KURVA PERTUMBUHAN
MIKROORGANISME
KELOMPOK 6
Dosen pembimbing :
Ir Sri Rulianah,MP.
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR………………………………………………….……….ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENUTUP………………………………………………………………..4
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………5
BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme
yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan
berat atau massa danparameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau
pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroorganisme.
pertumbuhan mikroorganisme yang dimaksud dalam hal ini adalah lebih mengacu pada perubahan
dalam hasil panen sel (pertambahan total massa sel) dan bukan perubahan individu. Dalam hal ini juga
dikenal istilah waktu generasi. Waktu generasi adalah selang waktu yang diperlukan untuk membelah diri
atau populasi menjadi dua kali lipat. Hal-hal yang dapat mempengaruhi waktu generasi yaitu jumlah
mikroorganisme awal, jumlah mikroorganisme akhir, dan interval waktu. Hubungan antara jumlah sel
dengan waktu pertumbuhan dapat dinyatakan dalam kurva pertumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fase Lag.
Setelah inokulasi, terjadi peningkatan ukuran sel, mulai pada waktu sel tidak atau sedikit
mengalami pembelahan. Fase ini, ditandai dengan peningkatan komponen makromolekul, aktivitas
metabolik, dan kerentanan terhadap zat kimia dan faktor fisik. Fase lag merupakan suatu periode
penyesuaian yang sangat penting untuk penambahan metabolit pada kelompok sel, menuju tingkat
yang setaraf dengan sintesis sel maksimum. Fase lag juga terjadi saat pemindahaan kultur sel ke
media yang kaya ke media yang miskin nutrisi. Saat di media kaya nutrisi, tersedia enzim untuk
proses biosintesis penting. Sehingga saat dipindahkan ke media miskin nutrisi yang tidak tersedia
enzim sintesis, maka butuh waktu untuk mensintesis enzim baru.
Pada fase eksponensial atau logaritmik, sel berada dalam keadaan pertumbuhan yang
seimbang. Selama fase ini, masa dan volume sel meningkat oleh faktor yang sama dalam arti rata-
rata komposisi sel dan konsentrasi relatif metabolit tetap konstan. Selama periode ini pertumbuhan
seimbang, kecepatan peningkatan dapat diekspresikan dengan fungsi eksponensial alami. Sel
membelah dengan kecepatan konstan yang ditentukan oleh sifat intrinsik mikroorganisme dan
kondisi lingkungan. Dalam hal ini terdapat keragaman kecepatan pertumban berbagai
mikroorganisme.. Selama fase eksponensial berlangsung, sel menduplikasi diri tergantung dari
kemampuan sel dan faktor pertumbuhan. Angka pertumbuhan eksponensial tergantung dari kondisi
lingkungan (suhu dan komposisi kultur media) sesuai dengan karakter genetik mikroorganisme
tersebut. Secara umum, prokariot tumbuh lebih cepat darai eukariot, sedangkan eukariot kecil lebih
cepat tumbuh dari eukariot besar.
3. Fase Stasioner.
Pada saat digunakan kondisi biakan mikroorganisme kekurangan nutrien, perubahan pH, dan
faktor lain yang tidak diketahui akan mendesak dan mengganggu biakan mikroorganisme,
mengakibatkan penurunan kecepatan pertumbuhan. Selama fase ini, jumlah sel yang hidup tetap
konstan untuk periode yang berbeda, bergantung pada mikroorganisme, tetapi akhirnya menuju
periode penurunan populasi. Dalam beberapa kasus, sel yang terdapat dalam suatu biakan yang
populasi selnya tidak tumbuh dapat memanjang, membengkak secara abnormal, atau mengalami
penyimpangan, suatu manifestasi pertumbuhan yang tidak seimbang.
Pada beberapa mikroorganisme pertumbuhan lambat terjadi pada fase ini, tertapi tidak terjadi
peningkatan jumlah sel. Hal ini dikarenakan beberapa sel tumbuh tetapi sel lainnya mulai mati,
keduanya berlangsung seimbang (kecepatan pertumbuhan = kecepatan kematian). Fenomena ini
disebut cryptic growth
Dapat dilihat bahwa pada kurva diatas dapat membedakan antara fase-fase yang ada pada kurva
pertubuhan mikroorganisme
Mikroba mempunyai waktu generasi di setiap fase pertumbuhan. Tetapi yang membedakan
waktu generasi nya adalah kecepatan pertumbuhannya. Untuk mengetahui waktu generasi
pertumbuhan, sebaiknya kita menghitung pada fase lag dan fase log. Karena pada kedua fase ini nutrisi
mikroba masih cukup untuk digunakan tumbuh dan membelah diri. Hal ini sesuai dengan Sumarsih
(2003) Waktu yang diperlukan untuk membelah diri dari satu sel menjadi dua sel sempurna disebut
waktu generasi. Waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel atau massa sel menjadi dua kali jumlah/massa
sel semula disebut doubling time atau waktu penggandaan. Waktu penggandaan tidak sama antara
berbagai mikroba, dari beberapa menit, beberapa jam sampai beberapa hari tergantung kecepatan
pertumbuhannya. Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pertumbuhan mikroba yang dimaksud dalam hal ini adalah lebih mengacu pada perubahan dalam
hasil panen sel (pertambahan total massa sel) dan bukan perubahan individu. Dalam hal ini juga dikenal
istilah waktu generasi. Waktu generasi adalah selang waktu yang diperlukan untuk membelah diri atau
populasi menjadi dua kali lipat. Hal-hal yang dapat mempengaruhi waktu generasi yaitu jumlah bakteri
awal, jumlah bakteri akhir, dan interval waktu. Hubungan antara jumlah sel dengan waktu pertumbuhan
dapat dinyatakan dalam kurva pertumbuhan.Hal ini sesuai dengan Dwidjoseputro (1994) pertumbuhan
pada organisme uniseluler adalah penambahan jumlah sel, yang juga berarti pertambahan jumlah
organisme yang membentuk populasi atau suatu biakan relative singkat dan sempurna.
Mikroba mempunyai waktu generasi di setiap fase pertumbuhan. Tetapi yang membedakan
waktu generasi nya adalah kecepatan pertumbuhannya. Untuk mengetahui waktu generasi
pertumbuhan, sebaiknya kita menghitung pada fase lag dan fase log. Karena pada kedua fase ini nutrisi
mikroba masih cukup untuk digunakan tumbuh dan membelah diri. Hal ini sesuai dengan Sumarsih
(2003) Waktu yang diperlukan untuk membelah diri dari satu sel menjadi dua sel sempurna disebut
waktu generasi. Waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel atau massa sel menjadi dua kali jumlah/massa
sel semula disebut doubling time atau waktu penggandaan. Waktu penggandaan tidak sama antara
berbagai mikroba, dari beberapa menit, beberapa jam sampai beberapa hari tergantung kecepatan
pertumbuhannya. Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu.
Terdapat empat fase pertumbuhan yaitu fase lag, fase log, fase stasioner dan fase kematian. Fase
lag atau fase adaptasi ini adalah fase dimana mikroba tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungan di
sekitarnya sehingga mikroba tersebut dapat bertahan hidup atau mati. Selanjutnya yatu fase log atau
fase eksponensial dimana mikroba tersebut pada fase ini akan terus membelah diri, sehinnga semakin
banyak jumlahnya. Fase stasioner dimana pada fase ini kecepatan tumbuh mikroba tersebut stabil
karena ada yang mati dan tidak. Terakhir yaitu fase kematian dimana pada fase ini nutrisi habis sehingga
mikroba akan berkompetisi dan akan menyebabkan mikroba mati.
Hal ini sesuai dengan Volk dan Wheeler (1993) menyatakan bahwa secara garis besarnya fase
pertumbuhan dibagi menjadi empat fase. Yaitu fase lag, fase log, fase stationer, dan fase kematian.
Keempat fase ini mempunyai ciri masing-masing. Fase lag biasanya disebut sebagai fase adaptasi
dimana tidak ada pertambahan populasi, tetapi sel mengalami perubahan dalam komposisi kimia dan
bertambah ukurannya. Fase log adalah Sel membelah dengan laju konstan, massa membelah dua kali
lipat, aktivitas metabolik konstan, keadaan pertumbuhan seimbang. Fase stationer adalah fase yang
kecepatan pertumbuhannya stabil. Jumlah sel yang tumbuh dan membelah hamper seimbang dengan
jumlah sel yang mati. Pada fase ini, nutrient mulai berkurang karena fase ini merupakan fase akumulasi
hasil metabolisme akhir. Sedangkan fase kematian adalah fase yang kecepatan pertumbuhan mikroba
terus berkurang. Sehingga lebih banyak mikroba yang mati daripada mikroba yang hidup dan akan
membelah. Jumlah selnya mengalami penurunan secara eksponensial.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, 1994, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambaran, Jakarta.
York.Sutedja , 1990. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia. Jakarta.Volk &Wheeler.
1993. Mikrobiologi Dasar jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Sumarsih, Sri. 2003. Diktat Kuliah: Mikrobiologi Dasar, Fakultas Pertanian UPN . Yogyakarta :
Veteran.
http://etheses.uin-malang.ac.id/554/8/09620044%20Bab%204.pdf
https://ag1992.blogspot.com/2015/06/makalah-pertumbuhan-mikroba.html#