terjadi kerusakan gen atau kegagalan aktivitas siklus sel dengan jalan
apoptosis beberapa sel untuk mencegah resiko perubahan genetik.
Checkpoint
akan
mengontrol
loaksi
kerusakan
DNA
dan
menginformasikan untuk repair DNA. Kegagalan dari mekanisme
pengontrol ini akan menyebabkan sel dengan kerusakan DNA melaju ke
tahan M (mitosis). Respon yang berperan setelah timbulnya kerusakan
DNA dan berfungsi sebagai penyalur sinyal proksimal (sinyal transducer)
adalah dua protein phosphatidyl inositol kinase yaitu Ataxia
Teleangiectasia Mutated (ATM) dan ATM-Rad 3-related (ATR). Jalur siklus
sel yang terinduksi oleh adanya kerusakan DNA yang terlihat pada skema
dibawah ini, diatur melalui beberapa jalur genetik.
mempunyai target fosforilasi gen p53, MDM2, CHK2, dan BRCA1. ATM
merupakan keluarga P13K (phosphatidyl inositol kinase) yang terlibat
dalam respon kerusakan DNA dan mengaktivasi gen-gen repair DNA.
Jalur p53
P53 berperan dalam responseluler pada kerusakan DNA. Bila level
protein p53 rendah maka akan menginduksi cell-cycle arrest, yaitu
menghambat laju siklus sel untuk proses repair. Namun bila level
protein tinggi, maka akan menginduksi terjadinya apoptosis, untuk
mencegah terjadinya mutasi. Sedangkan MDM2 sebagai merupakan
oncoprotein yang berperan dalam regulasi p53 melalui jalur degradasi
yaitu ikatan langsung MDM2 pada p53 akan menghambat aktivitasnya.
P53 bertanggung jawab mengontrol checkpoint siklus sel untuk
memelihara integritas genetik, yaitu dengan menginduksi penghentian
siklus sel (cell cycle arrest) sebagai respon terhadap adanya kerusakan
DNA. Mutasi dalam supressor tumor p53 ini dapat menyebabkan
perubahan genetik ke arah kanker.
Stabilitas p53 dipengaruhi oleh proses fosforilasi, asetilasi dan
interaksi dengan protein selular lain, misalnya fosforilasi pada serine
15/20 dan asetilasi pada lysin 320/382. Timbulnya ionizing radiation
(IR) berperan pada fosforilasi serin 15/20 yang mempengaruhi
stabilissai p53. Serin 15 difosforilasi IR melalui ATM, atau difosforilasi
UVR mellaui ATR, sedangkan serin 20 difosforilasi IR melalui ATM yang
akan memfosforilasi chk2. Aktivasi chk2 oleh ATM akan berperan pada
fosforilasi CDC25C.
Peran BCRA1 Pada Kerusakan DNA
Sekitar 50% kasus kanker rahim dan payudara dihubungkan dengan
adanya mutasi gen BRCA1. Pada fungsi normalnya, BRCA1 diduga
mengkode protein penting dalam respon seluler terhadap kerusakan
DNA. Menurut Lee dkk, fosforilasi BRCA1 yang terjadi setelah timbulnya
kerusakan DNA, berhubungan dengan protein kinase yang dimonitor
oleh gen Ckk2. Protein BRCA1 berperan penting dalam pemeliharaan
integritas genetik dan berpotensi mencegah rusaknya kromosom
(chromosomal breaks). Beberapa bukti awal tentang hubungan BRCA
dan kerusakan DNA didapat melalui observasi terapi sel dengan radiasi
ion, suatu metode yang efektif dalam perusakan rantai ganda DNA.
Protein kinase yang memfosforilasi BRCA1 adalah gen ATM dan ChK2.
BRCA1 terletak dalam nukleus bersama dengan protein lain yaitu
RAD51 yang berperan dalam perbaikan kerusakan kromosom mellaui
rekombinasi homolog, yaitu perbaikan rusaknya rantai ganda DNA
dengan sister chromosom sebagai cetakan (template).
Ekspresi BRCA1 juga menyebabkan peningkatan ekspresi gen lain
yaitu p21 yang terlibat dalam apoptosis dalam siklus sel. Bila tidak ada
BRCA1 akan memicu respon kerusakan DNA dan berhentinya