Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

“KONDILOMA AKUMINATA”

Disusun oleh :

Gusti Elisa

Pembimbing :

dr. H. Bambang Wahyu Nugroho

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan

Komite Internsip Dokter Indonesia

2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kutil anogenital yang sering disebut kondiloma akuminata adalah


penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Human Papilomavirus
(HPV).Infeksi HPV dapat menyebar melalui kontak langsung atau
autoinokulasi. Masa inkubasi bervariasi dari 1-12 bulan dengan rata-rata 2-3
bulan.Infeksi HPV pada genital diduga subklinis sampai 70%, dan tidak
disadari oleh pasien tetapi terdeteksi dengan pemeriksaan klinis lengkap,
histologis, dan sitologis atau analisis molekular.Kondiloma akuminata
memiliki infektivitas yang tinggi, di mana permukaan mukosa yang lebih
tipis akan lebih rentan terhadap inokulasi virus dibanding kulit yang memiliki
keratin tebal. Infektivitas HPV genital dari ibu sehubungan dengan papiloma
pada anak tampaknya rendah, namun risiko penularan dari ibu ke anak
dengan perkembangan penyakit selanjutnya pada anak diperkirakan 1 antara
80 dan 1 antara 1500.Selama kehamilan, kondiloma akuminata dapat
berproliferasi dengan cepat karena perubahan imunitas dan peningkatan
suplai darah, dan kelainan ini dapat muncul dalam bentuk klinis atau
subklinis (laten). Bentuk klinis lebih menyebabkan gangguan emosional dan
fisik pada pasien karena ibu harus melahirkan secara sectio caesaria dan jika
melahirkan secara spontan akan terdapat kemungkinan risiko kontaminasi
HPV pada bayi.

B. Tujuan
Untuk mengetahui definisi, gejala klinis, dan diagnosis secara tepat dan
serta penatalaksanaan yang sesuai dari Kondiloma Akuminta
A. DEFINISI

Merupakan kutil di dalam atau di sekeliling vagina, penis atau dubur,


yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kondiloma akuminatum ialah
vegetasi oleh Human Papiloma Virus tipe tertentu, bertangkai, dan
permukaannya berjonjot.

2
B. EPIDEMIOLOGI

Saat ini kondiloma akuminata sekarang menjadi penyebab paling utama


suatu penyakit menular seksual bahkan melebihi herpes genital. Kondiloma
akuminata terjadi pada 5,5 juta orang Amerika setiap tahun dan diperkirakan
memiliki prevalensi 20 juta. Kondiloma akuminata adalah infeksi anorektal
yang paling umum yang mempengaruhi pria homoseksual. Namun, juga
sering terjadi pada pria biseksual dan heteroseksual dan wanita. Meskipun
cara penularan paling umum melalui hubungan seksual namun penyebab non
seksual juga dapat terjadi. Pada pasien HIV positif prevalensi HPV adalah
30%. Pengaruh infeksi HIV pada perjalanan penyakit HPV tidak jelas tetapi
dapat dipengaruhi oleh tingkat keparahan immunocompromise dan terapi
penggunaan antiretroviral. Infeksi oleh jenis risiko tinggi HPV dikaitkan
dengan SIL (Squamous Intraepithelial Lesion) yang merupakan prekursor
diduga menjadi kanker invasif.

C. ETIOLOGI

Anogenital kutil (juga dikenal sebagai kutil kelamin, kondiloma


acuminata, condylomas) adalah lesi proliferatif jinak yang disebabkan oleh
Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6 dan 11. Cara penularan infeksi
biasanya melalui hubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi
sebelumnya, penularan ke janin atau bayi dari ibu yang telah terinfeksi
sebelumnya, dan resiko mengembangkan karsinoma sel skuamosa. HPV
dapat menembus sel-sel basal epidermis. Hal ini dapat mengaktifkan
pembentukan protein, meningkatkan sel-sel proliferasi, penebalan lapisan
yang keras sehingga dapat menimbulkan papillomatosa.

D. PATOFISIOLGI

Kondiloma akuminata dapat disebabkan kontak dengan penderita yang


terinfeksi HPV. Sampai saat ini dikenal lebih dari 100 macam jenis HPV,
yang sering menyebabkan kondiloma akuminata yaitu tipe 6 dan 11. HPV ini
masuk melalui mikro lesi pada kulit, biasanya pada daerah kelamin dan
melakukan penetrasi pada kulit sehingga menyebabkan abrasi permukaan
epitel. Human Papilloma Virus adalah epiteliotropik; yang sifatnya

3
mempunyai afinitas tinggi pada sel-sel epitel. Replikasinya tergantung pada
adanya diferensiasi epitel skuamosa. Virus DNA (Deoxyribonucleic Acid)
dapat ditemukan pada lapisan terbawah dari epitel. Protein kapsid dan virus
infeksius ditemukan pada lapisan superfisial sel-sel yang berdiferensiasi.
HPV dapat masuk ke lapisan basal, menyebabkan respon radang. Pada wanita
menyebabkan keputihan dan infeksi mikroorganisme. HPV yang masuk ke
lapisan basal sel epidermis dapat mengambil alih DNA dan mengalami
replikasi yang tidak terkendali. Fase laten virus dimulai dengan tidak adanya
tanda dan gejala yang dapat berlangsung sebulan bahkan setahun. Setelah fase
laten, produksi virus DNA, kapsid dan partikel dimulai. Sel dari tuan rumah
menjadi infeksius dari struktur koilosit atipik dari kondiloma akuminata
(morphologic atypical koilocytosis of condiloma acuminate) berkembang.1,2
Lamanya inkubasi sejak pertama kali terpapar virus sekitar 3 minggu sampai
8 bulan atau dapat lebih lama.3 HPV yang masuk ke sel basal epidermis ini
dapat menyebabkan nodul kemerahan di sekitar genitalia. Penumpukan nodul
merah ini membentuk gambaran seperti bunga kol. Nodul ini bisa pecah dan
terbuka sehingga terpajan mikroorganisme dan bisa terjadi penularan karena
pelepasan virus bersama epitel. HPV yang masuk ke epitel dapat
menyebabkan respon radang yang merangsang pelepasan mediator inflamasi
yaitu histamin yang dapat menstimulasi saraf perifer. Stimulasi ini
menghantarkan pesan gatal ke otak dan timbul impuls elektrokimia sepanjang
nervus ke dorsal spinal cord kemudian ke thalamus dan dipersepsikan sebagai
rasa gatal di korteks serebri. Pada wanita yang terinfeksi HPV dapat
menyebabkan keputihan dan disertai infeksi mikroorganisme yang berbau,
gatal dan rasa terbakar sehingga tidak nyaman pada saat melakukan hubungan
seksual.

E. MENIFESTASI KLINIS
Kebanyakan pasien dengan kondiloma akuminata datang dengan keluhan
ringan.Keluhan yang paling sering adalah ada bejolan atau terdapat
lesidiperianal.
1. Gejala Kebanyakan pasien hanya mengeluhkan adanya lesi, yang
dinyatakan tanpa gejala. Jarang terdapat gejala seperti gatal, perdarahan, atau

4
dispaurenia
2. Tanda-Tanda Fisik
Lesi sering ditemukan di daerah yang mengalami trauma selama hubungan
seksual dan mungkin soliter tetapi sering akan ada 5 sampai 15 lesi dari 1-5
mm diameter. Kutil dapat menyatu menjadi plak yang lebih besar dan ini
lebih sering terlihat dengan imunosupresi dan diabetes. Pada pria yang tidak
disunat, rongga prepusium (glans penis, sulkus koronal, frenulum) yang
paling sering terkena, sementara pria yang telah di disunat biasanya terdapat
di batang penis Kandiloma Akuminata pada pria dapat juga terjadi pada
orificium uretra, pubis, skrotum, pangkal paha, perineum, daerah perianal,
dan anus. Pada perempuan, lesi dapat terjadi pada labia minora, labia mayora,
pubis, klitoris, orificium uretra, perineum, daerah perianal, anus, introitus,
vagina, dan ectocervix. Kutil anogenital dapat bervariasi secara signifikan
dalam warna, dari merah muda ke salmon merah, putih keabu-abuan sampai
coklat (lesi berpigmen). Kondiloma Akuminata umumnya berupa lesi yang
tidak berpigmen. Lesi berpigmen sebagian besar dapat terlihat pada labia
mayora, pubis, selangkang, perineum, dan daerah perianal4.

F. DIAGNOSIS

Dalam beberapa kasus diagnosis kondiloma akuminata sulit ditetapkan,


karena langka dan memiliki gambaran klinis yang berbeda-beda.
Adapun cara diagnosis yang menjadi poin kunci sebagai berikut:
a. Periksa dengan cahaya yang baik, sebuah lensa yang mungkin berguna
untuklesikecil.
b. Pada pria, selalu periksa meatus, dan memiliki ambang yang rendah untuk
memeriksa daerah perianal proktoskopi untuk memeriksa lubang anus. Pada
wanita, selalu memeriksa daerah perianal dan melakukan pemeriksaan
spekulum untuk membedakan serviks atau lesi pada vagina.

c. Biopsi tidak diperlukan untuk kutil anogenital yang khas, biopsi harus
selalu dilakukan jika ada kecurigaan pra-kanker atau kanker, dan dapat
berguna untuk diferensial diagnosis.

5
d. Tidak semua lesi papular disebabkan oleh HPV. Selalu
mempertimbangkan varian yang normal.

G. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding kondiloma akuminata adalah :
1. Veruka Vulgaris: Vegetasi yang tidak bertangkai, kering dan berwarna
abu-abu atau sama dengan warna kulit.
2. Veruka vulgaris pada tangan. Tampak multipel veruka pada tangan
3. Karsinoma Sel Skuamosa: Vegetasi yang seperti kembang kol. Mudah
berdarah, dan berbau.
H. TATA LAKSANA
Karena risiko penularan, serta risiko untuk pengembangan karsinoma sel
skuamosa, lesi umumnya harus diobati. Banyak metode pengobatan
kondiloma akuminata tetapi secara umum dapat dibedakan menjadi topikal,
dan bedah.

1. Topikal
a. Podophyllin
Podophyllin adalah bahan kimia yang paling terkenal dan paling banyak
tersedia dalam bentuk topikal. Pertama direkomendasikan untuk pengobatan
kondiloma oleh Culp dan Kaplan pada tahun 1942, bahan ini adalah agen
sitotoksik yang berasal dari resin podofilum emodi dan peltatum podofilum
yang mengandung senyawa lignin biologis aktif, termasuk podofilox, yang
merupakan komponen paling aktif terhadap kondiloma akuminata.
Podophyllin memiliki keuntungan menjadi mudah digunakan dan sangat
murah. Konsentrasi dari 5 sampai 50% telah digunakan tanpa banyak
perbedaan dalam keberhasilan. Podophyllin diterapkan langsung ke
kondiloma akuminata dengan hati-hati untuk menghindari kulit normal yang
berdekatan. Beberapa kelemahan, termasuk keterbatasan penggunaan dan
toksisitas sistemik. Podophyllin harus dicuci setelah 6 jam karena sangat
mengiritasi kulit normal di sekitarnya dan menyebabkan reaksi lokal yang
parah berupa dermatitis, nekrosis, dan jaringan parut.

6
b. Bichloracetic Acid atau Trichloracetic Acid Bichloracetic Acid adalah
keratolitik kuat dan telah berhasil digunakan untuk terapi kondiloma
akuminata. Seperti podophyllin, Bichloracetic Acid atau Trichloracetic Acid
murah dan mudah diterapkan. Namun, juga dapat menyebabkan iritasi kulit
lokal dan seringkali memerlukan kunjungan beberapa kali, umumnya pada
interval mingguan. Dalam sebuah studi oleh Swerdlow dan Salvati,
bichloracetic acid dan trichloracetic acid lebih nyaman digunakan oleh pasien
dan memiliki kemungkinan kekambuhan yang minimal dibandingkan yang
lain
c. Kemoterapi
Berbagai agen kemoterapi digunakan untuk pengobatan kondiloma telah
diuraikan, termasuk 5-fluorouracil (5-FU) sebagai krim atau asam salisilat,
thiotepa, bleomycin, dinitrochlorobenzene dalam aseton, krim dan
idoxuridine.

2. Bedah Terapi

a. Elektrokauter
Elektrokauter adalah cara yang efektif untuk menghancurkan kondiloma
akuminata di anus internal dan eksternal tetapi teknik ini memerlukan
anestesi lokal dan tergantung pada keterammpilan operator untuk mengontrol
kedalaman dan lebar kauterisasi tersebut. Mengontrol kedalaman luka penting
untuk mencegah jaringan parut dan luka pada sfingter ani mendasarinya.
Luka bakar melingkar harus dihindari untuk mencegah stenosis ani. Jika
penyakit ini sangat luas atau melingkar, upaya-upaya harus dilakukan untuk
mempertahankan kontinuitas kulit.5

b. Terapi Laser

Terapi laser karbon dioksida untuk menghancurkan kondiloma pertama kali


dilaporkan oleh Baggish pada tahun 1980. Sebuah tingkat keberhasilan
keseluruhan dari 88 sampai 95% telah dilaporkan. Ini mirip dengan
elektrokauter, namun ablasi laser memiliki tingkat kekambuhan tinggi dan
menimbulkan nyeri pasca operasi.

