NamaAnggota :
Makalah ini dibuat dengan judul “MAKALAH KONSEP TEORI DAN KONSEP ASKEP
KONDILOMA AKUMINATA” diajukan sebagai salah satu tugas dalam menyelesaikan tugas
kelompok maternitas II program studi S1 Ilmu keperawatan.
Berdasarkan makalah ini kelompok mengucapkan terimakasih kepada semua anggota kelompok
yang sudah membantu laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari penulisan
maupun bahasa.Kritik dan saran dari pembaca sangan kami butuhkan untuk menyempurnakan
makalah ini, terimakasih.
c. Kondiloma akuminatum ialah vegetasi oleh Human Papiloma Virus tipe tertentu,
bertangkai, dan permukaannya berjonjot. Tipe HPV tertentu mempunyai potensi
onkogenik yang tinggi, yaitu tipe 16 dan 18. tipe ini merupakan jenis virus yang paling
sering dijumpai pada kanker serviks. Sedangkan tipe 6 dan 11 lebih sering dijumpai pada
kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepitelial serviks derajat ringan.
d. Condyloma: pertumbuhan kutil di sekitar anus, vulva, atau glans penis. Ada tiga jenis
utama dari kondiloma, yang masing-masing menular seksual: kondiloma akuminata (kutil
sekitar vulva), kondiloma latum (bentuk sifilis sekunder), dan kondiloma subcutaneum
(juga dikenal sebagai moluskum kontagiosum).
2. Etiologi
Kutil kelamin atau kondiloma disebabkan oleh infeksi pada epidermis oleh jenis Human
Papiloma Virus (HPV) yang spesifik merupakan DNA papovavirus yang bermultiplikasi di
nukleus dari sel epitel yang terinfeksi. Lebih dari 60 jenis Human Papilloma Virus (HPV)
yang telah diketahui dan lebih dari 20 jenis Human Papilloma Virus (HPV) menginfeksi
genitalia. Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6,11 yang paling sering, selain itu juga tipe 16,
18, 31, 33, bahkan tipe ini berkaitan erat dengan intra epithel neplasia dan squamous cell
carcinoma (SSC) yang invasive. Pada sebagian besar lesi yang terjadi akibat HPV 6 dan 11
yang dijumpai, namun terkadang HPV 16 atau jenis lain juga dijumpai hubungan antara kutil
kelamin dengan kutil kulit namun tidak ada bukti hubungan klinis atau virologis antara
keduanya meskipun demikian sejumlah kecil pasien dengan kutil kulit biasa juga mengalami
kutil yang sama pada bagian genital autoinokulasi dengan HIV 1,2 atau 4 tampaknya
merupakan penjelasan yang paling mungkin, karena jenis – jenis tersebut telah diidentifikasi
pada beberapa material kutil. Berganti-ganti pasangan seksual, dan hubungan seksual pada
usia dini merupakan faktor resiko kondiloma akuminata.
Beberapa faktor-faktor resiko yang mempengaruhi :
1. Aktivitas Seksual
Kondiloma akuminata atau infeksi HPV sering terjadi pada orang yang mempunyai
aktivitas seksual yang aktif dan mempunyai pasangan seksual lebih dari 1 orang
(multiple). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mahasiswi-mahasiswa yang sering
bergonta-ganti pasangan seksual dapat terinfeksi HPV melalui pemeriksaan DNA. Wanita
dengan lima atau lebih pasangan seksual dalam lima tahun memiliki resiko 7,1%
mengalami infeksi HPV (anogenital warts) dan 12,8% mengalami kekambuhan dalam
rentang waktu tersebut. Pada penelitian yang lebih luas, yang melibatkan wanita berusia
18-25 tahun yang memiliki tiga kehidupan seksual dengan pasangan yang berbeda
berpotensi untuk terinfeksi HPV.
2. Penggunaan Kontrasepsi
Penelitian pada 603 mahasiswa yang menggunakan alat kontrasepsi oral ternyata
menunjukkan adanya hubungan terjadinya infeksi HPV pada servik. Namun hubungan
pasti antara alat kontrasepsi oral dengan angka kejadian terjadinya kondiloma akuminata
masih menjadi perdebatan di dunia.
3. Merokok
Hubungan antara merokok dengan terjadinya kondiloma akuminata masih belum jelas.
Namun pada penelitian ditemukan adanya korelasi antara terjadinya infeksi HPV pada
seviks dengan penggunaan rokok tanpa filter (cigarette) dengan cara pengukuran HPV
DNA.
4. Kehamilan
Penyakit ini tidak mempengaruhi kesuburan, hanya pada masa kehamilan pertumbuhannya
makin cepat, dan jika pertumbuhannya terlalu besar dapat menghalangi lahirnya bayi dan
dapat timbul perdarahan pasca persalinan. Selain itu dapat juga menimbulkan kondiloma
akuminata atau papilomatosis laring (kutil pada saluran nafas) pada bayi baru lahir.
Keluhan keputihan yang di alami dapat terjadi akibat adanya kondiloma di vagina dan
serviks, atau mungkin juga keputihan oleh sebab lain seperti jamur misalnya.
5. Imunitas
Kondiloma juga sering ditemukan pada pasien yang immunocompromised (misal HIV).
PV 6 & 11 masuk
melalui mikro lesi
Gangguan rasa
nyaman : Gatal Lesi terbuka,
terpajan
mikroorganisme
Pelepasan virus
bersama sel epitel
Resti
penularan
Terutama dijumpai pada daerah lipatan dan lembab. Terlihat vegetasi bertangkai dengan
permukaan berjonjot seperti jari. Beberapa kutil dapat bersatu membentuk lesi yang lebih
besar sehingga tampak seperti kembang kol. Lesi yang besar ini sering dijumpai pada
wanita yang mengalami fluor albus dan pada wanita hamil, atau pada keadaan imunitas
terganggu.
2. Bentuk papul
Lesi bentuk papul biasanya didapati di daerah dengan keratinisasi sempurna, seperti
batang penis, vulva bagian lateral, daerah perianal dan perineum. Kelainan berupa papul
dengan permukaan yang halus dan licin, multipel dan tersebar secara diskret.
Secara klinis, lesi bentuk ini terlihat sebagai makula atau bahkan sama sekali tidak
tampak dengan mata telanjang, dan baru terlihat setelah dilakukan tes asam asetat. Dalam
Salah satu cara diagnosis infeksi HPV dengan sensitivitas cukup baik, bahkan pada
beberapa lesi mungkin lebih baik dari pemeriksaan histopatologis. Pemeriksaan ini
terutama ditujukan untuk kondiloma akuminata dan infeksi HPV subklinis.
Cara pemeriksaan adalah dengan mengaplikasikan larutan asam asetat 3-5% pada
lesi, dengan menggunakan lidi kapas yang dioleskan ke daerah lesi, tunggu selama 5 —
10 menit akan nampak perubahan warna putih, hasil dapat dideteksi 1 menit setelah
aplikasi, tetapi kadang-kadang pada daerah perianal diperlukan waktu aplikasi yang lebih
lama yaitu sampai 15 menit.
Pemeriksaan acetowhite tidak spesifik untuk HPV, karena ada keadaan lain yang
memberi hasil positif palsu misalnya, inflamasi yang tidak spesifik, epitel dalam masa
penyembuhan setelah pengobatan dengan elektrodiatermi atau bedah beku dan epitel yang
mengalami trauma.
2. Kolposkopi
Pemeriksaan dalam
Inspeksi vulva dan perianal
Memasang spekulum
Observasi secara klinis dan secara kolposkopi
Tes asam asetat
Identifikasi daerah transformasi
Batas dalam dan batas luar lesi
Kuretase endoserviks jika diperlukan
Tentukan area yang dibiopsi, biopsi dan prosedur biopsi
Hemostasis
Mencatat penemuan kolposkopi
3. Histopatologi
Pada kondiloma akuminata yang eksofitik, pemeriksaan dengan mikroskop cahaya
akan memperlihatkan gambaran papilomatosis, akantosis, rete ridges yang memanjang
dan menebal, parakeratosis dan vakuolisasi pada sitoplasma.
4. Pap smear
Tes ini digunakan untuk mencari papillomatosis, acanthosis, kelainan koilocytic,
dan kelainan ringan lainnya.
1. Kemoterapi
a. Podophylin
Podophylin adalah resin yang diambil dari tumbuhan dengan kandungan beberapa
senyawa sitotoksik yang rasionya tidak dapat dirubah. Podophylino yang paling aktif
adalah podophylotoksin. Jenis ini mungkin terdiri atas berbagai konsentrasi 10 – 25
% dengan senyawa benzoin tinoture, spirit dan parafin cair.yang digunakan adalah
tingtur podofilin 25 %, kulit di sekitarnya dilindungi dengan vaselin atau pasta agar
tidak terjadi iritasi setelah 4 – 6 jam dicuci. Jika belum ada penyembuhan dapat
diulangi setelah 3 hari, setiap kali pemberian tidak boleh lebih dari 0,3 cc karena akan
diserap dan bersifat toksik. Gejala toksik ialah mual, muntah, nyeri abdomen
gangguan alat napas dan keringat kulit dingin. Pada wanita hamil sebaiknya jangan
diberikan karena dapat terjadi kematian fetus. Respon pada jenis perawatan ini
bervariasi, beberapa pasien membutuhkan beberapa sesi perawaan untuk mencapai
kesembuhan klinis, sementara pasien – pasien yang lain menunjukkan respon yang
kecil dan jenis perawatan lain harus dipertimbangkan.8,15
b. Podofilytocin
Ini merupakan satu bahan aktif resin podophylin dan tersedia sebanyak 0,5 %
dalam larutan eatnol. Ini merupakan agen anti mitotis dan tidak disarankan untuk
penggunaan pada masa kehamiolan atau menysui, jenis ini lebih aman dibandingkan
podophylin apilkasi mandiri dapat diperbolehkan pada kasus – kasus keluhan yang
sesuai.
Ini agent topikal alternatif dan seringkali digunakan pada kutil dengan konsentrasi
30 – 50 % dioleskan setiap minggu dan pemberian harus sangat hati – hati karena
dapat menimbulkan ulkus yang dalam. Bahan ini dapat digunakan pada masa
kehamilan.
d. Topikal 5-Fluorourasil (5 FU )
Cream 5 Fu dapat digunakan khususnya untuk perawatan kutil uretra dan vulva
vagina, konsentrasinya 1 – 5 % pemberian dilakukan setiap hari sampai lesi hilang
dan tidak miksi selama pemberian. Iritasi lokal buakn hal yang tidak bisa.(12,13)
e. Interferon
Berbagai kombinasi terapi yang telah dipergunakan terhadap kutil kelamin yang
membandel, contohnya kombinasi interferon dengan prosedur pembedahan, kombinasi
TCAA dengan podophylin, pembedahan dengan podophylin. Seseorang harus sangat
berhati – hati ketika menggunakan terapi kombinasi tersebut dikarenakan beberapa dari
perlakuan tersebut dapat mengakibatkan reaksi yang sangat serius.
a. Identitas pasien
b. Riwayat keluarga
c. Status kesehatan
Kanker vulva dapat diakibatkan oleh penyakit menular seksual atau dapat disebabkan
Pola istirahat dan tidur pasien dapat terganggu akibat dari nyeri akibat progresivitas
dari kanker vulva ataupun karena gangguan pada pola tidur juga dapat terjadi akibat
Asupan nutrisi pada wanita dengan kanker vulva harus lebih banyak karena dapat
terjadi mual dan muntah. Kaji jenis makanan yang biasa dimakan oleh wanita serta
pantau berat badan karena wanita dengan kanker vulva juga biasanya mengalami
Pada wanita dengan kanker vulva biasanya tidak terjadi gangguan pada pada panca
Pasien kadang merasa malu terhadap orang sekitar karena mempunyai penyakit
kanker vulva, akibat dari persepsi yang salah dari masyarakat.Dimana salah satu
etiologi dari kanker vulva adalah akibat dari sering berganti – ganti pasangan seksual.
Kaji apakah penyakit serta kehamilan pasien mempengaruhi pola aktivitas dan
latihan. Dengan skor kemampuan perawatan diri (0= mandiri, 1= alat bantu, 2=
dibantu orang lain, 3= dibantu orang lain dan alat, 4= tergantung total).
Pasien wajar jika mengalami perasaan sedikit lemas akibat dari asupan nutrisi yang
berkurang. Wanita yang disertai dengan kanker vulva ibu akan merasa sangat lemah
terutama pada bagian ekstremitas bawah dan tidak dapat melakukan aktivitasnya
dengan baik akibat dari progresivitas kanker vulva sehingga harus beristirahat total.
menderita penyakit ini. Pada pola seksualitas pasien akan terganggu akibat dari rasa
nyeri yang selalu dirasakan pada saat melakukan hubungan seksual (dispareuni) serta
adanya perdarahan setelah berhubungan. Serta keluar cairan encer (keputihan) yang
koping pasien. Apakah pasien dapat menerima kondisinya setelah sakit. Wanita
dengan kanker vulva biasanya mengalami gangguan dalam manajemen koping stres
yang diakibatkan dari cemas yang berlebihan terhadap risiko terjadinya keselamatan
dirinya sendiri.
Bagaimana pola peran hubungan pasien dengan keluarga atau lingkungan sekitarnya.
Apakah penyakit ini dapat mempengaruhi pola peran dan hubungannya. Wanita
dengan kanker vulva harus mendapatkan dukungan dari suami serta orang – orang
terdekatnya karena itu akan mempe ngaruhi kondisi kesehatannya. Biasanya koping
keluarga akan melemah ketika dalam anggota keluarganya ada yang menderita
Kaji apakah penyakit pasien mempengaruhi pola keyakinan dan nilai yang diyakini.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat
pendarahan
2. Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada vulva akibat penyakit kanker vulva
3. Disfungsi seksual b/d perubahan fungsi tubuh akibat proses penyakit kanker vulva
C. Perencanaan
Dx 1 : Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif
akibat pendarahan
Kriteria Hasil
menunjukkan berlanjutnya
penggantian cairan
kanker.
memaksimalkan mekanisme
diminimalisir.
misalnya : Hb, Hct, sel darah merah cairan dan mengawasi keefektifan
terapi
Dx 2 : Nyeri kronis b/d nekrosis jaringan pada vulva akibat penyakit kanker
vulva
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, diharapkan nyeri
Kriteria hasil
2. Pasien melaporkan nyeri yang sudah terkontrol maksimal dengan pengaruh / efek
samping minimal
6. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan tepat sesuai indikasi
NO INTERVENSI RASIONALISASI
keefektifan intervensi.
kembali perhatiannya.
mengurangi
dengan pengaruh
dialami pasien
nyeri di rumah.
kanker vulva
Kriteria Hasil
2. Pasien mau mendiskusikan masalah tentang gambaran diri, perubahan fungsi seksual dan
NO INTERVENSI RASIONALISASI
efek dari proses penyakit kanker pasien dan orang terdekat untuk
dijalani)
koping pasien
masalah
Kriteria Hasil
1. Pasien mampu melakukan aktivitas biasa dengan normal tanpa bantuan perawat / orang
terdekat
NO INTERVENSI RASIONALISASI
oksigenasi.
tepat
proses penyembuhan
pertumbuhan serta
perkembangan janin
Kriteria Hasil
NO INTERVENSI RASIONALISASI
dialami pasien
sebelumnya
tentang diagnosis
perawatan.
bila perlu
dirasakan pasien
meningkatkan kemampuan
koping pasien
diberdayakan misalnya
tepat
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan rektum).
Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk bagi kedua
pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa tanda dan gejala
penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan ketika terjadi pengeluaran
cairan yang berlebihan dari vagina. Meskipun sedikit, kumpulan bunga kol bisa
berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi bahan – bahan purulen pada belahan
– belahan, biasanya berbau tidak sedap warnanya abu – abu, kuning pucat atau merah
muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan – tonjolan yang berbentuk bunga kol atau
kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk kelompok yang
berkembang terus ditularkan secara seksual. Kondiloma akuminata dijumpai pada berbagai
bagian penis atau biasanya didapatkan melalui hubungan seksual melewati liang rectal
disekitar anus, pada wanita dijumpai pada permukaan mukosa pada vulva, serviks, pada
perineum atau disekitar anus.
2. SARAN
Diharapkan agar kita semua agar lebih menjaga kebersihan diri terutama pada bagian
Genital (alat kelamin), karena hal itu dapat mencegah timbulnya jamur atau virus pada
bagian genital yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti Condiloma accuminata.
Kelompok menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini.Olehkarena
itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis
dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umum.
Daftar pustaka
Siregar, R.S. Prof. Dr, Sp. KK (K). 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Ed. 2.
EGC : Jakarta
Hatmoko. Condyloma Acuminata. 2009:2-5.
Infeksi Menular Seksual. 2005. Ed. 3. FKUI : Jakarta
Dias EP, Gouvea ALF, Eyer CC. Condyoma Acuminatum: its histopathological Pattern.
São Paulo Medical Journal. 1997. http://www.scielo.br/pdf/spmj/v115n2/v115n2a01.pdf
Fitzpatrick TB, Wolff K, Allen R. Color atlas & Synopsis of Clinical Dermatology , 6th
edition. New York: McGraw-Hill Inc, 2009.p. 789,861-9,910.
Lacey C, Woodhall S, Wikstrom A, Ross J. European guideline for the management of
anogenital warts. IUSTI GW Guidelines. 2011:2-11.
Chang GJ, Welton M. Human Papilloma Virus, Condylonata Acuminata, and Anal
Naoplasia. Clinic in Colon and Rectal Surgery. 2004., 17(4), p. 221-230.
Djuanda A. Penyakit Virus. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu Penyakit
Kulit dan Kelamin. 6th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. p.
112-4.