Anda di halaman 1dari 17

SKENARIO PALIATIF

PADA PASIEN KANKER


PAYUDARA
KELOMPOK 7
1. Muhamad Gilang Ramadhan (210115024)
2. Nabillah Safa’a Aryani (210115024)
3. Nandana Aryasatya Aliman (210115025)
4. Lenny Narulita (210115015)
5. Sally Mardalena (210115038)
 
3

ANATOMI
PAYUDARA
Payudara (mammae, susu) adalah kalenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk menutrisi bayi. Manusia mempunyai
sepasang kalenjar payudara, yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat
menyusui 800 gram.
   Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :
1.      Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel
aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah Lobulus, yaitu
kumpulan dari alveolus.
2.      Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke
dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran
terdapat ototpolos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
3.   Papilla atau puting, yaaitu bagian yang menonjol di puncak payudara
Bagian yang menojol yang dimasukan ke mulut bayi untuk aliran air susu
DEFINISI
KARSINOMA
MAMMAE
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit
neoplasma yang ganas yang berasal dari parenkim.
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh
berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan
kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-
bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di
atas tulang belikat.
5

EPIDEMIOLOGI
KARSINOMA MAMMAE
Di seluruh dunia, kanker payudara adalah Karsinoma payudara pada wanita
kanker paling umum pada wanita setelah menduduki tempat nomor 2 setelah karsinoma
kanker kulit yang mewakili 16% dari semua servik uterus. Di Amerika Serikat, karsinoma
kanker wanita. Angka ini lebih dari dua kali payudara merupakan 28% pada wanita kulit
lipat dari kanker kolorektal dan kanker leher hitam.
rahim dan sekitar tiga kali lipat dari kanker Kurva insiden-usia bergerak naik terus
paru-paru. Kematian di seluruh dunia adalah sejak usia 30 tahun. Kanker ini jarang sekali
25% lebih besar dari kanker paru-paru pada ditemukan pada wanita dibawah 20 tahun.
wanita. Insiden kanker payudara sangat Angka tertinggi terdapat pada usia 45-66 tahun.
bervariasi di seluruh dunia, yang lebih rendah Insisdens karsinoma mammae pada lelaki
di negara-negara berkembang dan terbesar di hanya 1% dari kejadian pada perempuan.
negara-negara yang lebih maju.
6

KLASIFIKASI
KARSINOMA
MAMMAE
Berikut ini adalah klasifikasi histologi kanker payudara, bentuk histologi infiltrasi atau invasif adalah bentuk
yang paling umum mencakup 70 – 80 % kasus.
▪ Karsinoma ductus (Intraduktus ( in situ ), Invasif, Komedo, Inflamasi, Meduler dengan infiltrasi limfositik, Colloid, Papillary,
Scirrhous, Tubular)
▪ Karsinoma lobuler (In situ, Invasif)
▪ Karsinoma nipple (Penyakit Paget, Penyakit Paget dengan karsinoma intraduktus, Penyakit Paget dengan karsinoma duktus
invasive
▪ Karsinoma lainnya (Karsinoma tidak berdiferensiasi, Kistosarkoma filoides)
7

STADIUM KANKER PAYUDARA


Ket :
N : Nodul atau kelenjar
T : Tumor Nx : Penyebaran pada KGB
TX : Lokasi tumor ganas tidak dapat dinilai
tidak dapat dinilai N0 : KGB tidak terlibat
Tis : Tumor in situ (pre N1 : Metastasis KGB ipsilateral
invasive carcinoma) aksila dapat digerakkan
T1 : Tumor diameter « 2 cm N2 : Metastasis KGB ipsilateral
terfiksasi dengan jaringan
T2 : Tumor diameter lebih
sekitar
besar dari 2 cm tapi kurang
N3 : Metastasis KGB ipsilatral
dari 5 cm
KGB mammae atau ipsilateral
T3 : Tumor diameter > 5 cm KGB supraklavikulera
T4 : Tumor ukuran apapun M : Metastasis
invasi ke daerah sekitar Mx : Metastasis tidak dapat
(otot, kulit) dinilai
M0 : Tidak ada metastasis
M1 : Metastasis pada organ -
organ lainnya
ETIOLOGI
KARSINOMA
MAMMAE
1. Genetik
2. Usia
3. Tidak memiliki anak atau hamil di usia tua
4. Tidak menyusui Anak
Gambar – metastasis suatu cancer
5. Menggunakan pil KB
6. Menggunakan Terapi Hormon pasca Menopause
7. Alkohol
8. Obesitas atau Kelebihan Berat Badan
9. Kurangnya Aktivitas Fisik
PATOFISIOLOGI
KANKER
PAYUDARA
1. Fase inisiasi.
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang
disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari.
2. Fase promosi.
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel
yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu
diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan
suatu karsinogen).
3. Fase progressi
Suatu periode dimana banyak tumor menjadi lebi agresif dan semakin ganas. Ditingkat
molekular, progressi tumor kemungkinan besar terjadi akibat mutasi multipel yang
terakumulasi secara indenpenden pada sel yang berbeda-beda.
MANIFESTASI KLINIS KANKER
10

MAMMAE
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara.
• Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar
• lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada
puting susu. Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi) bila jaringan ,
berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit
kelihatan seperti
o kulit jeruk (peau d'orange) akibat sumbatan vasa limfatikus yang menimbulkan
masuknya rambut pada folikel rambut sehingga pori-pori telihat seperti kulit jeruk ,
mengkerut,
o atau timbul borok (ulkus) pada payudara.
o Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat
menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah.
11

DIAGNOSIS KARSINOMA
MAMMAE

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN


Anamnesis harus mencakup Posisi duduk, Posisi berbaring, PENUNJANG
status menstruasi, perkawinan, Menetapkan keadaan tumornya,
Magnetic Resonance Imaging
partus, laktasi, riwayat kelainan Memeriksa kelenjar getah bening,
(MRI), PET Scan, Biopsi, Fine
mammae sebelumnya, riwayat Organ lain yang ikut diperiksa
adalah hepar, lien untuk mencari Needle Aspiration Biopsy /
keluarga kanker, fungsi kelenjar BiopsiJarumHalus, Core Biopsy,
tiroid, penyakit ginekologik, dan metastasis jauh, juga tulang-tulang
utama, tulang belakang. MAMMOGRAFI,
lainnya yang termasuk sebagai
Pemeriksaan kelenjar getah bening
faktor resiko dari penyakit ini. regional,
12

TATALAKSANA
TERAPI FARMAKO TERAPI NONFARMAKO

• Pembedahan paliatif
Untuk pasien dengan kanker payudara
• Pembedahan jalan masuk
dapat diberikan kemoterapi intravena • Pembedahan kelainan prakanker
(IV). Cara pemberian kemoterapi IV • Pembedahan diagnostic
bervariasi, tergantung pada jenis obat. • Bedah laser
• Terapi Radioterapi
Adapun jenis-jenis kombinasi • Terapi Kemoterapi
kemoterapi yang diberikan adalah :

FEC (Fluorourasil, Eprubisin,


Cyclophosphamide)
PROGNOSIS
Prognosis kanker payudara ditentukan oleh :

1. Stadium Kanker 2. Tipe Histopatologi

Semakin dini semakin baik prognosisnya. CIS (Carsinoma In Situ) mempunyai prognosis yang lebih
5-years survival rate
baik dibandingkan invasif.
Stadium Survival rate (%)

0 99
3. Reseptor Hormon

I 98 Kanker yang mempunyai reseptor (+) dengan hormon


II a 82 memiliki prognosis lebih baik.
II b 65

III a 47

III b 44

IV 14
KOMPLIKASI
Komplikasi utama dari cancer payudara adalah metastase jaringan
sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan pembuluh darah ke
organ-organ lain. Tempat yang sering untuk metastase jauh adalah
paru-paru, pleura, tulang dan hati. Metastase ke tulang
kemungkinan mengakibatkan fraktur patologis, nyeri kronik dan Gambar – jalur apoptosis sel
hipercalsemia. Metastase ke paru-paru akan mengalami gangguan
ventilasi pada paru-paru dan metastase ke otak mengalami
gangguan persepsi sensori.
15

CARA PENCEGAHAN
1. Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan.
2. Berikan ASI pada Bayi.
Memberikan ASIpada bayi secara berkala akan mengurangi tingkat hormone tersebut.
Sedangkan kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen.
3. Jika menemukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter.
4. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian 10 %
dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen.
5. Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol meningkatkan
estrogen.
6. Perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.
7. Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga, semakin
tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
8. Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan
risiko penyakit.
9. Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada usia > 50 th
10. Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk
semua kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara.
16

SKENARIO KASUS
• Seorang perempuan berumur 55 tahun, ibu rumah tangga, datang ke poliklinik bedah karena adanya benjolan di
payudara sebelah kanan sudah setahun ini. Mula-mula sebesar biji rambutan, kemudian sekarang sebesar bola
tenis. Tidak terasa sakit, hanya kadang terasa pegal. Pasien merasa berat badannya menurun drastis dalam 4 bulan
terakhir ini. Pada keluarga terdapat riwayat penderita tumor ganas payudara, yaitu bibi pasien (adik kandung dari
ibu pasien). Bibi pasien meninggal karena penyakitnya ini. Pasien tidak mempunyai anak. Sebulan ini timbul luka
koreng berbau di kulit di atas benjolan payudara. Pasien juga merasa sesak sebulan terakhir yang bertambah
dengan aktifitas tapi tidak berkurang dengan istirahat.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, BB 40 kg, Vital sign lain dalam batas normal. Status
lokalis pada payudara kanan didapatkan massa oval lebih kurang 8x7x7 cm3 di kwadran medial atas, keras,
berbenjol, melekat ke dinding dada, peau de orange, ulkus, retraksi papilla mammae, dan nipple discharge. Teraba
limfonodi aksilla 2 buah, ukuran 1 cm, saling melekat satu dengan yang lain. Pada pemeriksaan rontgen thoraks
didapatkan coin lesion di lobus superior paru kanan disertai efusi pleura. USG abdomen tidak didapatkan nodul.
Biopsy insisi memastikan pasien menderita kanker payudara (stadium terminal) kemudian menjalani operasi
simple mastectomy dilanjuntukan kemoterapi dan radioterapi.
17

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai