Anda di halaman 1dari 12

REFERAT ASPEK

LABORATORIUM
SINDROM
NEFROTIK

Besse Dahlia Rizky Aulia A. C014202252


 
Rika Sari C11116336
 
Nurjihan Harahap C11116561
PENDAHULUAN

Sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh


Sindrom nefrotik merupakan suatu penyakit glomerular glomerulonefritis primer dan sekunder akibat infeksi,
yang ditandai dengan keganasan, penyakit jaringan ikat, obat atau toksin dan
 Edema akibat penyakit sitemik.
 Proteinuria masif >3,5 gram/hari
 Hipoalbunemia. Penyebab Sindrom Nefrotik sangat luas maka anamnesis
dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan urin termasuk
Insiden sindrom nefrotik pada dewasa terjadi 3 per pemeriksaan sedimen perlu dengan cermat.
100.000 populasi. Rata – rata 80%-90% kasus sindrom
nefrotik pada dewasa penyebabnya masih belum Pemeriksaan kadar albumin dalam serum, kolesterol dan
diketahui. trigliserid juga membantu penilaian terhadap sindrom
nefrotik
Nefropati membranosa merupakan penyebab paling
sering pada ras kulit putih dan glomerulosklerosis fokal Umumnya terapi yang diberikan adalah diet rendah
segmental paling sering terjadi pada ras kulit hitam, protein dan rendah garam, kortikosteroid, diuretik dan
dimana setiap gangguan tersebut rata – rata 30% hingga antibiotik.
35% kasus pada dewasa.
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL

ANATOMI GINJAL

Ginjal merupakan organ yang berada di


rongga abdomen, berada di belakang peritoneum,
dan terletak di kanan kiri kolumna vertebralis
sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal pada orang
dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7
cm, tebal 2,3-3 cm, berbentuk seperti biji kacang
dengan lekukan mengahadap ke dalam, dan
berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan
manusia dewasa. Berat kedua ginjal kurang dari
1% berat seluruh tubuh atau kurang lebih antara
120-150 gram.
FISIOLOGI GINJAL
Ginjal memerankan berbagai fungsi tubuh yang sangat penting bagi kehidupan, yakni
menyaring (filtrasi) sisa hasil metabolisme dan toksin dari darah serta mempertahankan
homeostatis cairan dan elektrolit yang kemudian dibuang melalui urine.
Beberapa fungsi ginjal:
a. Regulasi volume dan osmolalitas cairan tubuh
b. Regulasi keseimbangan elektrolit
c. Regulasi keseimbangan asam basa
d. Ekskresi produk metabolit dan substansi asing
e. Fungsi endokrin
 Partisipasi dalam eritropoiesis
 Pengatur tekanan arteri
f. Pengaturan produksi 1,25-dihidroksi vitamin D3
g. Sintesa glukosa
DEFINISI SINDROM NEFROTIK
Sindrom nefrotik merupakan suatu penyakit glomerular yang ditandai dengan edema, proteinuria masif >3,5
gram/hari, hipoalbunemia <3,5 gram/hari, hiperkolesterolemia dan lipiduria. (Charles Kodner, 2016) Sindrom
nefrotik memiliki berbagai efek metabolik yang berdampak pada individu, beberapa episode sindrom nefrotik
adalah self-limited dan sebagian diantaranya respon dengan terapi spesifik, sementara sebagiannya lagi
merupakan kondisi kronis.
Global Indonesia

Di Amerika Serikat : Berdasarkan hasil studi deskriptif potong


nefropati diabetik dengan sindrom nefrotik dilaporkan lintang dari 64 pasien anak dengan sindrom
paling sering terjadi dengan insidensi 50 kasus per 1 juta nefrotik idiopatik yang berkunjung ke
Poliklinik Anak RSUP Fatmawati, didapatkan
insidensi sindrom nefrotik pada sebesar 20 kasus per 1 usia rata-rata pasien adalah 3 tahun, dengan
juta anak. rasio laki-laki dan perempuan sebesar 1,4:1.

Angka kejadian sindrom nefrotik pada anak-anak sehat Sebagian besar kasus datang dengan keluhan
sebesar 2-7 kasus per 100.000 anak berusia <18 tahun. edema (95,3%). 75% pasien mengalami
lakilaki < perempuan hipertensi. 67,2% pasien berespon baik
terhadap pengobatan steroid.
ETIOLOGI
Sindroma nefrotik dapat disebabkan oleh Glomerulonefritis primer dan sekunder

Glomerulonefritis primer Glomerulonefritis sekunder

a. GN lesi minimal (GNLM) a. Infeksi


b. Glomerulosklerosis segmental b. Keganasan
c. GN membranosa (GNMN) c. Connective tissue disease
d. GN membranoproliferatif (GNMP) d. Efek obat dan toksin
e. GN proliferatif lain e. Lain-lainnya

Faktor risiko sindrom nefrotik antara lain adalah:

• Kondisi medis seperti diabetes, lupus, dan amiloidosis.


• Obat-obatan seperti anti-radang non-steroid atau beberapa
antibiotik.
• Infeksi seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan malaria.
PATOFISIOLOGI DAN
MANIFESTASI KLINIK
Menurut Betz & Sowden, Sindrom nefrotik adalah
keadaan klinis yang disebabkan oleh kerusakan
glomerulus. Peningkatan permeabilitas glomerulus
terhadap protein plasma menimbulkan

• Proteinuria
• Hipoalbuminemia
• edema.
• hipokolesterolemia
KOMPLIKASI
a. Hiperlipidemi dan lipiduria
b. Hiperkoagulasi
c. Gangguan metabolisme kalsium dan tulang
d. Infeksi
e. Gangguan fungsi ginjal
f. Komplikasi lain pada SN : Malnutrisi kalori protein

DIAGNOSIS

Diagnosis sindrom nefrotik pada pasien ini ditegakkan berdasarkan


adanya keluhan bengkak sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit,
proteinuria+++ (20g/24jam), hipoalbuminemia (1,1g/dl), dan
dislipidemia (kolesterol total 319 mg/dl, Trigliserida 164 mg/dl, HDL
53 mg/dl, LDL 226 mg/dl)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

a. Pemeriksaan Urinalisis
b. Pemeriksaan Proteinuria Masif
c. Pemeriksaan Kadar Ureum
d. Pemeriksaan Darah Tepi Lengkap
e. Pemeriksaan Elektrolit Serum
f. Pemeriksaan Histopatologi

PENATALAKSANAAN SINDROM NEFROTIK

1. Non-
Farmako
Nutrisi dan Cairan karena adanya mekanisme retensi natrium pada sindrom nefrotik,
maka beberapa literatur merekomendasikan diet natrium yang dibatasi agar kurang dari
3 gram/hari dan diet cairan < 1500 ml/hari.
2. Farmako
a. Diuretik
b. ACE-Inhibitor
c. Terapi Kortikosteroid
d. Terapi Hiperlipidemia
e. Terapi Antibiotik
f. Antikoagulan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai