Anda di halaman 1dari 22

PENYULUHAN PENYAKIT KUTIL

(MAKALAH)

OLEH :

KELOMPOK 9
1. NISA APRILIANI ( 0661 18 300 )
2. TIARMA RATNA ( 0661 18 301 )
3. MARSHELLA ( 0661 18 303 )

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini pada
tepat waktu dalam pembuatan makalah yang berjudul “PENYULUHAN
PENYAKIT KUTIL “
Makalah ini disusun berdasarkan data yang telah kami kumpulkan dari
berbagai buku panduan yang ada serta dunia maya yaitu internet. Kami menyadari
bahwa makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu dengan
adanya bantuan dari berbagai pihak yang ikut serta. Kami ucapkan terima kasih
kepada dosen yang telah memberikan bimbingannya kepada kami dan kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha menyajikan
semaksimal mungkin, namun kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, maka kami mengharapkan masukan ataupun saran dari Dosen
pembimbing serta teman-teman lainnya dalam menyempurnakan penulisan
makalah kami agar berguna bagi semua pembaca.

                                                                                           Sabtu, 22 Februari 2020

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 4
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................ 5
A. Definisi................................................................................. 5
B. Etiologi................................................................................. 5
C. Manifestasi Klinis................................................................ 6
D. Patofisiologi......................................................................... 7
E. Gejala dan Tanda Penyakit.................................................. 8
F. Penularan Penyakit Kutil..................................................... 9
G. Jenis – Jenis Penyakit Kutil................................................. 9
H. Komplikasi Penyakit Kutil................................................... 12
I. Pengobatan Penyakit Kutil……………………………….. 12
J. Pencagahan Penyakit Kutil………………………………. 20
BAB III PENUTUP................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Kutil dalam istilah medis disebut Papilloma. Papilloma itu sebenarnya


sejenis tumor jinak pada kulit, berasal dari penebalan lapisan luar kulit yang
berlebihan. Bentuk kutil ini bisa bermacam-macam. Bisa besar-besar atau bisa
juga kecil-kecil. Biasanya memang kalau dipegang tidak sakit, dan kalau sudah
sangat besar, bisa saja berdarah kalau lecet. Bila sudah besar biasanya bentuknya
seperti bungakol.

Kutil disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini memang


menyerang kulit dan salah satu jenis penyakitnya yaitu menimbulkan kutil kecil-
kecil di telapak tangan.

iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Virus papiloma manusia (HPV) adalah suatu patogen DNA yang
menyebabkan timbulnya berbagai tumor jinak (kutil) dan beberapa lesi
pramaligma dan maligna. Sampai saat ini sudah diketahui lebih dari 100

subtipe HPV, dengan 33 diantaranya diketahui menginfeksi saluran genital .

Infeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks, penis dan anus . Penularan
HPV genital hampir semata-mata melalui hubungan kelamin, walaupun
autoinokulasi dan penularan melalui fomite juga dapat terjadi . Infeksi dapat

ditularkan kepada neonatus saat persalinan. Faktor resiko terbesar untuk

timbulnya HPV adalah jumlah pasangan seks. Merokok, pemakaian


kontrasepsi oral (KO), dan kehamilan tampaknya meningkatkan kerentanan
terhadap infeksi HPV.
Penyebabnya adalah salah satu dari 60 jenis virus papilloma manusia
(human papillomavirus, HPV, melalui sentuhan langsung atau tidak langsung
dari penderita kutil atau dapat pula menyebar ke daerah kulit yang lain pada
penderita yang sama.

B. Etiologi
Human Papillomavirus (HPV) diidentifikasi sebagai penyebab kondiloma
akuminata. Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra,

genital dan rektum). Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan

berpengaruh buruk bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai

beberapa bulan tanpa tanda dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama
masa kehamilan dan ketika terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari

v
vagina. Meskipun sedikit, kumpulan bunga kol bisa berkembang dan sebagai
akibatnya adalah akumulasi bahan-bahan purulen pada belahan-belahan,
biasanya berbau tidak sedap warnanya abu-abu, kuning pucat atau merah
muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan-tonjolan yang berbentuk bunga
kol atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai
membentuk kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual.
Kondiloma akuminata dijumpai pada berbagai bagian penis atau biasanya
didapatkan melalui hubungan seksual melewati liang rectal disekitar anus,
pada wanita dijumpai pada permukaan mukosa pada vulva, serviks, pada
perineum atau disekitar anus.
Kondiloma sering kali tampak rapuh atau mudah terpecah, bisa terssebar
multifocal dan multisentris yang bervariasi baik dalam jumlah maupun
ukurannya. Lesinya bisa sangat meluas sehingga dapat menguasai

penampakan normal dan anatomi pada genitalia. Daerah tubuh yang paling
umum adalah frenulum, korona, glans pada pria dan daerah introitus posterior
pada wanita.

C. Manifestasi Klinis
Kondiloma akuminata sering muncul disaerah yang lembab, biasanya pada
penis, vulva, dinding vagina dan dinding serviks dan dapat menyebar sampai
daerah perianal, berbau busuk, warts/kutil memberi gambaran merah muda,
flat, gambaran bunga kol
Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan daerah rektal . Infeksi dapat
dormant atau tidak dapat dideteksi, karena sebagian lesi tersembunyi didalam
folikel rambut atau dalam lingkaran dalam penis yang tidak disirkumsisi.
Pada wanita condiloma akuminata menyerang daerah yang lembab dari
labia minora dan vagina. Sebagian besar lesi timbul tanpa simptom. Pada

vi
sebagian kasus biasanya terjadi perdarah setelah coitus, gatal atau vaginal
discharge
Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai
berdiameter 10, 2 cm dan bertangkai . Dan biasanya ada yang sangat kecil

sampai tidak diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah. Pada
kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus
mencapai saluran uretra. Memiliki riwayat kehidupan seksual aktif dengan

banyak pasangan.

D. Patofisiologi
HPV merupakan kelompok virus DNA double-strand. Sekitar 30 jenis

HPV dapat menginfeksi traktus anogenital . Virus ini menyebabkan lokal

infeksi dan muncul sebagai lesi kondiloma papilomatous . Infeksi HPV

menular melalui aktivitas seksual.


HPV yang berhubungan dengan traktus genital dibagi dalam kelompok
resiko rendah dan resiko tinggi yang didasarkana atas genotipe masing-
masing. Sebagian besar kondiloma genital diinfeksi oleh tipe HPV-6 atau

HPV-11. Sementara tipe 16, 18, 31, 33, 45, 51, 52, 56, 68, 89 merupakan

resiko tinggi.
Papiloma virus bersifat epiteliotropik dan reflikasinya tergantung dari
adanya epitel skuamosa yang berdeferensisasi. DNA virus dapat ditemui pada

lapisan bawah epitel, namun struktur protein virus tidak ditemukan . Lapisan

basal sel yang terkena ditandai dengan batas yang jelas pada dermis . Lapisan

menjadi hiperplasia (akantosis), pars papilare pada dermis memanjang.


Gambaran hiperkeratosis tidak selalu ada, kecuali bila kutil telah ditemui pada
waktu yang lama atau pengobatan yang tidak berhasil, dimana stratum
korneum hanya mengandung 2 lapisan sel yang parakeratosis . Koibeytes

terpancar – pencar keluar dari lapisan terluar dari kutil genialia. Merupakan

vii
sel skuamosa yang zona mature perinuclear yang luas dibatasi dari peripheral
sitoplasma. Intinya bisa diperluas dan hyperchromasi, 2 atau lebih nuclei / inti

bisa terlihat. Penelitian ultrastruktural menunjukkan adanya partikel-partikel

virus pada suatu bagian nuclei sel. Koilositosis muncul untuk menunjukkan

kembali suatu efek cytopathic spesifik dari HPV.

E. Gejala dan Tanda Penyakit Kutil


Ada beberapa gambaran tipe kutil, namun secara garis besar, awalnya kutil
biasanya berbentuk bulat, datar, berwarna sama dengan kulit, dan berukuran
kecil. Dengan berjalannya waktu mereka tumbuh lebih besar menjadi
berwarna kekuningan, keabu-abuan bahkan hitam atau cokelat dengan
permukaan kasar berbenjol-benjol. Kutil menyebar melalui kontak langsung

atau tidak langsung. Karena penularan virus disebarkan melalui sentuhan,


kutil paling sering terdapat pada jari, tangan, dan siku, sepanjang perbatasan
kulit dan kuku, atau pada permukaan telapak kaki. Kutil dapat terasa nyeri

pada penekanan. Kutil terdapat pada pasien dari segala usia, tetapi umumnya

terjadi selama masa kanak-kanak dan remaja.


Ukuran dan bentuk kutil tergantung kepada virus penyebabnya dan
lokasinya di tubuh. Beberapa kutil tidak menimbulkan nyeri; sedangkan kutil

yang lainnya menyebabkan nyeri karena mengiritasi saraf. Beberapa kutil


tumbuh sendiri dan terpisah, kutil lainnya tumbuh bersama-sama dan
membentuk kelompok kutil (kutil mosaik).

viii
F. Penularan Penyakit Kutil
Kutil dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain . Sebagai contoh, kutil
pada kulit bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain lewat kontak langsung
dengan kutil tersebut. Juga bisa melalui handuk atau obyek serta benda-benda
lain yang digunakan oleh penderita kutil dan dipakai oleh bukan penderita
kutil.

Virus juga dapat disebarkan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain.
Sebagai contohnya, kutil dapat menyebar di sekitar kuku, bibir dan kulit
sekitarnya jika Anda menggigit kutil yang terdapat pada jari atau dekat kuku
atau mengisap jari yang terdapat kutil.
Kutil pada alat kelamin bersifat sangat menular dan dapat ditularkan dari
satu orang ke orang lain melalui kontak mulut atau oral, melalui vagina atau
hubungan intim melalui anus. Jadi merupakan hal penting untuk tidak
berhubungan intim dengan partner yang mempunyai kutil pada daerah genital
atau lakukanlah hubungan intim dengan memakai pelindung. Pada wanita,
kutil dapat tumbuh pada daerah servix (cervix), dan bahkan seorang wanita
mungkin tidak mengetahui bahwa dia mempunyai kutil pada daerah
servixnya. Dia mungkin telah menularkan infeksi tersebut kepada partner saat

dia melakukan hubungan intim tanpa diketahuinya.

G. Jenis – Jenis Penyakit Kutil


1. Kutil Biasa
Kutil ini terutama terdapat pada anak-anak, tetapi juga terdapat pada
dewasa dan orang tua. Kutil ini merupakan tonjolan seperti kembang kol.
Kutil ini bisa menyebar, berkelompok atau tumbuh di bagian tubuh yang
sering mengalami cedera timbul di sekitar kuku (kutil periungual), lutut,
wajah dan kulit kepala. Kutil ini bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya
termasuk mukosa, mulut, dan hidung tetapi tidak pernah berubah menjadi

ix
keganasan.. Kutil jenis ini yang menyerang anak – anak umumnya sembuh

secara spontan.
Kutil yang biasa (veruka vulgaris) biasanya memiliki permukaan yang
kasar; bentuknya bundar atau tidak beraturan; berwarna keabuan, kuning
atau coklat, besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi berbentuk plakat,
permukaan kasar (verukosa) dan biasanya memiliki garis tengah kurang
dari 1 cm. Dengan goresan dapat timbul auto-inakulasi sepanjang goresan

(fenomien Kibner).
Dikenal pula induk kulit yang pada suatu saat akan menimbulkan
anak-anak kulit dalam jumlah yang banyak. Ada pendapat yang

menggolongkan sebagai penyakit yang sembuh sendiri tanpa pengobatan .


Varian veruka vulgaris yang terdapat di daerah muka dan kulit kepala
berbentuk sebagai penonjolan yang tegak lurus dengan permukaan kulit
dan permukaannya verukosa disebut sebagai verukosa filiformis.

2. Kutil Telapak Kaki (Plantar Wart)


Kutil telapak kaki bisa soliter, menyebar di seluruh telapak kaki, atau
bersama – sama membentuk segerombolan yang kemudian disebut juga
kutil “mozaik”. Penampakan yang khas berupa daerah – daerah kecil
penebalan kulit yang ketika mengelupas akan menampakkan bintik –
bintik hitam akibat adanya kapiler yang mengalami thrombosis. Kutil

telapak kaki sering menimbulkan nyeri. Hal ini harus dibedakan dengan
kalus dan kapalen (corn), yang timbul pada tempat – tempat pergesekan di
penonjolan tulang. Kalus merupakan bercak – bercak pada kulit dengan
penebalan yang sama, dan pada kapalen terdapat rasa nyeri pada sumbat
tengah keratin di mana tidak didapatkan pembuluh kapiler.
Veruka plantaris tumbuh di telapak kaki dan bentuknya biasanya
berupa cincin yang keras dengan di tengah agak lunak dan berwarna
kekuning-kuningan. Permukaannya licin karena gesekan dan

x
menimbulkan rasa nyeri pada waktu berjalan yang disebabkan oleh
penekanan oleh massa yang terdapat di daerah tengah cincin . Berbeda
dengan kapalan, veruka plantaris cenderung mengalami perdarahan berupa
bintik-bintik kecil jika disayat dengan pisau bedah.

3. Kutil Datar (Plane Wart)


Veruka filiformis merupakan kutil yang bentuknya memanjang, yang
biasanya ditemukan di kelopak mata, wajah, leher atau bibir . Kutil datar
sering ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda, biasanya tumbuh
dalam suatu kelompok bintik-bintik halus berwarna kuning-coklat di
wajah.
Kutil ini kecil, rata pada bagian atas, kemerahan, dan biasanya terdapat
pada punggung tangan dan wajah. Sering terjadi dalam bentuk garis –
garis yang diakibatkan oleh inokulasi virus yang masuk ke dalam luka
karena garukan atau abrasi (lecet).

4. Kutil Kelamin (Kondilomata Akuminata)


Pada tahun – tahun terakhir ini telah diketahui peran jenis tertentu dari
virus kutil kelamin sebagai penyebab kanker penis dan seviks. Hal ini
telah menyebabkan perubahan sikap karena sebelumnya kutil kelamin
dianggap hanya merupakan masalah kecil yang ditransmisikan secara
seksual. Kutil genitalis (kondiloma akuminata) adalah kutil lembab yang

ditemukan di daerah kemaluan. Virusnya ditularkan melalui hubungan

seksual.
Kondiloma akuminata sering muncul di daerah yang lembab, biasanya
pada penis, vulva, dinding vagina dan dinding serviks dan dapat menyebar
sampai daerah perianal. Berbau busuk. Warts/kutil memberi gambaran

merah muda, flat, gambaran bunga kol. Pada pria dapat menyerang penis,

uretra dan daerah rektal. Infeksi dapat dormant atau tidak dapat dideteksi,

xi
karena sebagian lesi tersembunyi didalam folikel rambut atau dalam
lingkaran dalam penis yang tidak disirkumsisi. Pada wanita condiloma

akuminata menyerang daerah yang lembab dari labia minora dan vagina .

Sebagian besar lesi timbul tanpa simptom . Pada sebagian kasus biasanya

terjadi perdarah setelah coitus, gatal atau vaginal discharge. Ukuran tiap
kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai berdiameter 10, 2
cm dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat kecil sampai tidak

diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah. Pada kasus yang
jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus mencapai
saluran uretra.

H. Komplikasi Penyakit Kutil


Penyakit kutil dapat juga mengalami komplikasi, diantaranya:
 Kutil dapat menjadi nyeri pada penekanan lama, misalnya lokasi kutil
yang berada di telapak kaki.
 Kutil cenderung menyebar, terutama pada luka baru, dan cenderung
residif atau berulang
 Kutil dapat berubah menjadi ganas (verruca carcinoma) walaupun jarang

I. Pengobatan Penyakit Kutil


Beberapa pendapat menyebutkan bahwa kutil dapat sembuh
sendiri tanpa pengobatan. Jadi, jika tidak menimbulkan gangguan yang

meresahkan, kutil tidak perlu diobati. Tanpa pengobatan, sekitar 3 dari


10 kutil hilang dalam 10 minggu dan kebanyakan kutil hilang dalam 1-2
tahun, tanpa meninggalkan jaringan parut. Kemungkinan terbesar kutil

ini sembuh sendiri terjadi pada anak-anak dan usia muda. Pada orang
yang lebih tua, kutil kadang-kadang dapat menetap sampai beberapa
tahun.

xii
Pengobatan yang diberikan dapat menghilangkan kutil lebih
cepat. Namun, pengobatan ini membutuhkan waktu dan kadang-kadang

dapat menyakitkan. Penyakit ini juga sering kambuh, walaupun sudah

diberikan pengobatan yang baik.


Pengobatan yang umumnya digunakan adalah:
 Asam salisilat. Terdapat dalam bentuk lotion dan plester khusus yang

mengandung asam salisilat. Biasanya bahan ini digunakan setiap hari

selama 3 bulan. Setiap beberapa hari lapisan mati yang terdapat di

permukaan atas kutil harus dibersihkan/digosok. Lebih baik jika kutil


dibasahi terlebih dahulu dengan air selama 5-10 menit sebelum diberikan
asam salisilat. Jangan memberikan bahan ini pada wajah karena dapat

mengiritasi kulit. Pengobatan dengan asam salisilat ini dapat

menghilangkan kutil dalam waktu 3 bulan.

