PENDAHULUAN
seringkali
dan
1.3 Tujuan
1. Mengetahui penyebab turunnya tingkat kesehatan masyarakat.
2. Mengetahui apa saja ancaman terhadap kesehatan masyarakat yang semakin
menurun.
3. Mengerti dan mampu memahami bagaimana cara mengatasi masalah
lingkungan yang menyangkut tentang kesehatan masyarakat.
4. Mengetahui solusi terbaik dalam mewujudkan lingkungan yang sehat agar
masyarakat dapat meningkatkan kualitas kesehatannya.
1.4 Manfaat
Memberikan edukasi dan pembekalan terhadap masyarakat agar mau peduli
dan memperhatikan kesehatan lingkungan yang nantinya akan berdampak positif
pada kesehatan diri mereka sendiri. Selain itu edukasi yang diberikan diharapkan
dapat membuka pikiran dan wawasan masyarakat agar mau menjadi pelopor
kesehatan bagi diri mereka sendiri maupun bagi lingkungan sekitarnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
dan
transformer
(Setiadi,
1983).
Dekomposer,
yaitu
Faktor Lingkungan
Faktor Abiotik
Faktor-Faktor Iklim :
Cahaya
Aspek-Aspek Penting
Intensitas,
Kualitas,
Lama
dan
Periodisitas
2
Suhu
Curah Hujan
Kuantitas
dan
Intensitas,
Frekwensi,
Kelembaban Udara
Angin
Kecepatan,
Kekuatan
dan
Arah,
Gas Udara
II
Faktor-Faktor Geografis:
Letak Geografis
Topografi
III
Geologi
Vulkanisme
Faktor-Faktor Edafis
Jenis Tanah
Sifat Sifat Fisik
Erosi
Faktor Biotik
Faktor Manusia
Penebangan,
Pembakaran,
Aktivitas
Faktor Hewan
Kotoran,
merusak
bagian
Memakan
dan
tumbuh/tumbuhan,
Faktor
Tumbuh-tumbuhan Persaingan,
lain
Parasitisma,
Simbiosis,
Alellopathy.
itu sendiri. Jadi, sifatnya tiak lagi antroposentris atau biosentris, melainkan
mengarah pada ekosentris.
Kemudian pengertian lingkungan hidup dari UUPLH-2009 diperjelas dan
dipertegas lagi dengan pasal tentang pengendalian lingkungan hidup sebagai
berikut: "Pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pengedalian
pecemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup ini terdiri dari 3 hal yaitu :
pencegahan, penanggulangan dan pemulihan lingkungan hidup dengan
menerapkan berbagai instrument-instrument yaitu : Kajian lingkungan hidup
straegis (KLHS); Tata ruang; Baku mutu lingkungan hidup; Kreteria baku mutu
kerusakan lingkungan hidup; Amdal; UKL-UPL; perizinan; instrument ekonomi
lingkungan hidup; peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup;
anggaran berbasis lingkungan hidup; Analisis resiko lingkungan hidup; audit
lingkungan hidup, dan instrument lain sesuai dnagan kebutuhan dan/atau
perkembangan ilmu pengetahuan.
2.1.3 Ekologi
Secara etimologi, ekolgi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang
berarti rumah atau tempat untuk hidup dan Logos yang erarti ilmu. Oleh karena
itu secara harfiah ekologi berarti tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau
dapat diartikan sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup.
Menurut Odum, ekologi didefinisikan sebagai pengkajian hubungan
organisme-organisme
atau
kelompok-kelompok
organisme
terhadap
2.1.4 Ekosistem
Secara yuridis, ekosistem dirumuskan dalam UULH-1982, UUPLH-1997,
maupun UUPPLH-2009 dan diartikan sebagai tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluuh dan saling memengaruhi dalam membentuk
eseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Secara ekologis,
manusia merupakan bagian integral dari lingkungan hidupnya dan merupakan
komponen yang paling dominan dan menentukan.
2.2 Definisi Kebijakan Lingkungan
2.2.1 Definisi Kebijakan
Kebijakan oleh Thomas R. Dye didefinisikan sebagai apapun yang dipilih
oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Selanjutnya, Dye
mengatakan bahwa bila pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu, maka
harus ada tujuannya (obyektivitasnya) dan kebijakan itu harus meliputi semua
tindakan pemerintah.Jadi, bukan semata-mata keinginan pemerintah atau pejabat
negara saja. Di samping itu, sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah akan
memiliki pengaruh (dampak) yang sama besarnya dengan sesuatu yang
dilakukan oleh pemerintah (Islamy,1988). Selain Thomas R .Dye, Amara
Raksasataya mengemukakan bahwa kebijakan sebagai suatu taktik dan strategi
yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu, kebijakan
memuat tiga elemen, yakni:
1. Identifikasi dari tujuan yang ingin dicapai.
2. Taktik atau strategi dari berbagai langkah untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
3. Penyediaan berbagai input untuk memungkinkan pelaksanaan secara nyata
dari taktik atau strategi.
Menurut James E Anderson merumuskan kebijakan sebagai rangkaian
tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti oleh seorang pelaku atau
10
aparatur
pemerintah
dalam
rangka
mencapai
kelancaran
11
kesehatan,
ketersediaan
pelayanan
kesehatan
yang
keturunan.
contohnya:
penyakit-penyakit
yang
sifatnya
Lingkungan
hidup
sendiri
dapat
berperan
sebagai
faktor
12
13
14
15
BAB III
PEMBAHASAN
tatanan lingkungan yang dulu difungsikan sebagai saluran air hujan atau trotoar yang
difungsikan sebagai sarana hak pejalan kaki agar dapat berjalan kaki dengan nyaman
tanpa terganggu pemandangan yang kotor atau bau yang menyengat dari sampahsampah yang berserakan yang kini kemudian berubah menjadi sumber penyakit yang
mengakibatkan penurunan tingkat kesehatan masyarakat karena adanya pemcemaran
lingkungan.
Pencemaran lingkungan yang paling rentan dan dekat dengan kehidupan
sehari-hari selain pencemaran sungai atau tersumbatnya saluran-saluran air adalah
polusi udara yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah kendaraan yang tidak ramah
lingkungan yang kemudian ditambah pola konsumtif masyarakat dalam pemanfaatan
bahan bakar kendaraan kemudian factor pembakaran hutan sembarangan untuk
membuka lahan baru seperti pertanian atau perkebunan kelapa sawit, selain itu juga
polusi udara muncul dari sampah baik itu sampah rumah tangga maupun sampah di
lingkungan sekitar atau juga bisa berupa limbah pabrik atau rumah sakit.
16
17
18
makan,
transportasidan
perumahan,
semua
bahannya
19
Ada juga yang sebelumnya telah memiliki usaha yang baik, namun gagal
dan bangkrut, akhirnya menjadi miskin. Sebahagian lagi pernah
memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, namun
gagal menyelesaikannya, drop out dan akhirnya menjadi miskin. Tidak
jarang juga terlihat bahwa seseorang menjadi miskin karena memiliki
cacat bawaan. Dengan keterbatasannya itu ia tidak mampu bekerja dengan
baik, bersaing dengan yang lebih sehat dan memiliki kesempatan yang
lebih sedikit dalam berbagai hal yang dapat menentukan kondisi ekonomi
hidupnya.
Kedua, Familial explanation, mazhab ini berpendapat bahwa kemiskinan
lebih disebabkan oleh faktor keturunan. Tingkat pendidikan orang tua
yang rendah telah membawa dia kedalam kemiskinan. Akibatnya ia juga
tidak mampu memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya,
sehingga anaknya juga akan jatuh pada kemiskinan. Demikian secara terus
menerus dan turun temurun.
Ketiga, Subcultural explanation, menurut mazhab ini bahwa kemiskinan
dapat disebabkan oleh kultur, kebiasaan, adat-istiadat, atau akibat
karakteristik perilaku lingkungan. Misalnya, kebiasaan yang bekerja
adalah kaum perempuan, kebiasaan yang enggan untuk bekerja keras dan
menerima apa adanya, keyakinan bahwa mengabdi kepada para raja atau
orang terhormat meski tidak diberi bayaran dan berakibat pada
kemiskinan. Terkadang orang seperti ini justeru tidak merasa miskin
karena sudah terbiasa dan memang kulturnya yang membuat demikian.
Perusakan Habitat
Habitat
didefinisikan sebagai
daerah tempat
tinggal
organisme.
terumbu
karang
di
laut
juga
dapat
menurunkan
21
2.
Penggunaan Pestisida
Pencemaran
22
23
bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi
pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila
kontak terjadi pada waktu cukup lama:
Konsentrasi gas CO di
Konsentrasi COHb
udara (ppm)
0,98
Tidak ada
1,30
10
2,10
20
3,70
40
6,90
60
10,10
Sakit kepala
80
13,30
Sulit bernapas
100
16,50
Pingsan hingga
kematian
(Ernawati, dkk. : 2008)
b. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :
a.
Iritasi mata
b.
c.
d.
24
c. Materi partikulat
Materi partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti serbuk
batu bara, serbuk kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas, serbuk
kwarsa, serbuk asbes. Materi partikulat banyak terdapat di daerah industri,
pertambangan, daerah perkotaan yang padat penduduk dan daerah konstruksi
(pembangunan gedung).Dampak yang ditimbulkan adalah penyakit paru
mulai dari peradangan hungga kangker paru-paru. Materi partikulat yang lain
adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun). Timbal yang masuk ke dalam
tubuh dan sudah terakumulasi dalam kosentrasi tertentu dapat menyebabkan :
menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan sistem
syaraf.
Radang paru-paru sampai kanker paru-paru
Gangguan jantung
Gangguan ginjal
Keterbelakangan mental pada anak-anak
Gangguan kesehatan pada hewan
d. Asap Rokok
Rokok terbuat dari tembakau mengandung Nikotin dan TAR. Nikotin adalah
zat adiktif yang menimbulkan ketergantungan / kecanduan. Tar adalah
senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik. Undang-undang pengendalian
rokok mensyaratkan kandungan Nikotin tidak boleh dari 1,5 mg dan
kandungan tar tidak boleh lebih dari 50 mg. Tar bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker).
Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yaitu :
formaldehide, benzo--pyrene, (bagian dari tar)
nikotin,
25
gas CO
Dampak yang ditimbulkan adalah :
Gangguan pernafasan
Penyakit jantung
Flek di paru-paru
Kanker paru-paru
e. Zat-zat penyebab kanker
Zat-zat penyebab kanker banyak ditemukan dalam ruangan atau jenis polutan
udara dalam ruangan (indoor air pollutants). Polutan udara dalam ruangan
antara lain:
kloroform
para-diklorobenzena
tetrakloroetilen
trikloroetan
radioaktif (Radon (Ra))
f. Suara
Polusi suara terjadi jika amplitudo suara melebihi ambang batas yaitu 50 dB.
Kekuatan suara yang lebih dari 50 dB sudah mulai bising hingga
memekakkan telinga yang dapat menimbulkan :
Gangguan organ pendengaran
Kerusakan organ pendengaran
Tuli
Gangguan jantung
Sakit kepala
Stress secara psikologis
26
h. Hujan Asam
Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini diketahui dari
buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul A General History
of the Air. Buku tersebut menggambarkan fenomena hujan asam sebagai
nitrous or salino-sulforus spiris.
Revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18 memaksa
penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi
27
28
2.
3.
dapat melarutkan logam berat dalam tanah kemudian mencemari air. air
yang tercemar oleh logam berat sangat berbahaya bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya.
4.
5.
6.
dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil.
29
a.
Penyakit Menular
Penyakit menular sebagai akibat dari pencemaran dapat terjadi karena
berbagai sebab antara lain:
Tabel: Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air
tercemar.
Jenis Mikroba
Penyakit
Gejala
Virus
Hepatitis A
Hepatitis A
Virus Polio
Poliomyelitis
Bakteri
30
Vibrio Cholerae
Kolera
Escherichia
Diare
coli(strain patogen)
Shigella dysentriae
Disentri
Salmonella typhi
Tifus
Protozoa
Entamoeba
Disentri amuba
histolytica
Balantidium coli
Balantidiasis
Giardia lamblia
Giardiasis
Metazoa(Cacing
Parasit)
Ascaris
Ascaris
lumbricoides(cacing
gelang)
muntah, kelelahan
31
Taenia
Taenia
saginata(cacing pita)
Schistosoma
Schistosoma
sp.(cacing pipih)
Sumber
Penyakit
Keracunan Cd dapat
menyebabkan kerusakan
Kobalt (Co)
32
menyebabkan kekurangan
gondok.Menyebabkan
Merkuri (Hg)
Timbal (Pb)
Pb dengan konsentrasi
berbahaya bagi
kesehatan.Pada wanita
hamil, keracunan Pb
menyebabkan keguguran,
mengandung timbal.
