Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi
Oleh:
Kenny Rahayu R.
Kelas:
XII IPA 7
Kenny Rahayu R.
BAB I
PENDAHULUAN
Kutil dalam istilah medis disebut Papilloma. Papilloma itu sebenarnya sejenis tumor jinak
pada kulit, berasal dari penebalan lapisan luar kulit yang berlebihan. Bentuk kutil ini bisa
bermacam-macam. Bisa besar-besar atau bisa juga kecil-kecil. Biasanya memang kalau
dipegang tidak sakit, dan kalau sudah sangat besar, bisa saja berdarah kalau lecet. Bila sudah
besar biasanya bentuknya seperti bungakol.
Kutil disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini memang menyerang kulit
dan salah satu jenis penyakitnya yaitu menimbulkan kutil kecil-kecil di telapak tangan.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Kutil
2. Untuk mengetahui penyebab Kutil
3. Untuk mengetahui tanda gejala dari Kutil
4. Untuk mengetahui penanganan Kutil
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2.1.Penyakit Kutil
Warts (istilah medis “veruka”) atau lebih dikenal dengan nama kutil adalah
perkembangan sel kulit berlebihan (hiperplasi epidermis) yang disebabkan virus
Human Papilloma jenis tertentu.
Kutil merupakan neoplasma jinak epidermis yang disebabkan oleh virus dari
kelompok human papillomavirus (HPV). Kutil juga bisa disebut veruka (dalam
medis), meskipun istilah veruka biasanya dipakai untuk kutil telapak kaki (plantar
wart).
2.2.1. Definisi
Virus papiloma manusia (HPV) adalah suatu patogen DNA yang menyebabkan
timbulnya berbagai tumor jinak (kutil) dan beberapa lesi pramaligma dan maligna .
Sampai saat ini sudah diketahui lebih dari 100 subtipe HPV, dengan 33 diantaranya
diketahui menginfeksi saluran genital. Infeksi HPV dapat menyebabkan kanker
serviks, penis dan anus. Penularan HPV genital hampir semata-mata melalui hubun-
gan kelamin, walaupun autoinokulasi dan penularan melalui fomite juga dapat ter-
jadi. Infeksi dapat ditularkan kepada neonatus saat persalinan . Faktor resiko terbesar
untuk timbulnya HPV adalah jumlah pasangan seks. Merokok, pemakaian kon-
trasepsi oral (KO), dan kehamilan tampaknya meningkatkan kerentanan terhadap in-
feksi HPV.
2.2.2. Etiologi
Human Papillomavirus (HPV) diidentifikasi sebagai penyebab kondiloma aku-
minata. Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan
bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa
tanda dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan ketika
terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina . Meskipun sedikit, kumpulan
bunga kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi bahan-bahan
purulen pada belahan-belahan, biasanya berbau tidak sedap warnanya abu-abu, kun-
ing pucat atau merah muda.
Kondiloma akuminata merupakan tonjolan-tonjolan yang berbentuk bunga kol
atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk
kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual . Kondiloma akuminata
dijumpai pada berbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui hubungan
seksual melewati liang rectal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada permukaan
mukosa pada vulva, serviks, pada perineum atau disekitar anus.
Kondiloma sering kali tampak rapuh atau mudah terpecah, bisa terssebar multi-
focal dan multisentris yang bervariasi baik dalam jumlah maupun ukurannya .
Lesinya bisa sangat meluas sehingga dapat menguasai penampakan normal dan
anatomi pada genitalia. Daerah tubuh yang paling umum adalah frenulum, korona,
hatikan. Terkadang muncul lebih dari satu daerah. Pada kasus yang jarang, perdara-
han dan obstruksi saluran kemih jika virus mencapai saluran uretra . Memiliki ri-
2.2.4. Patofisiologi
dapat menginfeksi traktus anogenital. Virus ini menyebabkan lokal infeksi dan
muncul sebagai lesi kondiloma papilomatous. Infeksi HPV menular melalui aktivitas
seksual.
HPV yang berhubungan dengan traktus genital dibagi dalam kelompok resiko
rendah dan resiko tinggi yang didasarkana atas genotipe masing-masing . Sebagian
besar kondiloma genital diinfeksi oleh tipe HPV-6 atau HPV-11 . Sementara tipe 16,
18, 31, 33, 45, 51, 52, 56, 68, 89 merupakan resiko tinggi.
Papiloma virus bersifat epiteliotropik dan reflikasinya tergantung dari adanya
epitel skuamosa yang berdeferensisasi. DNA virus dapat ditemui pada lapisan bawah
epitel, namun struktur protein virus tidak ditemukan . Lapisan basal sel yang terkena
ditandai dengan batas yang jelas pada dermis. Lapisan menjadi hiperplasia (akanto-
sis), pars papilare pada dermis memanjang. Gambaran hiperkeratosis tidak selalu
ada, kecuali bila kutil telah ditemui pada waktu yang lama atau pengobatan yang
tidak berhasil, dimana stratum korneum hanya mengandung 2 lapisan sel yang
parakeratosis. Koibeytes terpancar – pencar keluar dari lapisan terluar dari kutil ge-
nialia. Merupakan sel skuamosa yang zona mature perinuclear yang luas dibatasi
dari peripheral sitoplasma. Intinya bisa diperluas dan hyperchromasi, 2 atau lebih
2.2.5. Patogenesis
Papillomavirus menyerang epitel gepeng (daerah yang peka infeksi) pada kulit dan
mukosa inokulasi virus pada sel basal diferensiasi sel menjadi sel keratinosit
kepekaan sel berubah memungkinkan virus berkembang secara vegetatif se-
hingga infeksi menjadi produktif perubahan morfologi dan hiperplasia akibat per-
cepatan proliferasi dan terhambatnya diferensiasi sel sifat kelainan yang ada tetap
jinak dan ditandai oleh batas yang tegas dengan jaringan normal . Ada pula yang
menjadi displastik dan ditandai oleh atipi inti sel, mitosis tak terkontrol dan peruba-
han kromosom. Beberapa diantaranya berlanjut menjadi karsinoma dan ditandai oleh
menyebabkan nyeri karena mengiritasi saraf. Beberapa kutil tumbuh sendiri dan
terpisah, kutil lainnya tumbuh bersama-sama dan membentuk kelompok kutil (kutil
mosaik).
Kutil dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain . Sebagai contoh, kutil pada
kulit bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain lewat kontak langsung dengan ku-
til tersebut. Juga bisa melalui handuk atau obyek serta benda-benda lain yang digu-
nakan oleh penderita kutil dan dipakai oleh bukan penderita kutil.
Virus juga dapat disebarkan dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain .
Sebagai contohnya, kutil dapat menyebar di sekitar kuku, bibir dan kulit sekitarnya
jika Anda menggigit kutil yang terdapat pada jari atau dekat kuku atau mengisap jari
yang terdapat kutil.
Kutil pada alat kelamin bersifat sangat menular dan dapat ditularkan dari satu
orang ke orang lain melalui kontak mulut atau oral, melalui vagina atau hubungan
intim melalui anus. Jadi merupakan hal penting untuk tidak berhubungan intim
dengan partner yang mempunyai kutil pada daerah genital atau lakukanlah hubungan
intim dengan memakai pelindung. Pada wanita, kutil dapat tumbuh pada daerah
servix (cervix), dan bahkan seorang wanita mungkin tidak mengetahui bahwa dia
mempunyai kutil pada daerah servixnya. Dia mungkin telah menularkan infeksi
tersebut kepada partner saat dia melakukan hubungan intim tanpa diketahuinya.
2.5.1.Kutil Biasa
Kutil ini terutama terdapat pada anak-anak, tetapi juga terdapat pada dewasa
dan orang tua. Kutil ini merupakan tonjolan seperti kembang kol . Kutil ini bisa
menyebar, berkelompok atau tumbuh di bagian tubuh yang sering mengalami cedera
timbul di sekitar kuku (kutil periungual), lutut, wajah dan kulit kepala . Kutil ini bisa
menyebar ke bagian tubuh lainnya termasuk mukosa, mulut, dan hidung tetapi tidak
pernah berubah menjadi keganasan.. Kutil jenis ini yang menyerang anak – anak
penyakit yang sembuh sendiri tanpa pengobatan. Varian veruka vulgaris yang
terdapat di daerah muka dan kulit kepala berbentuk sebagai penonjolan yang tegak
lurus dengan permukaan kulit dan permukaannya verukosa disebut sebagai verukosa
filiformis.
bunga kol. Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan daerah rektal . Infeksi dapat
dormant atau tidak dapat dideteksi, karena sebagian lesi tersembunyi didalam folikel
rambut atau dalam lingkaran dalam penis yang tidak disirkumsisi . Pada wanita
condiloma akuminata menyerang daerah yang lembab dari labia minora dan vagina .
Sebagian besar lesi timbul tanpa simptom . Pada sebagian kasus biasanya terjadi
perdarah setelah coitus, gatal atau vaginal discharge. Ukuran tiap kutil biasanya 1-2
mm, namun bila berkumpul sampai berdiameter 10, 2 cm dan bertangkai . Dan
biasanya ada yang sangat kecil sampai tidak diperhatikan . Terkadang muncul lebih
dari satu daerah. Pada kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih
bermacam-macam papiloma.
perlu diobati. Tanpa pengobatan, sekitar 3 dari 10 kutil hilang dalam 10 minggu dan
kebanyakan kutil hilang dalam 1-2 tahun, tanpa meninggalkan jaringan parut . Ke-
mungkinan terbesar kutil ini sembuh sendiri terjadi pada anak-anak dan usia muda .
Pada orang yang lebih tua, kutil kadang-kadang dapat menetap sampai beberapa
tahun.
Penyakit ini juga sering kambuh, walaupun sudah diberikan pengobatan yang baik.
Pengobatan yang umumnya digunakan adalah:
Asam salisilat. Terdapat dalam bentuk lotion dan plester khusus yang mengandung
asam salisilat. Biasanya bahan ini digunakan setiap hari selama 3 bulan. Setiap be-
berapa hari lapisan mati yang terdapat di permukaan atas kutil harus dibersihkan/
digosok. Lebih baik jika kutil dibasahi terlebih dahulu dengan air selama 5-10 menit
sebelum diberikan asam salisilat. Jangan memberikan bahan ini pada wajah karena
dapat mengiritasi kulit. Pengobatan dengan asam salisilat ini dapat menghilangkan
pada kutil. Kebanyakan orang tidak merasakan nyeri saat bahan kimia ini dikenakan
pada kutil. Anda akan mengalami sedikit rasa nyeri dan melepuh pada kutil sekitar
3-8 jam. Setelah pengobatan dengan Cantharidin, perban akan dipasang diatas kutil .
Perban dapat dilepas setelah 24 jam . Saat campuran dari cantharidin dan bahan-
bahan kimia lain digunakan, perban dilepas setelah 2 jam . Saat anda kontrol ke
dokter lagi, dokter akan melepas kulit mati pada kutil . Jika kutil tidak hilang setelah
satu pengobatan, dokter mungkin akan menyarankan jenis pengobatan kutil lainnya.
biasanya digunakan adalah nitrogen cair. Nitrogen disemprotkan atau dioleskan pada
kutil. Nitrogen cair ini sangat dingin dan efek pembekuan serta perlunakan yang
ini dapat menimbulkan rasa nyeri. Kadang-kadang timbul lesi lepuh kecil yang
berlangsung satu hari atau lebih pada kulit yang berdekatan setelah pengobatan.
Bedah. Penyakit ini biasanya tidak diterapi dengan pembedahan karena kutil dapat
timbul kembali. Biasanya cara ini dilakukan jika penderita mempunyai beberapa
sendiri.
Pada penderita kutil, hindari luka di dekat tempat kutil yang sudah ada, untuk
mencegah penyebaran kutil.
Mencuci tangan setelah memegang kutil.
Gunakan alas kaki di kamar mandi atau di kamar ganti umum.
Meningkatkan daya tahan tubuh, dengan makan makanan bergizi, dan bila perlu
mengkonsumsi suplemen atau imunomodulator.
A. Kesimpulan
Veruka atau yang lebih dikenal dengan “kutil” merupakan ploriferasi jinak pada kulit
dan mukosa yang disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV). Jenis veruka da-
pat bervariasi bergantung dari permukaan epitel kulit yang terkena dan tipe HPV. Veruka
dapat menular serta dapat menimbulkan rasa nyeri terutama bila terdapat di telapak kaki
atau kuku.
Pada umumnya dalam 2 tahun veruka akan hilang dengan sendirinya tanpa diterapi
dengan apapun, namun banyak pasien berobat dikarenakan pasien merasakan nyeri atau
mengganggu pasien dalam beraktivitas sehari – hari. Walaupun penyakit ini tidak selalu
menyebabkan kematian, penyakit ini dapat menyebabkan morbiditas yang bermakna dan
membutuhkan biaya perawatan kesehatan yang besar dikarenakan penyakit ini sering re-
sidif, walaupun diberikan pengobatan yang adekuat.
B. Saran
Diharapkan agar kita semua agar lebih menjaga kebersihan diri, karena hal itu da-
pat mencegah timbulnya jamur atau virus pada bagian genital yang dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti Kutil.
DAFTAR PUSTAKA
http://google.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Kutil
http://www.scribd.com/doc/45857101/Virus-Papiloma-Manusia
http://www.scribd.com/doc/134892776/kutil
http://medicastore.com/penyakit/816/Kutil_(Veruka).html
http://www.scribd.com/doc/90993562/Bab-II-Revisi
RSHS. 2006. Penyakit Kesehatan Anak. Bandung: Rumah Sakit Hasan Sadikin.