi:86 x/mnt, Suhu:36,5oC. TD: 120/80 mmHg,
RR:18x/mnt

2) Pemeriksaan Kepala
a. Inspeksi
Bentuk kepala: (normochepalus / normal), kesimetrisan (+), hidrochepalus
(-), luka (-), darah (-), trepanasi (-), kebersihan (+), persebaran rambut
(merata), terdapat rambut rontok (-).
b. Palpasi
Nyeri tekan (-), edema (-), fontanella / pada bayi (tidak)

3) Pemeriksaan Wajah
Inspeksi
Perhatikan ekspresi wajah: meringis, warna dan kondisi wajah: pucat,
struktur wajah:normal.
Kelumpuhan otot-otot fasialis (-), Bentuk dagu: tidak.

4) Pemeriksaan Mata
a) Inspeksi
Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+), Ekssoftalmus (-), Endofthalmus
( -), Kelopak mata / palpebra: oedem ( -), ptosis ( - ), peradangan ( - ) luka
( - ), benjolan ( - ), Bulu mata : tidak, konjunctiva dan sclera : perubahan
warna normal , Warna iris putih, Reaksi pupil terhadap cahaya : (miosis /
midriasis) isokor ( + ), Kornea : warna bening, Nigtasmus ( - ), Strabismus (
-)
(1) Pemeriksaan Visus
Dengan Snelen Card : -
Tanpa Snelen Card : Ketajaman Penglihatan ( Baik )
(2) Pemeriksaan lapang pandang : normal
b) Palpasi
Pemeriksaan tekanan bola mata
Dengan tonometri normal, dengan palpasi teraba normal

2. Pemeriksaan Telinga
a. Inspeksi dan palpasi
(1) Amati bagian telinga luar : bentuk melengkuk sempurna.
(2) Ukuran normal
(3) Warna : lesi ( - ), nyeri tekan ( -), peradangan ( - ), penumpukan serumen
( - ).
(4) Dengan otoskop periksa membran tympany amati, warna - , transparansi -
, perdarahan ( - ), perforasi ( - ).
(5) Uji kemampuan kepekaan telinga :
(a) Tes bisik normal
(b) Dengan arloji normal
(c) Uji weber : seimbang
(d) Uji rinne : sama dibanding dengan hantaran udara
(e) Uji swabach : sama

3. Pemeriksaan Hidung
a. Inspeksi dan palpasi
(1) Amati bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi (tidak ada
pembengkakan)
(2) Amati meatus : perdarahan ( - ), Kotoran ( - ), Pembengkakan ( -),
pembesaran / polip ( - )

4. Pemeriksaan Mulut dan Faring


a.Inspeksi dan Palpasi
(1) Amati bibir : Kelainan konginetal (labioseisis, palatoseisis,atau
labiopalatoseisis ) tidak ada, warna bibir pucat, lesi ( - ), Bibir pecah (
- ),
(2) Amati gigi ,gusi, dan lidah : Caries ( - ), Kotoran ( - ), Gigi palsu ( -),
Gingivitis ( - ) Bentuk gigi seri menonjol (-)
(3) Lidah : Warna lidah :merah , Perdarahan ( - ), Abses ( - ).
(4) Orofaring atau rongga mulut : Bau mulut : normal, uvula ( simetris),
Benda asing : (tidak )
(5) Tonsil: Adakah pembesaran: T0
(6) Perhatikan suara klien: tidak
(7) Malampati score, 1
(8) Buka mulut 3 jari (+)
5. Pemeriksaan Leher
a.Inspeksi dan palpasi amati dan rasakan :
(1) Bentuk leher (simetris), peradangan ( - ), jaringan parut ( - ), perubahan
warna ( - ), massa ( - )
(2) Kelenjar tiroid, pembesaran ( - )
(3) Vena jugularis : pembesaran ( - ).
(4) Pembesaran kelenjar limfe ( - ), kelenjar tiroid ( - ), posisi trakea
(simetris)
(5) Pemeriksaan leher pendek 3 jari dari pangkal leher ke angulus
mandibula (+)
6. Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
a. Inspeksi
(1) Ukuran payudara normal, bentuk (asimetris), pembengkakan (- ).
(2)Kulit payudara : warna normal, lesi ( + ), Areola : perubahan warna (- )
(3)Putting : cairan yang keluar (- ), ulkus (- ), pembengkakan (- )
b. Palpasi
Nyri tekan ( +), dan kekenyalan (kenyal), benjolan massa ( +)
- Tumor payudara klien berada di bagian kiri
- Skala nyeri sedang (4-6)
- Ukuran benjolan 1 inci

