Perilaku kekerasan/amuk
1. Identitas klien
2. Alasan masuk biasanya berperilaku aneh berupa marah-marah tanpa sebab, menya-kiti diri
sendiri dan org lain serta merusak lingkungan.
3. Faktor predisposisi
- Riwayat kelahiran dan tumbuh kembang
- Riwayat pendidikan
- Riwayat pekerjaan
- Penggunaan waktu luang
- Hubungan antar manusia
- Tindakan anti sosial
- Penyakit yg pernah diderita
- Riwayat gangguan jiwa dimasa lalu
- Pengobatan sebelumnya
- Kekerasan dl keluarga
- Trauma krn aniaya fisik/tindakan kriminal
Lanjutan
4. Apakah ada anggota keluarga yg 9. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
mengalami gangguan jiwa
10. Kemampuan klien dalam kegiatan
5. Apakah ada pengalaman masa lalu kehidupan sehari-hari
yang tidak menyenangkan
11. Kebersihan diri klien
6. Bagaimana keadaan fisik klien secara
umum (S,N,Tensi,RR,TB,BB Serta keluhan 12. Nutrisi klien
fisik lainnya).
13. Tidur/istirahat klien
7. Bagaimana Kondisi Psikosoial klien :
Genogram keluarga,Konsep diri 14. Apakah klien memiliki sistem pendukung
klien,Hubungan sosial klien,spiritual klien. 15. Apakah klien menikmati saat bekerja,yg
8. Bagaimana status mental klien: menghsilkan atau hobbi
Penampilan,pembicaraan,aktivitas
motorik,alam perasaan, afek,interaksi 16. Mekanisme koping adaptif atau tidak
selama wawancara,persepsi klien,proses 17. Apakah klien memiliki masalah
pikir,isi pikir, tingkat kesadaran, psikososial atau lingkungan
memori,Tingkat konsentrasi dan
berhitung,kemampuan penilaian daya 18. Bagaimana pengetahuan klien & klg ttg
tilik diri. penyakit jiwa.
Masalah keperawatan Diagnosa Keperawatan
yang perlu di kaji
Resiko mencederai diri, orang lain Resiko menciderai diri sendiri,
dan lingkungan orang lain dan lingkingan
- Data subjektif: Klien mengatakan
marah dan jengkel kepada orang
lain, ingin membunuh, ingin
membakar atau mengacak-acak
lingkungannya.
- Data objektif: Klien mengamuk,
merusak dan melempar barang-
barang, melakukan tindakan
kekerasan pada orang-orang
disekitarnya.
Intervensi Keperawatan
Tujuan Umum: Klien tidak mencederai dengan melakukan
manajemen kekerasan.
Tujuan Khusus:
1. Klien dapat membina
hubungan saling percaya
Bina hubungan saling percaya : salam
terapeutik, empati, sebut nama perawat
dan jelaskan tujuan interaksi.
Tindakan Panggil klien dengan nama panggilan
yang disukai.
Bicara dengan sikap tenang, rileks dan
tidak menantang.
Lanjuatan
Tujuan khusus :
8. Klien dapat menggunakan obat
dengan benar (sesuai program).