Disusun Oleh:
Luluk Wulandari
170070301111080
Kelompok 2A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Luluk Wulandari
NIM. 170070301111080
Hari :
Tanggal :
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Definisi
Tumor Phyllodes merupakan tumor yang jarang terjadi, sebagian besar merupakan
tumor jinak yang terdapat pada payudara. Secara objektif, tumor mempunyai
karakteristik sebagai sarcoma yang maligna, terlihat seperti daun ketika disayat, dan
secara histologik menunjukkan kista epitelial.
2. Etiologi
Tumor filodes secara nyata berhubungan dengan fibroadenoma dalam beberapa kasus,
karena pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran histologis kedua lesi mungkin
terlihat pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor filodes berkembang dari
fibroadenoma atau keduanya berkembang bersama-sama, atau apakah tumor filodes
dapat muncul de novo, tidaklah jelas.
3. Manifestasi klinis
Pasien mengeluh adanya benjolan pada payudara yang dapat digerakkan, batas
jelas, konsistensi lembut.
Benjolan dapat tumbuh dengan cepat dalam beberapa minggu sebelum pasien
konsul ke dokter.
Tidak ada keluhan pada nipple-areola atau ulserasi pada kulit.
Benjolan yang mobile, batas jelas dan konsistensi kenyal-padat
Biasanya terjadi pada payudara kiri.
Adanya kulit yang terlihat mengkilat atau transparan dimana pembuluh darah pada
payudara dapat terlihat.
Pemeriksaan fisik yang lain mirip dengan Fibroadenoma, seperti benjolan mobile
dan batas jelas
Phyllodes tumor terlihat sebagai suatu massa yang besar dengan pertumbuhan
cepat.
Pada Mammografi mirip fibroadenoma densitas padat dan batas jelas.
Bila berulang biasanya lebih agresif dari tumor sebelumnya.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Mammografi dan USG biasa dilakukan bila ada benjolan di payudara,
tetapi pada Phyllodes Tumor kedua pemerikasaan tadi tidak dapat membedakan
adanya Fibroadenoma maupun Tumor Phyllodes tipe maligna. Pemeriksaan secara
radiografi bukan diagnostik pasti dari penyakit ini.
c. Fine-Needle aspiration (FNA) untuk uji sitologi tidak adekuat diagnosa. Core
biopsy lebih dipercaya, tetapi tetap ada false negatif dan kesulitan dibedakan
dengan Fibroadenoma.
d. Biopsi excisi dengan lesi kecil atau incisional biopsi dengan lesi luka besar metode
pasti untuk diagnosa
5. Penatalaksanaan
Pada kebanyakan kasus cystosarcoma phylloides, melakukan eksisi luas normal,
dengan lingkaran jaringan normal. Tidak terdapat aturan tentang besarnya batas.
Namun, batas 2 cm untuk tumor kecil (< 5 cm) dan batas 5 cm untuk tumor besar (> 5
cm) telah dianjurkan.
Jika tumor terhadap rasio payudara cukup tinggi untuk menghindarkan hasil
kosmetik yang memuaskan dengan eksisi segmental, mastektomi total, dengan atau
tanpa rekonstruksi, adalah sebuah alternatif.
Prosedur yang lebih radikal tidak secara umum dibenarkan.
Melakukan diseksi nodus limfatikus aksila hanya untuk nodus yang dicurigai
secara klinis. Namun, sebenarnya semua nodus ini reaktif dan tidak mengandung
sel-sel maligna.
6. Komplikasi
a. Infeksi
b. Seroma
c. Rekurensi local atau jauh
2.2 Mastektomi
1. Definisi
Modified Radical Mastectomy adalah suatu tindakan pembedahan onkologis
pada tumor jinak atau ganas payudara dengan mengangkat seluruh jaringan payudara
yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim payudara, areola dan puting susu serta
kulit diatas tumornya tanpa disertai diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral
level I, II/III secara en bloc tanpa mengangkat m.pektoralis major dan minor.
