URGENT
1. Identitas Pasien
Nama pasien :Nn”S” Pekerjaan : Pelajar
Tanggal lahir/Umur : 18-09-2001/17 tahunNo.RM :00860479
Alamat : Dusun Bacikoro Sinjai Tgl Masuk :23/10/2018 Jam 08.41
Jenis Kelamin: Perempuan Tgl Pengkajian :23/10/2018 Jam 09.00
Pendidikan : SMA
Rujukan : RS Sinjai
Diagnosa Medik Primer : closed fraktur ½ proximal right femur
Diagnose Rujukan : fraktur femur
Nama Keluarga yang bisa dihubungi : Ny.A Hubungan dengan pasien : Keluarga
Transportasi waktu datang : Ambulance
alasan masuk : seorang perempuan berumur 17 tahun rujukan dari rumah sakit sinjai pada tanggal
23 oktober 2018 ke RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO karena kecelakaan motor dan mengalami
fraktur femur pada ektremitas bawah bagian kanan ,Nampak luka diwajah,dan lebam di mata kanan
,muntah 2x TD: 110/70 mmhg ,frekuensi nadi 85x/m,pernafasan 28x/m,suhu 36,5
Riwayat AMPLE
Alergi : √ Tidak ada Ya
Medikasi : √ Tidak ada Ya
Penyakit lain/penyerta : √ Tidak ada Ya
Makanan terakhir, Jam : Pengaruh Napza: √ Tidak ada Ya, jenisnya:
Suntikan Anti Tetanus terakhir : Tidak ada
Hamil : √ Tidak Ya: Umur kehamilan: Bulan Menstruasi terakhir:
Kejadian-Kejadiann lainnya: Tidak ada
NGT Penjahitan
ETT Obat-obatan √
D. Pengisisan Kapiler
<2√ detik 2
>2 detik 1
Tidak ada 0
E. Glasgow Coma Scale (GCS)
14-15
√ 5
11-13 4
8-10 3
5-7 5-7 2
3-4 1
TRAUMA SCROE (A+B+C+D+E) = 3+0+4+2+5 = 14
2
Reaksi Pupil
Kanan Ukuran (mm) Kiri Ukuran
Cepat
Kontriksi
isokor Mata kanan : 3 mm dan Mata kiri: 3 mm
Dilatasi
Tak berekasi
Penilaian Ekstermitas:
Sensorik :Ya Tidak
Motorik :Ya Tidak
Kekuatan otot: 5 5
1 5
3
PENGKAJIAN SEKUNDER
1. SAMPLE
a. S (Sign and Symptom):
Nyeri, skala nyeri : 5
b. A (Allergies) :
Klien mengatakan tidak memiliki alergi
c. M (Medications) :
Klien mengatakan tidak ada komsumsi obat sebelumnya
d. P (Past medical history) :
Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
e. L (Last meal) :
Klien mengatakan terakhir makan nasi
f. E (Event) :
Klien post kecelakaan tunggal
6
8. Palpasi :
Nyeri Tekan : Nyeri Tekan Sulit di nilai
Massa Tumor : Tidak Ada Masa atau Tumor
9. Taktil Fremitus: Tidak Ada
Auskultasi :
Suara pernafasan : Pernapasan cepat
Suara tambahan : wheziing pada jalan napas
Perkusi
Batas paru dan hepar : Resonan ke pekak pada ICS6kanan
Batas paru dan lambung : Resonan ke tympani di bawahprosesus xyphoideus.
Batas paru dan jantung : Redup pada ICS 3, 4, 5, 6kiri.
10. Abdomen :
Inspeksi :
Kesimetrisan dan warna sekitar : simetris kiri dan kanan
Auskultasi :
Perilstatik : Peristaltik usus 15x/menit
Perkusi :
Identifikasi batas organ : Pekak pada kuadran kananatas Tympani pada kiri ataskanan
bawah
Palpasi :Hepar : Tidak teraba adanyapembesaran hepar.
11. Ekstrmitas
Ekstremitas atas :
Inspeksi
Tampak simetris kiri dan kanan.
Tidak tampak atrofi.
Tidak tampak adanya tremor.
Tangan kanan terpasang infus dengan cairan Natrium Clorida 0.9% 20 tpm
Palpasi :
Nyeri tekan sulit di nilai
Teraba hangat
Ekstremitas bawah
7
12. Psikososial
Kecemasan dan ketakutan
Mekanisme Koping
Merusak diri
Menarik diri/isolasi social
Perilaku kekerasa
Gangguan citra diri Harga diri rendah
Lainnya:
Seksualitas : Pelecehan seksual Trauma seksual
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
8
13. Pemeriksaan Penunjang :
a. Laboratorium Darah Rutin tanggal 17/11/2018
HCT 39 40-54 %
MCV 80 80-100 fl
MCH 27 27-32 pg
9
b. Hasil pemeriksaan radiologi
Klinis : suspek rupture arteri axilaris dextra
Uraian kesan pemeriksaan :
Hasil pemeriksaan
Telah di lakukan pemeriksaan foto thorax PA/AP dengan hasil sebagai berikut
- Hemothorax dextra dengan terpasang chest tube
- terpasang CVCn pada hemithorax dextra kesan pada covoatrial junction
- fraktur segmental costa V disertai fraktur linear costa II,IV dan VI posterior
dextra
- terpasan costa clipping pada costa VII-IX posterior dextra
- fraktur margo lateral et superior os scapula dextra et 1/3 proksimal os humerus
dextra dengan terpasang external fixation
C. terapi medikasi
1) Oksigen nasal kanul 5 liter
2) IFVD Rl 20 TPM
3) Ceftriaxone 1 gr/12jam/intravena
4) Ranitidine 50 mg/12 jam/intravena
5) Cetorolac 30 mg
10
PENGKAJIAN PRIMER
Pengkajian Keperawatan Masalah /Dx.Kep Intervensi Keperawatan
a. Airway Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Memasang Semi - rigid cervikal collar, head
Bebas / Paten Risiko Aspirasi strap/support
Tersumbat Membersihkan Jalan napas
Palatum Mole jatuh Memberikan posisi nyaman fowler / semi
Sputum (lendir) fowler
Darah Mengajarkan teknik batuk efektif
Benda asing Melakukan pengisapan lendir
Suara napas: Memasang oro / naso faringeal Airway
Normal Ronkhi (basah) Melakukan auskultasi paru secara periodic
Snoring Stridor Memberikan posisi miring mantap jika pasien
Wheezing Gurgling tidak sadar
Tidak ada suara napas Melakukan jaw trust, chin lift
Resusitasi : Tidak dilakukan resusitasi Kolaborasi pemberian bronchodilator/nebulizer
Re-evaluasi : Tidak dilakukan resusitasi Lain-lain ….
11
b. Breathing Gangguan Ventilasi Spontan Mengobservasi frekuensi, irama,dan kedalaman
1. Dada simetris : Ya Tidak Ketidakefektifan Pola Napas suara napas
2. Sesak Napas : Ya Tidak Gangguan Pertukaran Gas Mengobservasi penggunaan otot bantu pernapasan
3. Pola Napas: NOC : Memberikan posisisemi fowler jika tidak ada
Eupneu Bradipneu Domain II: Kesehatan Fisiologi kontraindikasi
Apneu Takhipneu Kelas E: Jantung Paru Memperhatikan pengembangan dinding dada
Dispneu Orthopneu Tujuan: 0403 Status Pernapasan: Ventilasi Melakukan fisioterapi dada jika tidak ada
4. Respirasi : 28 kali/menit (Halaman 560) kontraindikasi
5. Krepitasi : Ya Tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Memberikan bantuan pernapasan dengan bag-
6. Bunyi napas: 1x24 jam diharapkan (0403) Status Pernapasan: valve mask
a. Kanan Ventilasi dengan indicator hasil: Kolaborasi : Intubasi
Ada Jelas Menurun a. 040301 Frekuensi Pernapasan dalam rentang Kolaborasi : Pemberian O2
Vesikuler Stridor normal (16-20 kali/menit)
Wheezing Ronchi b. 040302 Irama Pernapasan normal (Fase
b. Kiri Ekspirasi=Fase Inspirasi)
Ada JelasMenurun c. 040303 Kedalam inspirasi normal
Vesikuler Stridor d. 040309 Penggunaan otot bantu napas tidak
Wheezing Ronchi ada
7. Penggunaan Atot bantu nafas e. 040310 Suara napas tambahan tidak ada
12
Retrasksi dada f. 040311 Retraksi dinding dada tidak ada
8. Jenis pernafasan g. 040317 Orthopnea tidak ada
Pernapasan dada h. 040318 Suara Perkusi napas normal
Pernafasan perut i. 040333 Gangguan suara saat auskultasi tidak
9. Saturasi O2 : - ada
10. Assement : -
11. Resusitasi : -
12. Re-evaluasi: Tidak dilakukan
resusitasi
13
8. Gambaran kulit selularadekuat, dengan indicator hasil:
Normal Kering Lembab a. 041601 Tekanan darah sistolik dalam rentang
9. Pengisian Kapiler (120 mmHg)
< 2 detik >2 detik b. 041602 Tekanan darah diastolik dalam rentang
10. Edema : Tidak (80 mmHg)
Ya, Grade : tidak ada c. 041604 Saturasi oksigen (95-100 mmHg)
11. Assesment : - d. 041609 Waktu pengisian kapiler normal (<2
12. Resusitasi :Tidak dilakukan resusitasi detik)
13. Re-evaluasi : Tidak dilakukan e. 041610 Tidaktejadi anemia
resusitasi f. 041611 Akralhangat
D. Disability Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial Mengukur tanda-tanda vital
Alert Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Otak Mengobservasi adannya tanda-tanda peningkatan
Verbal Risiko jatuh TIK ( penurunan kesadaran, HPT, Bradikardi,
Pain Response Risiko cedera sakit kepala, muntah, papiledema & palsi N.
