PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN SALAH
1. Apa yang dimaksud dengan TORCH?
2. Apa yang menyebabkan TORCH?
3. Bagaimana patofisiologi TORCH?
4. Apasaja klasifikasi TORCH?
5. Bagaimana penatalaksanaan TORCH?
BAB II
KONSEP MEDIS
A. DEFINISI
B. Etiologi
2) Rubella merupakan penyakit infeksi ringan pada anak dan dewasa, tetapi
apabila terjadi pada ibu yang sedang mengandung virus ini dapat
menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin. Rubella atau
dikenal juga dengan nama campak jerman adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus rubella ( Rukiyah dan yulianti, 2010).
4) Herpes simplex atau herpes genetalia adalah penyakit yang menyerang alat
genetalia yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe II (HSV II). Para
calon ibu haruslah berhati-hati dengan virus ini. Bila ia mendapatkan
infeksi herpes sebelum usia kehamilannya 20 minggu, resiko terjadinya
keguguran tiga kali lipat dan dapat menyebabkan kelainan konginetal
(Abidin, 2014).
C. Patofisiologi
Penularan TORCH dapat terjadi dengan dua cara pertama secara aktif
dan yang kedua secara pasif (bawaan). Penularan secara aktif terjadi apabila
menelan oosista dan sista, sedangkan penularan secara pasif terjadi melalui
plasenta ibu ke anak. Penularan secara aktif disebabkan oleh :
1. Makan daging setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi,
misalnya daging sapi, domba, kerbau, kelinci, ayam dan lain-lain.
Kemungkinan terbesar penularan TORCH ke manusia adalah melalui
jalur ini, yaitu melalui masakan sate yang setengah matang atau masakan
lain yang dagingnya dimasak tidak sempurna termasuk otak, hati dan
lain-lain.
2. Makan makanan yang tercemar oosista dari feses (kotoran) kucing yang
menderita TORCH. Feses kucing yang mengandung oosista akan
mencemari tanah (lingkungan) dan dapat menjadi sumber penularan baik
pada manusia maupun hewan. Tingginya resiko infeksi TORCH melalui
tanah yang tercemar, disebabkan karena oosista bisa bertahan di tanah
sampai beberapa bulan.
5. Ibu hamil yang kebetulan terkena salah satu penyakit TORCH ketika
mengandung maka ada kemungkinan juga anak yang dikandungnya
terkena penyakit TORCH melalui plasenta.
6. Air Susu Ibu (ASI) juga bisa sebagai penyebab menularnya penyakit
TORCH. Hal ini bisa terjadi seandainya sang ibu yang menyusui
kebetulan terjangkit salah satu penyakit TORCH maka ketika menyusui
penyakit tersebut bisa menular kepada sang bayi yang sedang disusuinya
7. Keringat yang menempel pada baju atau pun yang masih menempel di
kulit juga bisa menjadi penyebab menularnya penyakit TORCH. Hal ini
bisa terjadi apabila seorang yang kebetulan kulitnya menmpel atau pun
lewat baju yang baru saja dipakai si penderita penyakit TORCH.
9. Air liur juga bisa sebagai penyebab menularnya penyakit TORCH. Cara
penularannya juga hampir sama dengan penularan pada hubungan
seksual.
D. Manifestasi klinis
1. Toxoplasma
2. Rubella
3. CMV (Cytomegalovirus)
Infeksi cytomegalovirus (CMV) pada ibu hamil yang mendapat
infeksi CMV biasanya tidak menampakkan gejala apapun dan diagnose
baru dicurigai bila terdapat kelainan pada pemeriksaan ultrasonografi
(USG) janin. Kalaupun ada gejala klinisnya, yang umumnya timbul
adalah demam, rasa lemas, pembesaran kelenjar getah bening, dan
pembesaran hati serta limfa (Tatjana dkk, 2013).
4. Herpes simplex
E. Pemeriksaan penunjang
1. Toxoplasma
Menurut Abidin (2014), bila seorang wanita hamil sudah
dipastikan terifeksi akut T.gondi, poemberian antibiotika spiramisin
sebagai upaya pencegahan penularan infeksi kejanin dapat
dimulai.namun bila infeksi pada janin sudah terjadi (dipastikan melalului
pemeriksaan cairan amnion), dokter bisa memberikan prematin dan
sulvadiansin kepada ibu hamil sesudah trimester pertama atau diatas
umur kehamilan 18 minggu menurut para ahli. Asam folat perlu
diberikan bersama-sama obat-obatan tersebut untuk mencegah penekanan
sumsum tulang yang merupakan efek samping primetamin.primetamin
dan sulvadiazin juga diberikan untuk pengobatan kongenital
toxoplamosis.pengobatan biasanya berlangsung selama 1 tahun.
Agar tidak tertular toxsoplasma salah satunya yaitu makanan harus
suhu yang aman,jangan mencicipi sebelum masakan matang, Kupas atau
cuci bersi sayur dan buah sebelum dimakan, piring, pisau, talenan harus
dicuci hingga bersi, Masak daging hingga matang dan ajarkan anak untuk
selalu mencuci tangan.
2. Rubella
3. CMP (cytomegalovirus)
C. Intervensi
Umur : 28 tahun
Agama : Hindu
Pekerjaan : IRT
DO:
a. S : 38,5 °
b. N : 90 x / menit
c. TD : 125/95 mmHg
d. RR : 20 x / menit
C. Diagnosa
hemoglobin(11,1,00004)
D. Intervensi
Infeksi :
Intervensi
diresepkan
kesehatan
- Ajarkan pasien dan anggota keluarga mengenal bagaimana
menghindari infeksi
Integritas kulit :
Intervensi
perawatan luka
Edisi 6)
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma gondii
(Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus
(HSV) yang terdiri dari HSV1 dan HSV2 serta kemungkinan oleh
virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (Misalnya Measles,
Varicella, Echovirus, Mumps, virus Vaccinia, virus Polio, dan virus
Coxsackie-B).
Penyakit ini sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat
mengakibatkan keguguran, cacat pada bayi, juga pada wanita belum
hamil bisa akan sulit mendapatkan kehamilan.
B. SARAN
Untuk selalu waspada terhadap penyakit TORCH dengan cara
mengetahui media dan cara penyebaran penyakit ini kita dapat
menghindari kemungkinan tertular. Hidup bersih dan makan makanan
yang dimasak dengan matang.
DAFTAR PUSTAKA
Juanda,A. 2017. TORCH akibat dan solusinya Solo Wanga Jakarta Lestari