A. MASALAH UTAMA
Resiko Perilaku Kekerasan
1
Tanda dan Gejala Fisik :
Muka merah
Pandangan tajam
Otot tegang
Nada suara tinggi
Berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak
Memukul jika tidak senang
Tanda dan gejala Emosional:
Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan
terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)
Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri
sendiri)
Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan
yang suram, mungkin klien akan mengakiri
kehidupannya.(Budiana Keliat, 1999)
Tanda dan Gejala Sosial:
Memperlihatkan permusuhan
Mendekati orang lain dengan ancaman
Memberikan kata-kata ancaman dengan rencana melukai
Menyentuh orang lain dengan cara yang menakutkan
Mempunyai rencana untuk melukai
Tanda dan Gejala Intelektual :
Mendominasi
Cerewet
Cenderung suka meremehkan
Berdebat
Kasar
Tanda dan Gejala Spiritual:
Merasa diri kuasa
2
Merasa diri benar
Keragu-raguan
Tak bermoral
Kreativitas terhambat
C. Pohon Masalah
Efek Resiko bunuh diri / mencelakai orang lain
↑
Masalah Resiko perilaku kekerasan
↑
Penyebab halusinasi, isolasi sosial, HDR, Mekanisme koping tidak
effektif
3
D. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Perilaku Kekerasan.
2. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
3. Perubahan persepsi sensori.
4. Harga diri rendah kronis.
5. Isolasi sosial.
6. Berduka fungsional.
7. Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif.
8. Koping keluarga inefektif.
(Nita Fitria, 2009. hal 146)
Obyektif
· - Mata merah, wajah agak merah.
· - Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
· - Ekspresi marah saat membicarakan orang,
pandangan tajam.
· - Merusak dan melempar barang-barang
4
(Nita Fitria, 2009. hal 147)
F. Rencana Tindakan
Perencanaan
N
o Dx Kriteria
Tujuan Intervensi Rasional
D Keperawatan Evaluasi
x
Risiko Tujuan : Klien 1. Setelah…..× 1. Bina hubungan 1.
Perilaku dapat interaksi klien saling percaya Kepercayaan
Kekerasan mengontrol menunjukan dengan dari klien
perilaku tanda-tanda menggunakan merupakan
kekerasan percaya kepada prinsip hal yang
perawat : komunikasi mutlak serta
SP 1 : Klien Ekspresi terapeutik : akan
dapat membina wajah Sapa klien memudahkan
hubungan bersahabat dengan ramah dalam
saling percaya Menunjukan baik verbal pendekatan
rasa senang maupun dan tindakan
Ada kontak nonverbal keperawatan
mata Perkenalkan yang akan
Mau berjabat nama, nama dilakukan
tangan panggilan dan kepada klien
mau tujuan perawat
menyebutkan berkenalan
nama Tanyakan nama
Mau lengkap dan
menjawab nama penggilan
salam yang disukai
klien
5
Mau duduk Buat kontrak
berdampingan yang jelas
dengan perawat Tunjukan sikap
Bersedia jujur dan
mengungkapka menepati janji
n masalah yang setiap kali
dihadapi berinteraksi
Tunjukan sikap
empati dan
menerima apa
adanya
Beri perhatian
kepada klien dan
masalah yang
dihadapi klien
Dengarkan
dengan penuh
perhatian
ekspresi
perasaan klien
SP 2 : Klien 2. Setelah…..× 2. Bantu klien 2.
dapat mengenal interaksi klien mengungkapkan Menentukan
penyebab menceritakan perasaan mekanis-me
perilaku penyebab marahnya: koping yang
kekerasan yang perilaku Motivasi klien dimiliki klien
dilakukannya kekerasan yang untuk dalam
dilakukannya : menceritakan menghadapi
Menceritakan penyebab rasa masalah serta
penyebab kesal atau sebagi
perasan jengkelnya langkah awal
jengkel/marah Dengarkan dalam
baik dari diri tanpa menyela menyusun
6
sendiri maupun atau memberi strategi
lingkungannya penilaian setiap berikutnya
ungkapan
perasaan klien
7
SP 4 : klien 4. Setelah…..× 4. Diskusikan 4. Melihat
dapat interaksi klien dengan klien mekanisme
mengidentifika menjelaskan : perilaku koping klien
si perilaku Jenis-jenis kekerasan yang dalam
kekerasan yang ekspresi dilakukannya menyelesaika
pernah kemarahan selama ini : n masalah
dilakukan yang selama ini Motivasi klien yang dihadapi
telah menceritakan
dilakukannya jenis-jenis tindak
Perasaan saat kekerasan yang
melakukan selama ini pernah
kekerasan dilakukannya
Efektivitas Motivasi klien
cara yang menceritakan
dipakai dalam perasaan setelah
menyelesaikan tindakan tersebut
masalah Diskusikan
apakah dengan
tindakan tersebut
msalah yang
dialami teratasi
SP 5 : Klien 5. Setelah…..×5. Diskusikan 5. Membantu
dapat interaksi klien dengan klien klien melihat
mengidentifika menjelaskan akibat negatif dampak yang
si akibat akibat cara yang ditimbulkan
perilaku tindakannya : dilakukan pada : akibat
kekerasan Diri sendiri Diri sendiri perilaku
Orang lain Orang lain kekerasan
Lingkungan Lingkungan yang
dilakukan
klien
8
SP 6 : Klien 6. Setelah…..× 6. Diskusikan 6.
dapat interaksi klien : dengan klien : Menurunkan
mengidentifika Menjelaskan Apakah klien perilaku
si cara cara yang sehat mau mempelajari destruktif
konstruktif untuk cara baru untuk yang akan
dalam mengungkapka mengungkapkan mencederai
mengungkapka n marah marah yang sehat klien dan
n kemarahan Jelaskan lingkungan
berbagai sekitar
alternatif pilihan
untuk
mengungkapkan
marah selain
perilaku
kekerasan yang
diketahui klien
Jelaskan cara-
cara sehat untuk
mengungkapkan
marah :
Cara fisik : nafas
dalam, pukul
bantal atau kasur,
olahraga
Verbal :
mengungkapkan
bahwa dirinya
sedang kesal
kepada orang lain
Sosial : Latihan
asertif dengan
orang lain
9
Spiritual :
Sembahyang/doa
, zikir,
meditasi,dlsb
SP 7 : Klien 7. Setelah…..× 7.1. Diskusikan 7.1 Keinginan
dapat interaksi klien cara yang akan untuk marah
mendemonstrsi memperagakan dipilih dan tidak tahu
kan cara cara anjurkan klien kapan
mengontrol mengontrol memilih cara munculnya
perilaku perilaku yang serta siapa
kekerasan kekerasan memungkinkan yang akan
Fisik : tarik untuk memicunya
nafas dalam, mengungkapkan 7.2
memukul kemarahan Meningkatka
bantal/kasur 7.2 Latih klien n
Verbal : memperagakan kepercayaan
Mengungkapka cara yang dipilih diri klien
n perasaan : serta
kesal/jengkel Peragakan cara asertifitas
pada orang lain yang dipilih klien saat
tanpa Jelaskan marah/jengke
menyakiti manfaat cara l
Spiritual : tersebut
Berdoa sesuai Anjurkan klien
agama menirukan
peragaan yang
sudah dilakukan
Beri penguatan
pada klein,
perbaiki cara 7.3
yang masih Meningkatka
belum sempurna n asertifitas
10
7.3 Anjurkan klien dalam
klien menghadapi
menggunakan marah
cara yang sudah
dilatih saat
marah/jengkel
SP 8 : Klien 8. Setelah…..× 8.1 Diskusikan 8. Keluarga
mendapat interaksi pentingnya peran adalah sistem
dukungan keluarga : serta keluarga pendukung
keluarga untuk Menjelaskan sebagai utama bagi
mengontrol cara merawat pendukung klien klien
perilaku klien dengan untuk mengatasi
kekerasan perilaku perilaku
kekerasan kekerasan
Mengungkap 8.2 Diskusikan
kan rasa puas potensi keluarga
dalam merawat untuk membantu
klien klien mengatasi
perilaku
kekerasan
8.3 Jelaskan
pengertian,
penyebab, akibat,
dan cara merawat
klien perilaku
kekerasan yang
dapat dilakukan
keluarga
8.4 Peragakan
cara merawat
klien
11
8.5 Beri
kesempatan
keluarga untuk
memperagakan
ulang
8.6 Beri pujian
pada keluarga
setelah peragaan
8.7 Tanyakan
perasaan
keluarga setelah
mencoba cara
yang dilatih
SP 9 : KLien 9.1 9.1 Jelaskan pada 9.
menggunakan Setelah…..× klien : Mensukseska
obat sesuai inter-aksi klien Manfaat n program
program yang menje-laskan : minumobat pengobatan
telah ditetapkan Manfaat Kerugian tidak klien
minum obat minum obat
Kerugian Nama obat
tidak minum Bentuk dan
obat warna obat
Nama obat Dosis yang
Bentuk dan diberikan
warna obat Waktu
Dosis yang pemakaian
diberikan Cara
pemakaian
Waktupemakai Efek yang
an dirasakan
Cara 9.2 Anjurkan
pemakaian klien :
12
Efek yang Minta dan
dirasakan menggunakan
9.2 obat tepat waktu
Setelah…..× Lapor ke
inter-aksi klien perawat/dokter
menggu-nakan jika mengalami
obat sesuai efek yang tidak
program biasa
Beri pujian
terhadap
kedisiplinan
klien
menggunakan
obat
13
Sesi 4. Mencegah perilaku kekerasan spiritual
Sesi 5. Mencegah perilaku kekerasan patuh minum obat
14
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7
Diagnosis Keperawatan Jiwa Berat bagi S-1 Keperawatan. Jakarta: Salemba
Budi Anna, dkk. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Ed.2 . Jakarta :
EGC
Aziz R, dkk, 2003 ,Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr.
Amino Gonohutomo,
Balitbang. 2007. Workshop Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor
Keliat Budi Ana, 1999, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta :
EGC,
Keliat Budi Ana, 1999, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC,
Stuart GW, Sundeen, 1995, Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th
ed.). St.Louis Mosby Year Book,
Townsend C. Mary , 1998, Diagnosa Keperawatan Psikiatri, Edisi 3, Penerbit
Buku Kedokteran,EGC;Jakarta.
http://keperawatan-gun.blogspot.com/2008/06/askep-perilaku-kekerasan.html
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/27/askep-perilaku-kekerasan/
15