Oleh :
Ni Maria Mandalena (2006091049)
Ni Putu Srikandi (2006091055)
Putri Mahdiah Irawan (2006091064)
PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya,
akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah KESEHATAN PEREMPUAN DAN
PERENCANAAN KELUARGA judul makalah “Permasalahan Kesehatan Wanita Dalam
Dimensi Sosial dan Upaya Mengatasinya ”.
Tugas ini dibuat guna memenuhi tugas yang merupakan salah satu standar atau kriteria
penilaian dari mata kuliah Kesehatan Perempuan dan Dimensi Sosial dan Upaya Mengatasinya
yang diberikan secara berkelompok.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan sebagai manusia biasa dan oleh keterbatasan
sumber referensi yang kami miliki sehingga dalam pembuatan makalah ini masih ada banyak
juga terdapat kesalahan dan kekeliruan yakni baik dalam penyusunan dan isinya. Oleh karena itu,
kami sangat berharap agar diberikan sebuah kritik dan saran dari Ibu Dosen Pengampu mata
kuliah dan sesama teman mahasiswa untuk dapat menambahkan sesuatu yang kiranya dianggap
masih kurang atau harus diperbaiki yang masih dianggap salah dalam tulisan tersebut.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................….. ...
DAFTAR ISI .................................................................................................…
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ..............................................….......................…..
1.2 RUMUSAN MASALAH ..........................................….......................…..
1.3 TUJUAN PENULISAN………………………………..…………….…...
1.4 MANFAAT PENULIS…………………………………..…………….….
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian dimensi sosial wanita ………………………………………….
2.2 Status social wanita ……………………………………………………….
2.3 Permasalahan Kesehatan Wanita dalam Dimensi Sosial dan Upaya Mengatasinya
………
1. Wanita ditempat kerja
2. Wanita dipusat rehabilitas
3. Perkawinan diusia muda dan tua
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN …………………………………………………………………….
SARAN ……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara biologis wanita dan pria memang tidak sama, akan tetapi sebagai makhluk jasmani dan
rohani yang dilengkapi dengan akal budi. Kedua macam insan itu mempunyai persamaan yang
hakiki. Keduanya adalah pribadi yang mempunyai hak sama untuk berkembang.
Dalam masa transisi menuju kemasyarakat industrial terdapat perubahan system nilai. Hal ini
erat hubungannya dengan pembangunan yang mendatangkan tekhnologi barat bersama dengan
nasihat-nasihatnya. Dari tekhnologi barat ini manfaat yang diambil cukup besar, tetapi disamping
itu terdapat pula dampaknya, berupa benturan-benturan antara kebudayaan tradisional dan barat.
Pertemuan antara kebudayaan secara mendadak itu menimbulkan permasalahan social yang erat
hubungannya dengan moralitas. Partisipasi wanita dalam menangani masalah ini sangat
diharapkan karena hal ini sesuai dengan ketentuan tentang peranan wanita dalam GBHN 1988.
Ketentuan itu menerangkan bahwa peran wanita adalah mewujudkan dan mengembangkan
keluarga sehat, sejahterah dan bahagia, termasuk pengembangan generasi muda, terutama anak
dan remaja dalam rangka pembangunan wanita seutuhnya.
Di era westernisasi seperti sekarang ini, Perempuan sering dijadikan komoditas bahkan
dilecehkan dan menjadi korban dalam berbagai masalah kehidupan. Hal tersebut yang mendasari
bahwa wanita adalah rendah, lemah dan paling sering mengalami permasalahan yang berkaitan
dengan status kehidupannya dalam dimensi sosial di masyarakat yang disini fokus pada
pemerkosaan.
1.2 rumusan masalah
1. Apakah Dimensi sosial wanita?
2. Apa saja Status Wanita?
3. Apa saja permasalahan dalam dimensi sosial wanita?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui dimensi sosial wanita dan permasalahannya
dalam kaitannya dengan kesehatan reproduksi. Adapun tujuan khususnya dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Dimensi sosial wanita
2. Untuk mengetahui Status Wanita
3. Untuk mengetahui apa saja permasalahan permasalahan dalam dimensi sosial wanita
1.4 Manfaat penelitian
Secara teoritis, manfaat penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan penulis mengenai
dimensi sosial wanita dan permasalahannya. Secara praktisnya, bahwa dimensi sosial wanita dan
permasalahannya dalam aktivitas hidup kita sehari-hari sangat penting diketahui dan dipahami
oleh diri kita sebagai wanita dan calon bidan. Kedua unsur standar kompetensi tersebut
dititikberatkan pada permasalahan sosial wanita khususnya perkosaan, dalam hal ini motivasi
perkosaan, pencegahan, penanganan dan yang berkaitan dengan masalah perkosaan. Oleh karena
itu, hasil penelitian kajian kasus ini dapat dijadikan bahan perti
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dimensi sosial wanita
Dimensi sosial wanita Adalah suatu fenomena gambaran yang terjadi pada saat sekarang ini.
Kenyataannya adalah diskriminasi atau ketidakadilan:
1. Marginalisas
a) Peluang untuk menjadi pembantu rumah tangga lebih banyak diberikan kepada
perempuan.
b) Pemupukan dan pengendalian tekhnologi dilakukan oleh laki-laki
Contoh : petugas pengelas besi
2. Subordinasi
Yaitu keyakinan menetapkan kedudukan dan peran wanita lebih rendah dari pada laki-laki.
Contoh : Kepala keluarga
3. Pandangan steriotip
Penandaan yang sering bersifat negative secara umum selalu melahirkan ketidak adilan yang
bersumber dari pandangan gender.
Contoh : Tes keperawanan
4. Kekerasan terhadap perempuan
Berbagai serangan terhadap fisik maupun integritas mental, psikologis yang dialami oleh wanita.
Contoh : kekerasan dalam rumah tangga
5. Beban kerja
Suatu bentuk diskriminasi dimana beban kerja harus dijalankan oleh salah satu jenis kelamin
tertentu.
Contoh : pembantu rumah tangga banyak diberikan kepada perempuan.
c. Perlindungan hukum, hak dan kewajiban wanita serta peran ganda wanita sebagai ibu
rumah tangga dan pencari nafkah Di masyarakat seorang wanita tidak boleh memiliki / mewarisi
hak milik atau mencari penghasilan. Bila wanita dicerai maka dia tidak boleh merawat anaknya
lagi atau hak miliknya. Meskipun wanita punya hak secara hokum tetapi tradisi tidak akan
mengijinkan untuk mengkontrol hidupnya sendiri. Selain itu karena ekonomi keluarga yang
kurang baik, meningkatkan wanita untuk berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan pencari
nafkah.
2.3 Permasalahan Kesehatan Wanita dalam Dimensi Sosial dan Upaya Mengatasinya
http://warungbidan.blogspot.com/2016/07/makalah-dimensi-sosial-wanita-dan.html
https://slideplayer.info/slide/12238950/
http://warungbidan.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/http://warungbidan.blogspot.com/2016/07/di
mensi-sosial-wanita-dan.html