7. Pemeriksaan Torak
a. Pemeriksaan Thorak dan Paru
(1) Inspeksi
(a) Bentuk torak (Normal chest), susunan ruas tulang belakang
(Kyposis /), bentuk dada (simetris), keadaan kulit normal
(b)Retrasksi otot bantu pernafasan: Retraksi intercosta (+), retraksi
suprasternal ( + ), Sternomastoid ( + ), pernafasan cuping hidung
( - ).
(c)Pola nafas
(Eupnea / Takipneu / Bradipnea / Apnea / Chene Stokes / Biot’s /
Kusmaul)
(d)Amati : cianosis ( - ), batuk (kering).
(2) Palpasi
Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan kiri teraba
(sama).
(3) Perkusi
Area paru : ( sonor)
(4) Auskultasi
(a) Suara nafas
Area Vesikuler : ( bersih) , Area Bronchial : ( bersih), Area
Bronkovesikuler ( bersih)
(b) Suara Ucapan
Terdengar : Bronkophoni ( - ), Egophoni ( - ), Pectoriloqy ( - )
(c) Suara tambahan
Terdengar : Rales ( - ), Ronchi ( - ), Wheezing ( - ), Pleural fricion
rub (- )

b. Pemeriksaan Jantung
(1) Inspeksi
Ictus cordis ( - )
(2) Palpasi
Pulsasi pada dinding torak teraba : ( normal )
(3) Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ………………….. ( N = ICS II )
Batas bawah : …....................... ( N = ICS V)
Batas Kiri : …………………... ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra)
Batas Kanan : ……………….. ( N = ICS IV Mid Sternalis Dextra)
(4) Auskultasi
BJ I terdengar (tunggal), ( keras), ( reguler)
BJ II terdengar (tunggal), (keras), ( reguler)
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( - ), Gallop Rhythm ( -), Murmur
(-)
8. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
(1) Bentuk abdomen : (datar )
(2) Massa/Benjolan ( - ), Kesimetrisan ( - ),
(3) Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Auskultasi
Frekuensi peristaltic usus 6 x/menit , Borborygmi ( - )
c. Palpasi
(1) Palpasi Hepar :
Nyeri tekan ( - ), pembesaran ( - ), perabaan (lunak), permukaan (halus),
tepi hepar (tumpul) . ( N = hepar tidak teraba).
(2) Palpasi Lien : Pembesaran lien : ( - )
(3) Palpasi Appendik :
(a) Titik Mc. Burney . nyeri tekan ( - ), nyeri lepas ( - ), nyeri menjalar
kontralateral ( - ).
(b) Acites atau tidak : Shiffing Dullnes ( - ) Undulasi ( - )
(4) Palpasi Ginjal :
Nyeri tekan( - ), pembesaran ( - ). (N = ginjal tidak teraba).