Tipe pembedahan secara umum dikelompokkan kedalam tiga kategori:
mastektomi radikal, mastektomi total dan prosedur yang lebih terbatas (contoh
segmental, lumpektomi).
a. Mastektomi preventif (preventife mastectomy) disebut juga prophylactic
mastectomy.operasi ini dapat berupa total mastektomi dengan mengangkat
seluruh payudara dan putting atau berupa subcutaneous mastectomy dimana
seluruh payudara diangkat namun putting tetap dipertahankan .
b. Mastektomi total (sederhana) mengangkat semua jaringan payudara tetapi
semua atau kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh.
c. Mastektomi radikal modifikasi mengangkat seluruh payudara , beberapa atau
semua nodus limfe dan kadang-kadang otot pektoralis minor.otot dada mayor
masih utuh.Mastektomi radikal (halsted) adalah prosedur yang jarang
dilakukan yaitu pengangkatan seluruh payudara, kulit, otot pektoralis mayor
dan minor, nodus limfe ketiak dan kadang-kadang nodus limfe mamari
internal atau supra klavikular.
d. Prosedur membatasi (contoh: lumpektomi) mungkin dilakukan pada pasien
rawat jalan yang hanya berupa tumor dan beberapa jaringan sekitarnya
diangkat. Lumpektomi dianggap tumor non-metastatik bila kurang dari 5 cm
ukurannya yang tidak melibatkan putting.prosedur meliputi dignostik
(menentukan tipe sel) dan atau pengobatan bila dikombinasi dengan terapi
radiasi.
2. Tujuan
Berdasarkan tujuan terapi pembedahan, mastektomi dibedakan menjadi dua
macam yaitu tujuan kuratif dan tujuan paliatif :
1. Prinsip terapi bedah kuratif adalah pengangkatan seluruh sel kanker tanpa
meninggalkan sel kanker secara mikroskopik. Terapi bedah kuratif ini dilakukan
pada kanker payudara stadium dini (stadium 0, I dan II).
2. Sedangkan tujuan terapi bedah palliatif adalah untuk mengangat kanker payudara
secara makroskopik dan masih meninggalkan sel kanker secara mikroskopik.
Pengobatan bedah palliatif ini pada umumnya dilakukan untuk mengurangi
keluhan-keluhan penderita seperti perdarahan, patah tulang dan pengobatan ulkus,
dilakukan pada kanker payudara stadium lanjut,yaitu stadium III dan IV.
4. Penatalaksanaan
Beberapa tipe mastektomi yang ada pada saat ini
a) Mastektomi Preventif (Preventive Mastectomy)
Mastektomi preventif disebut juga prophylactic mastectomy. Operasi ini dapat
berupa total mastektomi dengan mengangkat seluruh payudara dan puting. Atau
berupa subcutaneous mastectomy, dimana seluruh payudara diangkat namun
puting tetap dipertahankan. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekambuhan
kanker payudara dapat dikurangi hingga 90% atau lebih setelah mastektomi
preventif pada wanita dengan risiko tinggi.
Partial Mastectomy
f) Quandrantectomy
Tipe lain dari mastektomi parsial disebut quadrantectomy. Pada prosedur ini,
dokter akan mengangkat tumor dan lebih banyak jaringan payudara dibandingkan
dengan lumpektomi.
Quandrantectomy
Mastektomi tipe ini akan mengangkat seperempat bagian payudara, termasuk
kulit dan jaringan konektif (breast fascia). Cairan berwarna biru disuntikkan
untuk mengidentifikasi simpul limfe yang mengandung sel kanker.
h) Excisional Biopsy
Biopsi dengan sayatan juga mengangkat tumor payudara dan sedikit jaringan
normal di sekitarnya. Kadang, pembedahan lanjutan tidak diperlukan jika biopsy
dengan sayatan ini berhasil mengangkat seluruh tumor.
c) Drain dilepas bila produksi masing-masing drain < 20 cc/24 jam. Umumnya drain
sebelah medial dilepas lebih awal, karena produksinya lebih sedikit.
6. Diagnosa Perioperatif
a. Fase Preoperatif Mastektomi
Fase preoperatif dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan intervensi dan
diakhiri ketika pasien dikirim ke kamar operasi. Lingkup aktivitas keperawatan
selama waktu tersebut dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien.
Wawancara praoperatif dan menyiapkan pasien untuk anestesi yang diberikan
dalam pembedahan.
a) Pengkajian :
- Identitas pasien
- Tanda-tanad vital
- Riwayat penyakit : alergi, penyakit paru (asma, PPOM, TB paru),
penggunaan narkoba, alkoholisme, menggunakan obat seperti
kortikosteroid dan obat jantung
- Riwayat kesehatan keluarga : DM. Hipertensi
- Status nutrisi : BB, puasa, tinggi badan
- Keseimbangan cairan dan elektrolit
- Ada tidaknya gigi palsu, pemakaian lensa kontak, atau cat kuku dan
implan prosthesis lainnya
- Pencukuran daerha operasi
- Kolaborasi dengan dokter anestesi tentang pemberian jenis anestesi
dan pemakaian obat anestesi yang akan dilakukan
- Pemeriksaan penunjung : rontgen, EKG, pemeriksaan laboratorium
(darah lengkap, faal hepar, faa ginjal, masa pembekuan darah), biopsi,
pemeriksaan gula darah
- Informed consent
b) Diagnosa keperawatan pre operasi Mastektomi
- Cemas berhubungan dengan krisis situasional
- Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan
- Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan asuhan keperawatan Airway and breathing
berhubungan dengan selama..... pasienmenunjukan respiration management :
penurunan tekanan control dengan kriteria hasil: Monitor ventilasi (jalan
inspirasi dan ekspirasi Jalan nafas adequat dan suara nafas)
karena pemberian agent Suara nafas vesikuler Lakukan management
anastesi. Saturasi O2 dbn ventilasi dengan head
tilt chin leaf / jaw trust
positioning
Pasang alat bantu
nafas : mouth
airway/orofaringeal
tube, ET, LMA
Monitor keakuratan
fungsi ET, LMA
Lakukan assisted
respiration
Monitor vital sign dan
saturasi O2 secara
periodik
Resiko infeksi Setelah dilakukanasuhan keperawatan Infection control
berhubungan dengan selama......, menunjukkan infection management
pembedahan, prosedur protection, enviroment, host and agent Kendalikan prosedur
invasif dan truma control dengan kriteria hasil masuk kamar operasi
jaringan. Terkendalinya nfection control untuk pasien maupun
Luka dan keadaan sekitar bersih petugas
Batasi jumlah personil
di kamar operasi
Kendalikan sterilitas
ruangan dan peralatan
yang dipakai
Lakukan cuci tangan
bedah, pemakaian jas
operasi, pemakaian
sarung tangan dan duk
operasi sesuai prosedur.
Terapkan prosedur
septik aseptik.
Lakukan penutupan
luka sesuai prosedur
Kolaborasi pemberian
antibiotic
Environment kontrol
Resiko cidera Setelah dilakukanasuhan keperawatan Injury control
berhubungan dengan selama......menunjukkan injury management
anastesi dan neuromuscular protection dengan Anatomis dan imobil
pembedahan. kriteria hasil : position
Tidak terjadi luka baru diluar Pasang groundit kouter
organ target dengan benar
Instrument terhitung lengkap Melakukan tindakan
sebelum dan sesudah operasi. anastesi sesuai dengan
prosedur
Memasang alat bantu
pernafasan sesuai
dengan prosedur
Hindari manipulasi
jaringan berlebihan
Penggunaan instrument
yang tepat dan benar
Perhitungan jumlah
instrument sebelum dan
sesudah operasi yang
7. Pemeriksaan Penunjang
Mandatory:
- Mamografi dan/atau USG payudara
- Pemeriksaan sitologi (FNAB) atau histopatologi tumor payudara
- Foto toraks
- USG liver/abdomen
- Pemeriksaan kimia darah lengkap, rekam jantung (EKG kalau perlu
ekokardiografi) kalau ada indikasi untuk persiapan operasi
-
Optional:
- bone scanning
- pemeriksaan kimia darah/ tumor marker: CEA, Ca 15-3, Ca 125
8. Pathway
9. Gambar
Daftar Pustaka