 Pengobatan menggunakan Cantharidin. Dokter mungkin menggunakan

Cantharidin pada kutil. Kebanyakan orang tidak merasakan nyeri saat

bahan kimia ini dikenakan pada kutil. Anda akan mengalami sedikit rasa

nyeri dan melepuh pada kutil sekitar 3-8 jam. Setelah pengobatan dengan

Cantharidin, perban akan dipasang diatas kutil. Perban dapat dilepas

setelah 24 jam. Saat campuran dari cantharidin dan bahan-bahan kimia

lain digunakan, perban dilepas setelah 2 jam . Saat anda kontrol ke dokter

lagi, dokter akan melepas kulit mati pada kutil. Jika kutil tidak hilang
setelah satu pengobatan, dokter mungkin akan menyarankan jenis
pengobatan kutil lainnya.

 Pembekuan. Pengobatan kutil dengan pembekuan sering digunakan.

Bahan yang biasanya digunakan adalah nitrogen cair. Nitrogen

disemprotkan atau dioleskan pada kutil. Nitrogen cair ini sangat dingin
dan efek pembekuan serta perlunakan yang ditimbulkan dapat

xiii
menghancurkan jaringan kutil. Untuk menghilangkan kutil secara total

memerlukan pengobatan yang berulang-ulang, dapat sampai 4 kali .


Kemungkinan hilangnya kutil melalui cara ini hampir sama dengan
pengobatan menggunakan asam salisilat, namun cenderung lebih cepat.

Pengobatan dengan cara ini dapat menimbulkan rasa nyeri. Kadang-


kadang timbul lesi lepuh kecil yang berlangsung satu hari atau lebih pada
kulit yang berdekatan setelah pengobatan.

 Bedah. Penyakit ini biasanya tidak diterapi dengan pembedahan karena

kutil dapat timbul kembali. Biasanya cara ini dilakukan jika penderita

mempunyai beberapa kutil dan ukurannya besar.


Macam-macam bedah:
- Bedah skalpel
- Bedah listrik
- Bedah laser
 Kutil daerah kelamin harus diobati oleh dokter. Kutil pada daerah genital
dapat dihilangkan, tetapi tidak ada pengobatan atau penyembuhan untuk
virus yang menyebabkan timbulnya kutil tersebut.

Namun, jika mengalami seperti hal di bawah ini, sebaiknya disarankan


untuk memeriksakan kutil ke dokter dan perlu mendapat perhatian
khusus :
 Terdapat tanda-tanda infeksi (nanah, sekret, atau demam) atau perdarahan .
Kutil dapat sedikit berdarah, namun jika perdarahan banyak dan tidak
mudah berhenti dengan penekanan ringan, hal yang harus dilakukan
adalah segera mencari pertolongan medis.
 Kutil tidak responsif terhadap perawatan yang dilakukan secaraa mandiri
atau jika memang menginginkan kutil diangkat.

 Terdapat nyeri yang berkaitan dengan kutil tersebut.

xiv
 Terdapat kutil pada anus maupun genital.
 Penderita memiliki penyakit diabetes atau kelemahan sistem imun
(misalnya pada HIV) dan mempunyai kutil yang betumbuh semakin
besar.

 Terdapat perubahan warna atau penampakan pada kutil.

Ada juga contoh obat yang dianjurkan untuk dipakai :


1. Callusol
Callusol bermanfaat untuk menghilangkan mata ikan,
kapalan, atau kutil yang muncul di kulit. Callusol dikemas
dalam bentuk cairan obat luar yang dijual secara bebas. Cairan
Callusol digunakan dengan cara dioleskan langsung ke daerah
yang mengalami mata ikan, kutil, dan kapalan. Dengan bahan
utama asam salisilat, asam laktat, dan polidocanol, Callusol
akan melunakkan kulit yang terkena mata ikan, kutil, dan
kapalan, serta mengangkat ketiga kelainan kulit tersebut secara
perlahan.

xv
Informasi Obat Callusol
Bahan Aktif Asam salisilat, asam laktat, polidocanol
Golongan Obat luar
Kategori Obat bebas
Dikonsumsi oleh Dewasa
Kategori C: Studi terhadap sistem reproduksi
binatang percobaan menunjukkan adanya efek
samping bagi janin. Sedangkan pada wanita hamil
belum ada study terkontrol. Obat golongan ini
hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih
Kategori Kehamilan dan besar ketimbang resiko yang mungkin terjadi
Menyusui pada janin.
Callusol belum diketahui bisa terserap ke dalam
ASI atau tidak. Oleh sebab itu, ibu menyusui
disarankan berkonsultasi kepada dokter terlebih
dahulu sebelum menggunakan obat ini.

