MASTEKTOMI
DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL
RS KEN SARAS
Disusun oleh:
NAMA
NIM
: P17420613055
LAPORAN PENDAHULUAN
MASTEKTOMI
I.
dipertahankan .
Mastektomi total ( sederhana ) mengangkat semua jaringan payudara tetapi semua atau
3.
Mastektomi dengan mengangkat payudara berikut kulit dan putingnya, namun simpul
limfe masih dipertahankan. Pada beberapa kasus, sentinel node biopsy terpisah dilakukan
untuk membuang satu sampai tiga simpul limfe pertama.
3. Mastektomi Radikal Termodifikasi (Modified Radical Mastectomy)
Terdapat prosedur yang disebut modified radical mastectomy (MRM)-mastektomi radikal
termodifikasi. MRM memberikan trauma yang lebih ringan daripada mastektomi radikal, dan
ssat ini banyak dilakukan di Amerika. Dengan MRM, seluruh payudara akan diangkat beserta
simpul limfe di bawah ketiak, tetapi otot pectoral (mayor dan minor) otot penggantung
payudara masih tetap dipertahankan. Kulit dada dapat diangkat dapat pula dipertahankan,
Prosedur ini akan diikuti dengan rekonstruksi payudara yang akan dilakukan oleh dokter bedah
plastik.
4. Mastektomi Radikal (Radical Mastectomy)
Mastektomi radikal merupakan pengangkatan payudara komplit, termasuk puting.
Dokter juga akan mengangkat seluruh kulit payudara, otot dibawah payudara, serta simpul
limfe (getah bening). Karena mastektomi radikal ini tidak lebih efektif namun merupakan
bentuk mastektomi yang lebih ekstrim , saat ini jarang dilakukan.
4. Mastektomi Parsial atau Segmental (Partial or Segmental Mastectomy)
Dokter dapat melakukan mastektomi parsial kepada wanita dengan kanker payudara
stadium I dan II. Mastektomi parsial merupakan breast-conserving therapy- terapi
penyelamatan payudara yang akan mengangkat bagian payudara dimana tumor bersarang.
Prosedur ini biasanya akan diikuti dengan terapi radiasi untuk mematikan sel kanker pada
jaringan payudara yang tersisa. Sinar X berkekuatan penuh akan ditembakkan pada beberapa
bagian jaringan payudara. Radiasi akan membunuh kanker dan mencegahnya menyebar ke
bagian tubuh yang lain.
5. Quandrantectomy
Tipe lain dari mastektomi parsial disebut quadrantectomy. Pada prosedur ini, dokter akan
mengangkat tumor dan lebih banyak jaringan payudara dibandingkan dengan lumpektomi.
6. Lumpectomy atau sayatan lebar,
Merupakan pembedahan untuk mengangkat tumor payudara dan sedikit jaringan normal
di sekitarnya. Lumpektomi (lumpectomy) hanya mengangkat tumor dan sedikit area bebas
kanker di jaringan payudara di sekitar tumor. Jika sel kanker ditemukan di kemudian hari,
dokter akan mengangkat lebih banyak jaringan. Prosedur ini disebuat re-excision (terjemahan :
pengirisan/penyayatan kembali).
7. Excisional Biopsy
Biopsi dengan sayatan juga mengangkat tumor payudara dan sedikit jaringan normal di
sekitarnya. Kadang, pembedahan lanjutan tidak diperlukan jika biopsy dengan sayatan ini
berhasil mengangkat seluruh tumor.
Indikasi
1. Kanker payudara stadium dini (I,II)
2. Kanker payudara stadium lanjut lokal dengan persyaratan tertentu
3. Keganasan jaringan lunak pada payudara.
Kontraindikasi
1.
2.
3.
4.
III.
Asuhan Keperawatan
A. Pre Operatif
a. Pengkajian
Identitas pasien
Tanda-tanad vital
Riwayat penyakit : alergi, penyakit paru (asma, PPOM, TB paru), penggunaan
jantung
Riwayat kesehatan keluarga : DM. Hipertensi
Status nutrisi : BB, puasa, tinggi badan
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Ada tidaknya gigi palsu, pemakaian lensa kontak, atau cat kuku dan implan
prosthesis lainnya
Pencukuran daerha operasi
Kolaborasi dengan dokter anestesi tentang pemberian jenis anestesi dan
gula darah
Informed consent
Penentuan status ASA
b. Diagnosa Keperawatan
Cemas berhubungan dengan krisis situasional
Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi
c. Intervensi
DIAGNOSA
KEP.
Cemas
berhubungan
dengan perub
ahan status
kesehatan
NOC
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama..... pasienm
enunjukan anxiety
control dengan
kriteria hasil:
1. Pasien kooperatif
NIC
Anxiety reduction :
Tenangkan pasien
Jelaskan seluruh prosedurt tindakan kepada pasien dan
perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan
tindakan
Berusaha memahami keadaan pasien
Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan
tindakan
2. Mampu
mengidentifikasik
an cemas dengan
bahasa tubuh
yang tenang
3. Vital sign dbn
Kurang
Setelah
pengetahuan
dilakukanasuhan
tentang
keperawatan
penyakit,
selama......,
perawatan,pe pengetahuan klien
ngobatan
meningkat dengan
kurang
kriteria hasil
paparan
4. Klien mampu
terhadap
menjelaskan
informasi
kembali apa
yang dijelaskan
5. Klien
kooperative saat
dilakukan
tindakan
Nyeri akut
b.d agen
injuri biologi
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 1x
pertemuan nyeri
klien berkurang
dengan kriteria
hasil:
1. Nyeri terkontrol
2. Klien
menggunakan
teknik non
farmakologi
untuk
mengurangi
nyeri
3. Tanda vital
dalam rentang
normal
B. Intra Operatif
Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke instalasi bedah dan berakhir
saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan.
Aktivitas keperawatan yang dilakukan selama tahap intra operatif meliputi 4 hal, yaitu :
a. Safety Management (Pengaturan posisi pasien)
Faktor penting yang harus diperhatikan ketika mengatur posisi di ruang operasi
adalah: daerah operasi, usia, berat badan pasien, tipe anastesidan nyeri. Posisi yang
diberikan tidak boleh mengganggu sirkulasi, respirasi, tidak melakukan penekanan yang
berlebihan pada kulit dan tidak menutupi daerah atau medan operasi.
-
operasi. Operasi yang berbeda akan membutuhkan posisi yang berbeda pula, supine
Pemajanan area pembedahan maksudnya adalah daerah mana yang akan dilakukan
tindakan pembedahan. Dengan pengetahuan tentang hal ini perawat dapat
dengan
tujuan untuk
b. Monitoring Fisiologis
c.
Monitoring Psikologis
-
Obat-obat anestesi :
pendarahan,
lesi n. Thoracalis longus wing scapula
Lesi n. Thoracalis dorsalis.
Lambat :
-
infeksi
nekrosis flap
wound dehiscence
seroma
edema lengan
kontrakturkekakuan sendi bahu
Mortalitas
hampir tidak ada
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
DIAGNOSA KEP.
Pola nafas tidak
efektif
berhubungan
dengan penurunan
tekanan inspirasi
dan ekspirasi
karena pemberian
agent anastesi.
Resiko infeksi
berhubungan
dengan
pembedahan,
prosedur invasif
dan truma jaringan.
NOC
NIC
Setelah dilakukan Airway and breathing management :
asuhan
1. Monitor ventilasi (jalan dan suara nafas)
2. Lakukan management ventilasi dengan head tilt chin leaf /
keperawatan
jaw trust positioning
selama..... pasienm
enunjukan respirati 3. Pasang alat bantu nafas : mouth airway/orofaringeal tube,
ET, LMA
on control dengan
4. Monitor keakuratan fungsi ET, LMA
kriteria hasil:
5. Lakukan assisted respiration
a. Jalan nafas
6. Monitor vital sign dan saturasi O2 secara periodik
adequat
b. Suara nafas
vesikuler
c. Saturasi O2
dbn
Setelah
Infection control management
dilakukanasuhan
7. Kendalikan prosedur masuk kamar operasi untuk
keperawatan
pasien maupun petugas
8.
Batasi jumlah personil di kamar operasi
selama......,
9.
Kendalikan sterilitas ruangan dan peralatan yang
menunjukkan
dipakai
infection
10.
Lakukan cuci tangan bedah, pemakaian jas operasi,
protection,
pemakaian sarung tangan dan duk operasi sesuai
enviroment,
host
prosedur.
and agent control
11. Terapkan prosedur septik aseptik.
dengan
kriteria 12. Lakukan penutupan luka sesuai prosedur
13. Kolaborasi pemberian antibiotik
hasil
14. Environment kontrol
a. Terkendalinya
infection
control
b. Luka dan
keadaan sekitar
bersih
Resiko cidera
berhubungan
dengan anastesi dan
pembedahan.