9. Pemeriksaan Genetalia
a. Genetalia wanita
(1) Inspeksi
Kebersihan rambut pubis (bersih), lesi ( - ),eritema ( - ), keputihan ( - ),
peradangan ( - ).Lubang uretra : stenosis /sumbatan (- )
10. Pemeriksaan Anus
a. Inspeksi
Atresia ani ( - ), tumor ( - ), haemorroid ( - ), perdarahan ( - ), Perineum :
jahitan ( - ), benjolan ( - )
b. Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus ( - ) pemeriksaan Rectal Toucher
11. Pemeriksaan Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
(1) Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -), fraktur (-) lokasi,
terpasang Gib ( - ), Traksi ( - ), terpasang infus (+ ) di tangan kanan
(2) Palpasi
Edema : (1 ), nyeri tekan (-)
Lakukan uji kekuatan otot : ( 5555 )
b. Ekstremitas Bawah :
(1) Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris), deformitas ( -), fraktur (-) lokasi,
terpasang Gib ( - ), Traksi ( - ), terpasang infus ( -)
(2) Palpasi
Edema : (1 ), nyeri tekan ( -)
Lakukan uji kekuatan otot : ( 5555 )
Kesimpulan palpasi ekstermitas :

(1) Edema : 0 0
0 0

(2) uji kekuatan otot : 5 5


5 5

d) Pemeriksaan neurologis
1. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS ( Glasgow Coma Scale )
a) Menilai respon membuka mata ( 4 )
b) Menilai respon Verbal ( 5 )
c) Menilai respon motorik ( 6 )
d) Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : (Compos mentis)
2. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Peningkatan suhu tubuh ( -), nyeri kepala ( -), kaku kuduk ( -), mual –muntah ( -)
kejang ( -) penurunan tingkat kesadaran ( -)
3. Memeriksa nervus cranialis
a. Nervus I , Olfaktorius (pembau ) normal
b. Nervus II, Opticus ( penglihatan ) normal
c. Nervus III, Ocumulatorius normal
d. Nervus IV, Throclearis normal
e. Nervus V, Thrigeminus :
(1) Cabang optalmicus : normal
(2) Cabang maxilaris : normal
(3) Cabang Mandibularis : normal
f. Nervus VI, Abdusen normal
g. Nervus VII, Facialis normal
h. Nervus VIII, Auditorius normal
i. Nervus IX, Glosopharingeal normal
j. Nervus X, Vagus normal
k. Nervus XI, Accessorius normal
l. Nervus XII, Hypoglosal normal
4. Memeriksa fungsi motorik
Ukuran otot (simetris), atropi ( -) kekuatan otot : 5555
5. Memeriksa fungsi sensorik
Kepekaan saraf perifer : benda tumpul normal, benda tajam normal
Menguji sensasi panas / dingin normal .kapas halus normal minyak wangi normal

6. Memeriksa reflek kedalaman tendon


a) Reflek Fisiologis
Reflek bisep ( + )
Reflek trisep ( + )
Reflek brachiradialis ( + )
Reflek patella ( + )
Reflek achiles ( + )
b) Reflek Pathologis
Reflek babinski ( + )
Reflek chaddok ( + )
Reflek schaeffer ( + )
Reflek Oppenheim ( + )
Reflek Gordon ( + )
b. Data Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
- Leukosit (WBC) 9.17 10^3/uL 4.00 – 10.00 10^3/uL
- Eritrosit (RBC) 4.28 10^6/uL 3.50 – 5.50 10^6/uL
- Hemoglobin (HGB) 12.9 g/dL 11.00 – 16.00 g/dL
- Hematokrit (HCT) 37.7 % 37.0 – 48.0 %
- Trombosit (PLT) 251 10^3/uL 150 – 450 10^3/uL
- MPV 7.4 fL 6.5 – 12.0 fL
- PCT 0.186 % 0.108 – 0.282 %
- Glukosa Sewaktu 101 mg/dL 80 – 120 mg/dL
- Creatinin 0.4 mg/dL 0.5 – 1.0 mg/dL
- SGOT 24 U/L < 31 U/L
- SGPT 15 U/L < 31 U/L
- Natrium 143 mmol/l 135 – 147 mmol/l
- Kalium 3.6 mmol/l 3.5 – 5.0 mmol/l

Evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium: Dari hasil Lab yang didapatkan terdapat perubahan
pada creatinin pasien dengan hasil 0.40 mg/dL lebih rendah dari batas normal.
b. Pemeriksaan Radiologi :
1) Foto Thorax
2) USG
Evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium:
1) Foto Thorax tampak perselubungan pada hemithorax kiri, massa mamae
kiri
2) USG terdapat hasil pembesaran atau massa pada mamae sinistra
2. Therapi
Ringer Laktat 1000ml (flush 500ml)
Ceftriaxone 2 gr
3. Pertimbangan Anestesi

a. Jenis anastesi : General Anestesi - LMA

b. Teknik anastesi : LMA

c. Obat-obatan

1) Pre-medikasi - Midazolam 2 mg (0.1- 0.2 mg/kgBB)

2) Induksi - Propofol 100 mg (2-2.5mg/kgBB)


- Fentanyl 50 mcg (1-2 mcg/kgBB)
3) Pelumpuh otot - Atracurium 26 mg (0.5-0.6 mg/kgBB)

4) Analgetik - Tramadol 50mg


- Ketorolac 30 mg

5) Obat - Sevofluran 2%
maintenance

6) Obat - Ondansetron 4 mg
antiemetik

7) Obat
emergensy - Ephedrine 5-20 mg
- Epinefrin 0.2 mg/kgBB
4. Kesimpulan status fisik pasien
ASA I : Pasien dalam kondisi normal dan sehat
B. AnalisaData
PRE ANESTESI
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : Proses Penyakit Tu Mamae Nyeri
1. Pasien mengatakan nyeri
area payudara kirinya
2. Pasien mengatakannyeri Mendesak sel syaraf
ketika ditekan area payudara
kirinya
3. Pasien mengatakan adanya Interupsi sel syaraf
nyeri di area payudara kiri
4. Pasien mengatakan nyerinya
hilang timbul Nyeri
DO :
1. Terlihat adanya massa
2. Skala nyeri sedang (4-
6)
3. Pasien tampak
meringis
4. TD : 120/80 mmHg
5. N : 86x/mnt
2 DS : Kurangnya pengetahuan klien Ansietas
1. Pasien mengatakan merasa cemas tentang penyakitnya
dengan tindakan operasi yang
akan dilakukan
2. Pasien mengatakan belum pernah Kurangnya pengetahuan klien
melakukan operasi, ini kali tentang operasi
pertamanya
DO :
1. Wajah pasien tampak tegang dan gelisah Cemas (Ansietas)
2. Pasien tampak terus menanyakan
tentang prosedur pembedahan
3 . TD : 120/80 mmHg
4 . N : 86 x/mnt
INTRA ANESTESI
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : Tumor Mamae Sinistra Risiko Cedera Trauma Bedah
- Pasien mengatakan nyeri pada area
payudara kirinya
- pasien mengatakan nyeri yang dirasakan Nyeri Akut
seperti ditusuk-tusuk
- Pasien mengatakan nyerinya terus- Proses Pembedahan
menerus dan bertambah
DO :
- Pasien akan menjalani op biopsi Risiko Cedera Trauma
- Nyeri yang dirasakan pasien diakibatkan Bedah
adanya tumor pada payudara kirinya
- Pasien tampak meringis
skala nyeri sedang (4-6)
2 DS : - Kedalaman Anestesi PK disfungsi kardiovaskuler

DO :
1. Terlihat tanda-tanda vital Vasodilatasi Berlebih
TD : 70/50 mmHg
2. Akral teraba dingin
3. Turgor kulit tidak elastic Volume darah menurun
4. RR : 12 x/mnt

PK disfungsi
kardiovaskuler
2 DS : - Efek General Anestesi PK disfungsi respirasi

DO :
1. Terlihat penumpukkan sekret saat Hipersalivasi
ekstubasi LMA
2. Klien dalam pengaruh obat anestesi
Sekret Menumpuk

