Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

Iimu Dasar Keperawatan


“RICKETTSIA”

DOSEN PEMBIMBING:

FITRAH WAHYUNI, M. SI

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Aldo (18010001)
2. Anggi Putri Kirana (18010002)
3.Dwi Marza (18
4. Fitria (18010014)
5.Sulfina Yulia (18010028)
6. Nia Rahmawati (18010021)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Beriring salam tidak lupa kita membaca Shalawat buat baginda kita yaitu Muhammad
SAW,Yang telah membawa umat manusia dari zaman kebodohan hingga ke zaman
yang berilmu pengetahuan seperti saat ini.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang luar
biasanya,yang berupa kesehatan jasmani dan rohani, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas pertama dari mata kuliah IDK
dengan judul “RICKETTSIA”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
pembimbing mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan kami yaitu Fitrah wahyuni, M. SI

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pekanbaru, Mei 2019


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i


Daftar Isi .........................................................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Rickettsia ............................................................................... 3
2.2 Struktur Rickettsia .................................................................................... 3
2.3 Infeksi yang disebabkan Rickettsia .......................................................... 4
2.4 Mekanisme Pertahanan Tubuh ................................................................. 10
2.5 Pemberantasan .......................................................................................... 14
2.6 Pemeriksaan Laboratorium ....................................................................... 15
BAB III Penutup
Kesimpulan ....................................................................................................... 17
Saran ................................................................................................................. 17

Daftar Pustaka ..................................................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakanng


Riketsia adalah bakteri kecil yang merupakan parasit intraseluler obligat dan ditularkan ke
manusia melalui artropoda, kecuali demam Q. Rickettsia merupakan spesies yang dibawa oleh
banyak kutu, dan menyebabkan penyakit pada manusia seperti tipus, rickettsialpox, demam
Boutonneuse, demam gigitan kutu Afrika, demam Rocky Mountain, Australia Tick Tifus, Pulau
Flinders Spotted Demam tifus dan Queensland tick. Bakteri riketsia juga dikaitkan dengan berbagai
penyakit tanaman. Riketsia hanya tumbuh di dalam sel-sel hidup, sama seperti virus. Nama rickettsia
sering digunakan untuk setiap anggota Rickettsiales.Mereka dianggap sebagai kerabat terdekat
bakteri yang berasal dari organel mitokondria yang ada di dalam sebagian besar sel
eukariotik.Metode tumbuh Rickettsia pada embrio ayam ditemukan oleh Ernest William
Goodpasture dan rekan-rekannya di Vanderbilt University di awal 1930-an.
Pada bulan Maret 2010 peneliti Swedia melaporkan kasus meningitis bakteri pada wanita
disebabkan oleh Rickettsia Helvetica. Di Amerika Serikat, ada sekitar 500 sampai 1.000 kasus setiap
tahun, dengan angka kematian sekitar 7%, jika pengobatan antibiotik tidak dimulai segera. Kasus
tersebut hanya terjadi pada belahan bumi bagian Barat, sedangkan belahan Timur memiliki demam
kutu jenis lain . Suatu mikroba tergantung pada Ixodidae tertentu, atau kutu keras yang mendukung
kelangsungan hidupnya.Umumnya, penyakit yang ditularkan oleh kutu yang ditemukan di Belahan
Timur lebih ringan dari yang ditemukan di Barat.

Riketsia pernah menjadi epidemik di belahan Eropa, Meksiko dan Afrika Utara pada tahun ±1083.
Dari berbagai kejadian di atas, maka kita perlu memahami dan mengetahui struktur bakteri Riketsia
beserta penyakit yang ditimbulkan dari infeksi Riketsia serta hal-hal lainnya yang terkait dengan
riketsia.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari riketsia ?


2. Bagaimanakah struktur bakteri riketsia?
3. Apa sajakah infeksi yang dapat ditularkan oleh bakteri riketsia?
4. Bagaimanakah mekanisme pertahanan tubuh dalam mengatasi infeksi
bakteri Riketsia?
5. Bagimanakah pemberantasan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
riketsia?
6. Bagaimanakah deskripsi hasil pemeriksaan laboratorium pada penderita
penyakit yang disebabkan oleh bakteri riketsia?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian riketsia.


2. Untuk mengetahui struktur bakteri riketsia.
3. Untuk mengetahui infeksi yang dapat di tularkan oleh bakteri riketsia.
4. Untuk mengetahui mekanisme pertahanan tubuh dalam mengatasi infeksi
bakteri riketsia.
5. Untuk mengetahui pemberantasan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri
riketsia.
6. Untuk mengetahui deskripsi hasil pemeriksaan laboratorium pada Penderita
penyakit yang disebabkan oleh bakteri riketsia.

1.4 Manfaat

1.Dapat mengetahui pengertian riketsia.


2. Dapat mengetahui struktur bakteri riketsia.
3. Dapat mengetahui infeksi yang dapat di tularkan oleh bakteri riketsia.
4. Dapat mengetahui mekanisme pertahanan tubuh dalam mengatasi infeksi
bakteri riketsia.
5.Dapat mengetahui pemberantasan penyakit yang di sebabkan oleh bakteri
riketsia.
6. Dapat mengetahui deskripsi pemeriksaan laboratorium pada penderita
penyakit yang disebabkan oleh bakteri riketsia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ricketsia

Ricketsia adalah suatu mikroorganisme yang mempunyai sifat antara bakteri atau
virus. Bentuknya pleomorfik, berbentuk coccus, coccobacillus, baccilus atau filament; Gram
negatif; ukuran; panjang antara 0,3-2,0 mikron dan tebal antara 0,3-0,5 mikron. Mempunyai
dinding sel yang jelas (seperti bakteri).dapat dilihat dengan mikroskop biasa (seperti bakteri).
Ricketsia adalah parasit intra seluler (seperti virus), untuk pembenihannya perlu sel yang
masih hidup.Berkembang biak dengan jalan membelah diri (seperti bakteri). Rickettsia
spesies yang dibawa oleh banyak kutu, tungau , dan caplak, dan menyebabkan penyakit pada
manusia seperti tipus, rickettsialpox, demam Boutonneuse, demam gigitan kutu Afrika,
melihat demam Rocky Mountain, Australia Tick Tifus, Pulau Flinders Spotted Demam tifus
dan Queensland tick. Penyakit karena ricketsia dapat diobati dengan antibiotik. Ricketsia
umumnya merupakan "parasit"pada arthropoda di mana arthropoda sebagai host
intermediate,merupakan bagian dari siklus hidupnya. Ricketsia yang menumpang hidup pada
arthropoda tidak menyebabkan matinya arthropoda, sehingga hubungannya lebih bersifat
simbiose mutualisme.

Menularnya kepada manusia melalui gigitan arthropoda atau melalui inhalasi udara
yang mengandung debu-debu feces arthropoda yang berasal dari pakaian atau tempat
tidur.Ricketsia memiliki kecenderungan untuk menyerang sel endothelial kapiler, sehingga
infeksi karena ricketsia selalu ditandai dengan adanya ruam di kulit (bintik kemerahan di
kulit) karena pecahnya pembuluh kapiler.

2.2 Struktur Ricketsia

Rickettsia berasal dari Phylum : Proteobacteria,Kelas : Alpha Proteobacteria Ordo :


Rickekettsiales Famili : Rickettsiaceae Genus : Rickettsia, Gram-negatif, non-sporeforming,
bentuknya pleomorfik yang pada umumnya berukuran 1 – 0,3 mikron dapat hadir sebagai
cocci (0,1 pM diameter), batang (1-4 pM panjang) atau benang seperti (10 pM panjang).
Meskipun sangat kecil dan selalu terdapat didalam sel, Rickettsia bukanlah termasuk virus
melainkan golongan bakteri. Rickettsia mempunyai sifat-sifat yang sama dengan sifat-sifat
bakteri yaitu mengandung asam nukleat yang terdiri dari RNA dan DNA , berkembang biak
dengan pembelahan biner, dinding sel mengandung mukopeptida, mempunyai ribosom,
mempunyai enzim yang aktif pada metabolisme, dihambat oleh obat-obat anti bakteri dan
dapat membentuk ATP sebagai sumber energi .Rickettsia dapat berbentuk batang pendek,
kokoid atau pleomorf (kokobasilus pleomorfik). Rickettsia mempunyai struktur dinding sel
gram negative sehingga mempermudah untuk hidup didalam kuning telur embrio yang terdiri
dari peptidoglikan yang mengandung asam muramat dan asam diaminopimelat.Pada
rickettsia, bagian yang tumbuh berbeda-beda.

2.3 Infeksi Yang Disebabkan Oleh Ricketsia

Infeksi yang dapat disebabkan akibat terinfeksi oleh bakteri pathogen Rickettsia pada
tubuh manusia yaitu :

· Mual (Tahap Awal)


· Muntah (Tahap Awal)
· Sakit kepala (Tahap Awal)
· Demam (Tahap Awal)
· Kehilangan nafsu makan (Tahap Awal)
· Ruam Berbintik (Tahap Menengah)
· Lesi (Merah) (Tahap Lanjutan)
· Diare (Tahap Lanjutan)
· Rasa Sakit/Nyeri - Perut (Tahap Lanjutan)
· Rasa Sakit/Nyeri - Sendi (Tahap Lanjutan)
· Malaise

Namun untuk pembahasan lebih lanjut infeksi yang spesifik dapat dijelaskan
berdasarkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri pathogen Rickettsia itu sendiri yaitu ;

1. Tifus Murin

Tifus Murin (Tifus Kutu Tikus, Tifus Malaya) adalah infeksi yang ditularkan oleh
tikus, yang menyebabkan demam dan ruam.Penyakit ini tersebar di seluruh dunia, sering
menyebabkan wabah, terutama di daerah perkotaan yang padat, dimana tikus banyak
ditemukan.
PENYEBAB

Rickettsia typhi.
Bakteri ini hidup pada kutu tikus, mencit dan hewan pengerat lainnya.Kutu tikus
inilah yang menularkan riketsia kepada manusia.
GEJALA
Gejala timbul dalam waktu 6-18 hari setelah terinfeksi.

Biasanya gejala awal berupa menggigil, sakit kepala dan demam. Demam berlangsung
selama 12 hari.Ruam yang sedikit menonjol dan berwarna merah muda akan timbul setelah 4-
5 hari pada 80% penderita. Pada mulanya ruam hanya terdapat di sebagian kecil tubuh dan
sulit dilihat.Setelah 4-8 hari, ruam akan memudar secara bertahap.Gejala lainnya yang bisa
ditemukan pada penderita adalah:

- sakit punggung
- sakit persendian
- mual dan muntah
- batuk kering
- nyeri perut.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.Pemeriksaan darah bisa
menunjukkan adanya peningkatan kadar antibodi terhadap tifus.

PENGOBATAN

Untuk meredakan infeksi dan mengatasi gejala-gejalanya, diberikan antibiotik


(tetrasiklin, doksisiklin, kloramfenikol).Tetrasiklin biasanya tidak diberikan kepada anak-
anak karena dapat mengganggu pertumbuhan gigi.Kebanyakan penderita akan sembuh
sempurna. Tetapi kematian bisa terjadi pada penderita dengan usia lebih tua dan dengan
gangguan sistem kekebalan.

PENCEGAHAN

Hindari tempat-tempat yang banyak mengandung kutu tikus.


2. Demam Berbintik Rocky Mountain

PENYEBAB

Ricketsia ricketsii

Mikroorganisme ini khas untuk belahan bumi barat.Pertama kali ditemukan di negara
bagian Rocky Mountain, tapi juga terdapat di seluruh Amerika, kecuali di Maine, Hawai dan
Alaska.Penyakit ini biasanya timbul pada bulan Mei-September, dimana kutu dewasa sangat
aktif dan orang-orang berada di daerah yang banyak ditemukan kutu.Di negara bagian
selatan, penyakit ini terjadi sepanjang tahun.Resiko tinggi terinfeksi adalah anak-anak berusia
dibawah 15 tahun, karena mereka banyak menghabiskan waktunya di luar rumah, di tempat
dimana kutu banyak ditemukan.Kutu yang terinfeksi menularkan riketsia kepada kelinci,
bajing, rusa, beruang, anjing dan manusia.Penyakit ini tidak ditularkan secara langsung dari
orang ke orang.Riketsia hidup dan berkembang-biak di dalam dinding pembuluh darah.Yang
sering terinfeksi adalah pembuluh darah di kulit, dibawah kulit, di otak, jantung, paru-paru,
ginjal, hati dan limpa.Pembuluh darah bisa tersumbat oleh bekuan darah.

GEJALA

Gejala dimulai secara tiba-tiba dalam waktu 3-12 hari setelah gigitan kutu.Makin
cepat gejala timbul, makin berat gejalanya.Terjadi sakit kepala hebat, menggigil, kelelahan
yang luar biasa (postrasi) dan nyeri otot. Demam 39,4- 40,4°Celsius terjadi selama beberapa
hari dan pada kasus yang berat, tetap tinggi sampai selama 15-20 hari. Demam bisa
menghilang di pagi hari untuk sementara waktu.Penderita juga mengeluh batuk kering
pendek. Pada hari keempat demam, ruam muncul di pergelangan tangan, pergelangan kaki,
telapak tangan, telapak kaki dan lengan bawah; dan dengan segera akan menyebar ke leher,
muka, ketiak, bokong dan daerah yang tertutup celana pendek. Pada mulanya ruam tampak
datar dan berwarna merah muda, tapi selanjutnya akan menonjol dan berwarna lebih gelap.
Mandi air hangat akan lebih memperjelas adanya ruam ini. Dalam waktu 4 hari, muncul area
keunguan (peteki) karena adanya perdarahan di dalam kulit.Bila beberapa area ini menyatu,
bisa terbentuk koreng. Bila pembuluh darah otak terkena, akan timbul sakit kepala, gelisah,
sulit tidur, penurunan kesadaran dan koma. Hati bisa membesar, peradangan hati
menyebabkan sakit kuning, meskipun jarang terjadi.Bisa terjadi peradangan saluran
pernafasan (pneumonitis).Juga bisa terjadi pneumonia, kerusakan otak dan kerusakan
hati.Kadang tekanan darah bisa menurun dan bahkan pada kasus yang berat, terjadi kematian
mendadak.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Pemeriksaan darah menunjukkan


adanya penurunan kadar trombosit dan sel darah merah. Biopsi kulit bisa menunjukkan
adanya mikroorganisme penyebab penyakit ini.

PENGOBATAN

Segera diberikan antibiotik.Yang sering digunakan adalah doksisiklin atau tetrasiklin,


kepada wanita hamil bisa diberikan kloramfenikol.Antibiotik telah mengurangi angka
kematian dari 20% menjadi 7%.Kematian terjadi bila pengobatan tertunda.Penderita demam
yang berat sering memiliki sirkulasi darah yang tidak memadai, yang bisa menyebabkan
gagal ginjal, anemia, pembengkakan jaringan dan koma.Juga bisa terjadi kebocoran pada
pembuluh darah yang terinfeksi.Karena itu bisa diberikan cairan melalui infus dengan
pengawasan ketat, untuk menghindari peningkatan pengumpulan cairan di paru-paru dan
otak, terutama pada stadium lanjut.

PENCEGAHAN

Tidak ada vaksin untuk demam berbintik Rocky Mountain.Sebaiknya digunakan


repelen (penolak serangga) seperti dietil-toluamid pada kulit dan pakaian orang-orang yang
bekerja di daerah dimana banyak ditemukan kutu.Repelen ini efektif tapi kadang-kadang
menyebabkan reaksi toksik, terutama pada anak-anak.Kebersihan badan dan pencarian kutu
sangat penting untuk pencegahan.Kutu harus diambil secara hati-hati, karena riketsia bisa
ditularkan melalui darah yang keluar bila kutu tertindas diantara jari-jari tangan.Bisa juga
digunakan insektisida untuk membasmi kutu.

3. Ehrlichioses : Demam dan Sakit Kepala karena Gigitan Kutu

Ehrlichioses adalah infeksi kutu borne yang menyebabkan demam, panas dingin, sakit kepala,
dan perasaan sakit umum (malaise).Gejala-gejala ini terjadi tiba-tiba.

PENYEBAB

Bakteri Ehrlichia, seperti Rickettsiae, dapat hidup hanya di dalam sel hewan atau
manusia. Meskipun begitu, tidak seperti Rickettsiae, bakteri Ehrlichia mendiami sel darah
putih (seperti granulosit dan monosit). Spesies lain mendiami jenis lain pada sel darah putih.
Erchilioses sangat sering terjadi di daerah Amerika Serikat Selatan dan Tengah
Selatan.Mereka juga terjadi di Eropa.Mereka lebih sering terjadi di antara musim semi dan
akhir musim gugur, pada waktu kutu paling aktif.Infeksi menyebar ke orang melalui gigitan
kutu, kadangkala dihasilkan dari kontak dengan hewan yang membawa kutu anjing coklat
atau kutu rusa.

GEJALA

Gejala-gejala biasanya dimulai 1 sampai 3 minggu setelah gigitan kutu.Gejala-gejala


awal adalah demam.Panas dingin, sakit kepala berat, sakit badan, dan malaise. Sebagaimana
kemajuan infeksi, gejala-gejala bisa terbentuk :

* Muntah
* Diare
* Kejang
* Pusing
* Koma
* batuk
* Kesulitan bernafas
Ruam kulit kurang umum dibandingkan infeksi Rickettsial.Kematian tidak sering terjadi
tetapi bisa terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang dilemahkan atau mereka yang
kulitnya tidak segera diobati dengan cukup.

DIAGNOSA

Dokter melakukan pemeriksaan darah, yang bisa mendeteksi jumlah sel darah putih
rendah, jumlah platelet rendah (thrombocytopenia), dan kelainan penggumpalan darah.Tetapi
hal ini ditemukan terjadi pada banyak gangguan lainnya.Pemeriksaan darah untuk memeriksa
antibodi terhadap bakteri ini kemungkinan sangat membantu, tetapi hasilnya biasanya tidak
positif sampai beberapa minggu setelah sakit tersebut dimulai.Tes Reaksi rantai polymerase
(PCR) kemungkinan lebih berguna.Hal itu meningkatkan jumlah DNA bakteri dan dengan
demikian membuat bakteri lebih mudah dikenali.Kadangkala sel darah putih mengandung
bercak berkarakter (morulae) yang bisa dilihat di bawah mikroskop.Kehadiran morulae
memastikan diagnosa pada ehrlichiosis.
PENGOBATAN

Jika orang yang telah terkena kutu yang terinfeksi mengalami gejala-gejala khusus,
pengobatan biasanya dimulai berdasarkan gejala-gejala orang tersebut sebelum hasil
pemeriksaan laboratorium tersedia.Doxycycline, chloramphenicol, dan tetrasiklin semuanya
efektif.Ketika pengobatan dimulai lebih awal, kebanyakan orang segera bereaksi dan
sembuh.Penundaan pada pengobatan bisa menyebabkan komplikasi serius, termasuk
kematian pada 2 sampai 5% penderita.

Infeksi Riketsia Yang Lainnya ;

Rickettsia prowazekii, ditularkan tuma

Seluruh Dunia

 Masa inkubasi 7-14 hari


 Onset terjadi secara tiba-tiba
 Demam, sakit kepala, kelelahan
 Ruam muncul hari ke4-ke6
 Jika tidak diobati, bisa berakibat fatal, terutama pada penderita diatas 50 tahun
 Tifus Belukar

Rickettsia tsutsugamushi, ditularkan tungau

Asia Pasifik, Jepang, India, Australia, Tailan

 Masa inkubasi 6-21 hari


 Onset terjadi secara tiba-tiba
 Demam, menggigil, sakit kepala
 Ruam muncul hari ke5-ke8
 Erlikiosis

Ehrlichia canis, ditularkan kutu anjing coklat


Seluruh dunia

 Menyerupai Demam Berbintik Rocky Mountain, tapi tanpa ruam


 Jika tidak diobati, bisa berakibat fatal
 Cacar Riketsia
Rickettsia akari, ditularkan tuma

Pertama kali ditemukan di New York, juga ditemukan di daerah lainnya di Amerika &
di Rusia, Korea serta Afrika

 1 minggu sebelum demam, muncul koreng di kulit


 Demam hilang timbul selama1 minggu disertai menggigil, keringat berlebih,
 sakit kepala, sensitif thd sinar matahari, nyeri otot
 Demam Q

Coxiella burnetii (Rickettsia burnetii), penularan melalui cipratan ludah yg mengandung


riketsia atau melalui susu yang terinfeksi

Seluruh dunia

 Masa inkubasi 9-28 hari


 Onset terjadi secara tiba-tiba
 Demam, sakit kepala hebat, menggigil, lemah, nyeri otot, nyeri dada, pneumonitis,
 tanpa ruam
 Demam Parit

Bartonella quintana, ditularkan tuma


Meksiko, Tunisia, Eritrea, Polandia, Rusia

 Masa inkubasi 14-30 hari


 Onset terjadi secara tiba-tiba
 Demam, lemah, pusing, sakit kepala, sakit punggung, sakit tungkai

2.4 Mekanisme Pertahanan Tubuh

1. Mekanisme Pertahanan Tubuh Ekstraseluler

Respons imun terhadap bakteri ekstraseluler bertujuan untuk menetralkan efek toksin
dan mengeliminasi bakteri.Respons imun alamiah terutama melalui fagositosis oleh neutrofil,
monosit serta makrofag jaringan.Lipopolisakarida dalam dinding bakteri Gram negatif dapat
mengaktivasi komplemen jalur alternatif tanpa adanya antibodi.Hasil aktivasi ini adalah C3b
yang mempunyai efek opsonisasi, lisis bakteri melalui serangan kompleks membran dan
respons inflamasi akibat pengumpulan serta aktivasi leukosit. Endotoksin juga merangsang
makrofag dan sel lain seperti endotel vaskular untuk memproduksi sitokin seperti TNF, IL-1,
IL-6 dan IL-8. Sitokin akan menginduksi adesi neutrofil dan monosit pada endotel vaskular
pada tempat infeksi, diikuti dengan migrasi, akumulasi lokal serta aktivasi sel inflamasi.
Kerusakan jaringan yang terjadi adalah akibat efek samping mekanisme pertahanan untuk
eliminasi bakteri.Sitokin juga merangsang demam dan sintesis protein fase akut.

· Netralisasi toksin

Infeksi bakteri Gram negatif dapat menyebabkan pengeluaran endotoksin yang akan
menstimulasi makrofag. Stimulasi yang berlebihan terhadap makrofag akan menghasilkan
sejumlah sitokin seperti IL-1, IL-6 dan TNF. Proses ini akan memacu terjadinya reaksi
peradangan yang menyebabkan kerusakan sel, hipotensi, aktivasi sistem koagulasi, gagal
organ multipel dan berakhir dengan kematian. Antibodi yang mengandung reseptor sitokin
dan antagonisnya, berperan dalam menghilangkan sejumlah sitokin dalam sirkulasi dan
mencegah sitokin berikatan pada sel target.

Antibodi yang beredar dalam sirkulasi akan menetralisasi molekul antifagositik dan
eksotoksin lainnya yang diproduksi bakteri. Mekanisme netralisasi antibodi terhadap bakteri
terjadi melalui dua cara. Pertama, melalui kombinasi antibodi di dekat lokasi biologi aktif
infeksi yaitu secara langsung menghambat reaksi toksin dengan sel target.Kedua, melalui
kombinasi antibodi yang terletak jauh dari lokasi biologi aktif infeksi yaitu dengan mengubah
konformasi alosterik toksin agar tidak dapat bereaksi dengan sel target. Dengan ikatan
kompleks bersama antibodi, toksin tidak dapat berdifusi sehingga rawan terhadap fagositosis,
terutama bila ukuran kompleks membesar karena deposisi komplemen pada permukaan
bakteri akan semakin bertambah.

· Opsonisasi

Opsonisasi adalah pelapisan antigen oleh antibodi, komplemen, fibronektin, yang


berfungsi untuk memudahkan fagositosis.Opsonisasi ada dua yaitu opsonisasi yang tidak
tergantung antibodi dan yang ditingkatkan oleh antibodi.

Pada opsonisasi yang tidak tergantung antibodi, protein pengikat manose dapat terikat pada
manose terminal pada permukaan bakteri, dan akan mengaktifkan C1r dan C1s serta
berikatan dengan C1q. Proses tersebut akan mengaktivasi komplemen pada jalur klasik yang
dapat berperan sebagai opsonin dan memperantarai fagositosis. Lipopolisakarida (LPS)
merupakan endotoksin yang penting pada bakteri Gram negatif.Sel ini dapat dikenal oleh tiga
kelas molekul reseptor. Sedangkan opsonisasi yang ditingkatkan oleh antibodi adalah bakteri
yang resisten terhadap proses fagositosis akan tertarik pada sel PMN dan makrofag bila telah
diopsonisasi oleh antibodi.

Dalam opsonisasi terdapat sinergisme antara antibodi dan komplemen yang


diperantarai oleh reseptor yang mempunyai afinitas kuat untuk IgG dan C3b pada permukaan
fagosit, sehingga meningkatkan pengikatan di fagosit.Efek augmentasi dari komplemen
berasal dari molekul IgG yang dapat mengikat banyak molekul C3b, sehingga meningkatkan
jumlah hubungan ke makrofag (bonus effect of multivalency).Meskipun IgM tidak terikat
secara spesifik pada makrofag, namun merangsang adesi melalui pengikatan komplemen.

