Anda di halaman 1dari 7

BAB I

Tinjauan Teoritis
1.1 Konsep Dasar Ca Mammae
a. Pengertian
Ca mammae adalah pertumbuhan sel-sel payudara yang berlebihan atau tidak
terkontrol yang akan membentuk suatu benjolan atau tumor yang bersifat jinak maupun
ganas dan merupakan 27% dari kanker pada wanita dan menyebabkan 20% kematian
akibat kanker (Price, 1995).
Ca mammae adalah jenis kanker kedua penyebab kematian karena kanker pada wanita.
Daerah kanker payudara yang paling umum adalah daerah quadran luar atas payudara dan
dibawah putting susu (Gale, 1999).
Ca mammae merupakan salah satu kanker yang terbanyak ditemukan di lndonesia.
Biasanya ditemukan pada umum 40-49 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas.
(Mansjoer, 2000).
Adapun tipe-tipe kanker payudara sebagai berikut :
1) Karsinoma duktal menginfiltrasi
Type yang paling umum, merupakan 15% dari semua jenis kanker payudara.
Kanker ini sangat jelas karena keras saat dipalpasi, biasanya bermetastasis ke nodus
aksila. Prognosisnya lebih buruk dibandingkan dengan tipe kanker lainnya.
2) Karsinoma lobular menginfiltrasi
Jarang terjadi, merupakan 5-10 % kanker payudara. Tumor ini biasanya terjadi
pada suatu area penebalan yang tidak baik pada payudara.
3) Karsinoma medular
Menempati sekitar 6% dari kanker payudara dan tumbuh dalam kapsul di dalam
duktus. Tumor ini dapat menjadi besar tetapi meluas dengan lambat; Sehingga
prognosisnya lebih baik.
4) Kanker mesinus
Sekitar 2% dari kanker payudara. Penghasil lendir, juga tumbuh dengan lambat.
Kanker ini mempunyai prognosis yang lebih baik.
5) Kanker duktal-tubular
Jarang terjadi, sekitar 2% dari kanker. Karena metastasis aksilaris secara
histologis tidak lazim, maka prognosisnya sangat baik.
6) Karsinoma inflamatori
Jarang terjadi sekitar 1%-2%. Tumor setempat ini nyeri tekan dan sangat nyeri
payudara secara abnormal keras dan membesar; kulit diatas tumor ini merah dan
agak. Hitam. Sering terjadi edema dan tetraksi puting susu.
7) Penyakit paget payudara
Jarang terjadi, gejala yang sering timbul adalah rasa terbakar, dan gatal pada
panyudara. Tumor dapat duktal atau invasif. Massa tumor sering tidak dapat diraba
dibawah puting tempat dimana penyakit ini timbul.
8) Karsinoma payudara in situ:
a) Karsinoma duktal in situ
Secara histologis dibagi 2 sup tipe mayor: komedo dan nonkomedo. Pengobatan
paling umum adalah mastektomi.
b) Karsinoma lobular in situ
Ditandai adanya proliferasi sel-sel didalam lobulus payudara. Tahap-tahap Ca
mammae berdasarkan pentahapan patologi ada 4 tahap yaitu:
1) Tahap I
Terdiri atas tumor yang kurang dan 2 cm, tidak mengenai modul limfe dan tidak
terdeteksi adanya metastase.
2) Tahap II
Terdiri dari tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm dengan
dengan nodul limfe tidak terfiksasi negatif atau positif dan tidak terdeteksi adanya
metastatis.
3) Tahap III
Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang
ukuran yang menginvasi kulit atau dinding dengan nodus limfe terfiksasi positif
dalam vena klavikator dan tanpa bukti adanya matastase.
4) Tahap IV
Terdiri atas tumor sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau kankermosa
dan adanya metastase jauh.
Klasifikasi Ca mammae berdasarkan tumor, nodus dan metastasis
1) Tumor Primer (T)
T0: Tidak ada tumor pasien
Tl: Tumor < 2 cm dalam dimensi terbesarnya.
T2: Tumor >2cm, tetapi tidak>5 cm dalam dimensi terbesarnya
T3: Tumor > 5 dalam dimensi terbesarnya
T4: Tumor sembarang ukuran dengan arah perluasan ke dinding dada atau kulit
2) Nodus limfe regional
N0: Tidak ada metastase nodus limfe regional
N1: Metastasis ke nodus limfe aksilaris ipsilateral (s) yang dapat digerakkan.
N2: Metastasis ke nodus limfe aksilaris ipsilateral (s) terfiksasi pada satu sama
lain atau pada struktur lainnya
N3: Metasiasis kemnodus limfe mamaria internal ipsilateral..
3) Metastase jauh (ni)
M0: Tidak ata metastase yang jauh
M1 : Metastase jauh (termasuk metastase ke nodus limfe supraklankular
ipsilateral)
1.2 Patofisiplogi
Adapun faktor-faktor risiko untuk Ca mammae meliputi: adanya riwayat pribadi tentang
kanker payudara, anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung),
dari wanita dengan Ca mammae dan risiko meningkat dua kali jika ibunya terkena kanker
sebelum berusia 60 tahun, menarche, dini pada wanita yang mengalami menstruasi sebelum
usia 12 tahun. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanita yang
mempunyai anak pertama setelab usia 30 tahun menopause pada usia lanjut yaitu 50 tahun
meningkatkan risiko mengalami kanker payudara, riwayat penyakit payudara jinak,
pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun.
Wanita yang menggunakan kontraseptif oral, terapi penggantian horman yaitu wanita yang
berusia lebih tua, yang menggunakan estrogen suplemen, wanita muda yang mengkonsumsi
alkohol. Penyebab keganasan pada kanker payudara masih belum jelas, tetapi faktor
lingkungan, faktor hormonal dan faktor genetik semuanya berkaitan dengan risiko terjadinya
Ca mammae. Ca mammae berasal dari jaringan epitelial dan paling sering pada sistem
duktal. Mula-mula terjadi perubahan genom sel somatik menyebabkan ekspfesi produk gen
yang terganggu dan hilangnya pengaturan produk gen maka terjadilah hiperplasia sel-sel
dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel yang malignansi kemudian terakumulasi,
dimana membutuhkan waktu 7 tahun untuk tumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi
massa cukup besar untuk dapat teraba (kira-kira berdiameter 1 cm). Sel tersebut menjadi
neoplasma ganas salah satu manifestasinya adalah kanker payudara. Kebanyakan dari
kanker payudara apabila massanya sudah teraba gejala yang tersering adalah keluar cairan
dari puting susu yang khas adalah cairan keluar dari muara duktus dan mungkin payudara
dapat berdarah. Tanda-tanda lain dapat berupa adanya lekukan pada kulit akibat distorsi
ligamentum cooper dan rasa sakit tidak enak, teraba benjolan pada payudara dan sering
meliputi tulang, hepar, paru-paru, susunan, saraf pusat (SSP). Jika metastase tulang yaitu ke
tulang belakang mungkin terjadi kompresi medula spinalis, metastase otak, limfedema
kronis jika tumor kambuh lagi pada aksila.
1.3 Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada kasus Ca mammae yaitu (Bruner &
Suddarth, 2002) :
1. Mamografi
Memperlihatkan stuktur internal payudara dapat untuk mendefeksi kanker yang tak
teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal
2. Ultrasound
Dapat membantu membedakan antara massa padat dan kista, pada wanita yang
jaringan payudaranya keras, hasil komplemen dari mamografi
3. Tomography
Memberikan informasi spesifik yang menyangkut jumlah, ukuran, letak dan
kepadatan jejas tumor,
4. MRI (Magnetic Ressonance Imaging)
Dapat mendeteksi penyakit payudara, khususnya massa yang lebih besar atau tumor
kecil, payudara rnengeras yang sulit diperiksa dengan mamografi
5. Biopsi payudara (jarum atau eksisi)
Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan berguna untuk klasifikasi
histologi pertahanan dan seleksi terapi yang tepat.
Foto dada, pemeriksaan fungsi hati, hitung set darah dan skan tulang dilakukan untuk
mengkaji adanya metastase.
6. Penetalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis pada kasus dengan Ca mammae yaitu :
Tindakan operatif
a) Biopsi biasanya jenis pembedahan pertama bagi penderita kanker payudara untuk
menentukan bila ada massa, malignansi dan jenis kanker payudara.
b) Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan keseluruhan jaringan dan nodus imfe aksilaris otot pektoralis mayor
dan minus tetap utuh.
c) Bedah dengan menyelamatkan payudara
Beberapa tehnik yang dilakukan pembedahan payudara diantaranya limfektomi,
mastektomi segmental, reseksi kuadran payudara yang sakit dan diseksi nodus
aksilaris.
1) Terapi radiasi
Dengan pembedahan yang menyelamatkan payudara, perjalanan terapi
penyinaran radiasi biasanya dilakukan setelah insisi massa tumor untuk
mengurangi kecendrungan kambuh dan untuk menyingkirkan kanker residual.
Sekarang ini pengobatan penyinaran dektron ekstemal telah menggantikan
iridium secara luas. Radiasi penyinaran ekstemal dengan foton yang diberikan
melalui akselator linier, diberikan setiap hari selama lebih dari 45 minggu pada
seluruh regio payudara. Dosis radiasi pekat diberikan pada tempat tumor primer
memiliki elektron sebelum radiasi diberikan pasien menjalami sesi perencanaan,
untuk tindakan radiasi yang akan berfungsi sebagai model untuk tindakan radiasi
yang akan berfungsi sebagai model untuk pengobatan harian. Penanda tinta
permanen yang kedua digunakan untuk mengidentifikasikan jaringan payudara
yang, akan diiradiasi.
2) Kemoterapi
Kemoterari ajufan untuk kanker payudara melihatkan kombinasi obat multipel
yang lebih efektif daripada terapi dosis tunggal. Kombinasi yang lebih sering
dianjurkan disebut CMF yang meliputi siklofosfamid (cyfoxam) metotrexat,
fluorasil (5-Fu). Regimen-regimen ini biasanya diberikan selama 3-6 bulan.
Kombinasi kemoterapi dan hormon-horman seperti famoksifen dapat
meningkatkan laju respon tetapi belum menunjukkan secara bermakna
peningkatan laju bertahan hidup. Pemberian bersama kemoterapi dengan iradiasi
dapat mengakibatkan efek samping dan toksisitas yang lebih menonjol. Pada
tumor yang lebih besar, kemoterapi dapat diberikan pada praoperasi untuk
mengecilkan tumor.
3) Terapi hormonal
Keputusan terapi hormonal untuk kanker payudara didasarkan pada indeks
estrogen dan progesteron yang diturunkan dari pemeriksaan uji jaringan tumor
yang diambil selama biopsi biasa. Adapun preparat hormonal yang digunakan
antara lain :
i. Tamoxiten
Preparat ini awalnya diindikasikan mengobati pasten pasca menopause
dengan reseptor estrogen dan nodus aksilaris positif. Efek samping yang
ditimbulkan mual, muntah, rasa, panas, retensi cairan.
ii. Diethylstillbestrol
Preparat ini menghambat pelepasan follicle stimulating hormone (FSH) dan
luteinizing hormune (LH) dengan demikian menurunkan pembentukan
estrogen dan ikatan estrogen. Efek sampingnya yaitu penambahan berat
badan, refensi cairan, mual.
iii. Magestrol
Preparat ini cara kerjanya dengan menurunkan. Jumlah reseptor estrogen.
Peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan adalah efek samping
yang mungkin.
iv. Fluksimesteron (halotesti)
Derivatif testeron. ini menekan estrogen dengan menekan LH dan FSH etek
samping mencakup virilasasi yaitu peningkatan pertumbuhan bulu wajah,
suara lebih dalam, hiperfropi. klitois, peningkatan libido.
v. Aminogliltetimid (Cytadien)
Medikasi ini menghambat aromatase, enzim yang berpengaruh terhadap
pengubahan androgen. Menjadi estrogen. Efek samping mencakup
kemerahan (ruam). menyebabkan gatal-gatal

Anda mungkin juga menyukai