Anda di halaman 1dari 45

Dasar Penanganan Penderita Gawat

Life Support
Resusitasi
Stabilisasi
Terapi Definitif
Pasien Kritis /
Trauma
> 75% korban sampai di IRD
> 1 jam pasca kejadian
Triage
(quick Dx - quick Rx)

RESUSITASI
& STABILISASI
Survei primer
Survei sekunder
Kamar
Operasi

ICU
Terapi definitif
/ rujukan
Primary Trauma Care
RS lain
hijau
oranye
merah
biru
kuning
merah
biru
Ruang Resusitasi
Pada jam pertama kondisi gawat,
penanganan harus ditekankan pada
resusitasi dan stabilisasi oleh team yang
terlatih untuk life support
Pada jam pertama, pasien jangan langsung
dibagi berdasar kelainan organ (kardiologi,
paru, syaraf) tetapi berdasar prioritas
kegawatan
Tidak semua pasien trauma perlu
pembedahan, tetapi juga ada pasien gawat
non-trauma lalu perlu pembedahan


Ruang Resusitasi dalam kerja
Kerja sistematik : A - B - C - D .
AIRWAY
waspada
Obstruksi (sumbatan) jalan nafas
Cedera dada dengan gangguan
nafas
Cedera tulang leher
Sumbatan jalan nafas pasien tak sadar
paling sering oleh pangkal lidah
AIRWAY
mengatasi obstruksi
Lakukan chin lift / jaw thrust
Bersihkan rongga mulut
Pasang jalan nafas oro /
nasopharynx
Lindungi tulang leher
Intubasi trachea
X
X
X
Tanpa intubasi-pun masih banyak
pasien dapat ditolong
Lindungi tulang leher
Nafas buatan dilakukan dengan
in-line immobilisation (pegangi kepala-leher)
agar tulang leher tak bergerak banyak
Emfisema (sub)kutis
teraba seperti plastik tipis yang diremas
Disebabkan paling sering oleh pneumothorax
Sigap menangani tension
pneumothorax
Punksi pleura untuk dugaan pneumotoraks
(sistim jarum + spuit + air)
Jika keluar gelembung
= ada pneumotoraks
Jarum jangan dicabut
sampai drain terpasang


Jika air terhisap masuk
= tak ada pne-toraks
Jarum segera dicabut
sebelum air habis
masuk
5 cm
air
Basic Artificial Ventilation
Intubasi dan nafas buatan pada bayi
jauh lebih sukar
Apa yang harus SEGERA
dilakukan ?
Basic and Advanced Life Support
Pasien DOA ? Pupil midriasis ?
TETAP DIBERIKAN RESUSITASI DULU
Pasien trauma ganda perlu kerja sama
penatalaksanaan terpadu
Tim Anestesiologi memberikan suport
fungsi vital : jalan nafas buatan, nafas
buatan, suport sirkulasi, penaganan shock,
hemodilusi, transfusi masif serta memberi
anestesia agar
Pembedahan dapat segera dilakukan dan
tindakan definitf dapat berlangsung
60 tahun, laserasi kepala
gangguan nafas
shock
Lalu diapakan?
KODE BIRU
C - circulation
Pasien sadar
raba nadi radialis
evaluasi perfusi
ukur tek darah
Ada nadi carotis
evaluasi perfusi
ukur tek darah

Pasien tak sadar
raba nadi carotis


Tidak ada nadi carotis
Pastikan, korban sadar atau tidak waktu disapa
Resusitasi
Jantung Paru
Jika nadi teraba di:
- radialis > 80 mmHg *)
- femoralis > 70 mmHg
- carotis > 60 mmHg
*) sistolik
Tata-laksana
mengatasi perdarahan hebat
Airway
Breathing
Circulation and hemorrhage
control

Shock position
Replace blood loss
Stop / minimize the bleeding process
Posisi shock
ANGKAT
KEDUA
TUNGKAI
300 - 500 cc darah
dari kaki pindah ke
sirkulasi sentral
Jenis perdarahan
Dapat ditekan (Compressible)
- permukaan tubuh, ekstremitas

Tidak dapat ditekan (Non-
compressible)
- intra-abdominal
- harus diatasi dengan pembedahan
- memerlukan resusitasi cairan
Dapat ditekan (Compressible hemorrhage)
- permukaan tubuh, ekstremitas
Perdarahan 20 cc / menit = 1200 cc / jam
Gunakan sarung tangan / lapis plastik
Bebat tekan
Gunakan 2 gulung kasa
Lokasi & Estimasi Perdarahan
Fr. Femur tertutup 1.5-2 liter
Fr.Tibia tertutup 0.5 liter
Fr. Pelvis 3 liter
Hemothorax 2 liter
Fr. Iga (tiap satu) 150 ml
Luka sekepal tangan 500 ml
Bekuan darah sekepal 500 ml

Rongga perut (hati, lien,
art)
Rongga pleura
Panggul / pelvis
Tulang paha (femur)
Kulit kepala (anak)
Perdarahan Tersembunyi
Protap fraktura panggul fiksasi dengan C-clamp
Apa yang bisa diperbuat C-clamp pada pasien ini ?
CIRCULATION
mengatasi perdarahan
Pasang infus besar x 2
Ambil sampel darah
u/ crossmatch dan periksa Hb
Beri infus cairan
RL (Ringer Laktat)
NaCl 0.9% (Garam Fisiologis)
RA (Ringer Asetat)
Perdarahan & tanda-tandanya
Bleeding < 750 ml 750-1500 > 1500
Cap. refill normal memanjang memanjang
Nadi < 100 > 100 > 120
Tek sistolik normal normal menurun
Nafas normal 20-30 > 30-40
Kesadaran normal gelisah gelisah/coma

Resusitasi Cairan juga dilakukan
cara Intra-osseus
ADVANCED LIFE SUPPORT memerlukan
ketersediaan obat-emergensi segera
DISABILITY
menilai kesadaran
Periksa Pupil (besar, simetri, refleks
cahaya)
Periksa kesadaran
A = Awake
(sadar penuh)
V = responds to Verbal command
(ada reaksi terhadap perintah)
P = responds to Pain
(ada reaksi terhadap nyeri)
U = Unresponsive
(tak ada reaksi)
Keputusan : observasi, tidak operasi
Pasien 30th, KLL
Tak ada jejas yang
jelas
A-B-C stabil
D : Alert / sadar baik
30 menit
kemudian
PROLONGED LIFE SUPPORT
nafas buatan dan resusitasi otak dilanjutkan di
ICU
Stabilisasi tulang leher mungkin
diperlukan sebelum bedah spine
Pasien sakit kritis NON-TRAUMA
juga perlu kerja sama penatalaksanaan terpadu
Infark miokard perlu streptokinase & terapi aritmia
Tetapi merosotnya EF dapat berlanjut edema paru.
Intubasi trachea menjadi tindakan kritis dan untuk
nafas buatan pengaturan respiratornya tidak mudah
Tim Anestesia perlu menggunakan tehnik intubasi
khusus dengan muscle relaxant kemudian meredam
edema dengan IPPV dan PEEP bertahap
Kasus Non-trauma > sering dijumpai
dan pengelolaannya sangat berbeda
dengan pasien trauma
Overdosis narkoba + HIV
populasi pasien gawat darurat masa depan

Anda mungkin juga menyukai