Anda di halaman 1dari 16

Carsinoma

PAYUDARA
Definisi Kanker payudara
Kanker payudara adalah sekelompok sel yang tidak normal pada
payudara yang terus tumbuh berlipat ganda. Pada akhirnya sel-sel ini
menjadi bentuk benjolan di payudara. Kanker payudara merupakan
salah satu bentuk pertumbuhan sel atau pada payudara. Dalam tubuh
terdapat berjuta-juta sel. Salah satunya, sel abnormal atau sel
metaplasia, yaitu sel yang dapat berubah-ubah tetapi masih dalam
batas normal. Akan tetapi, jika sel metaplasia ini dipengaruhi faktor
lain maka akan menjadi sel displasia. Yaitu sel yang berubah menjadi
tidak normal dan terbatas dalam lapisan epitel (lapisan yang
menutupi permukaan yang terbuka dan membentuk kelenjar-kelenjar
(Japariez, 2013)
Faktor Risiko
Belum diketahui secara pasti apa penyebab dari timbulnya Kankerpayudara,
akan tetapi ada beberapa faktor pemicu yang menyebabkan penyakit ini, yaitu:
1.Usia: Usia rata-rata > 45 tahun keatas
2.Riwayat kanker payudara
3.Riwayat keluarga
4.Perubahan payudara tertentu
5. Perubahan Genetik
6. Riwayata reproduksi dan menstruasi
7. Ras, wanita kulit putih
8. Wanita yang mendapat terapi radiasi pd daerah dada
9. Kepadatan jaringan payudara
10. Overwight atau obese setelah menopouse
11. Kurang aktivitas fisisk
12. Diet
Klasifikasi
1. Non Invasive Carsinoma
a. Ductal carcinoma in situ
b. Lobular carcinoma in situ
2. Invasive carcinoma
a. Paget’s disease dari papilla mammae
b. Invasive ductal carcinoma
1). Adenocarcinoma with productive fibrosis
2). Medullary carcinoma
3). Mucinous (colloid) carcinoma
4). Papillary carcinoma
5). Tubular carcinoma
3. Invasive lobular carcinoma
Stadium Kanker Payudara
Manifestasi klinis
Perubahan kulit: (a) tanda lesung, ketika tumor mengenai ligament glandula mamae,
(b) perubahan kulit jeruk (peau d’orange), ketika vasa limfatik subklutis tersumbat sel
kanker, (c) nodul satelit kulit, ketika sel kanker di dalam vasa limfatik subkutis masing-
masing membentuk nodul metastasis, di sekitar lesi primer terdapat banyak nodul
tersebar, (d) ulserasi kulit, ketika tumor menginvasi kulit tampak perubahan waran
kulit berwarna merah atau merah gelap. Bila tumor semakin membesar, lokasi
tersebut dapat menjadi iskemik, ulserasi membentuk bunga kol terbalik.
Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu, :(a) Benjolan atau penebalan dalam atau
sekitar payudara atau di daerah ketiak,(b) Puting susu terasa mengeras (c). Perubahan
ukuran maupun bentuk dari payudara, (d) Puting susu tertarik ke dalam payudara,(e) Kulit
payudara, areola, atau puting bersisik, merah, atau bengkak.
Perubahan pada payudara atau pada puting susunya Pada awal kanker payudara
biasanya penderita tidak merasakan nyeri. Jika sel kanker telah menyebar, biasanya sel
kanker dapat ditemukan di kelenjar limfe yang berada di sekitar payudara.
Pemeriksaan penunjang
1. Mammografi -> Mammografi merupakan pemeriksaan yang paling dapat diandalkan untuk
mendeteksi kanker payudara sebelum benjolan atau massa dapat dipalpasi. Karsinoma
yang tumbuh lambat dapat diidentifikasi dengan mammografi setidaknya 2 tahun sebelum
mencapai ukuran yang dapat dideteksi melalui palpasi

2. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) -> Penggunaan USG merupakan pemeriksaan


penunjang yang penting untuk membantu hasil mammografi yang tidak jelas atau
meragukan, baik digunakan untuk menentukan massa yang kistik atau massa yang padat

3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)-> Sebagai alat diagnostik tambahan atas kelainan yang
didapatkan pada mammografi, lesi payudara lain dapat dideteksi

4. Biopsi Fine-needle aspiration biopsy (FNAB) dilanjutkan dengan pemeriksaan sitologi


merupakan cara praktis dan lebih murah daripada biopsi eksisional dengan resiko
yang rendah
5. Biomarker Biomarker karsinoma mammae terdiri dari beberapa jenis.
Penatalaksanaan
Terapi dapat bersifat kuratif atau paliatif.
Terapi kuratif dianjurkan untuk stadium I, II, dan III.
 Pasien dengan tumor lokal lanjut (T3,T4) dan bahkan
inflammatory carcinoma mungkin dapat disembuhkan dengan
terapi multimodalitas, tetapi kebanyakan hanya bersifat paliatif.
 Terapi paliatif diberikan pada pasien dengan stadium IV dan
untuk pasien (Kemenkes, 2015).
Terapi Pembedahan
1. Mastektomi partial (breast conservation)
Tindakan konservatif terhadap jaringan payudara terdiri dari reseksi
tumor primer hingga batas jaringan payudara normal, radioterapi
dan pemeriksaan status KGB (kelenjar getah bening) aksilla.Reseksi
tumor payudara primer disebut juga sebagai reseksi segmental,
lumpectomy, mastektomi partial dan tylectomy.
Tindakan konservatif, saat ini merupakan terapi standar untuk
wanita dengan karsinoma mammae invasif stadium I atau II
Lanjutan

 Modified radical mastectomy mempertahankan baik M.


pectoralis mayor and M. pectoralis minor, dengan
pengangkatan KGB aksilla level I dan II tetapi tidak level III.
Modifikasi Patey mengangkat M. pectoralis minor dan
diseksi KGB axilla level III. Batasan anatomis pada Modified
radical mastectomy adalah batas anterior M. latissimus
dorsi pada bagian lateral, garis tengah sternum pada bagian
medial, bagian inferiornya 2-3 cm dari lipatan infra-
mammae dan bagian superiornya m. subcalvia
Terapi non-pembedahan
Radioterapi Terapi radiasi dapat digunakan untuk semua
stadium karsinoma mammae. Untuk wanita dengan DCIS,
setelah dilakukan lumpectomy, radiasi adjuvan diberikan
untuk mengurangi resiko rekurensi lokal, juga dilakukan untuk
stadium I, IIa, atau IIb setelah lumpectomy.
Radiasi juga diberikan pada kasus resiko/kecurigaan
metastasis yang tinggi.
Pada karsinoma mammae lanjut (Stadium IIIa atau IIIb),
dimana resiko rekurensi dan metastasis yang tinggi maka
setelah tindakan pembedahan dilanjutkan dengan terapi
radiasi adjuvant (Kemenkes, 2015).
Terapi non-pembedahan
Kemoterapi
Kemoterapi adjuvant, Kemoterapi adjuvan memberikan hasil yang minimal
pada karsinoma mammae tanpa pembesaran KGB dengan tumor berukuran
kurang dari 0,5 cm dan tidak dianjurkan.

Terapi anti-estrogen, Dalam sitosol sel-sel karsinoma mammae terdapat


protein spesifik berupa reseptor hormonal yaitu reseptor estrogen dan
progesteron. Reseptor hormon ini ditemukan pada lebih dari 90% karsinoma
duktal dan lobular invasif yang masih berdiferensiasi baik. Setelah berikatan
dengan reseptor estrogen dalam sitosol, tamoxifen menghambat
pengambilan estrogen pada jaringan payudara

Terapi antibodi anti-HER2/neu, Penentuan ekspresi HER-2/neu pada semua


karsinoma mammae yang baru didiagnosis, saat ini direkomendasi
Prognosis

Survival rates untuk wanita yang didiagnosis karsinoma


mammae antara tahun 1983-1987 telah dikalkulasi
berdasarkan pengamatan, epidemiologi dan hasil akhir
program data, didapatkan bahwa angka 5-year survival
untuk stadium I adalah 94%, stadium IIa 85%, IIb 70%,
dimana pada stadium IIIa sekitar 52%, IIIb 48% dan untuk
stasium IV adalah 18% (Schwatrtz, 2000).
Anastesi Pada Pembedahan Ca Payudara
• Anestesi sangat bervariasi tergantung pada jenis operasi.
• Beberapa pasien mendapatkan anestesi lokal di lokasi sayatan dan cukup sedasi agar
nyaman dan bebas rasa sakit selama operasi.
• Sebagian besar menggunakan anestesi umum untuk operasi yang lebih kompleks.
• Selama lumpektomi, sebagian besar tumor payudara diangkat, bersama dengan beberapa
jaringan di sekitarnya, meninggalkan sisa payudara utuh.
• Sebagian besar pasien dapat bertahan dengan pemberian obat penenang ringan
(diberikan melalui jalur intravena, atau I.V. di lengan atau tangan) dan anestesi lokal untuk
mematikan payudara. Tetapi tergantung pada tingkat operasi dan tingkat kenyamanan
pasien dan Pasien lebih suka sedasi yang lebih berat atau anestesi umum.
• Untuk mastektomi (pengangkatan satu atau kedua payudara), diseksi kelenjar getah
bening (pengangkatan kelenjar getah bening di bawah lengan Anda) dan rekonstruksi
payudara, diperlukan anestesi umum.
efek setelah anestesi selama operasi payudara?
• Mual dan muntah yang umum terjadi setelah operasi. “Jika
pasien memiliki faktor risiko tertentu seperti riwayat mual
setelah operasi sebelumnya -> obat pencegahan melalui
I.V.
• obat-obatan bantuan cepat (juga dikenal sebagai obat
penyelamat) dapat diberikan setelah operasi. "Setelah
pasien bangun di ruang pemulihan, ada penilaian dan
pemantauan konstan untuk memastikan mereka bebas rasa
sakit, bebas
mual, bernapas dengan baik dan nyaman,”
Penanganan anastesi pasca operasi
• Karena operasi payudara dapat menyebabkan rasa sakit pasca
operasi di dada dan di bawah lengan, dari mana kelenjar getah
bening mungkin telah diangkats, ahli anestesi sering
menggunakan metode anestesi regional yang disebut blok
paravertebral.
• Dalam perawatan ini, anestesi disuntikkan ke punggung atau
samping pasien untuk memblokir saraf dari mengirimkan
sinyal rasa sakit ke otak. Blok-blok ini dapat bertahan hingga
24 jam setelah operasi, dan karena obat-obatan tidak diserap
secara sistemik (ke seluruh tubuh), mereka menyebabkan lebih
sedikit mual dan efek samping lainnya.

Anda mungkin juga menyukai