PENDAHULUAN
1
berasal dari bahasa Yunani yaitu haima yang memiliki arti darah. Darah
manusia memiliki warna merah terang jika terdapat banyak oksigen dan
merah tua jika kekurangan oksigen.
Darah dapat beredar ke seluruh tubuh berkata bantuan alat peredaran
darah yaitu : jantung, pembuluh darah, dan pembuluh limfa. Darah juga dapat
menjadi sumber energi bagi tubuh dengan mengangkaut nutrisi, mengangkut
zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem
imun yang berguna untuk mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian darah
b. Untuk mengetahui fungsi darah
c. Untuk mengetahui komponen darah
d. Untuk mengetahui golongan darah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi darah di dalam tubuh antara lain ialah sebagai pengangkut zat-zat
kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh,
pengangkut oksigen dan pengangkut karbondioksida.
Yaitu dengan cara memindahkan panas dari alat-alat tubuh yang aktif ke
agian lain yang tidak aktif.
c. Mengangkut Oksigen
3
d. Mengedarkan Air
Bila dipisahkan maka dapat diamati bahwa darah tersusun atas dua
komponen, yaitu komponen cair (plasma darah) dan komponen padat (sel
darah, eritrosit, leukosit, dan trombosit). Berikut komponen darah, yaitu :
a. Plasma Darah
Plasma darah memiliki warna jernih kekuningan. Plasma darah
sebagian besar terdiri atas 92% air, 0,9 mineral (NaCl, fosfor, magnesium,
besi) 0,1% bahan organik (seperti glukosa, lemak, enzim, dan antigen). Pada
protein plasma darah juga terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin. Zat-
zat lain yang juga larut dalam plasma darah, antara lain sari makanan,
mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa.
4
b. Sel-sel Darah
Ada tiga macam sel darah manusia, yaitu sel darah merah (eritrosit), Sel
darah Putih (leukosit), keping-keping darah (trombosit).
1. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah memiliki bentuk bulat pipih, tidak berinti, dan
cekung di bagian tengah (bikonkaf). setiap 1 mm3 mengandung
kurang lebih 5 juta sel darah merah. Sel darah ini berwarna merah
karena mengandung hemoglobin (Hb), yaitu seperti protein yang
mengandung zat besi. Fungsi utama Hb adalah mengikat paru-paru
untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Hemoglobin yang telah berhasil
mengikat oksigen akan membentuk oksihemoglobin yang berwarna
merah cerah. Sebaliknya, bila mengikat karbondioksida hemoglobin
akan berwarna merah tua.
Sel darah dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan tulang
pipih. Sel darah merah hanya berumur kurang lebih 120 hari. Setelah
itu sel darah merah akan rusak dan langsung dirombak di dalam hati
dan limfa. Hasil perombakan hemoglobin berupa zat warna empedu
yaitu bilirubin dan biliverdin.
5
3. Keping Darah (Trombosit):
Trombosit memiliki bentuk tidak teratur dan tidak berinti.
Dalam setiap 1 mm3 darah terdapat kurang lebih 300.000 ribu keping
darah. Jika kita mengalami luka berdarah, keping-keping darah
berfungsi untuk membekukanya. Trombosit memilik umur sekitar 5
sampai 9 hari. Bila darah keluar karena luka, trombosit akan pecah
dan mengeluarkan enzim trombokinase yang berfungsi untuk
mengubah protrombin menjadi trombin karena pengaruh ion kalsium
dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah fibrinogen
menjadi benang-benang fibrin akan menjaring sel-sel darah hingga
luka tertutup dan tidak mengeluarkan darah lagi.
6
Golongan darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang
tua kepada anaknya. Land-Steiner dalam Suryo (1996) membedakan darah
manusia kedalam empat golongan yaitu A, B, AB dan O. Penggolongan darah
ini disebabkan oleh macam antigen yang dikandung oleh eritrosit (sel darah
merah).
a. Golongan darah AB
Seseorang yang memiliki antigan-A dan antigen-B pada penampang sel
darah merah, dan cairan serum darah, mereka tidak memiliki antibody
untuk melawan antigen A dan antigen B. Individu yang memiliki golongan
darah ini dapat menerima donor darah dari golongan manapun, tetapi
hanya dapat mendonorkan darahnya ke individu sesama golongan.
b. Golongan darah A
Seseorang yang memiliki antigen A pada penampang sel darah merah, dan
cairan serum darah mereka terdapat IgM antibody yang melawan antigen-
B. Individu yang memiliki golongan darah ini hanya dapat menerima
donor darah dari golongan A dan O, dan hanya bisa mendonorkan
darahnya ke individu sesama golongan A dan golongan AB.
c. Golongan darah B
Seseorang yang memiliki antigen-B pada penampang sel darah merah, dan
cairan serum darah mereka terdapat IgM antibody yang melawan antigen-
A. Individu yang memiliki golongan darah ini hanya dapat menerima
donor darah dari golongan B dan O, dan hanya bisa mendonorkan
darahnya ke individu sesama golongan B dan golongan AB.
7
d. Golongan darah O
Seseorang yang tidak memiliki antigan-A dan antigen-B pada permukaan
sel darah merah mereka, dan serum darah mereka memiliki IgM anti-A
antibodies dan anti-B antibodies. Individu bergolongan darah ini hanya
dapat menerima darah dari sesama golongan saja, dan mendonorkan darah
kesemua orang.
Secara umum pada sistem golongan darah ABO, apabila di dalam sel
darah seseorang terdapat antigen A dipermukaan membran sel, maka plasma
darahnya terdapat antibodi alpha dan tidak menghasilkan antibodi A. Secara
singkat, golongan darah sistem ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Golongan Darah Antigen Antibodi
A A (Anti B)
B B (Anti A)
AB A dan B Tidak Ada
O - dan (Anti A dan B)
Pada sistem golongan darah Rhesus, juga diturunkan secara genetik dan
bersifat dominan. Sebetulnya didalam serum dan plasma seseorang awalnya
tidak terdapat anti Rh, tetapi keberadaan anti Rh dapat distimulasi dengan
transfusi darah (terutama lebih dari 1x) dan perkawinan dengan sifat tertentu.
Pada perkawinan ini, kita mengenal ada kemungkinan keturunannya bersifat
Eritroblastosis.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Darah merupakan cairan yang dimiliki semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) dan memiliki fungsi mengirimkan zat-zat serta oksigen yang
dibutuhkan jaringan tubuh.
Fungsi darah yaitu sebagai zat pengangkut, menjaga agar suhu tetap
stabil, mengangkut oksigen, mengedarkan air , mengedarkan hormon dan
getah bening ke seluruh bagian tubuh, menghindarkan tubuh dari infeksi
kuman dengan jalan membentuk antibodi, mengatur keseimbangan asam
dengan basa untuk menghindari kerusakan jaringan-jaringan pada tubuh,
menutup luka melalui keping darah. Komponen darah terdiri dari komponen
cair (plasma darah) dan komponen padat (sel darah, eritrosit, leukosit, dan
trombosit).
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Kedokteran EGC
http://juprimalino.blogspot.com/2012/02/ golongan-darah-manusia-.html
10