3 Amniosentesis
1. Yang akan melahirkan anak setelah usia 35 tahun. Ketika usia wanita bertambah
tua, maka akan memiliki kesempatan lebih besar untuk memiliki bayi dengan
cacat lahir.
2. Yang melahirkan anak dengan kelainan lahir sebelumnya
4. Yang pasangannya mempunyai kelainan lahir. Ibu atau ayah bayi membawa gen
abnormal yang diketahui menyebabkan penyakit, seperti penyakit Tay-Sachs,
anemia sel sabit, atau cystic fibrosis sehingga adanya kemungkinan janin untuk
mewarisis gen abnormal dari orang tuanya.3,13,15
Alat-alat yang dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan ini antara lain:
1. Larutan antiseptic
3. Spuit 10 cc
4. Spuit 2 cc
5. Lidokain
8. Es
Interpretasi:
d. Tes Stabilitas Busa (Tes Kocok) adalah suatu pengujian yang cepat untuk
menaksir keatangan paru janin. Tes ini tergantung pada kemampuan surfaktan
paru-paru di dalam cairan amnion bercampur dengan etanol untuk menimbulkan
busa stabil pada batas udara-cairan, 1 ml cairan amnion dan 1ml etanol 95%
dikocok bersama-sama di dalam sebuah tabung reaksi selama 15 detik. Adanya
sebuah cincin gelembung yang menetap pada permukaan udara cairan selama 15
menit menunjukkan suatu resiko yang yang sangat kecil dari respiratory distress
syndrome.
f. Darah di dalam cairan amnion dapat berasal dari janin atau ibu. Tes Kleihauer
dapat membedakan sel janin dari sel ibu.