Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUMOR MAMMAE
DI RUANG BOUGENVILE
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Tumor payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang
terus tumbuh. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara.
Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa
menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada
kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun diatas tulang belikat. Selain itu selsel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, danbawah kulit.
B. ANATOMI FISOLOGI
C. ETIOLOGI
Belum ada penyebab spesifik Tumor payudara yang diketahui, para
peneliti telahmengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut
tentang faktor-faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi
yang efektif untuk mencegah Tumor payudara.
Faktor-faktor resiko mencakup :
1) Tinggi melebihi 170 cmWanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko
terkena kanker payudara karenapertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan
remaja membuat adanya perubahan strukturgenetik (DNA) pada sel tubuh
yang diantaranya berubah ke arah sel ganas.
2) Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter)
3) Menarke dini. Resiko Tumor payudara meningkat pada wanita yang
mengalamimenstruasi sebelum usia 12 tahun.
4) Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanita yang
melahirkansetelah usia 30 tahun lebih berisiko mengalami Tumor payudara.
5) Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun.
6) Hormon, diduga tidak adanya keseimbangan estrogen sehingga dapat
menyebabkanTumor mammae. Oleh sebab itu Tumor mammae lebih banyak
perempuan dibandingkandengan laki-laki.
7) pernah mengalami radiasi didaerah dada.
D. PATOFISIOLOGI
normal
dengan
menginfiltrasi
danmemasukinya
dengan
cara
sama dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan
tandalanjut dari penyakit.
Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi pembesaran kelenjar getah
bening, nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah, atau pelvis,
batuk menetap, anoreksi atauberat badan yang turun, gangguan pencernaan,
pusing, penglihatan yang kabur dan sakit kepala.
Tumor payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara tetapi
mayoritas terjadipada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan
payudara terdapat. Tumor payudaraumumnya terjadi pda payudara sebelah kiri.
Umumnya lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dankeras dengan batas yang tidak
teratur. Keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeritekan yang terjadi
pada saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara
jinak.Metastasis ke kulit dapat dimanifestasikan adanya Tumor payudara pada
tahap lanjut
F.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium meliputi :
a. Morfologi sel darah
b. Laju endap darah
c. Tes faal hati
d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau
plasma
e. Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang
keluarspontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar
dari ekskoriasi
2. Mammagrafi
Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi secara
dini.Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker
yang tidak terabaatau tumor yang terjadi pada tahap awal. Mammografi pada
masa menopause kurangbermanfaat karean gambaran kanker diantara
jaringan kelenjar kurang tampak
3. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada
mammaeultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan
kista. kadang-kadangtampak kista sebesar sampai 2 cm.
4. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae
ataumengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena
peningkatan suplaydarah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
5. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluhpembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan sirkulasi
sekitar sisi tumor
6. Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas,
dengancara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap
massa dan bergunaklasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi
7. CT. Scan
Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ
lain
8. Pemeriksaan hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran
darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
G. KOMPLIKASI
H. PENATALKASANAAN
Ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan poliatif (non pembedahan).
Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara mastektomi
parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan
penyebaran knker.
Terapi kuratif :
a.
Terapi ajuvan, :
Radioterapi paska bedah 4000-6000 rads
Kemoterapi untuk pra menopause dengan CMF (Cyclophosphamide
100 mg/m2 dd po hari ke 1-14, methotrexate 40 mg/m2 IV hari ke -1
siklus diulangi tiap 4 minggu dan flouroracil 600 mg/m2 IV hari ke-1
atau CAP (Cyclophosphamide 500 mg/m2 hari ke 1, adriamycin 50
mg/m2 hari ke-1 dan flouroracil 500 mg/m2 IV hari ke-1 dan 8 untuk
6 siklus.
Hormon terapi untuk pasca menopause dengan tamoksifen untuk 1-2
tahun
-
2. Terapi paliatif
Untuk kanker mamae stadium III B dan IV :
a.
Terapi utama
Terapi ajuvan
inoperable (radioterapi)
kanker mamae inoperative :
tumor melekat pada dinding thoraks
odema lengan
nodul satelit yang luas
mastitis karsionamtosa
c.
d.
Borok,perawatan borok
I. PENCEGAHAN
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan
adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan
sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi.
Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan
pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada
payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak
terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput,
lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau
keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua
payudara.
3. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa
lagi.
4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala,
dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan
telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara.
Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada
ketiak kiri.
Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila
diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan.
Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat
dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau
lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar
kemungkinan untuk sembuh secara sempurna. Lakukan hal yang sama untuk
payudara dan ketiak kanan
PEMERKSAAN FISIK
Mencari benjolan Karena organ payudara dipengaruhi oleh faktor hormone
antara lain estrogen dan progesterone, makas ebaiknya pemeriksaan ini
dilakukan saat pengaruh hormonal ini seminimal mungkin/setelah menstruasi +
1 minggi dari hari akhir menstruasi. Klien duduk dengan tangan jatuh ke
samping dan pemeriksa berdiri didepan dalam posisi yag lebih kurang sama
tinggi.
Fokus pengkajian pada daerah payudara :
1)
Inspeksi
Simetri mamma kiri-kanan
Kelainan papilla. Letak dan bentuk, adakah putting susu, kelainan kulit,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi tubuh
Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
2. DIAGNOSA KEP.
Ansietas berhubungan
NOC
NOC :
NIC
NIC :
dengan diagnosa,
v Anxiety control
pengobatan, dan
v Coping
kecemasan)
prognosanya .
Kriteria Hasil :
v Klien mampu
menenangkan
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala
cemas
v Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
prosedur
mengontol cemas
mengurangi takut
normal
prognosis
tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya
menemani anak
kecemasan
perhatian
Identifikasi tingkat
kecemasan
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien
NOC :
mengurangi kecemasan
NIC :
v Pain Level,
Pain Management
v Pain control,
tumor
v Comfort level
Kriteria Hasil :
presipitasi
mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi
ketidaknyamanan
mencari bantuan)
berkurang dengan
menggunakan manajemen
nyeri
masa lampau
masa lampau
rentang normal
berhubungan dengan
pengangkatan bedah
Membranes
jaringan
Kriteria Hasil :
longgar
pasien
Monitor status nutrisi pasien
perawatan alami
NOC :
NIC :
kebutuhan tubuh
Nutrition Management
berhubungan dengan
pembedahan, mis;
Kriteria Hasil :
anoreksia
pasien.
v Mampu mengidentifikasi
meningkatkan intake Fe
kebutuhan nutrisi
malnutrisi
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila lidah
dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
Teaching : Dissease Process
Kurang pengetahuan
NOC :
tentang penyakit,
v Kowlwdge : disease
perawatan,pengobatan
process
v Kowledge : health
informasi
Behavior
Kriteria Hasil :
penyebabnya
menyatakan pemahaman
tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
klien
-Berikan informasi tentang
perkembangan klien
-Diskusikan perubahan gaya hidup
mampu melaksanakan
secara benar
proses penyakit
mungkin terjadi
-Anjurkan klien untuk mencegah
efek samping dari penyakit
-Gali sumber-sumber atau dukungan
yang ada
-Anjurkan klien untuk melaporkan
tanda dan gejala yang muncul
1)
berhubungan dengan
2)
terhadap penyakitnya.
fungsi tubuh
efek pembedahan.