Obs Jalan napas

PK disfungsi respirasi
POST OPERASI
No Symptom Etiologi Problem
1 DS : - Efek General Anestesi Resiko Jatuh

DO :
1. Pasien masih dalam pengaruh Ganggua Kesadaran
general anestesi
2. Pasien terlihat masih belum
sadar sepenuhnya Gangguan Keseimbangan

Resiko Jatuh

C. Problem(MasalahKesehatanAnestesi)
1. PreAnestesi
a. Nyeri
b. Ansietas
2. IntraAnestesi
a. Risiko Cedera Trauma Bedah
b. PK disfungsi Kardiovaskuler
c. PK disfungsi respirasi
3. PascaAnestesi
a. Resiko Jatuh
D. Rencana Intervensi
Nama : Ny.NP No.CM : 669478
Umur : 50 tahun Diagnosa : Tu Mamae
Jeniskelamin : Perempuan Ruang : IBS / Astina

1. Prioritas Masalah Kesehatan Anestesi

PRE ANESTESI
1) Nyeri
2) Ansietas

INTRA ANESTESI
1) Risiko Cedera Trauma Bedah
2) PK disfungsi Kardiovaskuler
3) PK disfungsi respirasi

POST ANESTESI
1) Resiko Jatuh
2. RencanaIntervensi

No Problem Perencanaan
(Masalah
Tujuan Intervensi
Kesehatan
Anestesi
PRE ANESTESI
1. Nyeri Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Obrservasi tanda-tanda vital
selama 1x30 menit masalah nyeri dapat 2. Observasi lokasi , karakteristik,
teratasi dengan criteria hasil : awitan dan durasi, frekuensi,
1. Wajah tidak meringis kualitas, intensitas, atau keparahan
2. Skala nyeri ringan (1-3) nyeri dan factor prepitasinya
3. TD:120/80mmHg 3. Kompres dingin
Nadi :60-80x/menit 4. Instruksikan kepada pasien untuk
Suhu :36,5 menginformasikan kepada perawat
SpO2 : 99% jika pereda nyeri tidak dapat di capai
RR:16x/menit 5. Delegatif pemberian analgetik dan
antibiotic
2. Ansietas Setelah diberikan tindakan selama 30 1. Observasi TTV
menit, ansietas (kecemasan) berkurang 2. Ajarkan teknik relaksasi
dengan KH : 3. KIE pasien terkait jenis tindakan dan anestesi
1. Pasien menjalani operasinya 4. Kolaborasi dengan dokter anestesi dalam
2. Pasientenang, tidakgelisah pemberian premedikasi midazolam
3. TTV dalambatas normal
TD : 120/80
N : 60-80x/mnt
S: 36,5ºC,
RR:16x/menit
SpO2 : 99%

INTRA ANESTESI
1 Risiko Cedera Setelah dilakukan tindakan anestesi a. Kaji tanda – tanda vital pasien
Trauma selama 15 menit diharapkan tidak terjadi b. Siapkan peralatan monitor dan obat-obatan sesuai
cedera trauma pembedahan pada pasien
Pembedahan dengan perencanaan teknik anestesi
dengan kriteria hasil :
a. Tanda – tanda vital dalam batas c. Lakukan tindakan anestesi sesuai dengan program
normal kolaboratif spesialis anestesi : Pre oksigenasi, Induksi,
TD: 110 – 120 / 70 – 80 mmhg
Intubasi, Rumatan anestesi.
Nadi : 60 – 100 x/menit
Suhu : 36-37°C d. Monitoring Blokade Neuromuskuler
RR : 16 – 20 x/menit e. Monitoring refleks pupil, respon relaksasi otot
a. Saturasi oksigen >95%
cukupatau tidak, respon motorik terhadap trauma
b. Pasien telah tersedasi, relaksasi otot
cukup, dan tidak menunjukkan pembedahan.
respon nyeri

2 PK disfungsi Setelah diberikan tindakan selama 30 1. Observasi TTV


Kardiovaskuler menit, penurunan curah jantung teratasi 2. Observasi kesadaran
dengan KH : 3. Monitoring cairan masuk dan cairan keluar
1. TTV dalam batas normal ( TD, 4. Monitoring efek obat anestesi
nadi, RR, SpO2, suhu) 5. Kolaborasi dengan dokter anestesi dalam tindakan
2. CM = CK perioperatif maintenance cairan intravena dan
3. Tidak terjadi edema/asites vasopresor
4. Tidak terjadi cyanosis
5. Tidak ada edema paru
4. PK disfungsi Setelah diberikan tindakan selama 10 1. Observasi tanda-tanda vital
respirasi menit, masalah bersihan jalan napas tidak 2. Posisikan pasien supine
efektif dapat teratasi dengan KH : 3. Lakukan suction
1. Tidak terdapat lagi adanya dahak
pada daerah jalan nafas
2. RR normal : 16-20 x/menit
3. SaO2 normal : 95–100 %

POST ANESTESI
5. Risiko Jatuh Setelah diberikan Asuhan Keperawatan 1. Observasi tingkat kesadaran pasien
Anestesi selama 1x60 menit diharapkan 2. Ajarkan pasien teknik mobilisasi ringan
resiko pasien jatuh dapat teratasi dengan 3. Melakukan penilaian alderete score
KH:
1. Pasien sadar penuh
2. pasien mampu mengkuti arahan
mo bilisasi ringan
3. Aldere score >8

E. Pelaksanaan
Nama : Ny.NP No.CM : 669478
Umur : 50 tahun Diagnosa : Tu Mamae
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS / Astina

No Hari/ Problem Tindakan Evaluasi Paraf


Tanggal/Jam (masalah
kesehatan
anestesi)
PRE ANESTESI
1 08.25 WITA Ansietas 1. Mengobservasi TTV DS :
2. Mengajarkan teknik 1. Pasien mengatakan siap
relaksasi untuk dilakukan tindakan
3. Menjelaskan pasien operasi
terkait jenis dan
tindakan anestesi DO :
4. Mengkolaborasikan 1. Pasien Nampak tenang dan
dengan penata anestesi tidak gelisah
dalam pemberian 2. TTV dalam batas normal
premedikasi midazolam

1 08.35 WITA Nyeri 1. Mengobservasi tanda- DS :


tanda vital 1. Pasien mengatakan nyeri
2. Mengobservasi lokasi, yang dirasakan berkurang
karakteristik, frekuensi,
kualitas, intensitas, atau DO :
keparahan nyeri dan 1. Pasien tidak tampak meringis
factor prepitasinya lagi
3. Menginstruksikan 2. Pasien tampak tenang dan
kepada pasien untuk tidak kesakitan
menginformasikan 3. Skala nyeri ringan (1-3)
kepada perawat jika 4. TTV dalam batas normal
pereda nyeri tidak dapat
dicapai
4. Melakukan pemberian
analgetik dan antibiotic

INTRA ANESTESI
1 08.35 WITA Risiko Cedera 1. Mengobservasi Tanda-tanda DS : -
Trauma
Pembedahan Vital
2. Menyiapkan peralatan DO :
monitor dan obat-obatan 1. Pasien tersedasi
sesuai dengan perencanaan 2. Reflek bulu mata tidak ada
teknik anestes 3. Irama Jantung : Reguler
3. Melakukan tindakan anestesi 4. Tanda-tanda Vital :
sesuai dengan program TD : 120/80
kolaboratif spesialis N : 80x/mnt
anestesi : Pre oksigenasi, RR : 16x/mnt
Induksi, Intubasi, Rumatan S : 36.5ᵒ
anestesi SaO2 : 99%
4. Memonitoring Blokade
Neuromuskuler
5. Memonitoring refleks pupil,
respon relaksasi otot
cukupatau tidak, respon
motorik terhadap trauma
pembedah

2 08.45 WITA PK disfungsi 1. Mengobservasi TTV DS : -


kardiovaskuler 2. Mengobservasi
kesadaran
3. Memonitoring cairan DO :
masuk dan cairan keluar 1. Pasien terlihat tidak
4. Memonitoring efek obat mengalami edema/asites
anestesi kolaborasi 2. Pasien terlihat tidak
dengan dokter anestesi mengalami cyanosis
dalam tindakan 3. Tidak terlihat terjadinya
perioperatif edema paru
maintenance cairan 4. TTV dalam batas normal
intravena dan
vasopresor
4 09.20 PK disfungsi 1. Mengobservasi TTV DS : -
respirasi 2. Memposisikan pasien
dalam posisi supine DO :
3. Melakukan tindakan 1. Tidak terdapat lagi adanya
suction pada pasien dahak/secret pada jalan nafas
pasien
2. RR normal : 20 x/menit
3. SaO2 normal : 100%
POST ANESTESI
4 09.40 WITA Resiko Jatuh 1. Mengobservasi DS : -
kesadaran pasien
2. Mengajarkan pasien DO :
teknik mobilisasi ringan 1. Pasien terlihat dapat
3. Aldere score >8 melakukan mobilisasi ringan
2. Terlihat penyangga bed
terpasang
3. Adrete score >8
F. Evaluasi
Nama : Ny.NP No.CM : 669478
Umur : 50 tahun Diagnosa : Tu Mamae
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS / Astina

Pre Op
No Hari/ Masalah Kesehatan Evaluasi Paraf
Tanggal/Jam Anestesi
1 Rabu, 22 Nyeri S: Pasien mengatakan merasa nyaman dan nyeri berkurang
januari 2020 O: Wajah pasien nampak lebih tenang dan rilex
Pukul 08.22 Tanda – tanda vital
WITA a. TD : 120/70 mmHg
b. N : 86 x/menit
c. S : 36,5oC
d. RR : 20 x/menit
A: Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

2 Rabu, 22 Ansietas S:
januari 2020 1. Pasien mengatakan lebih merasa nyaman
Pukul 08.23 2. Pasien mengatakan mengerti akan prosedur yang sudah
WITA dijelaskan
O:
1. Pasien terlihat lebih nyaman dan tenang
2. Pasien terlihat mengerti akan prosedur pembedahan
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

Intra Op
No Hari/ Masalah Kesehatan Evaluasi Paraf
Tanggal/Jam Anestesi
1 Rabu, 22 Risiko Cedera Trauma S : -
januari 2020 Pembedahan O : -Pasien tersedasi
Pukul 08.35 -TTV :
WITA TD : 120/80 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 16x/mnt
SpO2 : 99%
A: Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
2 Rabu, 22 PK disfungsi S : -
januari 2020 Kardiovaskuler O : TTV dalam batas normal
Pukul 08.45 - TD: 100/70 mmHg
WITA - SaO2: 99%
- RR: 16x/mnt
- Nadi: 70x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
3 Rabu, 22 PK disfungsi respirasi S:-
januari 2020 O : Suara nafas pasien kembali normal
Pukul 9.20 - TD : 110/80 mmHg
WITA - N : 80 x/menit
- S : 36,5oC
- RR : 20 x/menit
- SaO2 : 98%
A : Masalah Teratasi.
P :Hentikan intervensi.

Post Op
No Hari/ Masalah Kesehatan Evaluasi Paraf
Tanggal/Jam Anestesi
1 Rabu, 22 Resiko jatuh S : pasien mengatakan dapat melakukan mobilisasi ringan
januari 2020 O : pasien terlihat dapat mengikuti arahan perawat
Pukul 9.25 A : masalah teratasi sebagian
WITA P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai