MASTEKTOMI
MASTEKTOMI
MASTEKTOMI
Total mastectomy
MASTEKTOMI
MASTEKTOMI
Partial Mastectomy
5. Quandrantectomy
Tipe lain dari mastektomi parsial disebut quadrantectomy. Pada prosedur ini,
dokter akan mengangkat tumor dan lebih banyak jaringan payudara dibandingkan
dengan lumpektomi.
MASTEKTOMI
Quandrantectomy
Mastektomi tipe ini akan mengangkat seperempat bagian payudara, termasuk kulit dan
jaringan konektif (breast fascia). Cairan berwarna biru disuntikkan untuk
mengidentifikasi simpul limfe yang mengandung sel kanker.
MASTEKTOMI
Lumpectomy
7. Excisional Biopsy
Biopsi dengan sayatan juga mengangkat tumor payudara dan sedikit jaringan
normal di sekitarnya. Kadang, pembedahan lanjutan tidak diperlukan jika biopsy dengan
sayatan ini berhasil mengangkat seluruh tumor.
MASTEKTOMI
Excisional Biopsy
B. INDIKASI OPERASI MASTEKTOMI
Kanker payudara stadium dini (I,II)
Kanker payudara stadium lanjut lokal dengan persyaratan tertentu
Keganasan jaringan lunak pada payudara.
D. PERSIAPAN PERIOPERATIF MASTEKTOMI
1. Fase Preoperatif Mastektomi
Fase preoperatif dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan intervensi dan diakhiri
ketika pasien dikirim ke kamar operasi. Lingkup aktivitas keperawatan selama waktu
tersebut dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien. Wawancara praoperatif
dan menyiapkan pasien untuk anestesi yang diberikan dalam pembedahan
a. Pengkajian :
Identitas pasien
Tanda-tanad vital
Riwayat penyakit : alergi, penyakit paru (asma, PPOM, TB paru), penggunaan narkoba,
alkoholisme, menggunakan obat seperti kortikosteroid dan obat jantung
Riwayat kesehatan keluarga : DM. Hipertensi
Status nutrisi : BB, puasa, tinggi badan
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Ada tidaknya gigi palsu, pemakaian lensa kontak, atau cat kuku dan implan prosthesis
lainnya
Pencukuran daerha operasi
Kolaborasi dengan dokter anestesi tentang pemberian jenis anestesi dan pemakaian
obat anestesi yang akan dilakukan
Pemeriksaan penunjung : rontgen, EKG, pemeriksaan laboratorium (darah lengkap,
faal hepar, faa ginjal, masa pembekuan darah), biopsi, pemeriksaan gula darah
Informed consent
Penentuan status ASA
Diagnosa keperawatan pre operasi Mastektomi
Cemas berhubungan dengan krisis situasional
Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi
2. Fase Intraoperatif Mastektomi
Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke instalasi bedah dan
berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan.
Aktivitas keperawatan yang dilakukan selama tahap intra operatif meliputi 4 hal, yaitu :
a. Safety Management (Pengaturan posisi pasien)
Faktor penting yang harus diperhatikan ketika mengatur posisi di ruang operasi
adalah: daerah operasi, usia, berat badan pasien, tipe anastesidan nyeri. Posisi yang
diberikan tidak boleh mengganggu sirkulasi, respirasi, tidak melakukan penekanan yang
berlebihan pada kulit dan tidak menutupi daerah atau medan operasi.
- Kesejajaran fungsional maksudnya adalah memberikan posisi yang tepat selama
operasi. Operasi yang berbeda akan membutuhkan posisi yang berbeda pula supine
- Pemajanan area pembedahan maksudnya adalah daerah mana yang akan dilakukan
tindakan pembedahan. Dengan pengetahuan tentang hal ini perawat dapat
mempersiapkan daerah operasi dengan teknik drapping
- Mempertahankan posisi sepanjang prosedur operasi
dengan tujuan untuk mempermudah proses pembedahan juga sebagai bentuk jaminan
keselamatan pasien dengan memberikan posisi fisiologis dan mencegah terjadinya
injury.
- Memasang alat grounding ke pasien
- Memberikan dukungan fisik dan psikologis pada klien untuk menenagkan pasien
selama operasi sehingga pasien kooperatif.
- Memastikan bahwa semua peralatan yang dibutuhkan telah siap seperti : cairan infus,
oksigen, jumlah spongs, jarum dan instrumen tepat.
b. Monitoring Fisiologis
- Melakukan balance cairan
- Memantau kondisi cardiopulmonal meliputi fungsi pernafasan, nadi, tekanan
darah, frekuensi denyut jantung, saturasi oksigen, perdarahan dll.
- Pemantauan terhadap perubahan vital sign
c. Monitoring Psikologis
- Memberikan dukungan emosional pada pasien
- Berdiri di dekat klien dan memberikan sentuhan selama prosedur induksi
- Mengkaji status emosional klien
- Mengkomunikasikan status emosional klien kepada tim kesehatan (jika ada perubahan)
d. Pengaturan dan koordinasi Nursing Care
- Memanage keamanan fisik pasien
- Mempertahankan prinsip dan teknik asepsis
Obat-obat anestesi :
1. Obat-obat premedikasi
SA 0,001-0,002 mg/KgBB
Midazolam 0,1-0,2 mg/KgBB
Fentanyl 1-2 mcg/KgBB
Pethidin 1 mg/KgBB
2. Obat antiemetik
Ondansetron 4mg/2mL
Sotatic 10mg/2 mL
3. Obat induksi
Propofol 1,5-2,5 mg/Kg/BB
4. Obat musculorelaksan
Recorium bromide 0,5-1 mg/Kg/BB
Sucynil Colin 1 mg/KgBB
Roculax 0,5-1 mg/KgBB
5. Obat emergency
Adrenalin injeksi
Epidrin injeksi
Dexamethason injeksi
Aminophilin injeksi
6. Obat analgetik
Ketorolac 30 mg/ 1 mL
Torasix 30mg/1 mL
7. Oat antidotum
Prostigmin dan narkan
8. Cairan yang diperlukan
Kristaloid seperto ringer laktat, aquadest 25 CC untuk larutan obat, assering
Koloid seperti fimahest atau gelofusion
MASTEKTOMI
Prosedur Operasi Mastektomi
Secara singkat tekhnik operasi dari mastektomi radikal modifikasi dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Penderita dalam general anaesthesia, lengan ipsilateral dengan yang dioperasi
diposisikan abduksi 900, pundak ipsilateral dengan yang dioperasi diganjal bantal tipis.
2. Desinfeksi lapangan operasi, bagian atas sampai dengan pertengahan leher, bagian
bawah sampai dengan umbilikus, bagian medial sampai pertengahan mammma
kontralateral, bagian lateral sampai dengan tepi lateral skapula. Lengan atas
didesinfeksi melingkar sampai dengan siku kemudian dibungkus dengan doek steril
dilanjutkan dengan mempersempit lapangan operasi dengan doek steril
3. Bila didapatkan ulkus pada tumor payudara, maka ulkus harus ditutup dengan kasa
steril tebal ( buick gaas) dan dijahit melingkar.
4. Dilakukan insisi (macam –macam insisi adalah Stewart, Orr, Willy Meyer, Halsted, insisi
S) dimana garis insisi paling tidak berjarak 2 cm dari tepi tumor, kemudian dibuat flap.
5. Flap atas sampai dibawah klavikula, flap medial sampai parasternal ipsilateral, flap
bawah sampai inframammary fold, flap lateral sampai tepi anterior m. Latissimus dorsi
dan mengidentifikasi vasa dan. N. Thoracalis dorsalis
6. Mastektomi dimulai dari bagian medial menuju lateral sambil merawat perdarahan,
terutama cabang pembuluh darah interkostal di daerah parasternal. Pada saat sampai
pada tepi lateral m.pektoralis mayor dengan bantuan haak jaringan maamma
dilepaskan dari m. Pektoralis minor dan serratus anterior (mastektomi simpel). Pada
mastektomi radikal otot pektoralis sudah mulai
7. Diseksi aksila dimulai dengan mencari adanya pembesaran KGB aksila Level I (lateral
m. pektoralis minor), Level II (di belakang m. Pektoralis minor) dan level III ( medial m.
pektoralis minor). Diseksi jangan lebih tinggi pada daerah vasa aksilaris, karena dapat
mengakibatkan edema lengan. Vena-vena yang menuju ke jaringan mamma diligasi.
Selanjutnya mengidentifikasi vasa dan n. Thoracalis longus, dan thoracalis dorsalis,
interkostobrachialis. KGB internerural selanjutnya didiseksi dan akhirnya jaringan
mamma dan KGB aksila terlepas sebagai satu kesatuan (en bloc)
8. Lapangan operasi dicuci dengan larutan sublimat dan Nacl 0,9%.
9. Semua alat-alat yang dipakai saat operasi diganti dengan set baru, begitu juga dengan
handschoen operator, asisten dan instrumen serta doek sterilnya.
10. Evaluasi ulang sumber perdarahan
11. Dipasang 2 buah drain, drain yang besar ( redon no. 14) diletakkan dibawah vasa
aksilaris, sedang drain yang lebih kecil ( no.12) diarahkan ke medial.
12. Luka operasi ditutup lapais demi lapis
Komplikasi operasi Mastektomi
Dini :
- pendarahan,
- lesi n. Thoracalis longus wing scapula
- Lesi n. Thoracalis dorsalis.
Lambat : - infeksi
- nekrosis flap
- wound dehiscence
- seroma
- edema lengan
- kontrakturkekakuan sendi bahu
Mortalitas
hampir tidak ada
MASTEKTOMI
DAFTAR PUSTAKA
B. ANALISA DATA
Nama : Ny. M No Register : 194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
No Tanggal Jam Data fokus Etiologi Masalah
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan prioritas :
1. Nyeri sehubungan dengan luka post operasi mastektomi
2. Gangguan pemenuhan ADL sehubungan dengan kelemahan fisik
3. Potensial terjadinya infeksi sehubungan dengan terputusnya inkontinuitas jaringan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Ny. M No Register : 194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
Tanggal No Tujuan dan kriteria Intervensi Tgl Ttd
Jam DP hasil keperawatan teratasi petugas
06/02/09 1 Setelah dilakukan 1.Kaji Skala Nyeri 09/02/09
jam14.3 tindakan keperawatan 2.Perhatikan lokasi,
0 selama 3 x 24 jam lama dan
nyeri dapat berkurang intensitas nyeri
sampai hilang dengan 3.observasi vitl sign
kriteria 4.Ajarkan teknik
- pasien tidak relaksasi
mengeluh nyeri 5.Atur posisi pasien
pada luka bekas senyaman
operasi mungkin
- skala 0 – 3 6.Kolaborasi dengan
- ekspresi wajah tim medis dalam
rileks pemberian
- TTV normal therapi
T : 120/80 mmHg
S : 360C-370C
N :80 - 100x/menit
Rr : 16-20x.menit
06/02/09 2 Setelah dilakukan 1. Bantu pasien 08/02/09
jam14.4 tindakan keperawatan dalam memenuhi
0 selama 2 x 24 jam kebutuhan
diharapkan personal hygiene
kebutuhan aktivitas dan nutrisi
terpenuhi dengan 2. Anjurkan pasien
kriteria : untuk melakukan
- ADL tanpa bantuan aktivitas
- Mobilisasi sudah semampunya
tidak di atas 3. Berikan umpan
tempat tidur balik yang positif
- Pasien sudah jalan- / pujian untuk
jalan setiap tindakan
yang dilakukan
4. Libatkan keluarga
dalam
pemenuhan
kebutuhan pasien
06/02/09 3 Setelah dilakukan 1. Observasi vital sign 09/02/09
jam14.4 tindakan keperawatan 2. Kaji tanda-tanda
0 selama perawatan infeksi
tidak ditemukan 3. Lakukan rawat luka
tanda-tanda infeksi dengan teknik
dengan kriteria : septik antiseptik
- Luka bekas operasi 4. Anjurkan untuk
bersih, kering menjaga
- TTV dalam batas kebersihan
normal disekitar luka dan
S : 360C-370C jaga kebersihan
N : 80-10x/menit tubuh
Rr : 16-20x.menit 5. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
melakukan
tindakan
6. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi
antibotik
E. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. M No Register : 194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
Tanggal No Implementasi Ttd
Jam DP
06/02/09 1 1. Mengkaji skala nyeri
jam14.30 2. Memperhatikan lokasi lama dan intensitas
nyeri
3. Mengobservasi tanda-tanda vital
4. Memberikan injeksi ketese 1amp dan tradyl
1amp
07/02/09 1 1. Mengatur posisi tidur pasien yang nyaman
jam 14.30 dengan tidur terlentang
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Mengajarkan teknik relaksasi dengan nafas
panjang (pasien disuruh menghirup udara,
kemudian dihembuskan) secara berulang-
ulang
4. Memberikan injeksi ketese 1amp dan tradyl
1amp
08/02/09 1 1. Mengkaji skala nyeri
jam:14.30 2. Mengobservasi tanda-tanda vital
3. Mengajarkan teknik relaksasi dengan nafas
panjang saat klien merasakan nyeri
09/02/09 1 1. Mengkaji skala nyeri
jam 14.30 2. Mengobservasi tanda-tanda vital
06/02/09 2 1. Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
jam17.30 nutrisi (makan) dengan cara mendekatkan
makanan ke dekat pasien
2. Melibatkan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan pasien
07/02/09 2 1. Menganjurkan pasien untuk melakukan
jam:15.00 aktivitas semampunya
2. Membantu pasien dalam BAK
08/02/09 2 1. Menganjurkan pasien untuk melakukan
jam:14.30 aktivitas semampunya
06/02/09 3 1. Mengobservasi vital sign
jam14.30 2. Mengkaji tanda-tanda infeksi
3. Memberikan obat oral yekalgin 1tab dan
widacillin 1tab
07/02/09 3 1. Mengobservasi tanda-tanda vital
jam:14.30 2. Menganjurkan untuk menjaga kebersihan
disekitar luka dan menjaga kebersihan tubuh
3. Mengkaji tanda-tanda infeksi
4. Memberikan obat oral yekalgin 1tab dan
widacillin 1tab
08/02/09 3 1. Mengobservasi tanda-tanda vital
jam:14.30 2. Melakukan rawat luka / ganti balutan dan aff
drain
09/02/09 3 1. Mengobservasi tanda vital
2. Melakukan rawat luka / ganti balutan
F. EVALUASI
Nama : Ny. M No Register : 194372
Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda
Tanggal NO EVALUASI Paraf
DP
09/02/09 1 S : Pasien mengatakan nyeri bekas operasi
jam : 14.30 dibanding hari-hari kemarin sekarang
nyerinya sudah berkurang
O : Skala nyeri 0 – 3, ekspresi wajah pasien
rileks
Vital sign
T : 130/80mmHg
S : 36.70c
N : 80 x /menit
Rr : 20 x /menit
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
08/02/09 2 S : Pasien mengatakan dalam memenuhi
jam : 14.30 kebutuhan personal hygiene
(mandi.BAK, BAB) dan kebutuhan
nutrisi sudah bisa melakukan sendiri /
secara mandiri
O : Mobilisasi sudah tidak di atas tempat
tidur pasien sudah jalan-jalan ke kamar
mandi dan sekitar ruang perawatan
secara mandiri
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
09/02/09 S : -
O : Luka Operasi Bersih, Tidak Kotor, Tidak
Ditemukan Tanda-Tanda Infeksi, Drain
Sudah Di Lepas / Aff, Luka Tertutup
Kassa.
Vital sign
T : 130/80 Mmhg
S : 36.70c
N : 84 X /Menit
Rr : 20 X /Menit
A : Masalah Teratasi
P : Pertahankan kondisi