Unresponse cranial VI )
Tingkat kesadaran :compasmentis Meninggikan kepala 15-30 bila tidak ada kontra
Nilai GCS 14 indikasi
Mengobservasi kecukupan cairan
Kolaborasi Pemberian oksigen
14
Pemasangan infusen Intubasi
Memonitor hasil AGD dan laporkan hasilnya
Memberikan terapi sesuai indikasi
15
e. Exposure Nyeri Akut Mengkaji karakteristik nyeri, gunakan pendekatan
1. PenilaianHipothermia/ hyperthermia Kerusakan Integritas Kulit PQRST
Hipothermia : Ada Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Hiperthermia : Tidakada Membatasi aktifitas yang meningkatakan
2. Tanda- tanda vital intensitas nyeri
TD : 110/70mmHg Kolaborasi untuk pemberian terapi: Analgetik
N : 88 kali/menit
S : 37⁰C imobilisasi pada bagian yang sakit /fraktur
P : 28 x/menit
Pengkajian nyeri : ada nyeri
P: fraktur femur
Q : Nyerisepertiditusuk-tusuk
R: nyeri paha dan ekstremitas bawah
S : Skalanyeri5 ( sedang )
T : tidakmenentu
Farenheit (Suhu Tubuh) Hipertermia Mengobservasi TTV, kesadaran, saturasi oksigen.
1. Suhu : 37 ºC Hipotermia (Aktual/Risiko) Membuka pakaian (Mnejaga privasi)
2. Lamanya terpapar suhu Ketidakfektifan termoregulasi Melakukan penurunan suhu tubuh : kompres
panas/dingin:…Jam Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh dingin/evaporasi/selimut pendingin (cooling
16
3. Riwayat pemberian obat: blanket)
4. Riwayat penyakit: Mencukupi kebutuhan cairan / oral
Metabolic Memberikan antipirtik.
Kehilangan cairan Melindungi pasin lingkungan yang dingin
Penyakit SSP Melakukan penghangatan tubuh pasien secara
5. Riwayat bertahap (1ºC/jam) dengan selimut tebal/warm
Cedera Kepala blanket
Dampak tindakan medis Mengkaji tanda-tanda cedera fisik akibat cedera
(iatrogenik) pasin lingkungan dingin : Kulit melepuh, edema, timbulnya
yang dingin bula/vesikel, menggigil
Pemberian cairan infus yang terlalu Menganjurkan pasien agar tidak
dingin menggorok/mnggaruk kulit yang melepuh
Pemberian tranfusi darah yang Melakukan gastric lavage dengan air hangat
terlalu cepat & masih dingin Menyiapkan cairan IV dengan cairan hangat
Hipoglikemia Menyiapkan alat-alat intubasi jika diperlukan
Lain – lain
17
ANALISA DATA
1. DS :
- Klien mengatakan sesak Ketidakefektifanpolanapas
DO : Domain 4 : Aktivitas/ istirahat
- Klien Nampak sesak Kelas 4 : ResponKardiovaskuler
- Terpasang oksigen nasal kanul 5 liter /Pulmonal
/menit Kode : 00032
- TTV
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/m
Suhu : 370C
Pernapasan : 28 x/m
DS: NyeriAkut
-Klien mengatakan nyeri pada lengan Domain 12 : Kenyamanan
sebelah kanan Kelas 1 : Kenyamanan fisik
DO: Kode : 00133
- Klien Nampak gelisah
- Klien Nampak meringis
- Skalanyeri :
P :fraktur humerus dextra
Q : tertusuk – tusuk
R : nyeri lengan bagian kanan
S : skalanyeri5(sedang )
T : tidak menentu
18
19
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (NOC) INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC)
1. ketidak efektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemenjalannapas(3140)
Ditandaidengan : 1x24jam diharapkan Status Pernapasan: 1. Pantau frekuensi, irama, kedalaman
DS : Ventilasi pernapasan
- Klien mengatakan sesak Kriteriahasil: 2. Auskultasi suara napas dan adanya
DO : a. Frekuensi Pernapasan dalam rentang normal suara-suara tambahan yang tidak normal
- klien Nampak sesak (16-20 kali/menit) 3. Pertahankan ketinggian bagian kepala
- terpasang terapi oksigen nasal b. Kedalam inspirasi normal tempat tidurdenganposisi semifowler
kanul 5 liter/jam c. Penggunaan otot bantu napas tidak ada 4. Monitor aliranoksigen
- TTV d. Retraksi dinding dada tidak ada
TD : 11070 mmHg e. Orthopnea tidak ada
Nadi : 88x/m
Suhu : 370C
Pernapasan : 28x/m
20
2. Nyeri akut (1605 ) Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
DS : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1. Kaji tingkat nyeri,meliputi : lokasi,
- klien mengatakan nyeri lengan 1x24 jam, diharapakan nyeri berkurang dengan karakteristik, dan onset, durasi,
pada bagian kanan kriteria: frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya
DO : 1. 160501 Mengenal faktor penyebab nyeri, faktor-faktor presipitasi.
- Klien Nampak gelisah 2. 160502 Mengenal reaksi serangan nyeri 2. Amati isyarat ketidaknyamanan
- Klien Nampak meringis 3. 1605009 Mengenali gejala nyeri nonverbal, terutama pada mereka yang
- Skalanyeri : 4. 1605011 Melaporkan nyeri terkontrol tidak dapat berkomunikasi secara efektif
P : fraktur humerus dextra 3. Gunakan strategi komunikasi terapeutik
Q : tertusuk – tusuk untuk mengetahui pengalaman nyeri dan
R : nyeri lengan kanan sampaikan tanggapan pasien terhadap
S : 5(sedang) rasa sakit
T : hilang timbul 4. Kontrol faktor-faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidak nyamanan.
5. Berikan informasi tentang nyeri
6. Penatalaksanaan pemberian obat
analgetik
21
Domain 2 : Fisiologis; Kompleks
Kelas H : Manajemen Obat
( 2380 ) Manajemen Pengobatan
1. Pantau pasien untuk efek pengobatan
obat
2. Pantau untuk efek samping dari obat
3. Pantau tanda dan gejala toksisitas obat
22
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
23
4. Memonitor aliran oksigen Planning
17.10 Hasil : terpasang nasal kanul 3 liter Pertahankan intervensi
1. Pantau frekuensi, irama, kedalaman
pernapasan
2. Auskultasi suara napas dan adanya suara-
suara tambahan yang tidak normal
3. Pertahankan ketinggian bagian kepala
tempat tidur dengan posisi semifowler
4. Pantau penggunaan dari obat-obatan
depresan pernapasan, seperti sedative
5. Monitor aliran oksigen
24
Nyeri akut Selasa 1. Mengkaji tingkat nyeri secara Selasa, 18-11-2018, Pukul 21.00Wita
18/11/2018 komprehensif termasuk lokasi,karakteristik,
durasi,frekuensi,kualitas dan faktor S:
18.25 preposisi – klien mengatakan masih nyeri pada
Hasil: pahadantangankanan
Pasien mengatakan nyeri pada lengan – Pasien mengatakan rasa nyeri seperti
kanan, kemudain nyeri seperti ditusuk- ditusuk – tusuk
tusuk, Skala nyeri5( sedang ) hilang timbul O:
18.40 tidak menentu – Pasien nampak meringis
– Pasien tampak lemah, gelisah dan
2. Kontrol faktor lingkungan yang dapat pucat
mempengaruhi respon pasien terhadap – Skala nyeri 3 ( 0-10)
ketidak nyamanan P: fraktur humerus dextra
Hasil: klien diistirahatkan dengan cara Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
membatasi kunjungan keluarga R : nyeri lengan
19.10 S : Skala nyeri 3
T : Tidak menentu
A: Nyeri akut
25
20.05
3. Mengukur TTV P: Lanjutkan intervensi
20.20 TD : 110/70 mmhg 1. Mengukur TTV
P : 26x/menit 2. memberikan posisi yang nyaman
N : 82x/ menit 3. kontrol faktor lingkungan yang
S : 37 ºC dapat mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan
4. Penatalaksanaan pemberian obat analgetik 4. penatalaksanaan untuk pemberian
Hasil: pemberian cetorolac 30 mg/IV analgesic
26
27