Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN AMNIOCENTESIS

Febrina Kaban 18:08 Asuhan Kebidanan Kehamilan


Amniocentesis adalah tes untuk mengetahui kelainan genetik pada bayi dengan memeriksa
cairan ketuban atau cairan amnion. Di dalam cairan amnion terdapat sel fetal (kebanyakan
kulit janin) yang dapat dilakukan analisis kromosom, analisis biokimia dan biologi.
Ultrasonografi digunakan untuk memastikan posisi kandungan, plasenta, dan janin serta
jumlah cairan amnion yang mencukupi.

Manfaat pemeriksaan amniocentesis antara lain :

1. Mengetahui kelainan bawaan (Syndrome down,dll)


2. Mengetahui jenis kelamin bayi.
3. Mengetahui tingkat kematangan paru janin.
4. Mengetahui ada tidaknya infeksi cairan amnion.

Pemeriksaan ini diutamakan untuk wanita hamil yang berisiko tinggi, yaitu :

1. Wanita yang mempunyai riwayat keluarga dengan kelainan genetik.


2. Wanita berusia di atas 35 tahun.
3. Wanita yang memiliki hasil tes yang abnormal terhadap sindrom down pada trimester
pertama kehamilan.
4. Wanita dengan kelainan pada pemeriksaan USG
5. Wanita dengan sensitisasi Rh.

Risiko Amniocentesis

1. Kebocoran atau infeksi terhadap air ketuban


2. Jarum menyentuh bayi
3. Kelahiran prematur
4. Keguguran

Pemeriksaan

1. Ibu berbaring telentang


2. Perut ibu dibersihkan
3. Dokter menggunakan ultrasonografi untuk melihat bayi, dan untuk mencari area yang
aman dalam air ketuban. Ultrasonografi adalah gambar dari bayi Anda yang ditangkap
dengan menggunakan gelombang suara.
4. Kemudian jarum dimasukkan ke dalam uterus untuk mengambil cairan amnion.
5. Dokter mengambil sejumlah kecil cairan kemudian mengeluarkan jarum. Jarum
berada di dalam selama kurang dari 1 menit.
6. Sebuah layar diletakkan di sebelah perut ibu selama 15-30 menit untuk memantau
detak jantung bayi .
7. Hasil pemeriksaan bisa didapatkan dalam waktu sekitar 2 minggu

Amniocentesis dini

1. Pemeriksaan dilakukan antara usia gestasi 11 sampai 14 minggu.


2. Cairan yang diambil lebih sedikit 1 mL per setiap minggu gestasi.
3. Risiko keguguran dan komplikasi lebih tinggi.

Amniocentesis trimester kedua

1. Untuk diagnostik genetik biasanya dilakukan pada usia gestasi 15-20 minggu.
2. Tindakan dipandu dengan bantuan USG realtime
3. Jarum spinal no. 20 sampai 22 dimasukkan ke dalam kantong amnion, sambil
menghindari plasenta, tali pusat dan janin.
4. Cairan yang diambil sebanyak 20 mL
5. Jarum dikeluarkan dan diamati apakah ada perdarahan pada bekas tusukan jarum
6. Risiko yg dapat terjadi : Trauma janin/maternal, Infeksi , Abortus/persalinan prematur

Kesimpulannya:
Amniocentesis pada umumnya aman dan dapat dipercaya, tetapi tetap tidak bebas sama sekali
dari faktor risiko. Penting sekali untuk digunakan dengan selektif dan tetap dijelaskan kepada
pasangan pasien yang menginginkannya.

Anda mungkin juga menyukai