(MAKALAH)
OLEH :
KELOMPOK 9
1. NISA APRILIANI ( 0661 18 300 )
2. TIARMA RATNA ( 0661 18 301 )
3. MARSHELLA ( 0661 18 303 )
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini pada
tepat waktu dalam pembuatan makalah yang berjudul “PENYULUHAN
PENYAKIT KUTIL “
Makalah ini disusun berdasarkan data yang telah kami kumpulkan dari
berbagai buku panduan yang ada serta dunia maya yaitu internet. Kami menyadari
bahwa makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu dengan
adanya bantuan dari berbagai pihak yang ikut serta. Kami ucapkan terima kasih
kepada dosen yang telah memberikan bimbingannya kepada kami dan kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha menyajikan
semaksimal mungkin, namun kami menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, maka kami mengharapkan masukan ataupun saran dari Dosen
pembimbing serta teman-teman lainnya dalam menyempurnakan penulisan
makalah kami agar berguna bagi semua pembaca.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 4
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................ 5
A. Definisi................................................................................. 5
B. Etiologi................................................................................. 5
C. Manifestasi Klinis................................................................ 6
D. Patofisiologi......................................................................... 7
E. Gejala dan Tanda Penyakit.................................................. 8
F. Penularan Penyakit Kutil..................................................... 9
G. Jenis – Jenis Penyakit Kutil................................................. 9
H. Komplikasi Penyakit Kutil................................................... 12
I. Pengobatan Penyakit Kutil……………………………….. 12
J. Pencagahan Penyakit Kutil………………………………. 20
BAB III PENUTUP................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Virus papiloma manusia (HPV) adalah suatu patogen DNA yang
menyebabkan timbulnya berbagai tumor jinak (kutil) dan beberapa lesi
pramaligma dan maligna. Sampai saat ini sudah diketahui lebih dari 100
Infeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks, penis dan anus . Penularan
HPV genital hampir semata-mata melalui hubungan kelamin, walaupun
autoinokulasi dan penularan melalui fomite juga dapat terjadi . Infeksi dapat
B. Etiologi
Human Papillomavirus (HPV) diidentifikasi sebagai penyebab kondiloma
akuminata. Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra,
berpengaruh buruk bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai
beberapa bulan tanpa tanda dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama
masa kehamilan dan ketika terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari
v
vagina. Meskipun sedikit, kumpulan bunga kol bisa berkembang dan sebagai
akibatnya adalah akumulasi bahan-bahan purulen pada belahan-belahan,
biasanya berbau tidak sedap warnanya abu-abu, kuning pucat atau merah
muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan-tonjolan yang berbentuk bunga
kol atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai
membentuk kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual.
Kondiloma akuminata dijumpai pada berbagai bagian penis atau biasanya
didapatkan melalui hubungan seksual melewati liang rectal disekitar anus,
pada wanita dijumpai pada permukaan mukosa pada vulva, serviks, pada
perineum atau disekitar anus.
Kondiloma sering kali tampak rapuh atau mudah terpecah, bisa terssebar
multifocal dan multisentris yang bervariasi baik dalam jumlah maupun
ukurannya. Lesinya bisa sangat meluas sehingga dapat menguasai
penampakan normal dan anatomi pada genitalia. Daerah tubuh yang paling
umum adalah frenulum, korona, glans pada pria dan daerah introitus posterior
pada wanita.
C. Manifestasi Klinis
Kondiloma akuminata sering muncul disaerah yang lembab, biasanya pada
penis, vulva, dinding vagina dan dinding serviks dan dapat menyebar sampai
daerah perianal, berbau busuk, warts/kutil memberi gambaran merah muda,
flat, gambaran bunga kol
Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan daerah rektal . Infeksi dapat
dormant atau tidak dapat dideteksi, karena sebagian lesi tersembunyi didalam
folikel rambut atau dalam lingkaran dalam penis yang tidak disirkumsisi.
Pada wanita condiloma akuminata menyerang daerah yang lembab dari
labia minora dan vagina. Sebagian besar lesi timbul tanpa simptom. Pada
vi
sebagian kasus biasanya terjadi perdarah setelah coitus, gatal atau vaginal
discharge
Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai
berdiameter 10, 2 cm dan bertangkai . Dan biasanya ada yang sangat kecil
sampai tidak diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah. Pada
kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus
mencapai saluran uretra. Memiliki riwayat kehidupan seksual aktif dengan
banyak pasangan.
D. Patofisiologi
HPV merupakan kelompok virus DNA double-strand. Sekitar 30 jenis
HPV-11. Sementara tipe 16, 18, 31, 33, 45, 51, 52, 56, 68, 89 merupakan
resiko tinggi.
Papiloma virus bersifat epiteliotropik dan reflikasinya tergantung dari
adanya epitel skuamosa yang berdeferensisasi. DNA virus dapat ditemui pada
lapisan bawah epitel, namun struktur protein virus tidak ditemukan . Lapisan
basal sel yang terkena ditandai dengan batas yang jelas pada dermis . Lapisan
terpancar – pencar keluar dari lapisan terluar dari kutil genialia. Merupakan
vii
sel skuamosa yang zona mature perinuclear yang luas dibatasi dari peripheral
sitoplasma. Intinya bisa diperluas dan hyperchromasi, 2 atau lebih nuclei / inti
virus pada suatu bagian nuclei sel. Koilositosis muncul untuk menunjukkan
pada penekanan. Kutil terdapat pada pasien dari segala usia, tetapi umumnya
viii
F. Penularan Penyakit Kutil
Kutil dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain . Sebagai contoh, kutil
pada kulit bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain lewat kontak langsung
dengan kutil tersebut. Juga bisa melalui handuk atau obyek serta benda-benda
lain yang digunakan oleh penderita kutil dan dipakai oleh bukan penderita
kutil.
Virus juga dapat disebarkan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain.
Sebagai contohnya, kutil dapat menyebar di sekitar kuku, bibir dan kulit
sekitarnya jika Anda menggigit kutil yang terdapat pada jari atau dekat kuku
atau mengisap jari yang terdapat kutil.
Kutil pada alat kelamin bersifat sangat menular dan dapat ditularkan dari
satu orang ke orang lain melalui kontak mulut atau oral, melalui vagina atau
hubungan intim melalui anus. Jadi merupakan hal penting untuk tidak
berhubungan intim dengan partner yang mempunyai kutil pada daerah genital
atau lakukanlah hubungan intim dengan memakai pelindung. Pada wanita,
kutil dapat tumbuh pada daerah servix (cervix), dan bahkan seorang wanita
mungkin tidak mengetahui bahwa dia mempunyai kutil pada daerah
servixnya. Dia mungkin telah menularkan infeksi tersebut kepada partner saat
ix
keganasan.. Kutil jenis ini yang menyerang anak – anak umumnya sembuh
secara spontan.
Kutil yang biasa (veruka vulgaris) biasanya memiliki permukaan yang
kasar; bentuknya bundar atau tidak beraturan; berwarna keabuan, kuning
atau coklat, besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi berbentuk plakat,
permukaan kasar (verukosa) dan biasanya memiliki garis tengah kurang
dari 1 cm. Dengan goresan dapat timbul auto-inakulasi sepanjang goresan
(fenomien Kibner).
Dikenal pula induk kulit yang pada suatu saat akan menimbulkan
anak-anak kulit dalam jumlah yang banyak. Ada pendapat yang
telapak kaki sering menimbulkan nyeri. Hal ini harus dibedakan dengan
kalus dan kapalen (corn), yang timbul pada tempat – tempat pergesekan di
penonjolan tulang. Kalus merupakan bercak – bercak pada kulit dengan
penebalan yang sama, dan pada kapalen terdapat rasa nyeri pada sumbat
tengah keratin di mana tidak didapatkan pembuluh kapiler.
Veruka plantaris tumbuh di telapak kaki dan bentuknya biasanya
berupa cincin yang keras dengan di tengah agak lunak dan berwarna
kekuning-kuningan. Permukaannya licin karena gesekan dan
x
menimbulkan rasa nyeri pada waktu berjalan yang disebabkan oleh
penekanan oleh massa yang terdapat di daerah tengah cincin . Berbeda
dengan kapalan, veruka plantaris cenderung mengalami perdarahan berupa
bintik-bintik kecil jika disayat dengan pisau bedah.
seksual.
Kondiloma akuminata sering muncul di daerah yang lembab, biasanya
pada penis, vulva, dinding vagina dan dinding serviks dan dapat menyebar
sampai daerah perianal. Berbau busuk. Warts/kutil memberi gambaran
merah muda, flat, gambaran bunga kol. Pada pria dapat menyerang penis,
uretra dan daerah rektal. Infeksi dapat dormant atau tidak dapat dideteksi,
xi
karena sebagian lesi tersembunyi didalam folikel rambut atau dalam
lingkaran dalam penis yang tidak disirkumsisi. Pada wanita condiloma
akuminata menyerang daerah yang lembab dari labia minora dan vagina .
Sebagian besar lesi timbul tanpa simptom . Pada sebagian kasus biasanya
terjadi perdarah setelah coitus, gatal atau vaginal discharge. Ukuran tiap
kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai berdiameter 10, 2
cm dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat kecil sampai tidak
diperhatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah. Pada kasus yang
jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus mencapai
saluran uretra.
ini sembuh sendiri terjadi pada anak-anak dan usia muda. Pada orang
yang lebih tua, kutil kadang-kadang dapat menetap sampai beberapa
tahun.
xii
Pengobatan yang diberikan dapat menghilangkan kutil lebih
cepat. Namun, pengobatan ini membutuhkan waktu dan kadang-kadang
bahan kimia ini dikenakan pada kutil. Anda akan mengalami sedikit rasa
nyeri dan melepuh pada kutil sekitar 3-8 jam. Setelah pengobatan dengan
lain digunakan, perban dilepas setelah 2 jam . Saat anda kontrol ke dokter
lagi, dokter akan melepas kulit mati pada kutil. Jika kutil tidak hilang
setelah satu pengobatan, dokter mungkin akan menyarankan jenis
pengobatan kutil lainnya.
disemprotkan atau dioleskan pada kutil. Nitrogen cair ini sangat dingin
dan efek pembekuan serta perlunakan yang ditimbulkan dapat
xiii
menghancurkan jaringan kutil. Untuk menghilangkan kutil secara total
kutil dapat timbul kembali. Biasanya cara ini dilakukan jika penderita
xiv
Terdapat kutil pada anus maupun genital.
Penderita memiliki penyakit diabetes atau kelemahan sistem imun
(misalnya pada HIV) dan mempunyai kutil yang betumbuh semakin
besar.
xv
Informasi Obat Callusol
Bahan Aktif Asam salisilat, asam laktat, polidocanol
Golongan Obat luar
Kategori Obat bebas
Dikonsumsi oleh Dewasa
Kategori C: Studi terhadap sistem reproduksi
binatang percobaan menunjukkan adanya efek
samping bagi janin. Sedangkan pada wanita hamil
belum ada study terkontrol. Obat golongan ini
hanya dapat dipergunakan jika manfaatnya lebih
Kategori Kehamilan dan besar ketimbang resiko yang mungkin terjadi
Menyusui pada janin.
Callusol belum diketahui bisa terserap ke dalam
ASI atau tidak. Oleh sebab itu, ibu menyusui
disarankan berkonsultasi kepada dokter terlebih
dahulu sebelum menggunakan obat ini.
xvi
kapalan terlepas. Jika perlu, gunakan kuas yang terdapat dalam kemasan Callusol
untuk mengoleskan obat tersebut.
Iritasi
Kulit kering
Rasa tidak nyaman pada kulit
Kulit terkelupas
Hiperpigmentasi kulit
xvii
2. Erhalogy Pro Callus
Erhalogy Pro Callus Gel diindikasikan untuk perawatan Ringan
sampai bentuk parah kering, Kulit bersisik, Penyakit
kulit, Jerawat, Noda, Kulit kemerahan, Ketombe, Kapalan dan
jagung, Gangguan kulit dan kondisi lainnya. Erhalogy Pro
Callus Gel mengandung komposisi aktif berikut: Lactic
Acid, Salicylic Acid and Urea. Tersedia dalam bentuk gel.
Pemakaian
Erhalogy Pro Callus Gel digunakan dalam perawatan,
kontrol, pencegahan, & perbaikan penyakit, kondisi dan gejala
berikut ini:
Ringan sampai bentuk parah kering, kulit bersisik
Penyakit kuliT
Jerawat
Noda
Kulit kemerahan
Ketombe
Kapalan dan jagung
Gangguan kulit
xviii
Pemakaian Efek Samping
Berikut adalah daftar efek samping yang memungkinkan yang
dapat terjadi dari semua bahan-bahan konstitusi Erhalogy Pro Callus
Gel. Ini bukanlah daftar yang komprehensif. Efek-efek samping ini
memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi. Beberapa efek samping ini
langka tetapi serius. Konsultasi pada dokter Anda jika Anda melihat efek
samping berikut, terutama jika efek samping tidak hilang.
Kemerahan pada kulit atau selaput lender
Gangguan
Pembakaran
Menyengat pada aplikasi
Ringan dingin atau terbakar sensasi di lokasi aplikasi
Reaksi alergi yang parah
Kemerahan parah atau iritasi pada kulit diobati
Gatal-gatal ringan
Terbakar ringan atau menyengat
xix
Hentikan penggunaan dan berkonsultasi dengan dokter jika
terbakar berlebihan, menyengat atau mengupas terjadi
Hindari kontak dengan mata dan membran mukosa lainnya
Hindari kontak dengan mata, bibir, dan selaput lender
Jangan mengambil secara internal
Reaksi alergi
xx
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Veruka atau yang lebih dikenal dengan “kutil” merupakan ploriferasi jinak
pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh infeksi human papilloma virus
(HPV). Jenis veruka dapat bervariasi bergantung dari permukaan epitel kulit
yang terkena dan tipe HPV. Veruka dapat menular serta dapat menimbulkan
rasa nyeri terutama bila terdapat di telapak kaki atau kuku.
Pada umumnya dalam 2 tahun veruka akan hilang dengan sendirinya tanpa
diterapi dengan apapun, namun banyak pasien berobat dikarenakan pasien
merasakan nyeri atau mengganggu pasien dalam beraktivitas sehari – hari.
Walaupun penyakit ini tidak selalu menyebabkan kematian, penyakit ini dapat
menyebabkan morbiditas yang bermakna dan membutuhkan biaya perawatan
kesehatan yang besar dikarenakan penyakit ini sering residif, walaupun
diberikan pengobatan yang adekuat.
xxi
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul, 1995. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. PT. Mutiara Sumber
Widya. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kutil
http://www.scribd.com/doc/45857101/Virus-Papiloma-Manusia
http://www.scribd.com/doc/134892776/kutil
http://medicastore.com/penyakit/816/Kutil_(Veruka).html
http://www.scribd.com/doc/90993562/Bab-II-Revisi
RSHS. 2006. Penyakit Kesehatan Anak. Bandung: Rumah Sakit Hasan Sadikin.
xxii