Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

SISTEM UROGENITAL

KELOMPOK 4

Anggota Kelompok :

Andi Vannesya Asrtiani 2015730007


Derry Arya Pratama 2015730028
Fatma Mulia Irawan 2015730044
Firda Annisa Anwar 2015730046
M. Aditya Nugraha 2015730087
M. Fahmi Rizal I 2015730081
Nadia Indah Alvita 2015730096
Nuraeni 2015730103
Siti Wahidatin Ma’ul Husnah 2015730123
Suci Zahrani 2015730125
Syifa Aulia Ahmad 2015730126
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2015
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita junjungkan ke hadirat
Nabi Muhammad SAW. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para

1
pengajar, fasilitator dan narasumber atas bimbingan dan pendidikan yang diberikan sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini merupakan hasil praktikum
Parologi klinik sistem Urogenital yang disusun kelompok 4.

Dengan pemahaman berdasarkan penuntun praktikum yang telah diberikan tersebut


kami sadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaannya. Demikian yang
dapat kami sampaikan, Insya Allah laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang
sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi adik-adik kami selanjutnya.

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Jakarta, 10 Mei 2017

Kelompok 4

2
Daftar Isi

1. Makroskopik.................................................................................4-6
2. Urinalisis Mikroskopik.................................................................7-8

3
1. MAKROSKOPIK
a. Warna urin

Urin yang di gunakan:

Urin : M. Aditiya Nugraha

Jenis

Bervariasi : karena fungsi normal metabolik, aktifitas fisik, makanan yang dimakan, dan kondisi
patologik.

Normal kuning muda : pigmen urokrom dari katabolisme hemoglobinPersiapan sampel

Pada kelompok kami di dapatkan urin berwarna red (merah)

Kejernihan

Urin segar : N jernih

Urin jadi keruh setelah dibiarkan urat-urat amorf, fosfat amorf, karbonat, bakteri

Sebab urin keruh dari mula fosfat amorf dan karbonat, bakteri,sedimen, chylus dan lemak, benda-
benda koloid.

Pada kelompok kami di dapatkan urin dengan kerjenihan clear

4
b. Bau Urin

Urine normal: bau karakteristik o/k asam volatil tertentu.

Bau urine hanya dilaporkan bila terdapat bau abnormal pada urine segar

Bau abnormal pada urine segar:

Bau amoniak: o/k bakteri

Bau manis buah / fruity: o/k keton bodies

Bau makanan ttt (tidak punya arti klinis)

Pada kelompok kami di dapatkan urin berbau amonia setelah di buka 1 menit

c. Pemeriksaan Kimiawai

Berat jenis

pH

Protein

Glukosa

Bilirubin

Urobilinogen

Urobilin

Keton

d. PEMERIKSAAN CARIK CELUP

Pemeriksaan carik celup adalah pemeriksaan analitik yang menggunakan carik / strip celup dari
selulosa pada plastik yang telah diselubungi reagen (multiple test on a singel stick).

Manfaat pemeriksaan :

 Praktis, murah
 Reagen relatif stabil
 Membutuhkan volume urin sedikit
 Sekali pakai
 Tidak memerlukan persiapan reagen

Yang harus diperhatikan:

 Prosedur pengetesan harus diikuti secara tepat


 Pemeriksaan menggunakan urin yang baru
 Urin dicampur dengan baik

5
Cara:

 10-12 ml masukan urin ketabung yang sebelumnya telah di homogenkan


 Masukan carik celup
 Tiriskan
 Lihat indikator warna

Batasan waktu pemeriksaan

Hasil yang di lakuka pada kelompok kami menunjukan indikator warna menunjukan masih dalam
batas nomal.

2. Urinalisis Mikroskopik
6
 Sedimen adalah bahan tidak larut yang berasal dari darah,ginjal,saluran kemih dapat
mengalami kontaminasi dengan unsur luar.
 Sedimen yang baik diperlukan urin yang pekat yaitu urin pagi dengan berat jenis ≥1023 atau
osmolalitas >300 m osm/kg dengan dengan pH yang asam.
 Sedimen urin dapat diperiksa dengan cara semikuantitatif atau kuantitatif

Pembuatan Sedimen Urin

 Untuk membuat sedimen, digunakan 12 ml urin yang disentrifus selama 5 menit pada
kecepatan 1500 – 2000 rpm.
 Supernatan dibuang dan sisakan setengah milliliter lalu diaduk homogen untuk melihat
sedimen.
 Ambil 1 tetes sedimen dan letakkan pada kaca objek, lalu ditutup dengan kaca tutup dan
dilihat dibawah mikroskop.

Eritrosit

 Urine (N)) 0-2 eri/lpb, rata-rata < 5 / lpb

Leukosit

 (N) 0 – 5 /LPB
 Seperti benda bulat yang bergranula halus dengan inti

Sedimen organik

 Epitel

Epitel transisional: asal vesica urinaria, pelvis renal, ureter

Epitel squamosa: asal uretra dan bisa dari kontaminasi kulit

Epitel tubuli ginjal : lebih kecil dari epitel transisional

Cara :

 urin dimasukan ke tabung dengan 12 ml urin


 disentrifus selama 5-10 menit pada kecepatan 1500-2000 rpm
 kasih zat warna
 bersihkan kaca objek
 teteskan 1 tetes sedimen urin untuk diteteskan pada slide dan ditutup dengan kaca obyek
 dilihat di bawah mikroskop

7
Pada hasil pemeriksaan yang di lakukan pada kelompok kami dengan pembesaran 40 : terlihat
adanya batu oxalat tetepi dalam jumlah sedikit sehingga belum menunjukan suatu penyakit

Anda mungkin juga menyukai