Anda di halaman 1dari 2

Epidemiologi

Emboli paru merupakan a, angka insiden diperkirakan 60 sampai 70 per 100.000 penduduk seluruh
dunia. Diperkirakana 1 dari 400-1500 pasien dewasa di ruang gawat darurat akan didiagnosis dengan emboli
paru di amerika serikat dan angka insidensi emboli paru di ruang gawat darurat meningkat berdasarkan usia
pasien yaitu sekitar 1 : 10.000 pada golongan usia dekade ketiga dan akan meningkat menjadi 1: 200 pada
kelompok usia dekade ke sembilan... Insidensi emboli paru di Amerika Serikat dilaporkan 1 per
1000 penduduk dengan angka kematian mencapai 15%.9 Namun, dalam pelaksanaannya angka itu
bisa lebih tinggi karena emboli paru dan tromboemboli vena termasuk silent killer. Dan di Eropa dilaporkan
0,5 sampai 1,0 per 1000 penduduk untuk angka kejadian emboli paru dan tromboemboli vena. Disamping itu,
pasien dengan terdiagnosis emboli paru menunjukkan peringkat 3 setelah jantung coroner dan stroke diantara
penyakit kardiovaskuler lainnya yang menunjukkan bahwa penyakit ini masih merupakan masalah
yang menakutkan dan salah satu penyebab emergensi kardiovaskuler yang tersering. Sementara
data klinis menunjukkan kebanyakan pasien terdiagnosis emboli paru berusia 60 sampai 70 tahun. Dan
untuk mendukung diagnosis adanya emboli paru minimal ditemukan minimal satu tanda dan
gejala dari adanya emboli paru. Dan yang akan menjadi masalah adalah ketika tanda dan
gejala yang tampak tidak begitu jelas. Maka dari itu salah satu teknik diagnostic yang dapat
digunakan adalah pulmonary embolism rule-out criteria (PERC).6,7,8
Definisi
Emboli Paru adalah penyumbatan arteri pulmonalis yang terjadi secara mendadak, yang
disebabkan oleh trombus pada trombosis vena dalam di tungkai bawah yang terlepas dan mengikuti
sirkulasi menuju arteri di paru. Setelah sampai diparu, trombus yang besar tersangkut di bifurkasio
arteri pulmonalis atau bronkus lobaris dan menimbulkan gangguan hemodinamik, sedangkan trombus
yang kecil terus berjalan sampai ke bagian distal, menyumbat pembuluh darah kecil di perifer paru
dan tidak menimbulkan gejala.21
Etiologi
Faktor-faktor terjadinya emboli paru menurut Virchow 1856 meliputi 2
1. Aliran darah yang lambat
Aliran darah yang lambat dapat ditemukan dalam beberapa keadaan, misalnya pasien yang
mengalami tirah baring cukup lama, obesitas,varises tungkai, dan gagal jantung kongestif.
Darah yang mengalir lambat memberi kesempatan untuk membeku dan mengakibatkan
terbentuknya trombus.
2. Kerusakan dinding pembuluh darah

Kerusakan dinding pembuluh darah terjadi missal akibat operasi, trauma pembuluh darah
serta luka bakar. Adanya kerusakan endotel pembuluh vena menyebabkan dikeluarkannya
bahan yang dapat mengaktifkan factor pembekuan darah.
3. Darah mudah membeku
Keadaan darah mudah membeku juga merupakan factor predisposisi terjadinya thrombus,
misalnya kanker, anemia hemolitik, anemia sel sabit, trauma dada, kelainan jantung bawaan,
plenektomi dengan thrombosis, hemosistinuria, serta penggunaan alat kontrasepsi oral. Selain
hal-hal diatas, thrombosis vena juga lebih mudah terjadi pada keadaan peningkatan factor V,
VII, fibrinogen abnormal, defisiensi antitrombin II, dan menurunnya kadar activator
plasminogen pada endotel vena

Anda mungkin juga menyukai