Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN


RISIKO PERILAKU KEKERASAN

1
Konsep Risiko Perilaku Kekerasan

1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Tindakan keperawatan dan Kemampuan:
4.1 pada Klien
4.2 pada Keluarga
2
1. PENGERTIAN

Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain adalah rentan


melakukan perilaku yang menunjukkan dapat membahayakan
orang lain secara fisik dan emosional (NANDA-2018 dalam Keliat
et.al, 2019).
Perilaku kekerasan dapat berupa verbal fisik, dan lingkungan
(Keliat et.al, 2019).

3
2. PENYEBAB

 Waham  Kerusakan kontrol impuls


 Curiga pada orang lain  Depresi
 Halusinasi  Penyalahgunaan NAPZA
 Berencana bunuh diri  Gangguan konsep diri
 Kerusakan kognitif  Isolasi Sosial
 Disorientasi atau konfusi

4
3. TANDA DAN GEJALA: Mayor

Data Objektif:
Data Subjektif: 1.Melotot
1. Mengatakan benci/kesal dengan orang 2.Pandangan taja

lain 3.Tangan mengepal, rahang mengatup

4.Gelisah dan mondar mandir


2. Mengataka ingin memukul orang lain
5.Tekanan darang meningkat
3. Mengatakan tidak mampu mengontrol 6.Nadi meningkat
perilaku kekerasan 7.Pernapasan meningkat

8.Mudah tersinggung
4. Mengungkapkan keinginan menyakiti
9.Nada suara tinggi dan bicara kasar
diri sendiri, orang lain, dan merusak
10.Mendominasi pembicaraan
lingkungan
11.Sarkasme

12.Merusak lingkungan

13.Memukul orang lain


5
3. TANDA DAN GEJALA: Minor

Data Subjektif: Data Objektif:


1. Mengatakan tidak senang 1.Disorientasi
2. Menyalahkan orang lain 2.Wajah merah
3. Menngatakan diri berkuasa 3.Postur tubuh kaku
4. Merasa gagal mencapai tujuan
4.Sisis
5. Mengungkapkan keinginan yang tidak
realistis dan minta dipenuhi 5.Bermusuhan

6. Suka mengejek dan mengkritik 6.Menarik diri

6
Diagnosa Keperawatan

Data Subjektif Mayor dan Minor


Perilaku Kekerasan
Risiko Perilaku Kekerasan
Data Objektif Mayor dan Minor

7
4.1 TINDAKAN KEPERAWATAN DAN
KEMAMPUAN
PADA KLIEN
• Membina hubungan saling percaya
• Menjelaskan penyebab marah
• Menjelaskan perasaan (tanda dan gejala) saat terjadi kejadian/penyebab marah
• Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah dan akibatnya
• Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
• Melakukan kegiatan mengontrol perilaku kekerasan:
• Relaksasi : Tarik nafas dalam, pukul kasur/bantal, senam, jalan-jalan
• Berbicara yang baik: mengungkapkan, meminta, dan menolak dengan baik
• De-eskalasi : mengungkapkan/menceritakan marah secara verbal (kepada orang yang
dipercaya/sahabat) atau tertulis
• Spiritual (Ibadah): sholat, berdoa, kegiatan ibadah lainnya
• Patuh minum obat 8 benar (benar klien, obat, dosis, cara, waktu, manfaat, tanggal kadaluarsa,
dokumentasi) 8
4.1.1 TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN

1. Bina hubungan saling percaya


• Ucapkan salam setiap kali berinteraksi
dengan klien
• Perkenalkan diri : nama, nama panggilan yang perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama
panggilan klien yang disukainya
• Tanyakan perasaan dan keluhan klien saat pertemuan
• Buat kontrak asuhan : apa yang akan dilakukan dan tujuannya, berapa lama, dan tempatnya
dimana
• Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan terapi
• Tunjukkan sikap empati
• Penuhi kebutuhan dasar klien

9
4.1.2 TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN
2. Diskusikan penyebab marah/kekerasan klien saat ini dan yang lalu

3. Diskusikan perasaan klien yang muncul saat terjadi penyebab


marah/kekerasan
Tanda dan gejala subjektif)

4. Diskusikan tanda-tanda perilaku kekerasan yang tampak bersama klien


Tanda dan gejala objektif : tanda fisik

5. Jelaskan Diagnosa Keperawatan Yaitu Risiko Perilaku Kekerasan


10
4.1.3 TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN

5. Diskusikan bersama klien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat
marah
verbal
terhadap orang lain
terhadap diri sendiri
terhadap lingkungan
6. Diskusikan bersama klien akibat perilakunya
7. Sepakati dengan klien kesediaannya melakukan latihan mengendalikan
kemarahannya
8. Jelaskan beberapa cara mengendalikan rasa marah/kekerasannya yaitu dengan
relaksasi, bicara yang baik, deeskalasi, spiritual, dan cara patuh minum obat, .
11
4.1.4 TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN

9. Latih klien mengontrol perilaku kekerasan, dengan cara :


• Patuh minum obat
• Relaksasi : tarik nafas dalam, pukul kasur atau bantal, kegiatan fisik
• Sosial; bicara yang baik: meminta, menolak dan mengungkapkan rasa marahnya
kepada sumber
• De-eskalasi: curhat, tulis
• Spiritual: sholat/ berdoa
sesuai keyakinan klien

12
4.2 TINDAKAN KEPERAWATAN DAN
KEMAMPUAN PADA KELUARGA

1. Mengenal masalah risiko perilaku kekerasan/perilaku kekerasan


2. Memutuskan untuk merawat risiko perilaku kekerasan
3. Merawat klien risiko perilaku kekerasan
4. Memodifikasi lingkungan yang mendukung klien mengontrol
rasa marah/perilaku kekerasan
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
4.2.1 TINDAKAN KEPERAWATAN DAN
KEMAMPUAN KELUARGA
1. Bina hubungan saling percara
2. Diskusikan masalah yang dirasakan oleh keluarga dalam merawat klien
3. Jelaskan tentang risiko perilaku kekerasan/perilaku kekerasan: pengertian, tanda dan gejala, penyebab, dan akibat jika tidak
diatasi (gunakan booklet/leaflet)
4. Diskusikan cara merawat risiko perilaku kekerasan
5. Latih cara merawat klien risiko perilaku kekerasan
6. Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung klien untuk mengontrol rasa marah/ risiko
perilaku kekerasan
7. Anjurkan membantu klien sesuai jadual dan memberi pujian.
8. Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan (tidak dapat
mengontrol marah, perilaku kekerasan, menolak minum obat, tidak dapat tidur)
9. Anjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
1.1. Salam :
“Selamat pagi, saya ibu B, perawat Puskesmas A. Nama bapak siapa?”
“Oo… bapak M, senang dipanggil apa?”
“Baik… Jadi senangnya dipanggil M saja ya?”

1.2. Evaluasi :
“Apa yang M rasakan saat ini?
“Oo.. Jadi M sering merasa kesal dan marah?”.
“Sudah berapa lama M merasa sering kesal dan marah?”

1.3. Validasi :
“Apa yang telah M lakukan untuk mengatasi perasaan kesal dan marahnya?”
“Bagaimana hasilnya?”
“Oh…masih kesal juga”
1.4. Kontrak

1.4.1. Topik & Tujuan:


“Baiklah saya akan periksa ibu sekarang, supaya kita tahu kondisinya dan kita
Latihan untuk mengendalikannya agar M dapat mengatasi atau mengontrol
perasaan kesal dan marah yang M alami”
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 30 menit dari sekarang yaa”
1.4.3. Tempat:
“Dimana baiknya kita berbicara?”
2.1. Pengkajian
Diskusikan penyebab marah/kekerasan klien saat ini dan yang lalu
“Apa yang menyebabkan M merasa kesal dan marah?”
“Jadi penyebab M merasa kesal dan marah adalah………….. Selain itu apalagi
yang biasanya membuat M merasa kesal dan marah?”

Diskusikan perasaan klien yang muncul saat terjadi penyebab


marah/kekerasan (Tanda dan gejala subjektif)
“Apa yang M rasakan saat terjadi penyebab marah?”
“Oo.. M merasa ingin memukul, nafas terasa cepat, jantung berdebar-debar,…. Apa
lagi?”
“Yang M sebutkan tadi adalah tanda-tanda marah”
2.1. Pengkajian
Diskusikan tanda-tanda perilaku kekerasan yang tampak bersama klien
(Tanda dan gejala objektif: tanda fisik)
Diskusikan bersama klien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
pada saat marah
“Saat merasa marah, biasanya apa yang M lakukan?”
(secara verbal, terhadap orang lain, terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan)
Diskusikan bersama klien akibat perilakunya
“Nah, menurut M dengan cara yang M lakukan saat marah, apa hasilnya?”
2.2. Diagnosa
“M sering merasa kesal dan marah saat keinginan M tidak dipenuhi
keluarga, dan yang M lakukan saat marah atau emosinya memuncak
adalah memukul, tapi setelah itu M merasa menyesal karena telah
memukul”

“Berarti M belum dapat mengontrol rasa marahnya”.


2.3. Tindakan Keperawatan
Sepakati dengan klien kesediaannya melakukan latihan mengendalikan
kemarahannya
“Kita boleh merasa kesal atau marah saat yang kita inginkan tidak terpenuhi, atau
kecewa dengan sikap orang lain terhadap kita; yang penting dilakukan dengan cara
yang sehat, yaitu dengan tidak menyakiti diri sendiri dan tidak menyakiti orang lain”
“Bagaimana jika sekarang M berlatih cara mengontrol perasaan kesal dan
marahnya?”
Jelaskan beberapa cara mengendalikan rasa marah/kekerasannya
“Ada 5 (lima) cara untuk mengontrol rasa marah/emosi; yaitu dengan cara fisik
(relaksasi dan pukul bantal/kasur), cara patuh minum obat, cerita pada orang lain atau
menulis, bicara yang baik, dan kegiatan ibadah”
2.3. Tindakan Keperawatan
2.3.1 Latih mengontrol marah dengan cara:
• Relaksasi:
 Tarik nafas dalam
 Pukul bantal/ Kasur dan kegiatan fisik (senam, mencuci, olahraga) menyalurkan
kemarahan
Jalan-jalan
•Latihan mengontrol marah dengan cara bicara yang baik
Latihan meminta dengan cara baik
Latihan menolak dengan cara baik
Latihan mengungkapkan perasaan dengan cara baik (bicara yang baik pada orang yang
membuat marah)
• Latihan mengontrol marah dengan cerita pada orang lain atau menulis (curhat dengan
orang yang dekat atau menulis kejadian marah)
• Kegiatan ibadah
3.1. Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan M setelah latihan untuk mengontrol rasa marah/emosi?”

3.2. Evaluasi Objektif :


“Coba sebutkan apa saja yang telah kita latih bersama untuk mengontrol marah/emosi!”
“Coba peragakan kembali cara mengontrol marah dengan relaksasi nafas dalam!”
“Coba ulangi kembali cara mengontrol marah dengan cara pukul bantal/ kasur!”

3.3. Rencana Tindak Lanjut klien:


“Mau berapa kali dalam sehari melakukan latihan relaksasi nafas dalam?”
“Mau berapa kali latihan mengontrol marah dengan cara pukul bantal/ kasur?”
“Mau berapa kali melakukan ibadah dalam sehari?”
“Jangan lupa yaa selain latihan sesuai jadual, cara yang sudah dilatih tadi dilakukan saat tanda-
tanda marah mulai muncul!”
3.4. Rencana Tindak Lanjut Perawat:
“Baiklah, besok M datang ke Puskesmas untuk bertemu dengan saya
dan dokter. Seperti yang saya sampaikan tadi ada beberapa cara untuk
mengontrol marah. Tadi sudah tiga cara yang M pelajari. Besok, selain
bertemu dengan dokter kita akan latihan lagi cara mengatasi marah dengan
cara lain”
3.5. Salam : “Semoga M lekas pulih kembali!”
EVALUASI KEMAMPUAN
EVALUASI KEMAMPUAN KLIEN

klien mampu:
Menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan, perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan dan akibat perilaku kekerasan.
Mengontrol perilaku kekerasan secara teratur sesuai jadual:
•Secara relaksasi fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
•Secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan mengungkapkan perasaan dengan cara baik
•Curhat dan menulis
•Secara spiritual
•Terapi psikofarmaka
•Mengidentifikasi manfaat latihan yang dilakukan dalam mencegah perilaku kekerasan

26
EVALUASI KEMAMPUAN KELUARGA

Keluarga mampu :
• Mengenal masalah yang dirasakan dalam merawat klien (pengertian, tanda dan
gejala, proses terjadinya risiko perilaku kekerasan, dan akibat jika tidak diatasi)
• Mengambil keputusan merawat risiko perilaku kekerasan
• Merawat risiko perilaku kekerasan
• Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung klien
mengontrol perasaan marah
• Mengevaluasi manfaat asuhan keperawatan dalam mencegah perilaku
kekerasan klien
• Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan melakukan
rujukan.
27
DOKUMENTASI ASUHAN
KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
(CPPT)
Nama: Usia:

Anda mungkin juga menyukai