Anda di halaman 1dari 7

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien :
No. Reg. :

Tang No Diagnosa
Tujuan Kriteria Standart Intervensi Rasional TT
gal Dx Keperawatan

05-04- 2. Risiko perilaku Setelah dilakukan interaksi dengan 2 1.


x Anger control assistance 4. Anger control
2015 kekerasan pada pertemuan, klien dapat mengenal lebih 1. Bina hubungan saling assistance
orang lain b/d awal tanda-tanda akan terjadi perilaku percaya 1. membangun
riwayat kekerasan kekerasan dengan kriteria hasil : - prinsip komunikasi kepercayaan
terhadap orang Impulse Self-Control terapeutik untuk membangun
lain No Outcomes 1 2 3 4 5 - pertahankan sikap hubungan saling
1 Klien V yang konsisten : percaya.
mampu menepati janji, Hubungan saling
menyebutkan sikap terbuka, percaya
tanda-tanda kongruen, hindari merupakan dasar
akan sikap non verbal untuk
melakukan yang dapat memperlancar
kekerasan, menimbulkan hubungan
seperti kesan negatif. interaksi
perasaan 2. Observasi tanda-tanda selanjutnya.
ingin marah, perilaku kekerasan pada 2. Mengamati tanda-
jengkel, klien. tanda perilaku
ingin 3. Bantu klien kekerasan pada
merusak, mengidentifikasi tanda- klien untuk
memukul, dll tanda perilaku mencegah
kekerasan : perilaku kekerasan
2 Klien V - Emosi : jengkel, 3. Memudahkan
bersedia marah, persaan klien untuk
mencari ingin mengidentifikasi
bantuan merusak/memukul tanda-tanda
kepada - Fisik : perilaku kekerasan
petugas mengepalkan pada pasien
kesehatan tangan, muka dengan halusinasi
saat muncul marah, mata 4. Membantu klien
tanda-tanda melotot, pandangan untuk respon
kekerasan tajam, rahang adaptif saat marah
tertutup,dsb. 5. Membantu klien
3 Control V
- Sosial : kasar pada untuk membantu
Impulses
1. never demonstrated orang lain mencegah
2. rarely demonstrated - Intelektual : perilaku kekerasan
3. sometimes demonstrated mendominasi
4. often demonstrated - Spiritual : lupa
5. Eenvironmental
5. consistently demonstrate dengan Tuhan Manajemen
4. Jelaskan pada klien 1. Membuat
rentang respons marah lingkungan yang
5. Dukung dan fasilitasi aman untuk pasien.
klien untuk mencari 2. Mengurangi
bantuan saat muncul perilaku kekerasan
marah terhadap diri
sendiri dan orang
2. Eenvironmental lain
Manajemen 3. Menciptakan
1.Jauhkan barang yang lingkungan yang
dapat membahayakan aman untuk klien
klien dan dimanfaatkan 4. Tindakan seklusi
klien. adakah tindakan
2.Lakukan pembatasan mengurung pasien
terhadap perilaku dalam ruangan
kekerasan klien baik khusus, Bentuk
perilaku verbal maupun seklusi berupa
non verbal agar tidak pengurungan
menyakiti atau melukai diruangan tidak
orang lain. terkunci sampai
3.Tempatkan klien pada pengurungan
lingkungan yang dalam ruangan
restrictive (isolasi : terkunci dengan
untuk observasi) kasur tanpa seprei,
4.Diskusikan bersama tergantung dari
keluarga tentang tujuan tingkat kegawatan
tindakan seklusi klien. Indikasi
seklusi yaitu klien
3. Impulse Control dengan perilaku
Training kekerasan yang
1.Jelaskan pada klien mebahayakan diri
manfaat penyaluran sendiri, orang lain
energi marah dan lingkungan.
2.Bantu klien memilih Peran keluarga
sendiri cara marah yang sangat penting
adaptif untuk persetujuan.
3.Bantu klien mengambil
keputusan untuk Impulse Control
mengeluarkan energi Training
marah/perilaku 1. Mencegah perilaku
kekerasan yang adaptif kekerasan terhadap
4.Beri kesempatan pada orang lain
klien untuk 2. Membantu klien
mendiskusikan cara yang respon adaptif
dipilihnya marah yang benar
5.Anjurkan klien 3. Perilaku yang
mempraktikkan cara disetujui klien akan
yang dipilihnya mempermudah
6.Beri kesempatan pada terapi agar
klien untuk berhasil.
mendiskusikan cara yang
telah dipraktikan Family mobilization
7.Evaluasi perasaan klien 1. Keluarga sangat
tentang cara yang dipilih berperan penting
dan telah dipraktikkan terhadap
pengambilan
Family mobilization keputusan proses
1. Identifikasi peran, terapi dan
budaya, dan situasi kesembuhan
keluarga dalam pasien. Oleh
pengaruhnya terhadap karena itu keluarga
perilaku klien harus memahami
2. Berikan informasi yang kondisi pasien dan
tepat tentang mendukung
penanganan klien kesembuhan pasien
dengan perilaku
marah/kekerasan
3. Ajarkan ketrampilan
koping efektif yang
digunakan untuk
pengangan klien
marah/perilaku
kekerasan
4. Bantu keluarga
memilih/menentukan
bantuan dalam
menghadapi klien
marah/perilaku
kekerasan
5. Berikan konseling pada
keluarga
6. Fasilitasi pertemuan
keluarga dengan
pemberi perawatan
7. Beri kesempatan pada
keluarga untuk
mendiskusikan cara
yang dipilih
8. Anjurkan kepada
keluarga untuk
menerapkan cara yang
dipilih.

Anda mungkin juga menyukai