KELOMPOK 1
Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
WIDYA PUTRI
ISLAMIA
2019/2020
Kata Pengantar
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya dapat kami gunakan sebagai
masukan untuk makalah ini. Untuk itu, atas partisipasi, saran dan kritiknya kami ucapkan
terima kasih.
Penulis,
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
1.1 riketsia..................................................................................................................................
1.2 klamidia..................................................................................................................................
1.3 sterilisasi...................................................................................................................................
BAB 3 PENUTUP
1.1 Kesimpulan...................................................................................................................
1.2 Saran.......................................................................................................................
1.3 Daftar pustaka................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Riketsia adalah bakteri kecil yang merupakan parasit intraseluler obligat dan
spesies yang dibawa oleh banyak kutu, dan menyebabkan penyakit pada manusia
seperti tipus, rickettsialpox, demam Boutonneuse, demam gigitan kutu Afrika, demam
Rocky Mountain, Australia Tick Tifus, Pulau Flinders Spotted Demam tifus dan
Queensland tick. Bakteri riketsia juga dikaitkan dengan berbagai penyakit tanaman.
Riketsia hanya tumbuh di dalam sel-sel hidup, sama seperti virus. Nama rickettsia
kerabat terdekat bakteri yang berasal dari organel mitokondria yang ada di dalam
sebagian besar sel eukariotik. Metode tumbuh Rickettsia pada embrio ayam
dalam sel eukariot hidup dengan membentuk semacam koloni atau mikrokoloni yang
mengikuti suatu siklus pertumbuhan yang unik dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu
berupa Badan Inisial. Badan Elementer (BE) dan Badan Retikulat (BR) atau Badan
Inisial. Badan elementer ukurannya lebih kecil (300 nm) terletak ekstraselular dan
merupakan bentuk yang infeksius, sedangkan badan retikulat lebih besar (1 um),
Salah satu bagian yang penting dalam mikrobiologi adalah pengetahuan tentang cara
pada pengetahuan, keterampilan dan tujuan dari yang melaksanakannya, sebab tiapsit
cara atau prosedur yang harus dilakukan.Tindakan untuk membebaskan alat atau
media dari mikroba adalah dengansterilisasi. Secara umum, sterilisasi dapat dilakukan
dengan cara mekanik, fisikdan kimia. Teknik aseptis dibutuhkan untuk mencegah
Karakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-
macamnya media penunjang pertumbuhan mikroba.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas maka penulis
Tujuan Umum
untuk mengetahui dan menambah wawasan penulis jauh lebih luas mengenai bakteri
Tujuan khusus
PEMBAHASAN
A. RIKETSIA
1. Pengertian Ricketsia
Ricketsia adalah suatu mikroorganisme yang mempunyai sifat antara bakteri atau
filament; Gram negatif; ukuran; panjang antara 0,3-2,0 mikron dan tebal antara
0,3-0,5 mikron. Mempunyai dinding sel yang jelas (seperti bakteri).dapat dilihat
dengan mikroskop biasa (seperti bakteri). Ricketsia adalah parasit intra seluler
biak dengan jalan membelah diri (seperti bakteri). Rickettsia spesies yang dibawa
oleh banyak kutu, tungau , dan caplak, dan menyebabkan penyakit pada manusia
melihat demam Rocky Mountain, Australia Tick Tifus, Pulau Flinders Spotted
Demam tifus dan Queensland tick. Penyakit karena ricketsia dapat diobati dengan
udara yang mengandung debu-debu feces arthropoda yang berasal dari pakaian
kapiler.
2. Struktur Ricketsia
atau benang seperti (10 pM panjang). Meskipun sangat kecil dan selalu terdapat
mengandung asam nukleat yang terdiri dari RNA dan DNA , berkembang biak
ribosom, mempunyai enzim yang aktif pada metabolisme, dihambat oleh obat-
obat anti bakteri dan dapat membentuk ATP sebagai sumber energi .Rickettsia
untuk hidup didalam kuning telur embrio yang terdiri dari peptidoglikan yang
k. Malaise
1. Tifus Murin
Tifus Murin (Tifus Kutu Tikus, Tifus Malaya) adalah infeksi yang
Rickettsia typhi. Bakteri ini hidup pada kutu tikus, mencit dan hewan
manusia.
GEJALA
Gejala timbul dalam waktu 6-18 hari setelah terinfeksi. Biasanya gejala
akan timbul setelah 4-5 hari pada 80% penderita. Pada mulanya ruam
hanya terdapat di sebagian kecil tubuh dan sulit dilihat.Setelah 4-8 hari,
a. sakit punggung
b. sakit persendian
d. batuk kering
e. nyeri perut.
DIAGNOSA
terjadi pada penderita dengan usia lebih tua dan dengan gangguan sistem
kekebalan.
PENCEGAHAN
PENYEBAB
Ricketsia ricketsii
timbul pada bulan Mei-September, dimana kutu dewasa sangat aktif dan
bekuan darah.
GEJALA
Gejala dimulai secara tiba-tiba dalam waktu 3-12 hari setelah gigitan kutu.
kasus yang berat, tetap tinggi sampai selama 15-20 hari. Demam bisa
lengan bawah; dan dengan segera akan menyebar ke leher, muka, ketiak,
tampak datar dan berwarna merah muda, tapi selanjutnya akan menonjol
dan berwarna lebih gelap. Mandi air hangat akan lebih memperjelas
adanya ruam ini. Dalam waktu 4 hari, muncul area keunguan (peteki)
bisa terbentuk koreng. Bila pembuluh darah otak terkena, akan timbul sakit
tekanan darah bisa menurun dan bahkan pada kasus yang berat, terjadi
kematian mendadak.
DIAGNOSA
penyakit ini.
PENGOBATAN
telah mengurangi angka kematian dari 20% menjadi 7%. Kematian terjadi
sirkulasi darah yang tidak memadai, yang bisa menyebabkan gagal ginjal,
pada pembuluh darah yang terinfeksi. Karena itu bisa diberikan cairan
PENCEGAHAN
riketsia bisa ditularkan melalui darah yang keluar bila kutu tertindas
kutu.
dingin, sakit kepala, dan perasaan sakit umum (malaise). Gejala-gejala ini
terjadi tiba-tiba.
PENYEBAB
Spesies lain mendiami jenis lain pada sel darah putih. Erchilioses sangat
Mereka juga terjadi di Eropa. Mereka lebih sering terjadi di antara musim
semi dan akhir musim gugur, pada waktu kutu paling aktif. Infeksi
kontak dengan hewan yang membawa kutu anjing coklat atau kutu rusa.
GEJALA
Gejala-gejala awal adalah demam. Panas dingin, sakit kepala berat, sakit
badan, dan malaise. Sebagaimana kemajuan infeksi, gejala-gejala bisa
terbentuk :
a. Muntah
b. Diare
c. Kejang
d. Pusing
e. Koma
f. Batuk
g. Kesulitan bernafas
Ruam kulit kurang umum dibandingkan infeksi Rickettsial. Kematian tidak sering
terjadi tetapi bisa terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang dilemahkan atau
DIAGNOSA
Dokter melakukan pemeriksaan darah, yang bisa mendeteksi jumlah sel darah putih
darah. Tetapi hal ini ditemukan terjadi pada banyak gangguan lainnya. Pemeriksaan
darah untuk memeriksa antibodi terhadap bakteri ini kemungkinan sangat membantu,
tetapi hasilnya biasanya tidak positif sampai beberapa minggu setelah sakit tersebut
dimulai. Tes Reaksi rantai polymerase (PCR) kemungkinan lebih berguna. Hal itu
meningkatkan jumlah DNA bakteri dan dengan demikian membuat bakteri lebih
PENGOBATAN
Jika orang yang telah terkena kutu yang terinfeksi mengalami gejala-gejala khusus,
semuanya efektif. Ketika pengobatan dimulai lebih awal, kebanyakan orang segera
hari
tiba-tiba
ke6
berakibat fatal,
diatas 50 tahun
Masa inkubasi 6-21
hari
sakit kepala
ke8
Menyerupai Demam
Berbintik Rocky
berakibat fatal
1 minggu sebelum
otot
Masa inkubasi 9-28
hari
dada, pneumonitis,
tanpa ruam
hari
PENYAKIT RIKETSIA
Penyakit riketsia (Rickettsia) adalah infeksi yang disebabkan oleh kelompok bakteri gram
dari seorang peneliti dan juga ahli patologi Amerika, Howard Taylor Ricketts. Beliau
akhirnya wafat karena terkena penyakit turunan tifus yang sedang ditelitinya. Meskipun
penyakit) yang frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.
alternatif tanpa adanya antibodi. Hasil aktivasi ini adalah C3b yang mempunyai
efek opsonisasi, lisis bakteri melalui serangan kompleks membran dan respons
merangsang makrofag dan sel lain seperti endotel vaskular untuk memproduksi
sitokin seperti TNF, IL-1, IL-6 dan IL-8. Sitokin akan menginduksi adesi
neutrofil dan monosit pada endotel vaskular pada tempat infeksi, diikuti dengan
migrasi, akumulasi lokal serta aktivasi sel inflamasi. Kerusakan jaringan yang
terjadi adalah akibat efek samping mekanisme pertahanan untuk eliminasi bakteri.
1) Netralisasi toksin
akan menghasilkan sejumlah sitokin seperti IL-1, IL-6 dan TNF. Proses ini
hipotensi, aktivasi sistem koagulasi, gagal organ multipel dan berakhir dengan
kematian. Antibodi yang mengandung reseptor sitokin dan antagonisnya,
netralisasi antibodi terhadap bakteri terjadi melalui dua cara. Pertama, melalui
kombinasi antibodi di dekat lokasi biologi aktif infeksi yaitu secara langsung
antibodi yang terletak jauh dari lokasi biologi aktif infeksi yaitu dengan
mengubah konformasi alosterik toksin agar tidak dapat bereaksi dengan sel
target. Dengan ikatan kompleks bersama antibodi, toksin tidak dapat berdifusi
bertambah.
2) Opsonisasi
ada dua yaitu opsonisasi yang tidak tergantung antibodi dan yang
dapat terikat pada manose terminal pada permukaan bakteri, dan akan
mengaktifkan C1r dan C1s serta berikatan dengan C1q. Proses tersebut
akan mengaktivasi komplemen pada jalur klasik yang dapat berperan
merupakan endotoksin yang penting pada bakteri Gram negatif. Sel ini
dapat dikenal oleh tiga kelas molekul reseptor. Sedangkan opsonisasi yang
fagositosis akan tertarik pada sel PMN dan makrofag bila telah
yang diperantarai oleh reseptor yang mempunyai afinitas kuat untuk IgG
fagosit. Efek augmentasi dari komplemen berasal dari molekul IgG yang
dengan antibodi dan bakteri juga menghasilkan anfilaktoksin C3a dan C5a
Sel PMN merupakan fagosit yang predominan dalam sirkulasi dan selalu
tiba di lokasi infeksi lebih cepat dari sel lain, karena sel PMN tertarik oleh
sinyal kemotaktik yang dikeluarkan oleh bakteri, sel PMN lain,
komplemen atau makrofag lain, yang lebih dahulu tiba di tempat infeksi.
adesi pada dinding sel bakteri, endotel maupun jaringan yang terinfeksi.
Kemampuan adesi PMN pada permukaan sel bakteri akan bertambah kuat
karena sinyal yang terbentuk pada proses adesi ini akan merangsang
ekspresi Fc dan komplemen pada permukaan sel. Sel PMN juga akan
menginfeksi.
tersebut.
metabolik pada saat itu. Oksidasi dapat berlangsung dengan atau tanpa
tinggi dan sangat toksik terhadap bakteri, yaitu asam hipoklorat (HOCl).
Proses oksidasi tanpa mieloperoksidase berdasarkan ikatan H2O2 dengan
dan difensin. Pada proses pemusnahan bakteri, pH dalam sel fagosit dapat
menjadi alkalis. Hal ini terjadi karena protein yang bermuatan positif
dalam pH yang alkalis bersifat sangat toksik dan dapat merusak lapisan
lemak dinding bakteri Gram negatif. Selain itu, bakteri juga dapat
dan IgM, dengan dominasi IgA1 pada usus bagian awal dan IgA2 pada
usus besar. Antibodi IgA mempunyai fungsi proteksi dengan cara melapisi
(coating) virus dan bakteri dan mencegah adesi pada sel epitel di
penyebab infeksi yang telah dilapisi oleh IgG spesifik dan C3b. Penyatuan
Bakteri intraseluler terbagi atas dua jenis, yaitu bakteri intraseluler fakultatif
intraseluler obligat adalah bakteri yang hanya dapat hidup dan berkembang
biak di dalam sel hospes. Hal ini dapat terjadi karena bakteri tidak dapat
ekstraseluler. Beberapa jenis bakteri seperti basil tuberkel dan leprosi, dan
5. Pemberantasan
racun tikus
dapat ijadikan sarang kutu, lalu menggunakan obat gosok untuk mencegah
gigitan arthopoda.
c. Imunisasi
Imunisasi aktif dapat dilakukan dengan memakai antigen yang diberi formalin,
yang dibuat dari kantong kuning telur embrio ayam yang terinfeksi atau dari
biakan sel. Vaksin seperti ini tersedia untuk tifus epidemic (R prowazekii), Rocky
(fase 1 yang diberi formalin) telah digunakan pada pekerja di tempat pemotongan
hewan di Australia. Namun vaksi yang diproduksi secara komersial belum tersedia
di Amerika Serikat pada tahun 1989. Suspense riketsia inaktif yang tumbuh dalam
biakan sel sedang dipelajari sebagai vaksin. Suatu vaksin hidup (strain E) terhadap
virus epidemic bersifat efektif dan dipakai untuk percobaan tetapi dapat
B. KLAMIDIA
dalam sel eukariot hidup dengan membentuk semacam koloni atau mikrokoloni yang
mengikuti suatu siklus pertumbuhan yang unik dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu
berupa Badan Inisial. Badan Elementer (BE) dan Badan Retikulat (BR) atau Badan
Inisial. Badan elementer ukurannya lebih kecil (300 nm) terletak ekstraselular dan
merupakan bentuk yang infeksius, sedangkan badan retikulat lebih besar (1 um),
adalah 15.
1. Ordo : Chlamydiales
2. Famili : Chlamydiaceae
3. Genus : Chlamydia
umum. Infeksi ini dapat diobati dengan mudah tapi jika tidak ditangani
disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak di selaput lendir dari alat
dan leher rahim. Ketika infeksi terjadi pada anus, pasien biasanya tidak
saluran kemih yang tidak spesifik, yang dikenal merupakan salah satu
1. Penyebab penyakit
a. Uretritis
minggu. Pasien dengan chlamydia, uretritis mengeluh adanya duh tubuh yang jernih
dan nyeri pada waktu buang air kecil (dysuria). Infeksi uretra oleh karena chlamydia
Diagnosis uretritis pada pria dapat ditegakkan dengan pemeriksaan pewarnaan Gram
atau biru methylene dari sedian apus uretra. Bila jumlah lekosit PMN melebihi 5 pada
pembesaran 1000 x merupakan indikasi uretritis. Perlu diketahui bahwa sampai 25%
pria yang menderita gonore, diserta infeksi chlamydia. Bila uretritis karena chlamydia
tidak diobati sempurna, infeksi dapat menjalar ke uretra posterio dan menyebabkan
b. Proktitis
penderita ringan dimana dapat ditemukan cairan mukus dari rektum dan tanda-tanda
Sering kali disebabkan oleh C. trachomatis, yang dapat diisolasi dari uretra atau dari
(sekitar 70 -90%). Secara klinis, chlamydial epididimitis dijumpai berupa nyeri dan
d. Prostatitis
Setengah dari pria dengan prostatitis, sebelumnya dimulai dengan gonore atau
e. Sindroma Reiter
Suatu sindroma yang terdiri dari tiga gejala yaitu: artritis, uretritis dan konjungtivitis,
yang dikaitkan dengan infeksi genital oleh C. trachomatis. Hal ini disokong dengan
Infeksi pada Wanita Sekitar setengah dari wanita dengan infeksi C. trachomatis di
daerah genital ditandai dengan bertambahnya duh tubuh vagina dan atau nyeri pada
waktu buang air kecil, sedangkan yang lainnya tidak ada keluhan yang jelas. Pada
penyelidikan pada wanita usia reproduktif yang datang ke klinik dengan gejala-gejala
f. Servisitis
organisme lain. Pada pemeriksaan dijumpai duh tubuh yang mukopurulen dan serviks
yang ektopi.
g. Endometritis
terjadi endometritis. Tanda dari endometritis antara lain menorrhagia dan nyeri
Salfingitis terjadi oleh karena penjalaran infeksi secara ascenden sehingga infeksi
sampai ke tuba dan menyebabkan kerusakan pada tuba (terjadi tuba scarring). Hal ini
dapat menyebabkan infertilitas dan kehamilan ektopik. Wanita dengan PID, lebih
separuh disebabkan oleh chlamydia, umumnya mengeluh rasa tidak enak terus di
perut bawah. Itu lantaran infeksi menyebar ke rahim, saluran telur, indung telur,
menimbulkan perihepatitis. Parenchym hati tidak diserang sehingga tes fungsi hati
biasanya normal.
1. Gejala
Gejala mula timbul dalam waktu 3-12 hari atau lebih setelah terinfeksi. Pada
penis atau vagina muncul lepuhan kecil berisi cairan yang tidak disertai nyeri.
Lepuhan ini berubah menjadi ulkus (luka terbuka) yang segera membaik
selangkangan. Kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat, dan jika tidak
diobati akan terbentuk lubang (sinus) di kulit yang terletak diatas kelenjar
getah bening tersebut.Dari lubang ini akan keluar nanah atau cairan
kepala, nyeri sendi, nafsu makan berkurang, muntah, sakit punggung dan
penyakit yang berulang dan berlangsung lama, maka pembuluh getah bening
B. PATOFISIOLOGI
1. Agent
ditularkan dari satu orang ke orang lain selama hubungan seks. Klamidia juga
dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kelahiran vagina.
Bayi yang tertulari akan mengalami peradangan paru (pneumonia) atau mata
(konjunktivitis).
C. Host
Host adalah manusia atau makhluk hidup lainnya termasuk burung dan arthropoda
klamidia adalah anak usia muda(remaja) yang bisa menyerang laki-laki ataupun pada
agent bertahan hidup pada host yang rentan tertular penyakit tersebut.
D. Environtment
masyarakat yang meningkat akibat perkerjaan ataupun pariwisata dan kemajuan sosial
pada nilai moral dan agama pada masyarakat.selain itu,budaya juga dapat
berpengaruh pada terjadinya penularan penyakit kelamin. Salah satu budaya bebas
yang salah dianut dan salah diartikan adalah budaya seks bebas.
Klamidia merupakan salah satu jenis penyakit yang ditimbulkan akibat perilaku seks
bebas sehingga penularannya sangat mudah untuk dilakukan lewat hubungan seksual
Penyakit klamidia tidak memandang gender, penyakit klamidia ini bisa menyerang
pria juga wanita. penyakit klamidia bisa menyebabkan gangguan pada saluran air
seni, leher rahim, jalur pelepasan dubur, tenggorokan, dan mata. Penyakit klamidia
akan menunjukkan reaksinya sekitar 2-14 hari setelah terinfeksi. Pada wanita reaksi
yang umum terjadi adalah kejang pada perut bagian bawah, perubahan jadwal haid,
juga sakit saau buang air kceil. Penderita bisa mengidap penyakit ini selama berbulan-
bulan bahkan tahunan tanpa pernah tahu mengidap penyakit berbahaya ini. Penyakit
ini bisa menyerang baik laki-laki maupun perempuan semua usia, terutama dewasa
muda.
Masa inkubasi adalah dimana periode waktu yang dimulai dari invasi bakteri
kedalam tubuh sampai saat ketika gejala pertama timbul. Masa inkubasi Klamidia
adalah 7-12 hari.Masa klinis klamidia sampai muncul gejala adalah 1-3 minggu
lebih lama daripada gonore.sekitar 25% pria dan sebagian besar wanita tidak
mengalami gejala dini karena infeksi klamidia banyak yang menjadi carrier
‘diam’. Misalnya Jika 100 orang yang didiagnosis dengan infeksi, bisa jadi 50
dari mereka akan memiliki gejala. Dan jika kita mempertimbangkan 100
perempuan yang memiliki klamidia, maka sekitar 70 atau 80 dari mereka yang
paling mungkin untuk melaporkan gejala apapun. Infeksi mempengaruhi baik pria
kelompok yang paling mungkin untuk terjangkit penyakit ini. Bakteri klamidia
trachomatis diketahui menjadi penyebab yang memicu infeksi ini. Infeksi tidak
Periode infeksi biasanya antara 4-28 hari setelah berhubungan intim dengan
berkemih.biasanya akan keluar nanah dari penis,nanahnya bisa agak jernih atau
a. Pada pria, uretritis ditandai oleh sekret yang jumlahnya sedikit, berair
(kemudian mukus) dari uretra. Gejala lain adalah nyeri dan disuria. Pada
wanita, ada disuria, polakisuria dan leukorea ringan. Servisitis adalah hal yang
relatif sering ditemui. Hal ini bermanifestasi sebagai sekret mukopurulen dan
dan salpingitis. Pasien mungkin mengalami demam ringan atau nyeri abdomen
dari infeksi klamidia yang penting, biasanya memerlukan terapi rawat inap.
F. PENATALAKSANAAN PENYAKIT
1. Pengobatan
a. Tetrasiklin
Tetrasiklin adalah antibodi pilihan yang sudah digunakan sejak lama untuk infeksi
mg/h selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari selama 14 hari. Analog dari tetrasiklin
seperti doksisiklin dapat diberikan dengan dosis 2 x l00 mg/h selama 7 hari. Obat ini
yang paling banyak dianjurkan dan merupakan drug of choice karena cara
b. Azithromisin
1) Erythromycin 4 x 500 mg/hari selama 7 hari atau 4 x 250 mg/hari selama l4 hari.
Obat-obat antibiotic :
1) Pencegahan
(a) Pencegahan
Penyuluhan kesehatan dan pendidikan seks : sama seperti sifilis (lihat Sifilis, 9A)
(b) Pemeriksaan pada remaja putri yang aktif secara seksual harus dilakukan secara rutin.
Pemeriksaan perlu juga dilakukan terhadap wanita dewasa usia dibawah 25 tahun,
terhadap mereka yang mempunyai pasangan baru atau terhadap mereka yang
mempunyai beberapa pasangan seksual dan atau yang tidak konsisten menggunakan
penyakit menular).
2). Isolasi : tindakan kewaspadaan universal, bisa diterapkan untuk pasien rumah sakit.
dan pengobatan yang sama diberikan kepada pasangan tetap. Bayi yang dilahirkan
dari ibu yang terinfeksi dan belum mendapat pengobatan sistemik, foto thorax perlu
diambil pada usia 3 minggu dan diulang lagi sesudah 12 – 18 minggu untuk
4. Cek kesehatan
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan(over tbehaviot).untuk
terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau kondisi
dukungan (support) dari pihak lain misalnya tokoh masyarakat. petugas kesehatan sangat
a. Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal,anal dan oral dengan orang
d. Segera memeriksakan diri serta melakukan konseling kedokter atau petugas kesehtan
apabila mengalami tanda dan gejala penyakit menular seksual meliputi:rasa sakit atau
nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual ,rasa nyeri pada perut bagian
susu,bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin tau
bercak darah setelah berhubungan seks bintil-bintil berisi cairan,lecet atau borok pada
alat kelamin.
2. Pencegahan sekunder,meliputi:
dinas kesehatan.
C.STERILISASI
1. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua
kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha mendapatkan
keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas (kalor), gas-gas seperti
sinar lembayungultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang
terdapat pada atau di dalam suatu benda (Hadioetomo, 1990).Bahan atau peralatan yang
digunakan dalam bidang mikrobiologi harus dalam keadaan steril.Steril artinya tidak
didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang mengganggu atau
mertsak media atau mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan.Setiap proses
baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama
mengemukakanbahwasterilisasimerupakan proses untuk mematikan semua mikroorganisme y
ang hidup.Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri
masih berlangsungdan tidaksempurnanya prosessterilisasi.Jika sterilisasiberlangsungsempura,
jasad renik yang ada, sehinggajika ditumbuhkan didalam suatu medium tidak ada lagi jasad
renik yang dapat berkembangbiak.Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling
2. Tujuan dan Efektifitas Metode Sterilisasi
metabolik dan kemudian diikuti kematian mikroba.Secaraumum dikatakan efek dari desikasi
pada suhu kamar ialah penyaringan. Dengan cara ini larutan ataususpensi dibebaskan dari
semua organismehidup dengan cara melakukannyalewat saringan dengan ukuran pori yang
sedemikian kecilnya (0,45 atau 0,22um)sehingga bakteri dan sel-sel yang lebih besar tertahan
diatasnya sedangkanfiltratnya ditampung di dalam wadah yang steril. Beberapa contoh bahan
medium sintetik tertentu dan antibiotik.Agar efektif sterilisasi butuh waktu, kontak, suhu
dengansterilisasiuap, bertekanan tinggi. Efektivitas setiap metode sterilisasi juga bergantung
sulitdibunuh. Sebagian lain dapat mudah dibunuh.
Jumlah mikroorganisme yang ada. Lebih mudah membunuh satu organismedari pada
banyak.
Mikroorganisme berkumpul di dalam dan dilindungi olehgoresan, retakan dan celah, seperti
untuk membuang sisa bahanorganik tidak akan menjamin tercapainya sterilisasi, walaupun
3. Macam-Macam Sterilisasi
kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan padasaringan tersebut.
Prosesiniditujukanuntuksterilisasibahanyangpeka panas, misalnya larutan enzim dan antibioti
kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksiterhadap partikel-partikel
(dengan api langsung): membakar alat pada api secaralangsung, contoh alat : jarum
inokulum, pinset, batang L, dll. b)Panas kering Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan
pemaparan lama dan temperature tinggi dibutuhkan. Range luas waktu inaktivasi dalam
temperatur bervariasi telah diterapkanberdasarkan tipe indikator steril yangdigunakan,kondisi
resistensinyaterhadapdestruksi panaskering.Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibun
uh oleh proses oksidasi. Ini berlawanandengan penyebab kematian olehkoagulasiprotein pada
selbakteriyangterjadidengansterilisasiuap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan w
Pada sterilisasi dengan minyak panas, setelah sterilisasi peralatan harusdibilas untuk
Zat-zat yang terkandung pada medium dapat terurai pada sterilisasi dengan panas basah.
BAB 3
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan maka simpulan yang kami dapatkan dalam
mikron dapat hadir sebagai cocci (0,1 pM diameter), batang (1-4 pM panjang) atau benang
manusia ketika diinfeksi oleh bakteri pathogen ini bermacam-macam seperti tubuh akan
memngeluarkan sel NK(natural killer), hingga imunitas yg dikeluarkan secara langsung oleh
tubuh kita. Adapun cara pemberantasan atau pencegahan dari bakteri Rickettsia ini adalah
dengan memutus rantai infeksi, melakukan imunisasi, dan menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. Beberapa Tes yang sering digunakan : Tes Imunoflourensi Tidak Langsung
uretritis non spesifik yakni radang saluran kemih yang tidak spesifik, yang dikenal
merupakan salah satu infeksi/penyakit, akibat dari hubungan seksual yang terjadi pada pria.
Sedangkan pada wanita klamidia lebih sering menyebabkan cervicitis (serviksitis), yaitu
infeksi leher rahim, dan penyakit peradangan pelvis (pinggul/panggul), bahkan menyebabkan
infertilitas.
spesies :
2. C. trachomatis, termasuk serotipe yang menyebabkan trachoma,infeksi alat kelamin (lihat
menyebabkan Lymphogranuloma venereum
3. C. pneumoniae, penyebab penyakit saluran pernapasan termasuk pneumonia
Penyakit menular seksual juga merupakan penyebab infertilitas yang tersering,
terutama pada wanita. Antara 10% dan 40% dari wanita yang menderita infeksi klamidial
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semuaorganisme yang
Sterilisasi bertujuan agar alat atau bahan dalam keadaan steril sehingga tidakada
kontaminasi
Agar efektif sterilisasi butuh waktu, kontak, suhu dengan sterilisasi uap, bertekanan tinggi.
Sterilisasi terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu mekanik, fisik, dankimiawi
Adapula sterilisasi pada benda yang tidak tahan terhadap suhu tinggi dengancara
2. SARAN
Setelah mempelajari mata kuliah mikrobiologi dan parasitologi diharapkan mahasiswa dapat
memahami mata kuliah ini dengan baik, sebagai seorang kesehatan masyarakat,dalam
menyikapi kasus seperti ini,kita harus memberikan masukan atau penyuluhan kepada mereka
yang telah terinfeksi penyakit menular tersebut.kita tidak perlu menjauhi mereka.yang
seharusnya kita lakukan adalah memberi dukungan moral dan pendidikan kesehatan serta
penyuluhan kepada mereka karena penyakit klamidia ini masih bisa diobati.selain
itu,memberikan penyuluhan juga kepada para remaja tentang pentingnya menjaga organ
reproduksi serta dampak dan bahaya nya jika melakukan seks bebas, selain itu,untuk diri
budaya,modernisasi yang terus berkembang serta teknologi sekarang yang jelas lebih
mempermudah dalam hal seks bebas.dan sebaiknya hindari untuk berganti ganti pasangan
karena penyakit infeksi menular seksual lebih mudah penularannya melalui hubungan
seksual.
DAFTAR PUSTAKA
1.)www.who.int/entity/hiv/pub/guidelines/who_ilo_guidelines_indonesian.pdf
2.)whqlibdoc.who.int/publications/2004/9241562846_ind.pdf
3.)whqlibdoc.who.int/publications/2003/9241545453_ind.pdf
4).www.who.int/bulletin/archives/79(2)118.pdf
Diagnosis, Treatment and Prevention. In: Sexually Transmitted Diseases and AIDS, 219,
1998.
7.)Hutapea NO, Tarigan J., 1992, Infeksi Chlamydia di antara Mitra Seksual: Kumpulan
8.) Centers for Disease Control and Prevention 1600 Clifton Rd. Atlanta, GA 30333, USA.
2009. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services; 2010.
10.) U.S. Department of Health & Human Services - 200 Independence Avenue, S.W. -
2011.
Pangan, Bogor.
mikroba/