Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

CA MAMMAE

OLEH:
ELLA ROLITA

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANGKINANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU
2017
PENDAHULUAN

 Kanker payudara merupakan kanker tersering pada


perempuan dan menjadi penyebab utama kematian
akibat kanker di dunia.
 Kanker payudara merupakan kanker terbanyak
kedua sesudah kanker leher rahim di Indonesia.
 Diperkirakan di Indonesia mempunyai insidens
minimal 20.000 kasus baru pertahun; dengan
kenyataan bahwa lebih dari 50% kasus masih
berada dalam stadium lanjut.
Anatomi

 Payudara terdiri atas 12 sampai


dengan 20 lobulus kelenjar yang
masing-masing mempunyai saluran ke
papilla mammae, yang disebut duktus
laktiferus.
 Di antara kelenjar susu dan fascia
pektoralis, juga di antara kulit dan
kelenjar tersebut terdapat jaringan
lemak.
 Di antara lobulus tersebut terdapat
jaringan ikat yang disebut ligamentum
cooper yang memberi rangka untuk
payudara.
 Perdarahan payudara terutama berasal dari cabang a.perforantes anterior
dari a.mamaria interna, a.torakalis lateralis yang bercabang dari a.aksilaris,
dan beberapa a.interkostalis.
 Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan n.
interkostalis. Jaringan kelenjar payudara sediri diurus oleh saraf simpatik.

 Penyaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke
kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada
pula penyaliran yang ke kelenjar interpektoralis.
Definisi
 Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya,
sehingga mengambil pertumbuhan yang tidak normal,
cepat dan tidak terkendali.
 Kanker payudara (Carcinoma Mammae) adalah
suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal
dari parenchyma.
Faktor Resiko
DEMOGRAFI
 Usia Lanjut GAYA HIDUP
 Negara Maju  Berat badan
 Status ekonomi tinggi hingga
menengah Premenopause BMI <35
GENETIK DAN FAMILIAL Pascamenopause BMI >35
 Riw. Kanker payudara pada anggota  Konsumsi alkohol yang berlebihan
keluarga
 Riw. Menderita hiperplasia atipik  Merokok
 Riw. Menderita kanker pada salah LINGKUNGAN
satu payudara
REPRODUKSI DAN HORMONAL  Riw. Menjalani radiasi diatas usia 10
 Usia menarche <12 tahun tahun
 Usia menopaose >55 tahun
 Usia kehamilan pertama >35 tahun
 Hormon eksogen
Sedang menggunakan
kontrasepsi oral
Menjalani terapi sulih hormon
>10 tahun
Klasifikasi keganasan primer payudara

Tipe yang jarang Penyakit


Kanker epithelial Keganasan Paget
noninvasif epithelial invasif
Karsinoma tubular
Karsinoma musinosus
atau koloid
Karsinoma duktal
Ductal invasif
carsinoma in Karsinoma medular
situ (DCIS)
Karsinoma metaplastik

Lobular
carsinoma Karsinoma lobular
in situ invasif
(LCIS)
Paget’s disease
Klasifikasi TNM Kanker Payudara

Ukuran Tumor

Tx Tumor primer tidak dapat ditentukan

To Tidak terbukti adanya tumor primer

Tis Karsinoma insitu,intraduktal, insitu lobular, atau penyakit Paget dr putting


tanpa teraba tumor

T1 Ukuran tumor < 2 cm


T1mic : mikroinvasi  0,1 cm
T1a : ukuran tumor 0,1 - 0,5 cm
T1b : ukuran tumor 0,5 – 1 cm
T1c : ukuran tumor 1 – 2 cm
T2 Ukuran tumor 2 – 5 cm

T3 Ukuran tumor > 5 cm

T4 Tumor dg sembarang ukuran dg penyebaran


langsung ke dinding dada kulit. Spt yg
digambarkan dibwh ini
 T4a : melekat pd dinding dada, tidak termasuk
m.pektoralis
 T4b : edema, peau d’orange, ulserasi kulit, nodul
satelit pada daerah payudara yg sama
 T4c : T4a & T4b
 T4d : karsinoma inflamatoir (mastitis
karsinomatosis)
Nodus limfe regional

