“KONDILOMA AKUMINATA”
Disusun oleh :
Gusti Elisa
Pembimbing :
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
Untuk mengetahui definisi, gejala klinis, dan diagnosis secara tepat dan
serta penatalaksanaan yang sesuai dari Kondiloma Akuminta
A. DEFINISI
2
B. EPIDEMIOLOGI
C. ETIOLOGI
D. PATOFISIOLGI
3
mempunyai afinitas tinggi pada sel-sel epitel. Replikasinya tergantung pada
adanya diferensiasi epitel skuamosa. Virus DNA (Deoxyribonucleic Acid)
dapat ditemukan pada lapisan terbawah dari epitel. Protein kapsid dan virus
infeksius ditemukan pada lapisan superfisial sel-sel yang berdiferensiasi.
HPV dapat masuk ke lapisan basal, menyebabkan respon radang. Pada wanita
menyebabkan keputihan dan infeksi mikroorganisme. HPV yang masuk ke
lapisan basal sel epidermis dapat mengambil alih DNA dan mengalami
replikasi yang tidak terkendali. Fase laten virus dimulai dengan tidak adanya
tanda dan gejala yang dapat berlangsung sebulan bahkan setahun. Setelah fase
laten, produksi virus DNA, kapsid dan partikel dimulai. Sel dari tuan rumah
menjadi infeksius dari struktur koilosit atipik dari kondiloma akuminata
(morphologic atypical koilocytosis of condiloma acuminate) berkembang.1,2
Lamanya inkubasi sejak pertama kali terpapar virus sekitar 3 minggu sampai
8 bulan atau dapat lebih lama.3 HPV yang masuk ke sel basal epidermis ini
dapat menyebabkan nodul kemerahan di sekitar genitalia. Penumpukan nodul
merah ini membentuk gambaran seperti bunga kol. Nodul ini bisa pecah dan
terbuka sehingga terpajan mikroorganisme dan bisa terjadi penularan karena
pelepasan virus bersama epitel. HPV yang masuk ke epitel dapat
menyebabkan respon radang yang merangsang pelepasan mediator inflamasi
yaitu histamin yang dapat menstimulasi saraf perifer. Stimulasi ini
menghantarkan pesan gatal ke otak dan timbul impuls elektrokimia sepanjang
nervus ke dorsal spinal cord kemudian ke thalamus dan dipersepsikan sebagai
rasa gatal di korteks serebri. Pada wanita yang terinfeksi HPV dapat
menyebabkan keputihan dan disertai infeksi mikroorganisme yang berbau,
gatal dan rasa terbakar sehingga tidak nyaman pada saat melakukan hubungan
seksual.
E. MENIFESTASI KLINIS
Kebanyakan pasien dengan kondiloma akuminata datang dengan keluhan
ringan.Keluhan yang paling sering adalah ada bejolan atau terdapat
lesidiperianal.
1. Gejala Kebanyakan pasien hanya mengeluhkan adanya lesi, yang
dinyatakan tanpa gejala. Jarang terdapat gejala seperti gatal, perdarahan, atau
4
dispaurenia
2. Tanda-Tanda Fisik
Lesi sering ditemukan di daerah yang mengalami trauma selama hubungan
seksual dan mungkin soliter tetapi sering akan ada 5 sampai 15 lesi dari 1-5
mm diameter. Kutil dapat menyatu menjadi plak yang lebih besar dan ini
lebih sering terlihat dengan imunosupresi dan diabetes. Pada pria yang tidak
disunat, rongga prepusium (glans penis, sulkus koronal, frenulum) yang
paling sering terkena, sementara pria yang telah di disunat biasanya terdapat
di batang penis Kandiloma Akuminata pada pria dapat juga terjadi pada
orificium uretra, pubis, skrotum, pangkal paha, perineum, daerah perianal,
dan anus. Pada perempuan, lesi dapat terjadi pada labia minora, labia mayora,
pubis, klitoris, orificium uretra, perineum, daerah perianal, anus, introitus,
vagina, dan ectocervix. Kutil anogenital dapat bervariasi secara signifikan
dalam warna, dari merah muda ke salmon merah, putih keabu-abuan sampai
coklat (lesi berpigmen). Kondiloma Akuminata umumnya berupa lesi yang
tidak berpigmen. Lesi berpigmen sebagian besar dapat terlihat pada labia
mayora, pubis, selangkang, perineum, dan daerah perianal4.
F. DIAGNOSIS
c. Biopsi tidak diperlukan untuk kutil anogenital yang khas, biopsi harus
selalu dilakukan jika ada kecurigaan pra-kanker atau kanker, dan dapat
berguna untuk diferensial diagnosis.
5
d. Tidak semua lesi papular disebabkan oleh HPV. Selalu
mempertimbangkan varian yang normal.
G. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding kondiloma akuminata adalah :
1. Veruka Vulgaris: Vegetasi yang tidak bertangkai, kering dan berwarna
abu-abu atau sama dengan warna kulit.
2. Veruka vulgaris pada tangan. Tampak multipel veruka pada tangan
3. Karsinoma Sel Skuamosa: Vegetasi yang seperti kembang kol. Mudah
berdarah, dan berbau.
H. TATA LAKSANA
Karena risiko penularan, serta risiko untuk pengembangan karsinoma sel
skuamosa, lesi umumnya harus diobati. Banyak metode pengobatan
kondiloma akuminata tetapi secara umum dapat dibedakan menjadi topikal,
dan bedah.
1. Topikal
a. Podophyllin
Podophyllin adalah bahan kimia yang paling terkenal dan paling banyak
tersedia dalam bentuk topikal. Pertama direkomendasikan untuk pengobatan
kondiloma oleh Culp dan Kaplan pada tahun 1942, bahan ini adalah agen
sitotoksik yang berasal dari resin podofilum emodi dan peltatum podofilum
yang mengandung senyawa lignin biologis aktif, termasuk podofilox, yang
merupakan komponen paling aktif terhadap kondiloma akuminata.
Podophyllin memiliki keuntungan menjadi mudah digunakan dan sangat
murah. Konsentrasi dari 5 sampai 50% telah digunakan tanpa banyak
perbedaan dalam keberhasilan. Podophyllin diterapkan langsung ke
kondiloma akuminata dengan hati-hati untuk menghindari kulit normal yang
berdekatan. Beberapa kelemahan, termasuk keterbatasan penggunaan dan
toksisitas sistemik. Podophyllin harus dicuci setelah 6 jam karena sangat
mengiritasi kulit normal di sekitarnya dan menyebabkan reaksi lokal yang
parah berupa dermatitis, nekrosis, dan jaringan parut.
6
b. Bichloracetic Acid atau Trichloracetic Acid Bichloracetic Acid adalah
keratolitik kuat dan telah berhasil digunakan untuk terapi kondiloma
akuminata. Seperti podophyllin, Bichloracetic Acid atau Trichloracetic Acid
murah dan mudah diterapkan. Namun, juga dapat menyebabkan iritasi kulit
lokal dan seringkali memerlukan kunjungan beberapa kali, umumnya pada
interval mingguan. Dalam sebuah studi oleh Swerdlow dan Salvati,
bichloracetic acid dan trichloracetic acid lebih nyaman digunakan oleh pasien
dan memiliki kemungkinan kekambuhan yang minimal dibandingkan yang
lain
c. Kemoterapi
Berbagai agen kemoterapi digunakan untuk pengobatan kondiloma telah
diuraikan, termasuk 5-fluorouracil (5-FU) sebagai krim atau asam salisilat,
thiotepa, bleomycin, dinitrochlorobenzene dalam aseton, krim dan
idoxuridine.
2. Bedah Terapi
a. Elektrokauter
Elektrokauter adalah cara yang efektif untuk menghancurkan kondiloma
akuminata di anus internal dan eksternal tetapi teknik ini memerlukan
anestesi lokal dan tergantung pada keterammpilan operator untuk mengontrol
kedalaman dan lebar kauterisasi tersebut. Mengontrol kedalaman luka penting
untuk mencegah jaringan parut dan luka pada sfingter ani mendasarinya.
Luka bakar melingkar harus dihindari untuk mencegah stenosis ani. Jika
penyakit ini sangat luas atau melingkar, upaya-upaya harus dilakukan untuk
mempertahankan kontinuitas kulit.5
b. Terapi Laser
7
c. Eksisi bedah
I. PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut4:
1. Pasien wanita harus diberitahu tentang skrining sitologi serviks sesuai
dengan pedoman lokal/nasional. Rekomendasi di Inggris adalah bahwa
perempuan dengan kondiloma akuminata harus diskrining sesuai dengan
pedoman standar.
K. KOMPILKASI
8
onkogenik jenis HPV dan merupakan bagian dari spektrum klinis neoplasia
intraepithelial anogenital. Kecurigaan klinis perubahan neoplastik harus
dipertimbangkan oleh banyaknya perdarahan banyak. Melakukan biopsi atau
rujukan spesialis yang tepat harus dipertimbangkan. Varian lain yang jarang
HPV 6/11 adalah kondiloma raksasa atau Buschke-Lowenstein tumor. Bentuk
ini merupkan suatu karsinoma verukosa, ditandai dengan infiltrasi lokal yang
agresif hingga ke bagian dasar. Keadaan ini diperlukan penanganan lebih
lanjut (spesialis bedah onkologi). Suatu laporan menunjukkan hasil yang baik
dengan kemo-radioterapi.
l. Prognosis
Walaupun sering mengalami residif, prognosisnya baik. Faktor
predisposisi dicari, misalnya hygiene, adanya fluor albus, atau kelembaban
pada pria akibat tidak di sirkumsisi.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Usia : 26 tahun
Pekerjaan : Buruh
Status : Menikah
Agama : Islam
ANAMNESIS
9
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 08 Januari 2020, pukul 10.30 WIB ke
puskesmas Prabumulih barat
Keluhan Utama
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
10
Tanda Vital :
Nadi : 84 x/menit
Suhu : Afebris
Pernapasan : 20 x/menit
Kepala
Bentuk : Normocephali
Thorax :
Auskultasi :
Abdomen :
Inspeksi : Datar
Perkusi : Timpani
11
Genitalia : tampak lesi kulit (lihat status dermatologis)
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi : regional
Efloresensi : vegetasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(-)
RESUME
PEMERIKSAAN ANJURAN
12
PA kulit yang diangkat untuk menyingkirkan DD keganasan dan diagnosis
DIAGNOSIS KERJA
Kondiloma akuminata
PENATALAKSANAAN
UMUM
KHUSUS
PROGNOSIS
13
Quo ad sanationam : dubia
BAB III
Kesimpulan
Virus HPV sendiri yang memiliki potensi onkogenik tinggi yakni tipe 16
dan 18. Dan virus ini juga sering dijumpai pada kanker serviks pada wanita.
Predileksi dari penyakit ini adalah bagian tubuh yang hangat dan lembab.
Pada pria yang tersering adalah ujung dan batang penis dan di bawah kulit
depannya (bila tidak disunat). Pada wanita pada vulva, dinding vagina, serviks
dan kulit sekeliling vagina. Bisa di sekeliling anus atau rektum pada pasien yang
suka melakukan anal sex
14
Muncul biasanya 1-6 bulan pasca infeksi, dimulai pembengkakan kecil,
lembut, lembab, warna merah atau pink dan dapat tumbuh cepat juga bertangkai.
Permukaan dapat kasar dan berbentuk bunga kol.
Pada pasien ini ditemukan gejala yang sesuai yakni benjolan pada batang
penis yang mulanya kecil dan membesar dalam 2 bulan. Pasien menyangkal
pernah berhubungan dengan orang lain selain pasangannya. Dalam hal ini didapati
ada 2 kemungkinan yakni sangkalan pasien adalah bohong atau infeksi berasal
dari istrinya. Pada pemeriksaan fisik didapati vegetasi, jumlah 1, permukaan
berbenjol - benjol / tidak rata, bertangkai, ukuran 1 cm x 1 cm x 0.5 cm, warna
kehitaman / gelap. Dari pemeriksaan fisik sudah dapat ditegakkan diagnosa
kondiloma akuminata.
Terapi terbaik untuk pasien ini adalah elektro kauterisasi dengan anestesi
lokal karena proses infeksi sudah lama (dapat dilihat warna sudah kehitaman) dan
dalam literatur juga disebutkan bahwa pengobatan kimiawi sering gagal (biasa
hanya ampuh pada proses yang masih baru / warna masih kemerahan), memakan
waktu lama, bahkan dapat mengiritasi kulit sekitarnya. Untuk terapi non-
medikamentosa dengan edukasi pasien sesuai dengan penatalaksanaan umum,
mencari sumber infeksi, dan mencegah kontak dengan sumber infeksi dengan
hubungan seksual yang aman (1 pasangan saja).
15
penyakit kondiloma akuminata yang tumbuh dengan cepat memiliki daya tahan
tubuh yang rendah).
Prognosa dari pasien ini untuk quo ad vitam adalah ad bonam karena
kondiloma akuminata tidak mengancam jiwa pasien (khususnya pria karena tidak
cenderung menyebabkan keganasan seperti kanker servix pada wanita). Quo ad
fungsionam adalah ad bonam karena kondiloma akuminata tidak mempengaruhi
fungsi dari genitalia itu sendiri. Quo ad sanationam adalah dubia karena penyakit
ini dapat sembuh atau residif.
DAFTAR PUSTAKA
16
Hatmoko. Condyloma Acuminata. 2009:2-5.
17