“KONDILOMA”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
ANGGI GEOPANI 2020206203151P
FRESILIA 2020206203489P
NELWAN 2020206203492P
T.A 2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala limpahan rahmat nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Kondiloma” dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan untuk membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami berharap kepada
para pembaca untuk memberikan masukan masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 6
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Tujuan ..........................................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II KONSEP PENYAKIT..........................................................................................3
2.1 Definisi Kondiloma.......................................................................................................3
2.2 Etiologi..........................................................................................................................5
2.3 Jenis-Jenis Kondiloma..................................................................................................5
2.4. Tanda dan Gejala..........................................................................................................6
2.5 Patofisiologi..................................................................................................................6
2.6 Pemeriksaan Diagnostik................................................................................................7
2.7 Penatalaksanaan............................................................................................................9
2.8 Komplikasi..................................................................................................................12
2.9 Asuhan Keperawatan..................................................................................................12
BAB III PENUTUP..........................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................16
3.2 Saran............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan rektum).
Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk bagi kedua
pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa tanda dan gejala
penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan ketika terjadi
pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina. Meskipun sedikit, kumpulan bunga
kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi bahan – bahan purulen
pada belahan – belahan, biasanya berbau tidak sedap warnanya abu – abu, kuning
pucat atau merah muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan – tonjolan yang berbentuk bunga kol atau
kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk kelompok
yang berkembang terus ditularkan secara seksual. Kondiloma akuminata dijumpai
pada berbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui hubungan seksual
melewati liang rectal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada permukaan mukosa
pada vulva, serviks, pada perineum atau disekitar anus.
Kondiloma sering kali tampak rapuh atau mudah terpecah, bisa terssebar multifocal
dan multisentris yang bervariasi baik dalam jumlah maupun ukurannya. Lesinya bisa
sangat meluas sehingga dapat menguasai penampakan normal dan anatomi pada
genitalia. Daerah tubuh yang paling umum adalah frenulum, korona, glans pada pria
dan daerah introitus posterior pada wanita.
1
1.2 TUJUAN
Tujuan umum
Mengetahui bagaimana konsep penyakit proses asuhan keperawatan pada pasien
kondiloma.
Tujuan khusus
1. Mengetahui pengertian dari penyakit kondiloma
2. Mengetahui penyebab dari penyakit kondiloma
3. Mengetahui tanda dan gejala dari penyakit kondiloma
4. Mengetahui klasifikasi dari penyakit kondiloma
5. Mengetahui patofisiologi dari penyakit kondiloma
6. Mengetahui pemeriksaan diagnostic dari penyakit kondioloma
7. Mengetahui penatalaksanaan dari penyakit kondiloma
8. Mengetahui komplikasi dari penyakit kondiloma
9. Mempelajari asuhan keperawatan penyakit kondiloma
1.4 MANFAAT
1. Mahasiswa memahami konsep dan proses keperawatan pada klien dengan
gangguan kondiloma sehingga menunjang pembelajaran mata kuliah respirasi.
2. Mahasiswa mengetahui proses keperawatan yang benar sehingga dapat menjadi
bekal dalam persiapan praktik di rumah sakit.
2
BAB II
KONSEP PENYAKIT
2.1 DEFINISI
Ada beberapa pengertian mengenai kondiloma, yaitu:
a. Menurut Ciuffo (1907) Kondiloma Akuminata adalah tumor pada genitalia yang
bersifat lunak seperti jengger ayam dan tidak nyeri dan merupakan pertumbuhan
jaringan yang bersifat jinak, superfisial, terutama di daerah genitalia (kelamin).
b. Kondiloma Akuminata adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
virus Virus Papiloma Humanus (VPH) dengan kelainan berupa fibroepitelioma
pada kulit dan mukosa. Sinonim penyakit ini disebut jengger ayam, kutil kelamin,
dan genital warts. (http://stikesmbbaksos.blogspot.com/2010/04/kondiloma-
akuminata.html)
c. Kondiloma akuminatum ialah vegetasi oleh Human Papiloma Virus tipe tertentu,
bertangkai, dan permukaannya berjonjot. Tipe HPV tertentu mempunyai potensi
onkogenik yang tinggi, yaitu tipe 16 dan 18. tipe ini merupakan jenis virus yang
paling sering dijumpai pada kanker serviks. Sedangkan tipe 6 dan 11 lebih sering
dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepitelial serviks derajat
ringan. (http://id.wikipedia.org/wiki/KondilomaAkuminata)
d. Condyloma: pertumbuhan kutil di sekitar anus, vulva, atau glans penis. Ada tiga
jenis utama dari kondiloma, yang masing-masing menular seksual: kondiloma
akuminata (kutil sekitar vulva), kondiloma latum (bentuk sifilis sekunder), dan
kondiloma subcutaneum (juga dikenal sebagai moluskum kontagiosum).
(http://www.medterms.com/script/main/art.asp?articlekey=11424)
3
Kondiloma bentuk papul
Secara garis besar, Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital
(uretra, genital dan rektum). Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan
berpengaruh buruk bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai
beberapa bulan tanpa tanda dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa
kehamilan dan ketika terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina.
Meskipun sedikit, kumpulan bunga kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya
adalah akumulasi bahan – bahan purulen pada belahan – belahan, biasanya berbau
tidak sedap warnanya abu – abu, kuning pucat atau merah muda.
Kondiloma sering kali tampak rapuh atau mudah terpecah, bisa terssebar
multifocal dan multisentris yang bervariasi baik dalam jumlah maupun ukurannya.
Lesinya bisa sangat meluas sehingga dapat menguasai penampakan normal dan
anatomi pada genitalia. Daerah tubuh yang paling umum adalah frenulum, korona,
glans pada pria dan daerah introitus posterior pada wanita.
4
2.2 ETIOLOGI
Kutil kelamin atau kondiloma disebabkan oleh infeksi pada epidermis oleh jenis
Human Papiloma Virus (HPV) yang spesifik merupakan DNA papovavirus yang
bermultiplikasi di nukleus dari sel epitel yang terinfeksi. Lebih dari 60 jenis Human
Papilloma Virus (HPV) yang telah diketahui dan lebih dari 20 jenis Human Papilloma
Virus (HPV) menginfeksi genitalia. Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6,11 yang
paling sering, selain itu juga tipe 16, 18, 31, 33, bahkan tipe ini berkaitan erat dengan
intra epithel neplasia dan squamous cell carcinoma (SSC) yang invasive. Pada
sebagian besar lesi yang terjadi akibat HPV 6 dan 11 yang dijumpai, namun terkadang
HPV 16 atau jenis lain juga dijumpai hubungan antara kutil kelamin dengan kutil kulit
namun tidak ada bukti hubungan klinis atau virologis antara keduanya meskipun
demikian sejumlah kecil pasien dengan kutil kulit biasa juga mengalami kutil yang
sama pada bagian genital autoinokulasi dengan HIV 1,2 atau 4 tampaknya merupakan
penjelasan yang paling mungkin, karena jenis – jenis tersebut telah diidentifikasi pada
beberapa material kutil. Berganti-ganti pasangan seksual, dan hubungan seksual pada
usia dini merupakan faktor resiko kondiloma akuminata.
2.5 PATOFISIOLOGI
Sel dari lapisan basal epidermis diinvasi oleh HPV. HPV merupakan kelompok virus
DNA double-strand. Sekitar 30 jenis HPV dapat menginfeksi traktus anogenital. Hal
ini berpenetrasi melalui kulit dan menyebabkan mikro abrasi mukosa.Virus ini
menyebabkan lokal infeksi dan muncul sebagai lesi kondiloma papilomatous.
Papiloma virus bersifat epiteliotropik dan replikasinya tergantung dari adanya epitel
skuamosa yang berdeferensisasi. DNA virus dapat ditemui pada lapisan bawah epitel,
namun struktur protein virus tidak ditemukan. Lapisan basal sel yang terkena ditandai
dengan batas yang jelas pada dermis. Lapisan menjadi hiperplasia (akantosis), pars
papilare pada dermis memanjang.
6
Gambaran hiperkeratosis tidak selalu ada, kecuali bila kutil telah ditemui pada waktu
yang lama atau pengobatan yang tidak berhasil, dimana stratum korneum hanya
mengandung 2 lapisan sel yang parakeratosis. Koibeytes terpancar – pencar keluar
dari lapisan terluar dari kutil genialia. Merupakan sel skuamosa yang zona mature
perinuclear yang luas dibatasi dari peripheral sitoplasma. Intinya bisa diperluas dan
hyperchromasi, 2 atau lebih nuclei / inti bisa terlihat. Penelitian ultrastruktural
menunjukkan adanya partikel – partikel virus pada suatu bagian nuclei sel.
Koilositosis muncul untuk menunjukkan kembali suatu efek cytopathic spesifik dari
HPV.4,8,10.
Fase virus laten dimulai dengan tidak ada tanda atau gejala dan dapat berakhir hingga
bulan dan tahun. Mengikut fase laten, produksi DNA virus, kapsid dan partikel
dimulai. Sel Host menjadi terinfeksi dan timbul atipikal morfologis koilocytosis dari
kondiloma akuminata. Area yang paling sering terkena adalah penis, vulva, vagina,
serviks, perineum dan perineal. Lesi mukosa yang tidak biasa adalah di oropharynx,
larynx, dan trachea telah dilaporkan. HPV-6 bahkan telah dilaporkan di area lain yang
tidak biasa (ekstremitas). Lesi simultan multiple juga sering dan melibatkan keadaan
subklinis sebagaimana anatomi yang berdifferensiasi dengan baik. Infeksi subklinis
telah ditegakkan dalam membawa keadaan infeksi dan potensi akan onkogenik.
HPV yang berhubungan dengan traktus genital dibagi dalam kelompok resiko rendah
dan resiko tinggi yang didasarkana atas genotipe masing-masing. Sebagian besar
kondiloma genital diinfeksi oleh tipe HPV-6 atau HPV-11. Sementara tipe 16, 18, 31,
33, 45, 51, 52, 56, 68, 89 merupakan resiko tinggi. Infeksi HPV menular melalui
aktivitas seksual.
2. Kolposkopi
Merupakan tindakan yang rutin dilakukan di bagian kebidanan, namun belum
digunakansecara luas di bagian penyakit kulit. Pemeriksaan ini terutama berguna
untuk melihat lesikondiloma akuminata yang subklinis di alat genital dalam dan
kadang-kadang dilakukanbersama dengan tes asam asetat
Pemeriksaan kolposkopi biasanya dilakukan pada pasien dalam posisi lisotomi
yang cocok. Peralatan ditempatkan di meja instrumen di samping kanan tempat
tidur. Tekhnik dasar dan langkah-langkah tekhnik kolposkopi antara lain :
Pemeriksaan dalam
Inspeksi vulva dan perianal
Memasang spekulum
Observasi secara klinis dan secara kolposkopi
Tes asam asetat
Identifikasi daerah transformasi
Batas dalam dan batas luar lesi
Kuretase endoserviks jika diperlukan
Tentukan area yang dibiopsi, biopsi dan prosedur biopsi
Hemostasis
Mencatat penemuan kolposkopi
3. Histopatologi
Pada kondiloma akuminata yang eksofitik, pemeriksaan dengan mikroskop cahaya
akan memperlihatkan gambaran papilomatosis, akantosis, rete ridges yang
memanjang dan menebal, parakeratosis dan vakuolisasi pada sitoplasma.
4. Pap smear
Tes ini digunakan untuk mencari papillomatosis, acanthosis, kelainan koilocytic,
dan kelainan ringan lainnya.
8
5. Filter hibridisasi, in situ hibridisasi, dan reaksi berantai polimerase
(Polymerase Chain Reaction atau PCR)
Tes ini dapat digunakan untuk diagnosis dan mengetahui tipe HPV apa yang
menginfeksi.
6. Acetowhitening
kutil yang tanpa gejala atau tidak tampak dapat terlihat dengan membungkus penis
dengan kasa yang dibasahi dengan asam asetat 5% selama 5 menit. Dengan
menggunakan lensa tangan 10-X atau colposcope, kutil dapat terlihat seperti
benjolan putih kecil.
8. Biopsi
Biopsi diindikasikan untuk kutil yang abnormal, tumbuh kembali setelah
sebelumnya hilang, kutil yang resisten terhadap pengobatan, atau pada pasien
dengan risiko tinggi untuk neoplasia atau imunosupresi.
2.7 PENATALAKSANAAN
Karena virus infeksi HPV sangat bersifat subklinis dan laten, maka tidak terdapat
terapi spesifik terhadap virus ini, maka perawatan diarahkan pada pembersihan kutil –
kutil yang tampak dan bukan pemusnahan virus. Pemeriksaan adalah lesi yang
muncul sebelum kanker serviks adalah sangant penting bagi pasien wanit yang
memiliki lesi klinis atau riwayat kontak. Perhatian pada pribadi harus ditekankan
karena kelembaban mendukung pertumbuhan kutil
Farmakologi
1. Kemoterapi
a. Podophylin
Podophylin adalah resin yang diambil dari tumbuhan dengan kandungan
beberapa senyawa sitotoksik yang rasionya tidak dapat dirubah. Podophylino
9
yang paling aktif adalah podophylotoksin. Jenis ini mungkin terdiri atas
berbagai konsentrasi 10 – 25 % dengan senyawa benzoin tinoture, spirit dan
parafin cair.yang digunakan adalah tingtur podofilin 25 %, kulit di sekitarnya
dilindungi dengan vaselin atau pasta agar tidak terjadi iritasi setelah 4 – 6 jam
dicuci. Jika belum ada penyembuhan dapat diulangi setelah 3 hari, setiap kali
pemberian tidak boleh lebih dari 0,3 cc karena akan diserap dan bersifat toksik.
Gejala toksik ialah mual, muntah, nyeri abdomen gangguan alat napas dan
keringat kulit dingin. Pada wanita hamil sebaiknya jangan diberikan karena
dapat terjadi kematian fetus. Respon pada jenis perawatan ini bervariasi,
beberapa pasien membutuhkan beberapa sesi perawaan untuk mencapai
kesembuhan klinis, sementara pasien – pasien yang lain menunjukkan respon
yang kecil dan jenis perawatan lain harus dipertimbangkan.8,15
b. Podofilytocin
Ini merupakan satu bahan aktif resin podophylin dan tersedia sebanyak 0,5 %
dalam larutan eatnol. Ini merupakan agen anti mitotis dan tidak disarankan
untuk penggunaan pada masa kehamiolan atau menysui, jenis ini lebih aman
dibandingkan podophylin apilkasi mandiri dapat diperbolehkan pada kasus –
kasus keluhan yang sesuai.
d. Topikal 5-Fluorourasil (5 FU )
Cream 5 Fu dapat digunakan khususnya untuk perawatan kutil uretra dan vulva
vagina, konsentrasinya 1 – 5 % pemberian dilakukan setiap hari sampai lesi
hilang dan tidak miksi selama pemberian. Iritasi lokal buakn hal yang tidak bisa.
e. Interferon
Meskipun interferon telah menunjukkan hasil yang menjanjinkan bagi
verucciformis dan infeksi HPV anogenital, keefektifan bahan ini dalam
10
perawatan terhadap kutil kelamin masih dipertanyakan. Terapi parentral dan
intra lesional terhadapa kutil kelamin dengan persiapan interferon alami dan
rekombinasi telah menghasilkan tingkat respon yang berkisar antara 870 – 80 %
pada laporan – laporan awal. Telah ditunjukkan pula bahwa kombinasi IFN
dengan prosedur pembedahan ablatif lainnya menghasilkan tingkat kekambuhan
( relapse rate ) dan lebih rendah. Efek samping dari perlakuan inerferon sistemik
meliputi panyakit seperti flu dan neutropenia transien.
2. Terapi pembedahan
a. Kuret atau Kauter ( Elektrokauterisasi )
Kuret atau Kauter ( Elektrokauterisasi ) dengan kondisi anastesi lokal dapat
digunakan untuk pengobatan kutil yang resister terhadap perlakuan topikal
munculnya bekas luka parut adalah salah satu kekurangan metode ini.
b. Bedah Beku ( N2, N2O cair )
3. Laser
Laser karbodioksida efektif digunakan untuk memusnahkan beberapa kutil – kutil
yang sulit. Tidak terdapat kekawatiran mengenai ketidak efektifan karbondioksida
yang dibangkitkan selama prosedur selesai, sedikit meninggalkan jaringan parut.
4. Terapi Kombinasi
Berbagai kombinasi terapi yang telah dipergunakan terhadap kutil kelamin yang
membandel, contohnya kombinasi interferon dengan prosedur pembedahan,
kombinasi TCAA dengan podophylin, pembedahan dengan podophylin. Seseorang
harus sangat berhati – hati ketika menggunakan terapi kombinasi tersebut
dikarenakan beberapa dari perlakuan tersebut dapat mengakibatkan reaksi yang
sangat serius.
11
2.8 KOMPLIKASI
Komplikasi yang timbul pada penyakit kondiloma akuminata yaitu:
1. Pada wanita dapat terjadi kanker serviks.
Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks
uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke
arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang.
2. Walaupun jarang, pada bayi baru lahir yang terpajang kutil genitalia selama proses
kelahirannya dapat mengidap kutil esofagus.
3. Obstruksi uretra pada laki-laki.
4. Abortus spontan pada kehamilan.
5. Penularan ke pasangan seksual lain
12
2. Data Objektif
Pada Pemeriksaan Fisik kemungkinan ditemukan :
a) Nadi : > 100x / menit dan
b) RR : > 24 x / menit
c) Penurunan fungsi seksualitas
Kemungkinan ditemukan edema disekitar genetalia
Kemungkinan ditemukan kesulitan BAK dan BAB
Kemungkinan ditemukan kegelisahan
Pemeriksaan pembedahan, kemungkinan ditemukan virus HPV
3. Pemeriksaan fisik
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik secara seksama, ditemukan :
bintil-bintil timbul sejak tiga bulan yang lalu, semakin lama bertambah banyak,
besar dan sebagian besar menyerupai jengger ayam.
pasien tidak dalam keadaan hamil
terdapat nanah pada genetalia
ditemukan darah diluar menstruasi
status generalisata dalam batas normal
status dermatovenereologis: papul multipel, vegetasi berbentuk jengger ayam,
warna merah muda, keputihan, konsistensi lunak, permukaan verukosa, ukuran
bervariasi antara 3 mm hingga 3 x 2 x 1 cm, ditemukan di daerah labium
mayus dan labium minus dekstra dan sinistra. Fluor albus tidak ditemukan.
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan:
2. Diagnosa Keperawatan
a) Gangguan volume cairan tubuh berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
cairan.
b) Gangguan nyeri akut berhubungan dengan aktivitas proses penyakit.
c) Gangguan pemenuhan kebutuhan seksual berhubungan dengan penyakit
genetalia.
13
d) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan
3. Intervensi
14
kenyamanan aktivitas kembali perhatian ,
umum dan terapeotik. dapat meningkatkan
mampu untuk 3. Kolaborasi obat kemampuan koping,
tidur dengan sesuai indikasi menurunkan nyeri
tepat. (analgesic) dan
ketidaknyamanan.
3. Menghilangkan
nyeri ,
meningkatkan
kenyaman dan
meningkatkan
istirahat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan rektum).
Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk bagi kedua
15
pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa tanda dan gejala
penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan ketika terjadi
pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina. Meskipun sedikit, kumpulan bunga
kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi bahan – bahan purulen
pada belahan – belahan, biasanya berbau tidak sedap warnanya abu – abu, kuning
pucat atau merah muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan – tonjolan yang berbentuk bunga kol atau
kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk kelompok
yang berkembang terus ditularkan secara seksual. Kondiloma akuminata dijumpai
pada berbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui hubungan seksual
melewati liang rectal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada permukaan mukosa
pada vulva, serviks, pada perineum atau disekitar anus.
3.2 Saran
Diharapkan agar kita semua agar lebih menjaga kebersihan diri terutama pada bagian
Genital (alat kelamin), karena hal itu dapat mencegah timbulnya jamur atau virus pada
bagian genital yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti Condiloma
accuminata.
DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh Rukiyah, Lia Yulianti 2010. Asuhan Kebidanan IV (patologi kebidanan). Penerbit
buku kesehatan’ Jakarta.
16
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Fadlun, Feryanto Achmad. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Salemba Medika ; Jakarta.
Manuaba, IGB. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. EGC.
Jakarta;1998.
Malik SR, Amin S, Anwar AI. Gonore. In: Amiruddin MD, editor. Penyakit Menular
17