Antibodi akan menginisiasi aksi berantai komplemen sehingga lisozim serum dapat
masuk ke dalam lapisan peptidoglikan bakteri dan menyebabkan kematian sel. Aktivasi
komplemen melalui penggabungan dengan antibodi dan bakteri juga menghasilkan
anfilaktoksin C3a dan C5a yang berujung pada transudasi luas dari komponen serum,
termasuk antibodi yang lebih banyak, dan juga faktor kemotaktik terhadap neutrofil untuk
membantu fagositosis.

Sel PMN merupakan fagosit yang predominan dalam sirkulasi dan selalu tiba di lokasi
infeksi lebih cepat dari sel lain, karena sel PMN tertarik oleh sinyal kemotaktik yang
dikeluarkan oleh bakteri, sel PMN lain, komplemen atau makrofag lain, yang lebih dahulu
tiba di tempat infeksi.Sel PMN sangat peka terhadap semua faktor kemotaktik.

Sel PMN yang telah mengalami kemotaktik selanjutnya akan melakukan adesi pada
dinding sel bakteri, endotel maupun jaringan yang terinfeksi. Kemampuan adesi PMN pada
permukaan sel bakteri akan bertambah kuat karena sinyal yang terbentuk pada proses adesi
ini akan merangsang ekspresi Fc dan komplemen pada permukaan sel. Sel PMN juga akan
melakukan proses diapedesis agar dapat menjangkau bakteri yang telah menginfeksi.

Proses penelanan bakteri oleh fagosit diawali dengan pembentukan tonjolan


pseudopodia yang berbentuk kantong fagosom untuk mengelilingi bakteri, sehingga bakteri
akan terperangkap di dalamnya, selanjutnya partikel granular di dalam fagosom akan
mengeluarkan berbagai enzim dan protein untuk merusak dan menghancurkan bakteri
tersebut.
Mekanisme pemusnahan bakteri oleh enzim ini dapat melalui proses oksidasi maupun
nonoksidasi, tergantung pada jenis bakteri dan status metabolik pada saat itu. Oksidasi dapat
berlangsung dengan atau tanpa mieloperoksidase. Proses oksidasi dengan mieloperoksidase
terjadi melalui ikatan H2O2 dengan Fe yang terdapat pada mieloperoksidase. Proses ini
menghasilkan komplek enzim-subtrat dengan daya oksidasi tinggi dan sangat toksik terhadap
bakteri, yaitu asam hipoklorat (HOCl).

Proses oksidasi tanpa mieloperoksidase berdasarkan ikatan H2O2 dengan superoksida


dan radikal hidroksil namun daya oksidasinya rendah. Proses nonoksidasi berlangsung
dengan perantaraan berbagai protein dalam fagosom yaitu flavoprotein, sitokrom-b,
laktoferin, lisozim, kaptensin G dan difensin. Pada proses pemusnahan bakteri, pH dalam sel
fagosit dapat menjadi alkalis. Hal ini terjadi karena protein yang bermuatan positif dalam pH
yang alkalis bersifat sangat toksik dan dapat merusak lapisan lemak dinding bakteri Gram
negatif.Selain itu, bakteri juga dapat terbunuh pada saat pH dalam fagosom menjadi asam
karena aktivitas lisozim. Melalui proses ini PMN memproduksi antibakteri yang dapat
berperan sebagai antibiotika alami (natural antibiotics).

· Sistem imun sekretori

Permukaan mukosa usus mempunyai mekanisme pertahanan spesifik antigen dan


nonspesifik.Mekanisme nonspesifik terdiri dari peptida antimikrobial yang diproduksi oleh
neutrofil, makrofag dan epitel mukosa. Peptida ini akan menyebabkan lisis bakteri melalui
disrupsi pada permukaan membran. Imunitas spesifik diperantarai oleh IgA sekretori dan
IgM, dengan dominasi IgA1 pada usus bagian awal dan IgA2 pada usus besar. Antibodi IgA
mempunyai fungsi proteksi dengan cara melapisi (coating) virus dan bakteri dan mencegah
adesi pada sel epitel di membran mukosa. Reseptor Fc dari kelas Ig ini mempunyai afinitas
tinggi terhadap neutrofil dan makrofag dalam proses fagositosis. Apabila agen infeksi
berhasil melewati barier IgA, maka lini pertahanan berikutnya adalah IgE. Adanya kontak
antigen dengan IgE akan menyebabkan pelepasan mediator yang menarik agen respons imun
dan menghasilkan reaksi inflamasi akut. Adanya peningkatan permeabilitas vaskular yang
disebabkan oleh histamin akan menyebabkan transudasi IgG dan komplemen, sedangkan
faktor kemotaktik terhadap neutrofil dan eosinofil akan menarik sel efektor yang diperlukan
untuk mengatasi organisme penyebab infeksi yang telah dilapisi oleh IgG spesifik dan C3b.
Penyatuan kompleks antibodi-komplemen pada makrofag akan menghasilkan faktor yang
memperkuat permeabilitas vaskular dan proses kemotaktik .
Apabila organisme yang diopsonisasi terlalu besar untuk difagosit, maka fagosit dapat
mengatasi organisme tersebut melalui mekanisme ekstraseluler, yaitu Antibody-Dependent
Cellular Cytotoxicity (ADCC).

2. Mekanisme Pertahanan Tubuh intraseluler

Bakteri intraseluler terbagi atas dua jenis, yaitu bakteri intraseluler fakultatif dan
obligat.Bakteri intraseluler fakultatif adalah bakteri yang mudah difagositosis tetapi tidak
dapat dihancurkan oleh sistem fagositosis. Bakteri intraseluler obligat adalah bakteri yang
hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel hospes. Hal ini dapat terjadi karena
bakteri tidak dapat dijangkau oleh antibodi dalam sirkulasi, sehingga mekanisme respons
imun terhadap bakteri intraseluler juga berbeda dibandingkan dengan bakteri ekstraseluler.
Beberapa jenis bakteri seperti basil tuberkel dan leprosi, dan organisme Listeria dan Brucella
menghindari perlawanan sistem imun dengan cara hidup intraseluler dalam makrofag,
biasanya fagosit mononuklear, karena sel tersebut mempunyai mobilitas tinggi dalam tubuh.
Masuknya bakteri dimulai dengan ambilan fagosit setelah bakteri mengalami opsonisasi.
Namun setelah di dalam makrofag, bakteri tersebut melakukan perubahan mekanisme
pertahanan.Bakteri intraseluler memiliki kemampuan mempertahankan diri melalui tiga
mekanisme, yaitu 1) hambatan fusi lisosom pada vakuola yang berisi bakteri, 2) lipid
mikobakterial seperti lipoarabinomanan menghalangi pembentukan ROI (reactive oxygen
intermediate) seperti anion superoksida, radikal hidroksil dan hidrogen peroksida dan
terjadinya respiratory burst, 3) menghindari perangkap fagosom dengan menggunakan lisin
sehingga tetap hidup bebas dalam sitoplasma makrofag dan terbebas dari proses pemusnahan
selanjutnya.