Bentuk Obat Cairan obat luar

Peringatan Sebelum Menggunakan Callusol:

 Callusol sebaiknya tidak digunakan pada bayi.


 Ibu menyusui tidak boleh menggunakan Callusol pada bagian payudara.
 Jangan menggunakan Callusol pada area sekitar mata, hidung, atau mulut.
Jika Callusol mengenai bagian tubuh tersebut, segera cuci dengan air
bersih yang mengalir.
 Hentikan penggunaan Callusol jika muncul reaksi alergi atau iritasi pada
kulit. Periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
 Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan Callusol bila
Anda menderita penyakit ginjal, diabetes, atau asma.

Dosis dan Cara Pakai Callusol


Untuk mengobati kutil, mata ikan, atau kapalan, oleskan Callusol kepada
bagian kulit tersebut sebanyak 1-4 kali setiap hari, hingga kutil, mata ikan, atau

xvi
kapalan terlepas. Jika perlu, gunakan kuas yang terdapat dalam kemasan Callusol
untuk mengoleskan obat tersebut.

Memakai Callusol dengan Benar


 Ikuti petunjuk dokter atau petunjuk yang tertera di kemasan obat, saat
memakai Callusol. Kocok Callusol terlebih dahulu sebelum digunakan.
 Callusol membutuhkan waktu beberapa hari untuk dapat menyembuhkan
kutil, mata ikan, atau kapalan. Namun jika kutil tidak kunjung sembuh
atau kulit malah mengalami iritasi, segera hubungi dokter.
 Jangan menggunakan Callusol pada kulit yang mengalami luka, serta pada
area sekitar mulut, mata, dubur, dan kelamin.
 Simpan Callusol di tempat sejuk dan kering serta terlindung dari sinar
matahari. Jauhkan Callusol dari jangkauan anak-anak.

Interaksi, Efek Samping, dan Bahaya Callusol


Callusol dapat meningkatkan risiko terjadinya kulit kering dan iritasi kulit jika
digunakan bersamaan dengan obat untuk jerawat. Selain itu, bahan asam salisilat,
asam laktat, dan polidocanol yang terkandung di dalam Callusol dapat
menimbulkan sejumlah efek samping, seperti:

 Iritasi
 Kulit kering
 Rasa tidak nyaman pada kulit
 Kulit terkelupas
 Hiperpigmentasi kulit

xvii
2. Erhalogy Pro Callus
Erhalogy Pro Callus Gel diindikasikan untuk perawatan Ringan
sampai bentuk parah kering, Kulit bersisik, Penyakit
kulit, Jerawat, Noda, Kulit kemerahan, Ketombe, Kapalan dan
jagung, Gangguan kulit dan kondisi lainnya. Erhalogy Pro
Callus Gel mengandung komposisi aktif berikut: Lactic
Acid, Salicylic Acid and Urea. Tersedia dalam bentuk gel.

Pemakaian
Erhalogy Pro Callus Gel digunakan dalam perawatan,
kontrol, pencegahan, & perbaikan penyakit, kondisi dan gejala
berikut ini:
 Ringan sampai bentuk parah kering, kulit bersisik
 Penyakit kuliT
 Jerawat
 Noda
 Kulit kemerahan
 Ketombe
 Kapalan dan jagung
 Gangguan kulit

xviii
Pemakaian Efek Samping
Berikut adalah daftar efek samping yang memungkinkan yang
dapat terjadi dari semua bahan-bahan konstitusi Erhalogy Pro Callus
Gel. Ini bukanlah daftar yang komprehensif. Efek-efek samping ini
memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi. Beberapa efek samping ini
langka tetapi serius. Konsultasi pada dokter Anda jika Anda melihat efek
samping berikut, terutama jika efek samping tidak hilang.
 Kemerahan pada kulit atau selaput lender
 Gangguan
 Pembakaran
 Menyengat pada aplikasi
 Ringan dingin atau terbakar sensasi di lokasi aplikasi
 Reaksi alergi yang parah
 Kemerahan parah atau iritasi pada kulit diobati
 Gatal-gatal ringan
 Terbakar ringan atau menyengat

