Oleh :
KELOMPOK 17
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul VIRUS HPV ini dengan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat
guna memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah VIROLOGI (T)
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami agar lebih
baik dimasa yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Virus HPV adalah jenis virus yang cukup lazim. Jenis yang berbeda
dapat menyebabkan kutil atau pertumbuhan sel yang tidak normal (displasia)
atau di sekitar leher rahim atau dubur yang dapat menyebabkan kanker leher
rahim atau dubur. Pajanan Human Pappiloma Virus (HPV) dianggap sebagai
promoter dan mungkin inisiator, sedangkan faktor resiko lainnya sebagai
inisiator. Manifestasi klinis dari proses molukuler dan seluler adalah
metaplasia dan displasia di mana hal ini dapat dideteksi baik dengan dengan
pemeriksaan sitologis dari bahan pap smear maupun dengan pemeriksaan
histopatologis dari bahan biopsi serviks.
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan HPV ?
b. Klasifikasi dan morfologi HPV ?
c. Bagaimana karateristik HPV ?
d. Bagaimana cara infeksi HPV ?
e. Apa saja penyakit yang ditimbulkan virus HPV ?
f. Bagaimana cara pencegahan Virus HPV ?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui HPV ?
b. Untuk mengetahui klasifikasi dan morfologi HPV ?
c. Untuk mengetahui karateristik HPV ?
d. Untuk mengetahui infeksi HPV ?
e. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan virus HPV ?
f. Untuk mengetahui pencegahan virus HPV ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Familia : Papovaviridae
Genus : Papillomavirus
3
Morfologi
4
infeksi HPV seiring pertambahan usia, namun sebaliknya risiko infeksi
menetap/persisten malah meningkat. Hal ini diduga karena seiring
pertambahan usia terjadi perubahan anatomi (retraksi) dan histologi
(metaplasia). Selama serviks matang melebihi masa reproduktif seorang
wanita, maka cervical ectropion digantikan melalui suatu proses squamous
metaplasia, untuk membagi secara bertingkat epitel skuamosa. Epitel
skuamosa bertingkat ini diperkirakan lebih protektif pada banyak orang
melawan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Androphy EJ. Human Papillomaviruses and Warts. Dalam : Engleberg NC,
DiRita V, Dermody TS, penyunting. Schaechters Mechanisms of
Microbial Disease. Edisi ke-4. Philadelphia : Lippincott Williams &
Wilkins, 2007. h. 399 405.
Jawetz, Melnick, 1995, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, Ed. 16, EGC,
Jakarta