Nx Pembesaran KGB regional tidak dapat ditentukan


(mis:telah diangkat)

N0 Tidak teraba metastase KGB


N1 Teraba pembesaran kel.limfe aksila ipsilateral yg tidak
melekat

N2 Metastase ke kel.limfe aksila ipsilat yang melekat satu


sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya, atau pada
penampakan klinis dijumpai nodus mammaria interna
ipsilat. tanpa adanya bukti scr klinis metastasis ke
kel.limfe aksila
N2  N2a: metastase ke kelenjar limfe aksila yang melekat satu
sama lain atau ke jaringan sekitarnya.
 N2b: metastase hanya pada penampakan klinis nodus
kelenjar limfe yang ipsilateral, tanpa adanya bukti klinis
metastase ke kelenjar limfe aksila

N3 Metastase pada kelenjar limfe infraklavikula ipsilateral


dengan atau tanpa keterlibatan kelenjar limfe aksila, atau
dengan penampakan klinis adanya metastase ke kelenjar
limfe mammaria interna dan disertai metastase ke kelenjar
limfe aksila secara klinis, atau metastase ke kelenjar limfe
supra klavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan
kelenjar limfe mammaria interna atau aksila
N3  N3a: metastase ke kelenar limfe infra klavikula ipsilateral
 N3b: metastase ke kelenjar limfe mammaria interna dan
aksila ipsilateral
 N3c: metastase ke kelenjar limfe supraklavikula
ipsilateral

Metastase Jauh (M)

Mx Metastase jauh tidak dapat ditentukan


M0 Tidak ada metastase jauh
M1 Metastase jauh
Stadium Ukuran Tumor Palpable Metastase
Lymph Node

0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
IIA T1 N1 M0
T2 N0 M0

IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0

IIIA T1, T2 N2 M0
T3 N1 M0

IIIB T4 N3 M0
IV T apapun N apapun M1
Gejala Klinis
1. Bejolan keras di payudara (tidak
nyeri, kecilbesar, melekat pada
kulit)
2. Puting berubah (masuk ke dalam /
retraksi, terasa sakit,
mengeluarkan cairan / darah)
3. Perubahan pada kulit payudara:
berkerut, iritasi seperti kulit jeruk
4. Benjolan-benjolan kecil
5. Luka di payudara yang sulit sembuh
6. Payudara terasa panas, merah &
bengkak
7. Gatal di daerah sekitar puting
8. Benjolan keras terfiksasi
Diagnosis

Anamnesis

• Letak benjolan, sejak kapan mulai timbul, kecepatan tumbuhnya,


gejala penyerta seperti ada tidaknya nyeri, jenis dan jumlah cairan
yang keluar dari puting, perubahan bentuk dan besar payudara,
hubungannya dengan haid, perubahan pada kulit, dan retraksi puting
susu.
• Faktor risiko yang perlu diketahui antara lain: riwayat keluarga yang
terkena kanker payudara, terapi hormonal, riwayat operasi/aspirasi
benjolan di payudara sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik

 Inspeksi

Pasien dapat di minta untuk duduk tegak dan berbaring


Pada inspeksi yang dilihat:
- Bentuk kedua payudara ka/ki
- Warna kulit
- Kelainan puting, retraksi putting +/-
- ulkus dan benjolan
- Peau d’orange, ulserasi

 Palpasi
- Posisi berbaring dengan bantal tipis di punggung sehingga payudara terbentang
rata
Lakukan palpasi, dengan falang distal & medial jari II, III, IV ; scr
sistematis:
 Dari cranial setinggi iga II  distal setinggi iga VI
 Sentrifugal (dari tepi  sentral)
 Palpasi area sentral subareolar & papil cairan keluar +/-
Penilaian pada palpasi
Menetapkan keadaan tumor
a. Lokasi tumor menurut kuadran di payudara, terdiri
dari:
 Kwadran lateral atas
 Kwadran lateral bawah
 Kwadran medial atas
 Kwadran medial bawah
 Satu daerah sentral
b. Ukuran tumor, batas2 tumor tegas +/-
c. Mobilitasnya terhadap kulit & m.pektoralis (dinding
dada)
Pemeriksaan Penunjang

Mammografi

Metode pilihan deteksi kanker


payudara pada kasus kecurigaan
keganasan maupun kasus kanker
payudara kecil yang tidak terpalpasi
(lesi samar)
Berguna untuk menentukan
ukuran lesi dan membedakan
kista dengan tumor solid.
Sedangkan, diagnosis kelainan
USG payudaranya dapat dipastikan
dengan melakukan sitologi
aspirasi jarum halus (FNAB), core
biopsy, biopsi terbuka
MRI

Dapat menentukan penyebaran


dari karsinoma terutama
karsinoma lobuler atau
menentukan respon terhadap
kemoterapi neoadjuvan.
Core biopsy
•Menggunakan jarum yang
BIOPSI ukurannya cukup besar
sehingga dapat diperoleh
spesimen silinder jaringan
tumor yang mebih bermakna
dari FNAB

•Open biopsy
•Dapat berupa biopsy insisional ata
Fine-needle aspiration u biopsi eksisional.
biopsy(FNAB) • biopsi eksisional : mengangkat
•Dengan jarum halus seluruh jaringan tumor dan jaringan
sejumlah kecil jaringan dari sehat di sekitar nya.
tumor diaspirasi keluar lalu •Biopsi insisional : mengambil
diperiksa dibawah sebagian jaringan tumor dan
mikroskop. jaringan yang sehat.
Pembedahan

1. Lumpektomi:
Operasi ini hanya megambil
benjolan payudara dan
beberapa jaringan normal di
sekitarnya.
Pengobatan radiasi biasanya
diberikan setelah operasi
jenis ini.
Mastektomi

Mastektomi total / sederhana Mastektomi radikal di modifikasi

Seluruh kelenjar Mastektomi radikal mulai


dimodifikasi oleh Patey dan
payudara diangkat, Madden, yaitu dengan
tetapi tidak termasuk mempertahankan otot pektoralis
mayor dan minor seandainya jelas
kelenjar limf aksila dan otot tersebut bebas dari tumor,
otot pektoralis. sehingga hanya kelenjar linf yang
terangkat.
Mastektomi radikal klasik
Mengangkat seluruh kelenjar payudara dengan sebagian besar kulitnya,
otot pektoralis mayor dan minor dan seluruh kelenjar limf.
Pembedahan ini merupakan prosedur baku hingga tahun lima puluhan.
Radioterapi

Radioterapi kanker payudara dapat digunakan sebagai terapi


adjuvan yang kuratif pada pembedahan mastektomi simpel,
mastektomi radikal di modifikasi, serta sebagai terapi paliatif.
Kemoterapi

Penggunaan obat pembunuh sel kanker. Obat ini bisa


dimasukkan melalui infus vena, suntikan, dalam bentuk pil
atau cairan.
1. Kemoterapi adjuvan : (kemoterapi yang diberikan
pascamastektomi untuk membunuh sel-sel tumor)
2. Kemoterapi neoajuvan : (kemoterapi yang diberikan
sebelum pembedahan untuk memperkecil besar tumor
sehingga dapat diangkat dengan
lumpektomi/mastektomi simpel)
3. Kemoterapi untuk kanker payudara stadium lanjut
Terapi Hormon

Obat-obatan yang digunakan dalam terapi hormon:


1. Anti estrogen (Tamoksifen dan toremifen)
2. Inhibitor aromatase selektif (anastrazol, letrozol)
3. Agen progestasional (megesterol asetat)
Prognosis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai