Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI LANSIA

“PENYAKIT MENULAR SEKSUAL CONDILLOMA AKUMINATA”


DOSEN PENGAMPU : TITIK MARIATI SKM.,MPH

KELOMPOK V

ADELIA I HAMANI 14.17.4275


NUR ANISA DG.SUTE 14.17.4288
SITI ROHMAH 14.17.4297

KONSENTRASI KESEHATAN REPRODUKSI


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul
”CONDILLOMA AKUMINATA”. Kami menyadari, banyak kekurangan yang ditemukan dalam
penulisan makalah ini, sehingga kami dengan tengan terbuka menerima kritikan dan saran untuk
kebaikan makalah ini.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Kami juga memohon maaf seandainya
terjadi kesalahan yang sengaja ataupun yang tidak disengaja terjadi dalam penulisan makalah.

Yogyakarta, 17 September 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Virus alami dari genital warts, veneral warts, verucca vulgaris, jengger ayam, kutil
kelamin, pertama kali dikenal tahun 1907 oleh ciuffo. Dengan berkembangnya tekhnologi
biologi mukuler Human papillomavirus (HVP) diidentifikasi sebagai penyebab condiloma
akuminata.
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di daerah genital dan merupakan penyakit
menular seksual dan berpengaruh buruk bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi
sampai beberapa bulan tanpa tanda dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa
kehamilan dan ketika terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina.Meskipun sedikit,
kumpulan bunga kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi bahan – bahan
purulen pada belahan – belahan, biasanya berbau tidak sedap warnanya abu – abu, kuning pucat
atau merah muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan – tonjolan yang berbentuk bunga kol atau
kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk kelompok.yang
berkembang terus ditularkan secara seksual. Kondiloma akuminata dijumpai pada berbagai
bagian penis atau biasanya didapatkan melalui hubungan seksual melewati liang rectal disekitar
anus, pada wanita dijumpai pada permukaan mukosa pada vulva, serviks, pada perineum atau
sekitar anus.
Kondiloma sering kali tampak rapuh atau mudah terpecah, bisa tersebar multifocal dan
multisentris yang bervariasi baik dalam jumlah maupun ukurannya. Lesinya bisa sangat meluas
sehingga dapat menguasai penampakan normal dan anatomi pada genitalia. Daerah tubuh yang
paling umum adalah frenulum, korona,glans pada pria dan daerah introitus posterior pada wanita.
Penularan penyakit menular seksual umumnya adalah melalui hubungan seksual,
sedangkan cara lainnya yaitu melalui transfusi darah, jarum suntik, ibu hamil kepada bayi yang
dikandungnya, dan lain-lain.
Di Amerika Serikat cenderung meningkat 4-5 kali lipat dalam dua dekade terakhir,
insidensi tertinggi pada wanita usia 20-30 tahun. Setiap tahun ada 500.000-1.000.000 kasus baru
yang ditemukan di Amerika Serikat. Laporan lain telah mencatat bahwa prevalensi penyakit ini
empat kali lebih tinggi dalam dua dekade terakhir ini. Laporan dari klinik penyakit menular
seksual (PMS) di Inggris, bahwa jumlah kasus baru meningkat dua kali lipat dalam dekade
terakhir ini. Di negara Hongkong penyakit ini menduduki peringkat kedua PMS, dan akhir-akhir
ini insidensi penyakit ini meningkat terus.Data rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa
penyakit ini menduduki peringkat ketiga diantara penyakit penular seksual, sesudah uretritis
gonore dan non gonore.
Condyloma accuminatum [Kondiloma akuminata ] juga dikenal sebagai:
1. Kutil kelamin
2. Kutil kemaluan
3. Kutil genital (kutil genitalia)
4. Genital warts
5. Veruka akuminata
6. Venereal wart
7. Jengger ayam

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu kondilomata akuminata ?
2. Apa penyebab kondilomata akuminata ?
3. Bagaimana Etiologi kondilomata akuminata ?
4. Bagaimana patofisiologinya kondilomata akuminata ?
5. Apa saja bentuk kondilomata akuminata ?
6. Bagaimana gejala klinis kondilomata akuminata ?
7. Bagaimana cara penegakan diagnosis kondilomata akuminata ?
8. Bagaimana cara penatalaksanaan kondilomata akuminata ?
9. Bagaimana prognosis kondilomata akuminata ?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa itu kondilomata akuminata ?
2. Mengetahui apa penyebab kondilomata akuminata ?
3. Mengetahui bagaimana patofisiologinya kondilomata akuminata ?
4. Mengetahui apa saja bentuk kondilomata akuminata ?
5. Mengetahui bagaimana gejala klinis kondilomata akuminata ?
6. Mengetahui bagaimana prognosis kondilomata akuminata ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Kondiloma akuminata adalah:
1. Tumor pada genitalia yang ditemukan pada laki-laki maupun perempuan dan bersifat
lunak seperti jengger ayam.
2. Pertumbuhan jaringan yang bersifat jinak, superfisial, terutama di daerah genitalia
(kelamin)
3. Penyakit Menular Seksual disebabkan infeksi virus papiloma human (VPH) tipe 6 dan 11.
Pertumbuhan nya mula – mula kecil, kemudian cenderung berkelompok dan menyatu
membentuk suatu benjolan yang besar yang menyerupai bunga kol ( seperti jengger ayam
atau brokoli ).
Kandiloma akuminatum adalah vegetasi oleh virus papilloma humanus ( VPH ) tipe
tertentu , bertangkai dan permukaannya berjonjot.
Kondiloma akuminata ( KA ) adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus pailoma
humanus (VPH) tipe tertentu dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa .

2.2 Penyebab
Virus DNA golongan Papovavirus, yaitu: Human Papilloma Virus (HPV). HPV tipe 6 dan
11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan (jengger ayam). HPV tipe 16, 18, dan 31
menimbulkan lesi yang datar (flat). HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan dengan
karsinoma genitalia (kanker ganas pada kelamin). Masa inkubasi Kondiloma akuminata
berlangsung antara 1-8 bulan (rata-rata 2-3 bulan). VPH (virus papiloma humanus) masuk ke
dalam tubuh melalui mikrolesi pada kulit, sehingga kondiloma akuminata sering timbul di daerah
yang mudah mengalami trauma pada saat hubungan seksual. Pada pria, tempat yang sering
terkena adalah glans penis, sulkus koronarius, frenulum dan batang penis, sedang pada wanita
adalah fourchette posterior, vestibulum, dll.

2.3 Patofisiologi
Sel dari lapisan basal epidermis diinvasi oleh HPV.Hal ini berpenetrasi melalui kulit dan
menyebabkan mikro abrasi mukosa. Fase virus laten dimulai dengan tidak ada tanda atau gejala
dan dapat berakhir hingga 1 bulan dan 1 tahun. Mengikut fase laten, produksi DNA virus, kapsid
dan partikel dimulai. Sel Host menjadi terinfeksi dan timbul atipikal morfologis koilocytosis dari
kondiloma akuminata.Area yang paling sering terkena adalah penis, vulva, vagina, serviks,
perineum dan perineal.Lesi mukosa yang tidak biasa adalah di oropharynx, larynx, dan trachea
telah dilaporkan. HPV-6 bahkan telah dilaporkan di area lain yang tidak biasa (ekstremitas). Lesi
simultan multiple juga sering dan melibatkan keadaan subklinis sebagaimana anatomi yang
berdifferensiasi dengan baik. Infeksi subklinis telah ditegakkan dalam membawa keadaan infeksi
dan potensi akan onkogenik.
VPH masuk kedalam tubuh melalui mikrolesi pada kulit sehingga kondiloma
akuminatum sering timbul pada daerah yang mudah mengalami trauma pada saat hubungan
seksual .

2.4 Kondiloma akuminata dibagi dalam 3 bentuk:


1. Bentuk akuminata
Terutama dijumpai pada daerah lipatan dan lembab.Terlihat vegetasi bertangkai dengan
permukaan berjonjot seperti jari.Beberapa kutil dapat bersatu membentuk lesi yang lebih
besar sehingga tampak seperti kembang kol.Lesi yang besar ini sering dijumpai pada wanita
yang mengalami fluor albus dan pada wanita hamil, atau pada keadaan imunitas terganggu.
2. Bentuk papul
Lesi bentuk papul biasanya didapati di daerah dengan keratinisasi sempurna,
seperti batang penis, vulva bagian lateral, daerah perianal dan perineum.Kelainan berupa
papul dengan permukaan yang halus dan licin, multipel dan tersebar secara diskret.
3. Bentuk datar
Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai makula atau bahkan sama sekali
tidak tampak dengan mata telanjang, dan baru terlihat setelah dilakukan tes asam asetat.
Dalam hal ini penggunaan kolposkopi sangat menolong.
2.5 Gejala Klinis
a. Terdapat papul atau tumor (benjolan), dapat soliter (tunggal) atau multipel (banyak)
dengan permukaan yang verukous atau mirip jengger ayam.
b. Terkadang penderita mengeluh nyeri. Jika timbul infeksi sekunder berwarna kemerahan
akan berubah menjadi keabu-abuan dan berbau tidak sedap.
c. Umumnya di daerah lipatan yang lembab pada genitalia eksterna. Pada pria, misalnya di:
perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, gland penis, muara uretra eksterna,
prepusium, korpus dan pangkal penis. Pada wanita, misalnya di: vulva dan sekitarnya,
introitus vagina, labia mayor, labia minor, terkadang pada porsio uteri.
Masa inkubasi berlangsung antara 1 – 8 bulan ( rata - rata 2 - 3 bulan )
Terutama mengenai daerah lipatan yang lembab , misalnya daerah genetalis eksterna . Pada pria
dapat mengenai perineum , sekitar anus , sulkus koronarius , glans penis , muara uretra eksterna ,
korpus dan pangkal penis . Pada wanita didaerah vulva dan sekitarnya , introitus vagina , kadang
- kadang pada portio uteri . Adanya fluor albus dan kehamilan dapat mempercepat pertumbuhan
penyakit .
Jika telah lama agak kehitaman , permukaannya berjonjot ( papilomatosa ) dan jika besar
dapat dilakukan percobaan sondase . Bila timbul infeksi sekunder warna akan menjadi keabu -
abuan dan berbau tidak enak . Giant Condyloma pernah dilaporkan menimbulkan keganasan
sehingga harus dilakukan biopsy .

Masa inkubasi KA berlangsung antara 1 - 8 bulan ( rata – rata 2 - 3 bulan ). VPH masuk
ke dalam tubuh melalui mikrolesi pada kulit , sehingga KA sering timbul di daerah yang mudah
mengalami trauma pada saat hubungan seksual .
Pada pria tempat sering terkena adalah glans penis , sulkus koronarius , frenulum dan
batang penis , sedang pada wanita adalah fourchette posterior, vestibulum .
Untuk kepentingan klinis maka KA dibagi menjadi dalam 3 bentuk , yaitu :
1. Bentuk akuminata
2. Bentuk papul
3. Bentuk datar ( flat )
Meskipun demikian perlu diingat bahwa tidak ada batasan yang jelas antara ke tiga
bentuk tadi dan sering pula dijumpai bentu - bentuk peralihan .

2.6 Prognosis
Penyakit ini dapat disembuhkan total, namun kadang – kadang dapat kambuh setelah
pengobatan karena adanya infeksi ulang atau timbulnya penyakit yang masih laten. Mengingat
virus ini juga meningkatkan resiko terjadinya penyakit kanker serviks [kanker mulut rahim],
maka jika memang seseorang sudah positif terkena kondiloma akuminata sebaiknya dilakukan
test pap smear juga. Test ini juga dianjurkan bagi wanita paling tidak setiap 1 tahun setelah aktif
secara seksual.

a. Mortalitas merupakan hal sekunder terhadap perubahan maligna menjadi karsinoma pada pria
dan wanita.
b. Infeksi HPV tampak untuk menjadi lebih sering dan memburuk pada pasien dengan variasi
tipe defisiensi imun. Angka rekurensi, ukuran, ketidaknyamanan dan risiko dari perkembangan
onkologis merupakan yang tertinggi di antara pasien ini.Infeksi sekunder adalah hal yang tidak
biasa.
c. Kesakitan laten menjadi lebih aktif selama kehamilan. Vulva kondiloma akuminata dapat
berkaitan dengan parturitas.Trauma kemudian dapat muncul, menghasilkan krusta atau
eritema.Perdarahan telah dilaporkan pada lesi yang besar yang dapat timbul selama kehamilan.
c. Pada pria, perdarahan telah dilaporkan sesuai datarnya meatus uretra penis, biasanya dikaitkan
dengan HPV-16. Akhirnya, obstruksi uretra akut pada wanita juga dapat timbul.
d. Kedua jenis kelamin dapat rentan terhadap infeksi.
e. Penyakit tambahan dapat menjadi lebih sering pada pria (dilaporkan pada 75% pasien).
f. Prevalensi adalah yang terbesar pada orang dengan usia antara 17-33 tahun, dengan insidensi
meningkat pada orang yang berusia 20-24 tahun.
g. Merokok, kontrasepsi oral, pasangan seksual yang banyak, dan usia koitus awal merupakan
factor resiko dalam mendapatkan kondiloma akuminata.
h. Umumnya, dua pertiga individu yang mempunyai kontak seksual dengan seorang partner yang
mempunyai kondiloma akuminata akan timbul lesi dalam waktu 3 bulan.
j. Keluahan utama biasanya salah satu dari benjolan yang tidak nyeri, pruritus, atau keluar
cairan..
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
- Kondiloma akuminata merupakan proliferasi epitelial jinak yang disebabkan oleh human
papillomauirus (HPV), khususnya tipe 6 dan 11.
- Kondiloma akuminata dapat mengenai permukaan mukokutaneus genitalia laki-laki maupun
perempuan; hubungan seksual merupakan cara penularan yang paling sering terjadi. Infeksi ini
paling sering timbul setelah usia pubertas; keberadaan kondiloma akuminata pada anak-anak
prapubertas harus membangkitkan kecurigaan terhadap kemungkinan pelecehan seksual.
- Morfologi makroskopiknya berupa tonjolan papilaris yang bersifat sesilis (padat tanpa tangkai)
atau pedunkulasi (bertangkai) dan sering mengenai daerah.sulkus koronaria atau permukaan
prepusium sebelah dalam.
- Karakteristik histologiknya meliputi papillae stroma yang bercabang-cabang serta ditutupi oleh
epitel skuamosa berlapis yang mengalariii hiperplasia dan sering disertai dengan hiperkeratosis
yang menonjol. Sering dijumpai vakuolasi sel epitel superfisial (koilositosis) .Maturasi sel epitel
terjadi secara teratur sehingga berbeda dengan CIS.
- Lesi bersifat jinak; lesi tersebut dapat timbul kembali karena terjadinya infeksi HPV yang
persisten.

3.2 SARAN
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.Olehkarena itu, penulis
mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih
baik lagi di kemudian hari.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan pembaca pada umum.
DAFTAR PUSTAKA

Asep Sjaiful Daili , dkk. Infeksi Menular Seksual Edisi 4.Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia Jakarta .EGC ; 2009 .
dr.Tamboyang Jan, Patofisiologi Untuk Keperawatan .Penerbit Buku Kedokteran . EGC ; 2007 .
Mansjoer Arif , dkk. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke 3.Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia .Jakarta : EGC ;2008 .

Anda mungkin juga menyukai