Setelah
dilakukanasuhan
keperawatan
selama......menunju
kkan
injury
neuromuscular
protection dengan
kriteria hasil :
a. Tidak terjadi
luka baru diluar
organ target
b. Instrument
terhitung
lengkap
sebelum dan
sesudah
operasi.
C. Post Operatif
diakibatkan penyumbatan oleh lidah yang jatuh, kebelakang dan tumpukan sekret,
lendir yang terkumpul dalam faring trakea atau bronkhial ini dapat dicegah
dengan posisi yang tepat dengan posisi miring/setengah telungkup dengan kepala
ditengadahkan bila klien tidak bisa batuk dan mengeluarkan dahak atau lendir,
harus dilakukan penghisapan dengan suction.
2. Mempertahankan sirkulasi
Pada saat klien sadar, baik dan stabil, maka posisi tidur diatur semi fowler untuk
mengurangi oozing venous (keluarnya darah dari pembuluh-pembuluh darah
halus) lengan diangkat untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah terjadinya
udema, semua masalah ini gangguan rasa nyaman (nyeri) akibat dari sayatan luka
operasi merupakan hal yang pailing sering terjadi
3. Masalah psikologis.
Payudara merupakan alat vital seseorang ibu dan wanita, kelainan atau kehilangan
akibat operasi payudara sangat terasa oleh pasien,haknya seperti dirampas sebagai
wanita normal, ada rasa kehilangan tentang hubungannya dengan ssuami, dan
hilangnya daya tarik serta serta pengaruh terhadap anak dari segi menyusui.
4. Mobilisasi fisik.
Pada pasien pasca mastektomi perlu adanya latihan-latihan untuk mencegah atropi
otot-otot kekakuan dan kontraktur sendi bahu, untuk mencegah kelainan bentuk
(diformity) lainnya, maka latihan harus seimbang dengan menggunakan secara
bersamaan.
Perawatan post mastektomi
1. Pemasangan plester /hipafik
2. Dalam hal ini pemasangan plester pada operasi mastektomi hendaknya
diperhatikan arah tarikan-tarikan kulit (langer line) agar tidak melawan gerakkangerakkan alamiah, sehingga pasien dengan rileks menggerakkan sendi bahu tanpa
hambatan dan tidak nyeri untuk itu perlu diperhatikan cara meletakkan kasa pada
3.
4.
5.
6.
7.
8.
luka operasi dan cara melakukan fiksasi plester pada dinding dada.
Plester medial melewati garis midsternal
Plester posterior melewati garis axillaris line/garis ketiak
Plester posterior(belakang) melewati garis axillaris posterior.
Plester superior tidak melewati clavicula
Plester inferior harus melewati lubang drain
Untuk dibawah klavicula ujug hifavik dipotong miring seperti memotong baju dan
Intervensi
DIAGNOSA
KEP.
Resiko aspirasi
berhubungan
dengan status
kesadaran,
reflek menelan
belum optimal
karena
pemakaian obat
anastesi
Resiko cidera
berhubungan
dengan tingkat
kesadaran
pasien
IV.
NOC
NIC
Setelah
Aspiration Precaution :
dilakukanasuhan o Monitor tingkat kesadaran dan reflek menelan
o Monitor status airway dan bebaskan airway
keperawatan
o Lakukan suctioning jika perlu
selama......,
o Posisikan supinasi atau posisi SIM pada operasi jalan
menunjukkan
nafas
control dengan
kriteria hasil
a. Airway
terkontrol dan
adequat
b. Reflek menelan
efektif
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama......,
menunjukkan risk
control dengan
kriteria hasil
a. Pasien terbebas
dari cidera
b. Pasien
komunikatif
dan kooperatif
Environment Management :
o Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
o Posisikan tidur sesuai instruksi medis / anastesi
o Memasang side trail tempat tidur
o Hindari dari perabot yang berbahaya
o Kaji tingkat kesadaran
o Dampingi selama pasien belum sadar penuh
o Lindungi arah gerakan dan jangan lawan gerakan pasien
o Rangsang kesadaran pasien ke Compos Mentis
o Alat invasif terkontrol
Buku Sumber
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions
Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St.
Louis :Mosby Year-Book
Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan
edisi 10.Jakarta:EGC
Sjamsulhidayat, R. dan Wim de Jong. 1998. Buku Ajar Imu Bedah, Edisi revisi.
EGC : Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah : Brunner Suddarth, Vol. 2. EGC : Jakarta.