33
Berklorin
adalah dikloro-difenil-
persisten di alam
Senyawa berklorin
menyebabkan kerusakan
menimbulkan kanker.
b.
eutrofikasi.
Eutrofikasi
menyebabkan
ganggang
(algae)
35
b.
c.
meningkatkan
populasi
bakteri
pengurai
yang
36
siklus haid tidak teratur pada wanita, leukemia dan anemia. Tingkat tinggi paparan
terhadap benzena adalah fatal. Benzene adalah cairan kimia yang ditemukan dalam
minyak mentah, bensin dan asap rokok. Hal ini digunakan dalam sintesis kimia
dan mengganggu fungsi seluler dengan mengurangi produksi sel darah merah, sel
darah putih dan antibodi, sehingga mengorbankan imunitas tubuh. Dalam polusi
tanah ini juga menimbulkan penyakit kanker yang di sebabkan oleh polusi tanah.
Penyakit Kanker darah
Berbagai jenis kanker darah merupakan pengembangan yang abnormal atas sel- sel
dan sumsum tulang dan aliran darah
a.
37
dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu
makan penderita leukemia.
b.
c.
Dari sekian banyak penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari polusi dan
kerusakan lingkungan adalah ulah dari manusia sendiri dimana tindakan yang salah
38
dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materil dan kebutuhan sesaat tanpa
memperhatikan keadaan lingkungan yang ditinggalinya. Dampak kerusakan dan
polusi lingkungan sangat besar bagi kondisi kesehatan manusia. Hal tersebut mampu
menjelaskan mengenai keadaan kesehatan manusia atau masyarakat yang ada
semakin menurun. Tak kelak banyak orang membanding-bandingkan panjang umur
seseorang yang hidup pada jaman terdahulu yang lebih panjang dan sehat di
bandingkan keadaan dan kondisi masyarakat di era modern sekarang ini.
Namun segala dampak dan akibat yang terjadi setidaknya masih dapat di
minimalisir dengan beberapa cara dan langkah-langkah perbaikan dan pencegahan.
Perbaikan dan pencegahan yang dilakukan juga harus menggunakan metode yang
tepat serta langkah nyata yang perlu dilakukan bersama-sama demi kebaikan dan
kesehatan masyarakat di masa yang akan datang.
3.4 Penanggulangan Polusi dan Kerusakan Lingkungan
Langkah-langkah penanggulangan polusi dan kerusakan lingkungan dapat
dilaksanakan seperti penjelasan berikut:
1. Penanganan Polusi Udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dan mengurangi potensi
terjadinya polusi udara, diantaranya:
Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi
industri yang melakukan pencemaran udara.
Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman penduduk.
40
Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum
dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke
udara bebas.
mewajibkan
dilakukannya
AMDAL
(Analisis
Mengenai
Dampak
ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
41
Proses dispersi oleh angin akan menjadikan konsentrasi plutan mengecil dan
jatunhan gravitasi untuk jatuhan partikel yang besar, demikian mekanisme
lainnya yang juga sangat dipengaruhi oleh kondisi lainnya seperti hujan
angin, adsorpsi dll.
dilakukan dengan
42
43
dapat meracuni manusia, hewan, dan tumbuhan aman bagi makhluk hidup dan
lingkungan?
Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi
pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan
dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar.
Dari segi kebijakan atau peraturanpun mengenai pencemaran air ini telah ada. Bila
kita ingin benar-benar hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan hukumnya
harus dilaksanakan pula. Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun
social (kolektif) yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan
mempengaruhi tingkat pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian,
langkah pencegahan lebih efektif dan bijaksana. Melalui penanggulangan pencemaran
ini diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan
lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.
3. Penanggulangan Polusi Tanah
a. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ
(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi),
dan bioremediasi.
b. Bioremediasi
Bioremediasi
adalah proses
terjadinya
pencemaran,
misalnya
mencegah/mengurangi
45
46
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat sebetulnya terjadi karena ulah dan
tindakannya sendiri yang memperlakukan lingkungan tidak sebagaimana mestinya.
