Definisi
Akumulasi
Tingkat
Diagnosis
Epidemiologi3
Dekade
Pria
III IV terbanyak
30%
penderita rekurens
Anatomi
Mayoritas
Anatomi perianal (dikutip dari Morson BC, ed. Diseases of the colon,
rectum and anus. New York: Appleton-Century-Crofts, 1969:277)
Patofisiologi6,7,8
Obstruksi
Infeksi
kripta anal
+stasis kelenjar
Supurasi
Biasanya
Patofisiologi6,7,8
Menyebar ke ruang sekitar
Superior abses intersfingterik
letak tinggi
Otot Longitudinal Ruang
Supralevator abses
supralevator
Horseshoeing Ruang
intersfingterik, ruang Ischiorectal,
ruang Supralevator 9
Etiologi10
Escherichia
coli
Enterococcus
Bacteroides
sp
sp
Klasifikasi11
Perianal
40-50%
Ischiorektal 2025%
Intersfingterik 25%
Supralevator 2.5%
Gambaran Klinis11
Nyeri
Di sekitar pantat
Hilang timbul
Memberat sebelum defekasi
Memberat setiap perubahan posisi
duduk
Demam
Keluar
nanah
Leukositosis
Colok dubur teraba massa nyeri
11. Goligher JC. Fistula-in-ano: management of perianal suppuration.
Dis Colon Rectum 1976;19:516
Gambaran Klinis
Letak
Palpasi
5. Buchan R, Grace RH. Anorectal suppuration: the results of treatment and the factors
influencing the recurrence rate. Br J Surg 1973;60:537
9. Ellis M. Recurrence of infection following treatment of anorectal abscesses by primary suture.
Proc R Soc Med 1962; 55:757
13. http://emedicine.medscape.com/article/191975-overview
14. Kuypers JHC. Diagnosis and treatment of fistula-in-ano. Neth J Surg 1982;34:147
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
khusus8
Radiologi3
- Jarang dan terbatas
penggunaannya
- CT Scan, MRI, USG
Diagnosis6
Pemeriksaan
colok dubur
Penyuntikan Larutan Peroksida :
abses dengan fistula
Visualisasi endoskopik
(transrektal dan transanal)
Tatalaksana
Abses Perianal2
- Drainase dengan anastesi lokal
- Insisi ke bagian subkutan yang paling
menonjol
- Dog ear dipotong mencegah
penutupan dini
- Luka terbuka dan rendam
- Duduk hari berikutnya
1.
2. Barnes SG, Sattler FR, Ballard JO. Perirectal infections in acute leukemia. Ann Intern Med
1984;100:515
Tatalaksana
2. Abses ischiorektal10
- Abses ischiorektalis sederhana
drainase insisi kulit di
atasnya
- Abses horseshoe drainase ke
ruang postanal dalam
Tatalaksana
3. Abses intersfingter6
- Nyeri pemeriksaan dengan
anestesi
- Drainase melalui sfingterotomi
internal pada sisi posterior
Tatalaksana
4. Abses Supralevator7
- Abses intersfingerik sekunder
Drainase melewati rektum
- Abses ischiorektal sekunder
Drainase melewati fossa ischiorektal
- Penyakit intraabdomen obati
penyebab + drainase melalui tempat
terdekat
7. Duhamel J. Anal fistulae in childhood. Am J Proctol 1975; 26:40
Hanley Procedure
Drainase
rongga
Komplikasi
Komplikasi abses anorektal
Fistula anorektal sebanyak 30-60%
Fistula anorektal
karena obstruksi
dari kelenjar atau kripta anal, dapat
diidentifikasi dengan adanya
sekresi purulen dari kanalis anal
atau kulit perianal sekitarnya6
6.Cataldo PA, Senagore A, Luchtefeld MA. Intrarectal ultrasound in the
evaluation of perirectal abscesses. Dis Colon Rectum 1993;36:554
Gambar 14 Proses pembentukan fistel perianal (dikutip dari Ellis M. Anorectal infection Soc Med 1962;
55:757
Klasifikasi
fistula anorektal
menurut Parks adalah8 :
1. Intersfingterik, 70%
2. Transfingterik, 23%
3. Ekstrasfingterik, 5%
4. Suprasfingterik, 2%
kasus abses
anorektal
berhasil diobati dan disembuhkan14
Tindakan
Penelitian
14. Kuypers JHC. Diagnosis and treatment of fistula-in-ano. Neth J Surg 1982;34:147
17. Seow-Choen F,Leong AF, Goh HS, Result of a policy immediate fistulotomy for
10%
Komplikasi inkontinensia 10-50%
setelah dilakukan operasi14
Tingkat kekambuhan fistula anorektal
setelah fistulotomi, fistulektomi atau
penggunaan seton sekitar 1,5% 15
Kesimpulan
Abses anorektal dapat terlihat sebagai
sesuatu yang tidak berbahaya, namun
tatalaksana
dari
abses
tersebut
mempunyai
dampak
terhadap
perjalanan penyakit dan prognosis.
Pengertian
mengenai
patofisiologi
harus dimengerti agar tatalaksana
lanjut dapat dilakukan secara tepat
pada pasien dengan abses anorektal.
Daftar Pustaka
Abcarian
Daftar Pustaka
Ellis
Terima Kasih