2.5 Pemberantasan

Pembrantasan dapat dilakukan dengan cara dengan memutuskan rantai infeksi,


menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri, dan imunisasi.

1. Memutuskan Mata Rantai

· Typus Endemik : Menghilangkan tuma dengan insektisida

· Typus Murine : Dengan bangunan yang tahan tikus dan penggunaan racun tikus

· Sclub typus : Pembersihan sekitar perkemahan tempat tumbuh-tumbuhan


dimana tikus dan tungau hidup.
· Demam berbercak : Pembersihan tanah yang mengandung organisme ini, pencegahan
perorangan : memakai kaos kaki yang menutupi celah untuk mengusir sengkenit yang
melekat.

· Riketsiapox : Membrantas Hewan Pengerat

2. Menjaga Kebersihan Lingkungan Dan Diri

· Menjaga kebersihan baik dari lingkungan maupun diri sendiri, misalnya jangan
membiarkan banyak pakaian kotor yang tergantung di kamar karena dapat ijadikan sarang
kutu, lalu menggunakan obat gosok untuk mencegah gigitan arthopoda.

3. Imunisasi

Imunisasi aktif dapat dilakukan dengan memakai antigen yang diberi formalin, yang
dibuat dari kantong kuning telur embrio ayam yang terinfeksi atau dari biakan sel. Vaksin
seperti ini tersedia untuk tifus epidemic (R prowazekii), Rocky Mountain spotted fever (R
ricketsii) dan demam Q (C Burnetti). Vaksin Coxialla (fase 1 yang diberi formalin) telah
digunakan pada pekerja di tempat pemotongan hewan di Australia.Namun vaksi yang
diproduksi secara komersial belum tersedia di Amerika Serikat pada tahun 1989.Suspense
riketsia inaktif yang tumbuh dalam biakan sel sedang dipelajari sebagai vaksin.Suatu vaksin
hidup (strain E) terhadap virus epidemic bersifat efektif dan dipakai untuk percobaan tetapi
dapat menimbulkan penyakit ringan yang dapat sembuh sendiri.

2.6 Pemeriksaan Laboratorium

Darah (atau bekuan darah yang telah diemulsi) diinokulasikan ke dalam marmot,
mencit, atau telur.Riketsia biasanya ditemukan dalam darah yang diambil segera setelah
timbul penyakit, tetapi dapat ditemukan sampai hari ke-12 masa sakit.Bila marmot tidak
tampak sakit (demam, pembengkakan skotrum, nekrosis pendarahan, kematian), serumnya
dikumpulkan untuk tes antibody dengan tujuan untuk mengetahui apakah hewan itu
menderita infeksi yang tidak nyata.Beberapa riketsia dapat menginfeksi mencit dan riketsia
terlihat dalam sediaan eksudat peritoneal. Pada Rocky Mountain spotted fever, biopsy kulit
yang dilakukan pada penderita antara hari keempat dan kedelapan masa sakit memperlihatkan
riketsia melalui pewarnaan imunofluorensi.Tes serologic yang paling peka dan has adalah
mikroimunofluorensi, mikroaglutinasi dan ikatan komplemen. Kenaikan dapat diperlihatkan
selama berlangsungnya penyakit.Beberapa Tes yang sering digunakan :

· Tes Imunoflourensi Tidak Langsung dengan Antigen Riketsia


· Ikatan komplemen dengan antigen riketsia
· Aglutinasi riketsia
· Hemaglutinasi tidak langsung dan tes aglutinasi lateks
· EIA
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan maka simpulan yang kami dapatkan
dalam makalah ini adalah : Rickettsia berasal dari Phylum : Proteobacteria,Kelas : Alpha
Proteobacteria Ordo : Rickekettsiales Famili : Rickettsiaceae Genus : Rickettsia, Gram-
negatif, non-sporeforming, bentuknya pleomorfik yang pada umumnya berukuran 1 – 0,3
mikron dapat hadir sebagai cocci (0,1 pM diameter), batang (1-4 pM panjang) atau benang
seperti (10 pM panjang). Kemudian infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri rickettsia
menimbulkan penyakit typus, demam rocky mountain,dll. Mekanisme pertahanan tubuh
manusia ketika diinfeksi oleh bakteri pathogen ini bermacam-macam seperti tubuh akan
memngeluarkan sel NK(natural killer), hingga imunitas yg dikeluarkan secara langsung oleh
tubuh kita. Adapun cara pemberantasan atau pencegahan dari bakteri Rickettsia ini adalah
dengan memutus rantai infeksi, melakukan imunisasi, dan menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. Beberapa Tes yang sering digunakan : Tes Imunoflourensi Tidak Langsung
dengan Antigen Riketsia,Ikatan komplemen dengan antigen riketsia,Aglutinasi
riketsia,Hemaglutinasi tidak langsung dan tes aglutinasi lateks,EIA

3.2 Saran

Setelah mempelajari mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi diharapkan mahasiswa


dapat memahami mata kuliah ini dengan baik
Daftar Pustaka

Siagian, Albiner. 2002. Mikroba Patogen pada Makanan dan Sumber Pencemarannya.
Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara: Medan.
Richards, Allen L., Rahardjo, Eko., Soeatmadji, Djoko W. 1995. Rickettsial Diseases:
Risk For Indonesia. Bul. Penelit. Kesehat. 23 (3) 1995: Indonesia.

Cari
Cari
Cari
Unduh

Simpan
Simpan Makalah Hak Asasi Manusia HAM Untuk Nanti

Terkait

Info

Cari

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota


Makalah Hak Asasi Manusia HAM
Diunggah oleh Firman Akbar pada Mar 01, 2013

HAK ASASI MANUSIA PANCASILADosen Pengajar :PROF.DR. SUHARIYONO, MA


DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7FEBRI ARIN PUTRA BISNIS CM. FIRMAN AKBAR
BISNIS CM. LUDVI RAKHMAWAN BISNIS CWILTON HENDRO J. BISNIS CILMU
ADMINISTRASI BISNISFAKULTAS ILMU ADMINSTRASIUNIVERSITAS
BRAWIJAYASEPTEMBER 2012

Perpustakaan digital terbesar di dunia


Cobalah Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa
iklan atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.

www.disukai.comPendidikan Kewarganegaraan | Hak Asasi Manusia 2


Daftar Isi
I. Pendahuluan ........................................................ 31.1 Latar
Belakang ................................................ 31.2 Rumusan Masalah ..........................................
3II. Pembahasan ........................................................ 4-112.1 Pengertian
HAM .............................................. 42.2 Perkembangan HAM ....................................... 42.3
Macam-Macam HAM ...................................... 62.4 HAM dalam UU No. 39 Tahun
1999 ............... 72.5 Pelanggaran HAM ........................................... 8III.
Penutup .................................................................. 103.1
Kesimpulan ..................................................... 123.2 Daftar
Pustaka ............................................... 13

www.disukai.comPendidikan Kewarganegaraan | Hak Asasi Manusia 3


BAB IPENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalampenerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang
terkaitdengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu
yangharus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan
dibahasterutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan
dalam erareformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal
pemenuhan hak, kitahidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain.
Jangan sampai kitamelakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan
atau pemenuhanHAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk
membuat makalah
tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul “Hak Asasi Manusia”.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :1. Apa yang
dimaksud dengan Hak Asasi Manusia?2. Perkembangan HAM3. Macam-Macam HAM4.
Hak Asasi Manusia Menurut Undang-Undang5. Apa itu pelanggaran HAM?

www.disukai.comPendidikan Kewarganegaraan | Hak Asasi Manusia 4


BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia
Secara harfiah hak asasi manusia (HAM) dapat dimaknakan sebagai hak-hak yang dimiliki
seseorangkarena keberadaannya sebagai manusia. Hak-hak ini bersumber dari pemikiran
moral manusia dandiperlukan untuk menjaga harkat dan martabat suatu individu sebagai
seorang manusia. Dengan katalain, HAM secara umum dapat diartikan sebagai hak-hak yang
melekat pada diri segenap manusiasehingga mereka diakui keberadaannya tanpa
membedakan seks, ras, warna kulit, bahasa, agama,politik, kewarganegaraan, kekayaan, dan
kelahiran.
Berikut ini Pengertian HAM dari beberapa ahli :

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya (Kaelan:
2002).

Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human Rights,
UnitedNations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-
hak yangmelekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai
manusia.

John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan
YangMaha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994).

Dalam pasal

www.disukai.comPendidikan Kewarganegaraan | Hak Asasi Manusia 4


BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia
Secara harfiah hak asasi manusia (HAM) dapat dimaknakan sebagai hak-hak yang dimiliki
seseorangkarena keberadaannya sebagai manusia. Hak-hak ini bersumber dari pemikiran
moral manusia dandiperlukan untuk menjaga harkat dan martabat suatu individu sebagai
seorang manusia. Dengan katalain, HAM secara umum dapat diartikan sebagai hak-hak yang
melekat pada diri segenap manusiasehingga mereka diakui keberadaannya tanpa
membedakan seks, ras, warna kulit, bahasa, agama,politik, kewarganegaraan, kekayaan, dan
kelahiran.
Berikut ini Pengertian HAM dari beberapa ahli :

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya (Kaelan:
2002).

Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human Rights,
UnitedNations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-
hak yangmelekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai
manusia.

John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan
YangMaha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994).

Dalam pasal 1 Undang-


Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak
Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusiasebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati,dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
2.2 Perkembangan Pemikiran HAM
Perkembangan HAM dibagi dalam 4 generasi, yaitu :1.

Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum
danpolitik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan politik
disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya keinginan
Negara-negara yangbaru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru.2.

Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak
sosial,ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua menunjukan
perluasanpengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada masa generasi kedua, hak
yuridiskurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan hak sosial-
budaya,hak ekonomi dan hak politik.3.

Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga
menjanjikanadanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum dalam
suatu keranjangyang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan. Dalam
pelaksanaannya hasilpemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami ketidakseimbangan
dimana terjadi penekananterhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi
prioritas utama, sedangkanhak lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak korban,
karena banyak hak-hak rakyatlainnya yang dilanggar.4.

Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam
prosespembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak
negativeseperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu program pembangunan
yangdijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan
memenuhikebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh
Negara-negara dikawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia
yang disebutDeclaration of the basic Duties of Asia People and Government
Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:

Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di kawasan Eropa
dimulai denganlahirnya magna Charta yang antara lain memuat pandangan bahwa raja yang
tadinya memilikikekuasaan absolute (raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak
terikat dengan hukum yangdibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat
diminta pertanggung jawabannya dimukahukum(Mansyur Effendi,1994).

The American declaration


Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration of
Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu. Mulailah dipertegas
bahwa manusia

www.disukai.comPendidikan Kewarganegaraan | Hak Asasi Manusia 6adalah merdeka sejak


di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir ia harusdibelenggu.

The French declaration


Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi Perancis), dimana
ketentuantentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat dalam The Rule of Law yang
antara lain berbunyi tidakboleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu
berlaku prinsip presumption of innocent, artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian
ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidakbersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap yang menyatakan iabersalah.

The four freedom


Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan memeluk
agama danberibadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya, hak kebebasan dari
kemiskinan dalamPengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai
dan sejahtera bagipenduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha,
pengurangan persenjataan, sehinggatidak satupun bangsa berada dalam posisi berkeinginan
untuk melakukan serangan terhadap Negara lain( Mansyur Effendi,1994).
2.3 Macam-Macam Hak Asasi Manusia
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat- Hak kebebasan
mengeluarkan atau menyatakan pendapat- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi
atau perkumpulan- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakinimasing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan- hak ikut serta dalam kegiatan
pemerintahan- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik
lainnya- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petis

www.disukai.comPendidikan Kewarganegaraan | Hak Asasi Manusia 7


3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan- Hak untuk
menjadi pegawai negeri sipil / pns- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli- Hak kebebasan mengadakan perjanjian
kontrak- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll- Hak
kebebasan untuk memiliki susuatu- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan- Hak persamaan atas perlakuan
penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di matahukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan- Hak mendapatkan pengajaran-
Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
2.4 Hak Asasi Manusia dalam UU No. 39 Tahun 1999
Hak asasi manusia di Indonesia didasarkan pada falsafah dan ideology pancasila,
pembukaanUUD 1945, batang tubuh UUD 1945, UU No. 39 Tahun 1999 tentanghak asasi
manusia, dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasimanusia.UU No. 39 Tahun
1999 mencantumkanasas-asas dasar hak asasi manusiadiantaranya:Beberapa asas dasar hak
asasi manusia yangtercantum dalam UU No. 39 Tahun1999 adalah:a.

Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuanhokum yangadil
serta mendapat kepastian hokum dan perlakuan yang sama didepan hukum.

www.disukai.comPendidikan Kewarganegaraan | Hak Asasi Manusia 8


b.

Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia,tanpa
diskriminasi.c.

Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran danhati nurani,hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di
hadapan hukum, hak untuk tidak dituntut atas dasar hokum yang berlakusurut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangidalam keadaan apa pun danoleh siapa pun.d.

Setiap orang diakui sebagai pribadi yang berhak menuntut dan memperoleh perlakuanserta
perlindungan yang sama sesuai dengan martabatkemanusiaannya di depan hukum.
e.

Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dan pengadilan
yangobjektif dan tidak berpihak.
2.5 Pelanggaran Hak Asasi Manusia / HAM
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk
aparatnegara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi,menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok
orang yangdijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak
akanmemperoleh penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan
HAM).Kasus pelanggaran HAM ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :

Pembunuhan masal (genosida)


Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan


Penyiksaan

Penghilangan orang secara paksa


Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

www.disukai.comPendidikan Kewarganegaraan | Hak Asasi Manusia 9


b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :

Pemukulan


Penganiayaan

Pencemaran nama baik

Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya

Menghilangkan nyawa orang lain


Beberapa Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesiaa. Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal
darimasalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM
dimanaterdapat rarusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan.
b. Kasus terbunuhnya Marsinah
, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong, Jatim(1994)Marsinah adalah salah
satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT CaturPutera Surya, Porong
Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan diduga menjadikorban pelanggaran
HAM berupa penculikan, penganiayaan dan pembunuhan.
c. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)
Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari harian
Bernasyang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan sudah
tewas.
d. Peristiwa Aceh (1990)
Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban, baik dari
pihakaparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga dipicu oleh
unsurpolitik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh merdeka.

www.disukai.comPendidikan Kewarganegaraan | Hak Asasi Manusia 10


e. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)
Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para aktivis
yangmenurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang dilepaskan, dan 13
oranglainnya masih hilang).
f. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya
luka-luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga sipil
meninggal)dan tragedi Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang mahasiswa meninggal
dan 217 orangluka-luka).
g. Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999)
Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999 di timor
timursecara resmi ditutup setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran dan Persahabatan
(KKP)Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara terkait.
h. Kasus Ambon (1999)
Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah sepele yang merambat
kemasalahSARA, sehingga dinamakan perang saudara dimana telah terjadi penganiayaan
danpembunuhan yang memakan banyak korban.
i. Kasus Poso (1998

2000)
Telah terjadi bentrokan di Poso yang memakan banyak korban yang diakhiri dengan
bentuknyaForum Komunikasi Umat Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.
j. Kasus Dayak dan Madura (2000)
Terjadi bentrokan antara suku dayak dan madura (pertikaian etnis) yang juga memakan
banyakkorban dari kedua belah pihak.

. Kasus TKI di Malaysia (2002)


Terjadi peristiwa penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia dari
persoalanpenganiayaan oleh majikan sampai gaji yang tidak dibayar.
l. Kasus bom Bali (2002) DAN beberapa tempat lainnya
Telah terjadi peristiwa pemboman di Bali, yaitu tahun 2002 dan tahun 2005 yang dilakukan
olehteroris dengan menelan banyak korban rakyat sipil baik dari warga negara asing maupun
dariwarga negara Indonesia sendiri.
J. Kasus Pembunuhan Aktivis HAM Munir
Kasus munir merupakan contoh lemahnya penegakkan HAM di Indonesia. Kasus Munir
jugamerupakan hasil dari sisa-sisa pemerintahan orde baru yang saatitu lebih bersifat
otoriter.Seharusnya kasus Munir ini dijadikan suatu pelajaran untuk bangsa ini agar
meninggalkan cara-cara yang bersifat otoriter karena setiap manusia atau warga Negara
memiliki hak untukmemperoleh kebenaran, hak hidup, hak memperoleh keadilan, dan hak
atas rasa aman.Sedangkan bangsa Indonesia saat ini.Selain itu dapat kita temukan
pelanggaran HAM di sekitar kita yang menimpa anak-anak.Misalnya banyak anak di bawah
umur dipaksa untuk bekerja mencari uang dalam memenuhikebutuhannya antara lain menjadi
pengamen di jalanan, menjadi buruh, bahkan dieksploitasiuntuk dipekerjakan yang tidak
patut. Dari anak-anak itu telah kehilangan hak anak yang berupaperlindungan oleh orang tua ,
keluarga masyarakat dan Negara dari eksploitasi ekonomi danpekerjaan. Ada juga sejumlah
kasus anak yang melanggar hokum misalkan pencurian,penganiayaan, penggunaan narkoba,
pemerkosaan, perampokan, penjambretan, curanmor danperkelahian.

BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan :
Hak Asasi Manusia(HAM) merupakan anugerah yang diberikan Tuhan YangMaha Esa
kepadaseluruh manusia dan tak ada satupun orang pun yang dapatmengganggu gugat, tidak
terkecualipemerintah. Jadi sudah sepatutnya pemerintahmemberikan apa yang seharusnya
rakyat milikiyang diantaranya adalah hak untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran.Hak
Asasi Manusia(HAM) sendiri juga telah diatur didalam UU No. 39 Tahun1999 yang
isinyamengenai hak-hak yang dimiliki rakyat di Indonesia yaitu Hak hidup, Hak berkeluarga
danmelanjutkan keturunan, Hak mengembangkan diri, Hak memperoleh keadilan, Hak
ataskebebasan pribadi, Hak atas rasa aman, Hak ataskesejahteraan, Hak turut serta
dalampemerintah, Hak wanita dan Hak anak.Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orang termasuk aparatnegara baik disengaja ataupun tidak disengaja
atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,menghalangi, membatasi dan atau mencabut
HAM seseorang atau kelompok orang yangdijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak
didapatkan atau dikhawatirkan tidak akanmemperoleh penyelesaian hukum yang berlaku

www.disukai.comPendidikan Kewarganegaraan | Hak Asasi Manusia 13


Daftar Pustaka
Internet :

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/01/hak_asasi_manusia_dan_hubungan_internasional.pdf

www.terpopuler.net/pengertian-hak-asasi-manusia-ham

kasuskorupsimakananobatham.blogspot.com/2011/01/kasus-kasus-pelanggaran-ham-di.html

gurupkn.wordpress.com/2008/02/22/pengertian-pengertian-hak-asasi-manusia/

www.scribd.com/doc/54785849/Makalah-Pelanggaran-HAM-KASUS-MUNIR

Anda mungkin juga menyukai