oleh
Okky Perdana Saputra
NIM 152310101092
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 152310101092
Hari/tanggal :
TIM PEMBIMBING
__________________________ _________________________
NIP.............................................. NIP............................................
__________________________
NIP..............................................
BAB 1. KONSEP DASAR PENYAKIT
Puting susu biasanya terletak pada ruang ICS IV pada wanita nullipara,
berwarna merah muda, coklat muda atau lebih gelap tergantung melanisasi tubuh.
Posisi puting biasanya bervariasi mulai dari mengerucut, tergantung dari nervous,
hormonal, perkembangan dan faktor lain.
gambar 1. payudara
1.2 Definisi
Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal
diubah oleh mutasi genetik dari DNA selulerdimana sel abnormal ini kemudian
membentuk klon dan mulai berproliferasi secara abnormal, mengakibatkan
sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut. (Brunner &
Suddarth : 2002).
1.4 Etiologi
Sampai saat ini, Penyebab kanker belum diketahui secara spesifik , melainkan
dari kombinasi faktor genetik, hormonal dan faktor lingkungan yang mungkin
dapat berperan dalam lingkungannya. Adapun faktor resiko kanker payudara
yakni (Brunner dan Suddarth, 2010) :
a. Gender dan usia lanjut ( > 50 tahun lebih berpotensi terkena Ca payudara )
b. Riwayat kanker payudara sebelumnya
c. Riwayat keluarga dengan kanker payudara meningkatkan resiko dua kali
sampai lima kali lipat
d. Gaya Hidup (junk food)
e. Mutasi genetic ( BRCA1 atau BRCA 2 )
f. Faktor hormonal : Menarke dini , nuliparitas, pertama kali melahirkan dalam
usia 30 tahun atau lebih, menopause lambat dan terapi hormone
g. Faktor lain mencakup pajanan radiasi ioniosasi selama masa remaja dan
obesitas masa dewasa awal, asupan alkohol dan diet tinggi lemak.
1.5 Klasifikasi
Berdasarkan ketentuan dari American Joint Committee On Cancer
(AJCC:1992), mengklasifikasikan kanker payudara dengan sistem TNM
(T=Tumor Size, N=Node, M=Metastase). Sistim TNM dinilai tiga faktor utama
yaitu Tumor size yaitu ukuran tumor, Node yaitu kelenjar getah bening regional
dan Metastase atau penyebaran jauh (Price & Lorraine, 2006).
a. Stadium 0
Stadium 0 adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menjelaskan adanya sel
yang abnormal, dimana sel tersebut bukanlah kanker invasif. Pada stadium ini
terapi yang dapat dipilih antara lain lumpectomy dengan radiasi atau mastektomi
sederhana. Pada stadium 0, ukuran TNM adalah T0 N0 M0.
b. Stadium 1
Stadium 1 merupakan stadium awal pada kanker payudara infasif dimana sel
kanker telah menyerang jaringan payudara di sekitar tempat kanker tersebut
berawal tetapi belum menyebar ke organ lain atau kelenjar getah bening. Ukuran
tumor tidak lebih dari 2 cm. Pada stadium ini, mastektomi parsial disertai radiasi
dapat dilakukan untuk penatalaksanaan lanjutan. Pada stadium 1, ukuran TNM
adalah T1 N0 M0.
c. Stadium 2
Ukuran tumor pada stadium 2 antara 2-5 cm dan tidak terdapat penyebaran di
organ lain maupun kelenjar getah bening. Pada stadium ini terapi radiasi
disarankan sebelum dan sesudah pembedahan, selain itu terapi dengan
menggunakan hormon dan kemoterapi (terapi adjuvan sistemik) juga dapat
dilakukan. Pada stadium 2 A, ukuran TNM adalah T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0
M0 sedangkan stadium 2 B adalah T2 N1 M0 / T3 N0 M0.
d. Stadium 3
Ukuran tumor pada stadium ini 2 cm atau lebih dengan anak sebar di kelenjar
ketiak, intra dan supraklavikular, infiltrasi ke fasia pectoralis. Pada stadium ini
akan dilakukan kemoterapi atau radiasi untuk memperkecil ukuran tumor, setelah
itu baru dilakukan mastektomi. Pada stadium 3 A, ukuran TNM adalah T0 N2 M0
/ T1 N2 M0 / T2 N2 M0 / T3 N1 M0 / T2 N2 M0. Sedangkan Stadium 3 B,
ukuranya adalah T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0.
e. Stadium 4
Kanker payudara pada stadium ini sudah metastase ke bagian yang jauh,
contohnya ke tengkorak, tulang punggung, paru-paru dan hati. Pada stadium ini,
terapi sistemik merupakan terapi yang utama. Kemoterapi dan terapi hormon
dapat memperkecil tumor, memperbaiki gejala dan membantu pasien hidup lebih
lama. Pada stadium 4, ukuran TNM adalah Tx Nx M1.
1.7 Patofisiologi
Kanker payudara atau carsinoma payudara berasal dari jaringan epitel
dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel
dengan perkembangan sel-sel atopik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadicarsinoma
insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu selama 7 tahun
untuk bertumbuh dari sel tunggal hingga menjadi massa yang cukup besar untuk
dapat diraba (kurang lebih diamter 1 cm). Pada ukuran tersebut, kurang lebih
seperempat dari carsinoma payudara telah bermetastasis dengan penyebaran
langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah.
Kanker payudara dapat menyerang jaringan sekitar sehingga mempunyai tentakel.
Pola pertumbuhan invasif dapat menghasilkan tumor irregular yang bisa terapa
saat palpasi. Pada saat tumor berkembang, terjadi fibrosis di sekitarnya dan
memendekkan Cooper’s ligamen. Saat Cooper’s ligamen memendek,
mengakibatkan terjadinya peau d’orange (kulit berwarna orange) perubahan kulit
dan edema berhubungan dengan kanker payudara. Jika kanker payudara
menyerang duktus limpatik, tumor dapat berkembang di nodus limpa, biasanya
menyerang nodus limpa axila. Tumor bisa merusak lapisan kulit, menyebabkan
ulserasi. Metastasis diakibatkan oleh kanker payudara yang menempati darah dan
sistem lympa, menyebabkan perkembangan tumor di tulang, paru-paru, otak, dan
hati (Lowdermilk et al 2000, Swart 2011)
Clinical Pathway
Kanker Payudara
Mendesak Mendesak
Gangguan
integritas jaringan
1.8 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan:
1. Biopsi payudara : memberikan diagnosa definitive terhadap massa
1 Foto thoraks : dilakukan untuk mengkaji adanya metastase
2 CT Scan dan MRI : untuk mendeteksi penyakit pada payudara khususnya
massa yang lebih besar, tumor kecil, payudara mengeras dansulit diperiksa
dengan mammografi
3 Ultrasonografi : membantu dalam membedakan antara massa padat
4 Mammografi : memperlihatkan struktur internal payudara, dapat untuk
mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap
awal
5 FNAB : pemeriksaan langsung pada benjolan penderita tumor. Syarat dari
pemeriksaan ini ialah tumor harus teraba.
1.9 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis pada klien dengan kanker payudara terdiri dari:
1. Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara yang terbagi menjadi :
a. Modified Radical Mastectomy yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang
iga serta benjolan di sekitar ketiak
b. Total mastectomy yaitu pengangkatan seluruh payudara saja tanpa
kelenjar ketiak
c. Radical mastectomy yakni operasi pengangkatan sebagian payudara
yang mengandung sel kanker , biasanya disebut lumpectomy
2. Radiasi
Terapi radiasi adalah pengobatan menggunakan sinar-X untuk
membunuh sel-sel kanker. Terapi ini termasuk ke dalam jenis terapi
bertarget yang sering digunakan dalam pengobatan kanker payudara.
Radiasi ditujukan langsung pada lokasi tumor, kelenjar getah bening, atau
dinding dada. Melalui terapi ini, penyebaran kanker dapat dihentikan dan
risiko kekambuhan dapat dikurangi.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah salah satu jenis pengobatan yang digunakan untuk
menghancurkan sel kanker yang berbahaya bagi tubuh. Cara kerjanya
adalah dengan menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker
yang berkembang dan membelah diri dengan cepat.
4. Lintasan Metabolisme
Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas osteoklas
dan resorpsi tulanh yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis
yang diinduksi oleh overian suppression, hiperkalsemia dan kelainan
metabolism tulang, menunjukkan fektivitas untuk menurunkan metastasis
sel kanker payudara menuju tulang. Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan osteonekrosis dan penurunan fungsi ginjal.
BAB 2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
I. Data/identitas klien
Dalam tahap ini perawat perlu mengetahui nama, umur, alamat, agama,
jenis kelamin, nama ibu, nama ayah, pendidikan, pekerjaan, diagnose
medis, dan tanggal pengkajian.
II. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pada klien dengan kanker payudara, keluhan utama yang dirasakan
dapat berupa nyeri pada payudara kiri/kanan/bilateral, sesak nafas,
pusing, dll.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Keadaan klien lemah, nyeri pada payudara, sesak napas, dan tampak
adanya benjolan pada payudara atau bahkan terdapat luka.
3. Riwayat kesehatan terdahulu
Klien memiliki riwayat kanker pada payudara kiri/kanan/bilateral
4. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya anggota keluarga dengan riwayat kanker payudara atau
kanker lainnya.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Biopsi payudara : memberikan diagnosa definitive terhadap massa
b. Foto thoraks : dilakukan untuk mengkaji adanya metastase
c. CT Scan dan MRI : untuk mendeteksi penyakit pada payudarakhususnya
massa yang lebih besar, tumor kecil, payudara mengeras dansulit
diperiksa dengan mammografi
d. Ultrasonografi : membantu dalam membedakan antara massa padat
e. Mammografi : memperlihatkan struktur internal payudara, dapatuntuk
mendeteksi kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi padatahap
awal.
2 Pola seksual-seksualitas
Tahap ini mengkaji selama sakit terdapat gangguan atau tidak yang
berhubungan dengan reproduksi.
4. Pola mekanisme koping
Pasien membutuhkan dukungan keluarga dalam melakukan pengobatan dan
perawatan
3 Pola nilai dan kepercayaan
Pasien selalu optimis dan berdoa agar penyakit yang diderita dapat sembuh
dengan cepat.
American Cancer Society. 2014. Cancer Facts and Figures 2014. Atlanta:
American Cancer Society.
Price, SA dan Wilson, LM. 1995. Patofisiologi: konsep Klinis Proses Penyakit.
Jakarta:EGC
Wilkinson, J., & Ahern, n. R. (2013). Buku Saku Diagnosis keperawatan edisi 9
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC. Jakarta: EGC.