Membuang sampah sembarangan, penggunaan bahan kimia dalam kegiatan produksi
yang belebihan, sifat konsumtif penggunaan energi alam yang berlebihan, serta
kesadaran tentang lingkungan yang bersih dan sehat yang kurang merupakan pola
tingkahlaku yang terjadi selama ini. Selalu menyalahkan tanpa mau berintropeksi
terhadap dirinya sendiri merupakan penyakit yang perlu segera di obati dan mencegah
perkembangannya.
Peran pemerintah sebagai pembuat kebijakan juga sangat berpengaruh
terhadap kerusakan lingkungan dan polusi yang terjadi. Peraturan yang dibuat oleh
pemerintah tidak semata-mata hanya dibuat untuk dipatuhi melainkan juga untuk
dilaksanakan dengan langkah-langkah yang baik dan tepat, adanya pengawasan dan
tindakan implementasi yang nyata. Selain itu juga ada pelaku usaha yang memiliki
pengaruh dalam mengahasilkan berbagai macam limba yang mengakibatkan polusi
udara, air, maupun tanah. Pelaku usaha perlu memperhatikan regulasi yang berlaku
mengenai limbah yang dihasilkan apakah dapat merusak lingkungan atau tidak, dan
juga merugikan masyarakat sekitar atau tidak.
Memperbaiki sikap dan tingkahlaku yang baik seperti mau membuang
sampah pada tempatnya, mempergunakan energi dan bahan bakar secukupnya,
melakukan kegiatan produksi menggunakan bahan kimia secara aman dan
memperhatikan lingkungan sekitar. Semua sifat dan sikap tersebut perlu di mulai dari
dalam diri sendiri yang kemudian dikembangkan pada lingkungan kelurga,
masyarakat
yang
berada
di
sekitar
ingkungan
rumah
dan
kemudian
47
mengenai
pemanfaatan
dan
penggunaan
lingkungan
yang
juga
48
DAFTAR PUSTAKA
Media Online:
Anita
Yulianti.
(2013)
Strategi
Kebijakan
Lingkungan.Melalui
(2011).
Pengertian
Lingkungan
Menurut
Para
Ahli.
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2011/10/lingkungan.html,
Melalui
diakses
Desember 2014
49
Dwi
Oktavia
(2011).
Pengolahan
Limbah
Rumah
Sakit.
Melalui
http://dwioktavia.wordpress.com/2011/04/14/pengolahan-limbah-rumah-sakit/,
diakses 5 Desember 2014
Emas Anam (2011) Dampak Polusi Terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungam.
Melalui https://emasanam.wordpress.com/2011/05/18/dampak-polusi-terhadapkesehatan-manusia-dan-lingkungan/, diakses 30 November 2014
Ennis S Karsiwulan. (2013) Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Undang Undang.
Melalui
http://ennisskarsiwulan.blogspot.com/2013/08/pengertian
Bashar
(2013).
Pengertian
Kebijakan.
Melalui
http://become-
Penyakit
Brochitis.
Melalui
http://cutefoxel.blogspot.com/2013/02/mekanisme-amoniak-nh3-yang.html,
diakses 1 Desember 2014
Rhaka
Khatresna
92013).
Upaya
Penanggulangan
Polusi
Air.
Melalui
http://takbagi.blogspot.com/2013/06/upaya-penanggulangan-polusi-air.html,
diakses 1 Desember 2014
Rhaka
Khatresna
(2013).
Upaya
Penanggulangan
Polusi
Udara.
Melalui
http://takbagi.blogspot.com/2013/02/upaya-penanggulangan-polusi-udara.html,
diakses 1 Desember 2014
Rhaka
Khatresna
(2013).
Upaya
Penangulangan
Polusi
Tanah.
Melalui
http://takbagi.blogspot.com/2013/06/upaya-penanggulangan-polusi-tanah.html,
diakses 1 Desember 2014
Satiti Wijati (2012) Makalah Kebijakan dan Hukum Lingkungan Resume Materi
Kuliah Kebijakan Lingkungan Hidup (Pengendalian dan Pengelolaan
Lingkungan
Hidup.
Melalui
http://www.academia.edu/4642868/MAKALAH_KEBIJAKAN_DAN_HU
KUM_LINGKUNGAN-SATITI_NURWASINI_W._L2J009079, diakses 4
Desember 2014
50
Tanri
Alim
(2013).
Pengertian
Amonia.
Melalui
http://www.biologi-
51