Efek Samping dan Tindakan pencegahan


Sebelum menggunakan obat ini, informasikan dokter Anda tentang
daftar obat Anda saat ini, produk toko (contoh, vitamin, suplemen
herbal, dll.), alergi, penyakit yang sudah ada, dan kondisi kesehatan saat
ini (contoh, kehamilan, operasi yang akan datang, dll.). Beberapa kondisi
kesehatan dapat membuat Anda kebal pada efek samping obat.
Konsumsi seperti yang diarahkan oleh dokter Anda atau ikuti petunjuk
yang tercetak dalam brosur produk. Dosis berdasarkan kondisi Anda.
Katakan pada dokter Anda jika kondisi Anda berlanjut atau memburuk.
Poin-poin konseling penting dijabarkan dibawah ini.
 Berkonsultasi dengan dokter tentang obat atau masalah
ginjal
 Hamil, berencana untuk menjadi hamil atau menyusui

xix
 Hentikan penggunaan dan berkonsultasi dengan dokter jika
terbakar berlebihan, menyengat atau mengupas terjadi
 Hindari kontak dengan mata dan membran mukosa lainnya
 Hindari kontak dengan mata, bibir, dan selaput lender
 Jangan mengambil secara internal
 Reaksi alergi

J. Pencegahan Penyakit Kutil


Kutil dapat dicegah melalui beberapa cara yakni :
 Jangan menyikat, menjepit, menyisir atau mencukur daerah yang
memiliki kutil, untuk mencegah penyebaran virus.
 Jangan menggunakan pemotong kuku yang sama pada kutil Anda
selagi Anda gunakan pada kuku yang sehat.
 Jangan gigit kuku Anda jika Anda memiliki kutil di daerah kuku.
 Jangan cungkil kutil. Mencungkil dapat menyebarkan virus.
Pertimbangkan menutupi kutil dengan perban perekat untuk
mencegah pencungkilan.
 Jaga tangan Anda kering sebisa mungkin, karena kutil lebih sulit
untuk dikendalikan di lingkungan lembab.
 Hindari berganti-ganti handuk, sendal, kaus kaki, atau pakaian
dengan orang lain, terutama penderita kutil . Sebaiknya gunakan

handuk, baju, secara sendiri-sendiri.


 Pada penderita kutil, hindari luka di dekat tempat kutil yang sudah
ada, untuk mencegah penyebaran kutil.
 Mencuci tangan setelah memegang kutil.
 Gunakan alas kaki di kamar mandi atau di kamar ganti umum.
 Meningkatkan daya tahan tubuh, dengan makan makanan bergizi, dan
bila perlu mengkonsumsi suplemen atau imunomodulator.

 Segera temui dokter kulit bila mencurigai terkena kutil.

xx
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Veruka atau yang lebih dikenal dengan “kutil” merupakan ploriferasi jinak
pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh infeksi human papilloma virus
(HPV). Jenis veruka dapat bervariasi bergantung dari permukaan epitel kulit
yang terkena dan tipe HPV. Veruka dapat menular serta dapat menimbulkan
rasa nyeri terutama bila terdapat di telapak kaki atau kuku.
Pada umumnya dalam 2 tahun veruka akan hilang dengan sendirinya tanpa
diterapi dengan apapun, namun banyak pasien berobat dikarenakan pasien
merasakan nyeri atau mengganggu pasien dalam beraktivitas sehari – hari.
Walaupun penyakit ini tidak selalu menyebabkan kematian, penyakit ini dapat
menyebabkan morbiditas yang bermakna dan membutuhkan biaya perawatan
kesehatan yang besar dikarenakan penyakit ini sering residif, walaupun
diberikan pengobatan yang adekuat.

xxi
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul, 1995. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. PT. Mutiara Sumber
Widya. Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kutil
http://www.scribd.com/doc/45857101/Virus-Papiloma-Manusia
http://www.scribd.com/doc/134892776/kutil
http://medicastore.com/penyakit/816/Kutil_(Veruka).html
http://www.scribd.com/doc/90993562/Bab-II-Revisi
RSHS. 2006. Penyakit Kesehatan Anak. Bandung: Rumah Sakit Hasan Sadikin.

xxii

Anda mungkin juga menyukai