Kami panjatkan puj dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah “Penyuluhan
Keluarga Berencana” sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas II
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini baik itu masalah
waktu, sarana, dan lain – lain. Oleh sebab itu, selesainya makalah ini bukan
semata – mata karena kemampuan kami saja, banyak pihak yang mendukung dan
membantu kami. Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun makalah
mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang memberikan konstribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Kami berharap makalah ini nantinya dapat berguna bagi para pembaca.
Apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat lebih baik lagi.
Jakarta, 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Umum........................................................................................................2
D. Tujuan Khusus.......................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Penyuluhan KB......................................................................................................3
B. Tujuan Penyuluhan KB..........................................................................................4
C. Pengertian KB........................................................................................................4
D. Tujuan Program KB.................................................................................................5
E. Sasaran Program KB..............................................................................................5
F. Ruang Lingkup Program KB..................................................................................6
G. Pelayanan Kontrasepsi...........................................................................................6
BAB III............................................................................................................................22
PENUTUP.......................................................................................................................22
1. KESIMPULAN.....................................................................................................22
2. SARAN................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber
daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 pertahun. Untuk dapat
mengangkat derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara
bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang
merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga
berencana tidak dilakukan bersamaan denga pembangunan ekonomi,
dikhawatirkan tidak akan berarti.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Keluarga Berencana ?
2. Sebutkan Tujuan Keluarga Berencana ?
3. Sebutkan Tujuan Penyuluhan KB
4. Sebutkan Sasaran Program KB
5. Apa saja Ruang Lingkup Program KB
6. Sebutkan dan jelaskan metode-metode Kontrasepsi ?
C. Tujuan Umum
Agar Mahasiswa mampu mengerti dan memahami tentang
Program Keluarga Berencana agar dapat memberikan informasi kepada
masyarakat dengan benar dan tepat.
D. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian
dari Keluarga Berencana
2. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Tujuan
Keluarga Berencana
3. Agar mahasiswa mampu memahami Tujuan dari Penyuluhan
Keluarga Berencana
4. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Sasaran
Program KB
5. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Ruang
Lingkup dari Program KB
6. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Metode-
metode dari kontrasepsi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyuluhan KB
Salah satu usaha untuk menciptakan kesejahteraan adalah dengan
memberi nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan memperkecil
angka kelahiran (Depkes RI 1999). Tujuan program KB adalah
memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta
membatasi kehamilan jika jumlah anak sudah mencukupi.
B. Tujuan Penyuluhan KB
1. Tujuan Umum
Tujuan Penyuluhan Kesehatan dalam Keluarga Berencana ialah
agar masyarakat dapat menjadikan Keluarga Berencana sebagai
pola kehidupan, artinya masyarakat mengetahui, memahami, serta
menyadari pentingnya Keluarga Berencana sehingga mau
melaksanakannya untuk kesehatan dan kesejahteraan bagi
keluarganya, masyarakat, serta negara pada umumnya.
2. Tujuan Khusus
a. Sasaran menggunakan salah satu metode ( alat kontrasepsi )
yaitu atas dasar kebutuhan karena adanya pengertian,
pengetahuan dan kesadaran akan kegunaannya
b. Sasaran menggunakan metode Keluarga Berencana dalam
waktu yang cukup lama sehingga berpengaruh terhadap
kelahiran, taraf kesehatan ibu dan keluarga, sera tingkat
kesejahteraan keluarga
c. Keluarga Berencana merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan keluarga
C. Pengertian KB
Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian
masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera
( Undang-Undang No. 10/1992
D. Tujuan Program KB
Tujuan umumnya adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan
kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran
anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
E. Sasaran Program KB
Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 sebagai berikut :
1. Ibu
Dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran. Adapun
manfaat yang diperoleh oleh ibu adalah sebagai berikut.
a. Tercegafhnya kehamilan yang berulang kali dalam janngka
waktu yang terlalu pendek, sehingga kesehatan ibu dapat
terpelihara terutama kesehatan organ reproduksinya
b. Meningkatkan kesehatan mental dan sosial yang
dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk
mengasuh anak-anak dan beristirahat yang cukup karena
kehadiran akan anak tersebut memang diinginkan
2. Suami
Dengan memberikan kesempatan suami agar dapat melakukan hal
berikut.
a. Memperbaiki kesehatan fisik
b. Mengurangi beban ekonomi keluarga yang ditanggungnya
3. Seluruh Keluarga
Dilaksanakannya program KB dapat meningkatkan kesehatan fisik,
mental, dan sosial setiap anggota keluarga, dan bagi anak dapat
memperoleh kesempatan yang lebih besar dalam hal pendidikan
serta kasih sayang orang tuanya.
G. Pelayanan Kontrasepsi
I. METODE SEDERHANA
1. Metode Sederhana Tanpa Alat
a. Metode Kalender
1) Mekanisme Kerja
Metode kalender menggunakan prinsip pantang berkala
yaitu tidak melakukan persetubuhan pada masa subur
istri. Untuk menentukan masa subur istri digunakan tiga
patokan yaitu :
Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang
akan datang
Sperma dapat hidup dan membuahi selama 48
jam setelah ejakulasi, dan
Ovum dapat hidup 24 jam setelah obulasi, jadi
apabila konsepsi ingin dicegah, koitus harus
dihindari sekurang-kurangnya selama tiga hari
(72 jam) yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24
jam sesudah ovulasi
2) Cara menentukan masa aman
Dicatat lama siklus haid selama tiga bulan
terakhir, tetntukan lama siklus haid terpendek
dan terpanjang. Kemudian siklus haid terpendek
dikurangi 18 hari, dan siklus haid terpanjang
dikurangi 11 hari
Dua angka yang diperoleh merupakan rentang
masa dubur. Dalam jangka waktu subur tersebut
pasangan suami istri harus pantang melakukan
hubungan seksual, sedangkan diluar waktu
tersebut merupakan masa aman
e. Metode simtomtermal
Anda harus mendapat instruksi untuk metode lendir serviks
dan suhu basal. Masa subur dapat ditentukan dengan
mengamati suhu tubuh dan lendir serviks
1) Setelah darah haid berhenti, hubungan seksual dapat
dilakukan pada malam hari pada hari kering dengan
berselang sehari selama masa tak subur. Ini adalah
aturan selang hari kering ( aturan awal ), atau sama
denganmmetode lendir serviks
2) Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau
munculnya lendir, ini adalah aturan awal. Aturan
yang sama dengan metode lendir serviks, yaitu
berpantang melakukan hubungan seksual sampai
masa subur berakhir
3) Pantang melakukan hubungan seksual sampai hari
puncak dan aturan perubahan suhu telah terjadi
4) Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang
sama sebagai hari akhir masa subur, selalu ikuti
yang paling konservatif, yaitu aturan yang
mengidentifikasi masa subur yang paling panjang.
f. Koitus Interuptus
1) Cara kerja
Alat kelamin pria dikeluarkan sebelum ejakulasi
sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina dan
kehamilan dapat dicegah
2) Manfaat
a) Kontrasepsi
Menimbulkan efek jika digunakan
dengan benar
Tidak mengganggu produksi ASI
Dapat digunakan sebagai pendukung
metode KB lainnya
Tidak ada efek samping
Dapat digunakan setiap waktu
Tidak membutuhkan biaya
b) Non kontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan pria
dalam Keluarga Berencana
Memungkinkan hubungan lebih
dekat dan pengertian yang sangat
dalam antara pasangan
3) Keterbatasan
a) Efektivitas bergantung pada kesediaan
pasangan untuk melakukan koitus terputus
setiap melaksanakannya ( angka kegagalan
4-18 kehamilan per 100 perempuan per
tahun )
b) Efektivitas akan jauh menurun apabila
sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi masih
melekat pada penis
c) Memutus kenikmatan dalam hubungan
seksual
4) Indikasi
a) Pria yang ingin berpartisipasi aktif dalam
Keluarga Berencana
b) Pasangan yang taat beragama atau mepunyai
alasan filosofi untuk tidak menggunakan
metode-metode lain
c) Pasangan yang memerlukan kontrasepsi
dengan segera
d) Pasangan yang memerlukan metode
sementara sambil menunggu metode yang
lain
e) Pasangan yang membutuhkan metode
pendukung
f) Pasangan yang melakukan hubungan seksual
tidak teratur
5) Kontraindikasi
a) Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
b) Pria yang sulit melakukan senggama
terputus
c) Pria yang memiliki kelainan fisik atau
psikologis
d) Perempuan yang mempunyai pasangan yang
sulit berkerja sama
e) Pasangan yang kurang dapat saling
berkomunikasi
f) Pasangan yang tidak bersedia melakukan
metode ini
b. Kimiawi
2) Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia ( biasanya nonoksinol)
yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh
sperma. Dikemas dalam bentuk aerosol ( busa ), tablet
vaginal, supositoria, atau dissolvable film dan krim
a) Cara kerja
Menyebabkan sel membran sperma terpecah,
memperlambat pergerakan sperma, dan menurunkan
kemampuan pembuahan sel telur
b) Pilihan
Busa ( aerosol ) efektif segera setelah insersi
Busa spermisida dianjurkan aabila
penggunannya hanya sebagai metode
kontrasepsi
Tablet vagina, supositoria, dan film
penggunaannya disarankan menunggu 10-15
menit sesudah dimasukkan sebelum
hubungan seksual
Jenis spermisida jeli biasanya hanya
digunakan dengan diafragma
c) Manfaat
Kontrasepsi
Efektif seketika ( busa dan krim )
Tidak mengganggu produksi ASI
Sebagai pendukung metode lain
Tidak mengganggu kesehatan lain
Tidak mempunyai pengaruh sistemik
Mudah digunakan
Meningkatkan lubrikasi selama
hubungan seksual
Tidak perlu resep dokter selama
hubungan seksual
Non kontrasepsi
Merupakan salah satu perlindungan terhadap
IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS
d) Keterbatasan
Efektivitas kurang ( 3- 21 kehamilan per 100
perempuan per tahun pertama )
Efektivitas sebagai kontrasepsi bergantung
pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan
Ketergantungan pengguna dari motivasi
yang berkelanjutan, yaitu dengan
menggunakannya setiap melakukan
hubungan seksual
Pengguna harus menunggu 10-15 menit
setelah dipasang sebelum melakukan
hubungan seksual ( tablet busa vagina,
supositoria dan film)
Efektivitas aplikasi hanya 1-2 jam
3) Manfaat
a) Memiliki efektivitas yang tinggi ( hampir
menyerupai efektifitas tubektomi), apabila
digunakan setiap hari ( 1 kehamilan per
1000 perempuan dalam tahun pertama
penggunaan )
b) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
c) Tidak mengganggu hubungan seksual
d) Siklus haid menjadi teratur, jumlah darah
haid berkurang ( mencegah anemia ), dan
tidak terjadi nyeri haid
4) Kontraindikasi
a) Kehamilan ( diketahui atau dicurigai )
b) Kerusakan hati, kerusakan fungsi hati, atau
hepatitis akut
c) Hiperlipidemia tipe II (hiperkolesterolemia)
d) Perdarahan genitalia abnormal yang tidak
terdiagnosis
b. Suntik/injeksi
1) Profile
a) Sangat efektif
b) Aman
c) Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam
usia reproduksi
d) Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-
rata empat bulan
e) Cocok untuk masa laktasi karena tidak
menekan produksi ASI
2) Jenis
a) Depomendroksiprogesteron asetat (DMPA),
mengandung 150 mg DMPA yang diberikan
setiap tiga bulan dengan cara disuntik
intramuskular ( didaerah bokong )
b) Depo noretisteron asetat (Depo Noristerat),
mengandung 200 mg noretindron enantat,
diberikan setiap dua bulan dengan cara
disuntik intramuskular
3) Cara kerja
a) Mencegah ovulasi
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma
c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan
atrofi
d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba
4) Keuntungan
a) Sangat efektif
b) Pencegahan kehamilan jangka panjang
c) Tidak berpengaruh pada hubungan suami
sitri
d) Tidak memiliki pengaruh terhadap produksi
ASI
e) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
5) Keterbatasan
a) Sering ditemukan gangguan haid seperti
berikut :
Siklus haid yang memendek atau
memanjang
Perdarahan banyak atau sedikit
Perdarahan tidak teratur atau
perdarahan bercak ( spotting )
Tidak haid sama sekali
b) Klien sangat bergantung pada sarana
pelayanan kesehatan (harus kembali untuk
disuntik )
c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
sebelum suntikan berikutnya
d) Sering menimbulkan efek samping masalah
berat badan
e) Pada gangguan jangka panjang juga dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi
(jarang), sakit kepal, gugup atau jerawat
6) Efek samping
a) Amenore
b) Perdarahan/perdarahan bercak ( spotting )
c. Subkutis / Implan
1) Profil
a) Efektif lima tahun untuk norplant dan tiga
tahun untuk jadena, indoplant, atau
implanon
b) Nyaman untuk digunakan
c) Dapat digunakan oleh semua perempuan
dalam usia reproduksi
d) Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
e) Kesuburan segera kembali setelah implant
dicabut
2) Jenis
a) Norplant
Terdiri atas enam batang silastik lembut
berongga dengan panjang 3,4 cm dengan
diameter 2,4mm yang diisi dengan 36 mg
Levonorgestrel. Lama kerjanya lima tahun
b) Implanon
Terdiri atas satu batang putih lentur dengan
panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2
mm, yang diisi dengan 68 mg 3-keto-
desogestrel dan lama kerjanya tiga tahun
c) Jadena dan indoplant
Terdiri atas dua batang yang berisi 75 mg
levonorgestrel dengan lama kerja tiga tahun
3) Cara kerja
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Mengganggu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
4) Efektivitas
Sangat efektif ( 0,2 – 1 kehamilan per 100
perempuan )
5) Keuntungan dari segi kontrasepsi
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang ( sampai lima
tahun )
c) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat
setelah pencabutan
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e) Tidak menggangu aktivitas seksual
6) Keuntungan dari segi non kontrasepsi
a) Mengurangi nyeri haid
b) Mengurangi jumlah darah haid
c) Mengrangi/memperbaiki anemia
d) Melindungi terjadinya kanker endometrium
7) Klien yang boleh menggunakan implant
a) Pasca persalinan dan tidak menyusui
b) Pasca keguguran
c) Tekanan darah dibawah 180/110 mmHg,
dengan masalah pembekuan darah atau
anemia bulan sabit ( sickle cell )
8) Klien yang tidak boleh menggunakan implant
a) Hamil atau diduga hamil
b) Perempuan dengan perdarahan pervaginam
yang belum jelas penyebabnya
c) Memiliki miom uterus dan kanker payudara
d) Mengalami gangguan toleransi glukosa
9) Efek samping
a) Amenore ( tidak menstruasi )
b) Perdarahan bercak ( spotting ) ringan
c) Ekspulsi
pengeluaran sendiri alat kontrasepsi tersebut
dari tempat insersinya
d) Infeksi pada daerah insersi
e) Berat badan naik atau turun
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian
masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera
Tujuan Program KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan
kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran
anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ruang Lingkup Program KB terdiri dari
Ibu Suami dan Seluruh Keluarga.
2. SARAN
Sebelum pemberian metode kontrasepsi terlebih dahulu
menentukan apakah ada keadaan yang membutuhkan perhatian khusus
atau masalah ( diabetes atau tekanan darah tinggi) yang membutuhkan
pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut sehingga masalah utam dapat
diketahui melalui anamnesis dan setiap klien dapat memilih kontrasepsi
yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
1.