7
c. Eksisi bedah

Eksisi bedah telah lama digunakan untuk mengobati kondiloma akuminata


dengan tingkat keberhasilan tinggi. Kombinasi eksisi dan elektrokauter
dianggap sebagai gold standard untuk pengobatan kondiloma akuminata.

I. PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut4:
1. Pasien wanita harus diberitahu tentang skrining sitologi serviks sesuai
dengan pedoman lokal/nasional. Rekomendasi di Inggris adalah bahwa
perempuan dengan kondiloma akuminata harus diskrining sesuai dengan
pedoman standar.

2. Konseling tentang PMS (Penyakit Menular Seksual) dan pencegahan


penularannya.

3. Analisis apakah kondom melindungi terhadap penularan HPV yang lebih


kompleks dengan hasil yang beragam. Namun data terbaru menunjukkan
bahwa penggunaan kondom laki-laki dapat melindungi perempuan terhadap
penularan HPV.

K. KOMPILKASI

1. Fisik dan Psikoseksual Implikasi Kondiloma Akuminata sering dianggap


sebagai dampak dari gaya hidup seksual yang buruk.. Dapat menimbulkan
perasaan cemas, rasa bersalah, kemarahan, dan kehilangan harga diri, dan
membuat kekhawatiran tentang kesuburan masa depan dan risiko kanker4.
2. Pra-Kanker dan Kanker Pra-Kanker (vulva, dubur, dan penis intra-epitel
neoplasia, yaitu VIN (Vulva Intraepithelial Neoplasia), AIN (Anal
Intraepithelial Neoplasia), dan PIN (Penis Intraepithelial Neoplasia)) atau lesi
invasif (vulva, dubur, dan kanker penis) dapat muncul bersamaan dengan
kondiloma akuminata, dan salah didiagnosa sebagai kondiloma akuminata.
Bowenoid papulosis (BP) adalah lesi coklat kemerahan terkait dengan

8
onkogenik jenis HPV dan merupakan bagian dari spektrum klinis neoplasia
intraepithelial anogenital. Kecurigaan klinis perubahan neoplastik harus
dipertimbangkan oleh banyaknya perdarahan banyak. Melakukan biopsi atau
rujukan spesialis yang tepat harus dipertimbangkan. Varian lain yang jarang
HPV 6/11 adalah kondiloma raksasa atau Buschke-Lowenstein tumor. Bentuk
ini merupkan suatu karsinoma verukosa, ditandai dengan infiltrasi lokal yang
agresif hingga ke bagian dasar. Keadaan ini diperlukan penanganan lebih
lanjut (spesialis bedah onkologi). Suatu laporan menunjukkan hasil yang baik
dengan kemo-radioterapi.

l. Prognosis
Walaupun sering mengalami residif, prognosisnya baik. Faktor
predisposisi dicari, misalnya hygiene, adanya fluor albus, atau kelembaban
pada pria akibat tidak di sirkumsisi.

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Muhammad Ridwan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 26 tahun

Pekerjaan : Buruh

Status : Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Simpang Penimus. Prabumulih

ANAMNESIS

9
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 08 Januari 2020, pukul 10.30 WIB ke
puskesmas Prabumulih barat

Keluhan Utama

Benjolan pada batang penis sejak 2 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli lansia puskesmas Prabumulih barat dengan keluhan


benjolan di batang penis sejak 2 bulan yang lalu. Benjolan mulanya kecil
(diameternya selebar lubang jarum) dan makin membesar hingga seperti sekarang.
Tidak ada rasa gatal atau nyeri pada benjolan ini.

Sebelumnya pasien pernah mencoba ingin mencabut benjolan ini sendiri,


namun terasa sakit dan keluar darah sehingga tidak jadi untuk mencabutnya. Dan
karena ada benjolan ini hubungan kelamin dengan istrinya jadi terganggu. Os
pernah berobat.

Pasien menyangkal pernah berhubungan intim dengan orang lain selain


istri.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya

Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus

Tidak pernah mengalami penyakit pada kelamin sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama

Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, alergi

PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Baik, tampak sakit sedang.

Kesadaran : Compos Mentis

10
Tanda Vital :

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : Afebris

Pernapasan : 20 x/menit

Kepala

Bentuk : Normocephali

Mata : Konjuntiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)

Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-)

Mulut : Bibir kering (-), dinding faring hiperemis (-)

Telinga : Normotia, tanda radang (-)

Leher : deviasi (-), pembesaran kelenjar getah bening (-)

Thorax :

Inspeksi : Bentuk normal, gerak nafas kedua dada simetris

Palpasi : Vokal fremitus +/+ simetris

Perkusi : Sonor di kedua lapang paru

Auskultasi :

Jantung : BJ I-II reguler,murmur (-), gallop (-)

Paru : SN vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

Abdomen :

Inspeksi : Datar

Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba membesar

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Ekstremitas : Akral hangat, oedem (-), sianosis (-)

11
Genitalia : tampak lesi kulit (lihat status dermatologis)

STATUS DERMATOLOGIKUS

Distribusi : regional

Ad Regio : genitalia ( batang penis )

Lesi : vegetasi, jumlah 1 (soliter), permukaan tidak rata


(cauliflower), bertangkai, ukuran 1 cm x 1 cm x 0.5 cm,
warna kehitaman / gelap

Efloresensi : vegetasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

(-)

RESUME

Seorang pasien laki-laki, 26 tahun datang berobat ke poli lansia


puskesmas Prabumulih barat tanggal 08 Januari 2020 pukul 10.30 WIB dengan
keluhan benjolan pada batang penisnya sejak 2 bulan yang lalu.

Pada anamnesis didapatkan benjolan di batang penis mulanya kecil


(diameternya sebesar lubang jarum) dan makin membesar hingga seperti sekarang
ini. Benjolan tidak sakit ataupun gatal

Pada pemeriksaan fisik, status generalis didapatkan dalam batas normal.


Pada status dermatologikus didapatkan pada di daerah genitalia (batang penis)
tampak vegetasi, jumlah 1, permukaan berbenjol - benjol / tidak rata (cauliflower),
bertangkai, ukuran 1 cm x 1 cm x 0.5 cm, warna kehitaman / gelap.

PEMERIKSAAN ANJURAN

12
PA kulit yang diangkat untuk menyingkirkan DD keganasan dan diagnosis

Cek tes HIV

DIAGNOSIS KERJA

Kondiloma akuminata

PENATALAKSANAAN

UMUM

Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan cara pengobatannya.

Menjelaskan bahwa kondiloma akuminata adalah penyakit menular


seksual

Menerangkan bahwa kemungkinan kambuh lagi ada

Menjelaskan istri juga harus dibawa berobat karena penularan melalui


hubungan seksual

Menerangkan kepada pasien bahwa pengobatan yang terbaik adalah


pembedahan dengan bius lokal

Menerangkan bahwa setelah pembedahan akan diberikan salep untuk luka (


biasa salep antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder ) dan luka tidak
boleh kena air dulu

KHUSUS

Oral : klorfeniramin maleat 3x1. Dexamethasone 3x1. Hidrokortison SK

Pilihan lain : Pembedahan lokal dengan anestesi ( elektro kauterisasi dengan


anestesi lokal )

PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad fungtionam : ad bonam

13
Quo ad sanationam : dubia

BAB III

Kesimpulan

Kondiloma akuminata merupakan salah satu penyakit menular seksual


yang disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus) berupa vegetasi virus
HPV tipe tertentu, bertangkai, dan permukaan berjonjot. Karena penyakit ini
merupakan penyakit menular seksual, penularannya tentu dari hubungan seksual.
Nama lain dari kondiloma akuminata dalam bahasa awam adalah penyakit jengger
ayam.

Virus HPV sendiri yang memiliki potensi onkogenik tinggi yakni tipe 16
dan 18. Dan virus ini juga sering dijumpai pada kanker serviks pada wanita.

Predileksi dari penyakit ini adalah bagian tubuh yang hangat dan lembab.
Pada pria yang tersering adalah ujung dan batang penis dan di bawah kulit
depannya (bila tidak disunat). Pada wanita pada vulva, dinding vagina, serviks
dan kulit sekeliling vagina. Bisa di sekeliling anus atau rektum pada pasien yang
suka melakukan anal sex

14
Muncul biasanya 1-6 bulan pasca infeksi, dimulai pembengkakan kecil,
lembut, lembab, warna merah atau pink dan dapat tumbuh cepat juga bertangkai.
Permukaan dapat kasar dan berbentuk bunga kol.

Diagnosa dari penyakit ini dapat ditegakkan melalui anamnesa dan


pemeriksaan fisik saja. Kulit yang diangkat dapat diperiksa untuk menyingkirkan
diagnosa banding keganasan.

Pengobatan melalui laser, krioterapi (pembekuan) atau pembedahan


dengan bius lokal. Untuk pengobatan kimiawi seperti podofilin dan asam
trikloroasetat dapat digunakan, namun memerlukan waktu beberapa minggu
hingga bulan dan dapat mengiritasi kulit sekelilingnya, juga sering gagal. Untuk
pria yang belum disunat dapat dilakukan sunat.

Pada pasien ini ditemukan gejala yang sesuai yakni benjolan pada batang
penis yang mulanya kecil dan membesar dalam 2 bulan. Pasien menyangkal
pernah berhubungan dengan orang lain selain pasangannya. Dalam hal ini didapati
ada 2 kemungkinan yakni sangkalan pasien adalah bohong atau infeksi berasal
dari istrinya. Pada pemeriksaan fisik didapati vegetasi, jumlah 1, permukaan
berbenjol - benjol / tidak rata, bertangkai, ukuran 1 cm x 1 cm x 0.5 cm, warna
kehitaman / gelap. Dari pemeriksaan fisik sudah dapat ditegakkan diagnosa
kondiloma akuminata.

Terapi terbaik untuk pasien ini adalah elektro kauterisasi dengan anestesi
lokal karena proses infeksi sudah lama (dapat dilihat warna sudah kehitaman) dan
dalam literatur juga disebutkan bahwa pengobatan kimiawi sering gagal (biasa
hanya ampuh pada proses yang masih baru / warna masih kemerahan), memakan
waktu lama, bahkan dapat mengiritasi kulit sekitarnya. Untuk terapi non-
medikamentosa dengan edukasi pasien sesuai dengan penatalaksanaan umum,
mencari sumber infeksi, dan mencegah kontak dengan sumber infeksi dengan
hubungan seksual yang aman (1 pasangan saja).

Anjuran pemeriksaan PA untuk menyingkirkan DD keganasan juga untuk


diagnostik, dan tes HIV untuk screening (karena biasanya pasien yang memiliki

15
penyakit kondiloma akuminata yang tumbuh dengan cepat memiliki daya tahan
tubuh yang rendah).

Prognosa dari pasien ini untuk quo ad vitam adalah ad bonam karena
kondiloma akuminata tidak mengancam jiwa pasien (khususnya pria karena tidak
cenderung menyebabkan keganasan seperti kanker servix pada wanita). Quo ad
fungsionam adalah ad bonam karena kondiloma akuminata tidak mempengaruhi
fungsi dari genitalia itu sendiri. Quo ad sanationam adalah dubia karena penyakit
ini dapat sembuh atau residif.

DAFTAR PUSTAKA

Bakardzhiev I, Pehlivanov G, Stransky D, Gonevski M. Treatment of


Candylomata Acuminata and Bowenoid Papulosis With CO2 Laser and
Imiquimod. J of IMAB- Annual Procceding (Scientific Papers). 2012;18:246-
9.

16
Hatmoko. Condyloma Acuminata. 2009:2-5.

Dias EP, Gouvea ALF, Eyer CC. Condyoma Acuminatum: its


histopathological Pattern. São Paulo Medical Journal. 1997.

Lacey C, Woodhall S, Wikstrom A, Ross J. European guideline for the


management of anogenital warts. IUSTI GW Guidelines. 2011:2-11.

Chang GJ, Welton M. Human Papilloma Virus, Condylonata Acuminata, and


Anal Naoplasia. Clinic in Colon and Rectal Surgery. 2004., 17(4), p. 221-230.

Djuanda A. Penyakit Virus. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu


Penyakit Kulit dan Kelamin. 6th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2010. p. 112-4.

Fitzpatrick TB, Wolff K, Allen R. Color atlas & Synopsis of Clinical


Dermatology , 6th edition. New York: McGraw-Hill Inc, 2009.p. 789,861-
9,910

17

Anda mungkin juga menyukai