Anda di halaman 1dari 5

Fase Pertumbuhan Bakteri

Fase pertumbuhan bakteri dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu fase lag, fase
logaritma (eksponensial), fase stasioner dan fase kematian. Fase lag merupakan
fase penyesuaian bakteri dengan lingkungan yang baru. Lama fase lag pada
bakteri sangat bervariasi, tergantung pada komposisi media, pH, suhu, aerasi,
jumlah sel pada inokulum awal dan sifat fisiologis mikroorganisme pada media
sebelumnya. Ketika sel telah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru
maka sel mulai membelah hingga mencapai populasi yang maksimum. Fase ini
disebut fase logaritma atau fase eksponensial.

Fase eksponensial ditandai dengan terjadinya periode pertumbuhan yang cepat.


Setiap sel dalam populasi membelah menjadi dua sel. Variasi derajat
pertumbuhan bakteri pada fase eksponensial ini sangat dipengaruhi oleh sifat
genetik yang diturunkannya. Selain itu, derajat pertumbuhan juga dipengaruhi
oleh kadar nutrien dalam media, suhu inkubasi, kondisi pH dan aerasi. Ketika
derajat pertumbuhan bakteri telah menghasilkan populasi yang maksimum,
maka akan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang mati dan jumlah sel
yang hidup.

Fase stasioner terjadi pada saat laju pertumbuhan bakteri sama dengan laju
kematiannya, sehingga jumlah bakteri keseluruhan bakteri akan tetap.
Keseimbangan jumlah keseluruhan bakteri ini terjadi karena adanya
pengurangan derajat pembelahan sel. Hal ini disebabkan oleh kadar nutrisi yang
berkurang dan terjadi akumulasi produk toksik sehingga menggangu
pembelahan sel. Fase stasioner ini dilanjutkan dengan fase kematian yang
ditandai dengan peningkatan laju kematian yang melampaui laju pertumbuhan,
sehingga secara keseluruhan terjadi penurunan populasi bakteri.

http://img1.blogblog.com/img/blank.gif

Hal ini menandakan bahwa bakteri masih berada dalam fase adaptasi dimana
harus menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. bahwa jumlah sel bakteri
pada fase adaptasi mungkin tetap, tetapi kadang-kadang menurun dan lamanya
pun bervariasi tergantung pada penyesuaian bakteri tersebut terhadap
lingkungan barunya. Pada fase ini terjadi seleksi dimana yang mampu
menyesuaikan diri akan bertahan hidup sedangkan yang tidak mampu akan mati
sehingga jumlah sel bakteri tidak stabil.

Fase Pertumbuhan Bakteri


Bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cepat bila dalam keadaan
yang menguntungkan. Pertumbuhan bakteri dapat dibagi menjadi empat fase,
yaitu:
1. Fase Adaptasi (Lag Phase)
Merupakan periode penyesuaian diri bakteri terhadap lingkungan dan lamanya
mulai dari satu jam hingga beberapa hari. Lama waktu ini tergantung pada
macam bakteri, umur biakan, dan nutrien yang terdapat dalam medium yang
disediakan. Pada fase ini bakteri beradaptasi dengan lingkungan, belum mampu
mengadakan pembiakan, terapi metabolisme sel bakteri meningkat dan terjadi
perbesaran ukuran sel bakteri.

Kurva Pertumbuhan Bakteri


Leave a comment
June 5, 2012 by jujubandung
Pertumbuhan merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh semua
mikroorganisme hidup. Menurut Benefield dan Randall (1980) pertumbuhan
bakteri sederhana didefinisikan sebagai peningkatan jumlah mikroorganisme per
unit waktu. Kebanyakan bakteri bereproduksi dengan cara membelah diri, di
mana akan terbentuk dua sel baru dari satu sel induk. Waktu yang dibutuhkan
untuk membentuk dua sel baru tersebut dinamakan waktu generasi. Waktu
generasi bervariasi tergantung pada spesies dan kondisi pertumbuhan, ada yang
hanya beberapa menit ada yang sampai beberapa jam.
Jika bakteri ditanam dalam suatu larutan biak, maka bakteri akan terus tumbuh
sampai salah satu faktor kebutuhannya mencapai minimum dan pertumbuhan
menjadi terbatas. Kalau sepanjang peristiwa ini tidak terjadi tidak terjadi
penambahan nutrisi atau penyaluran keluar produkproduk metabolisme, maka
pertumbuhan dalam lingkungan hidup seperti ini mematuhi hukum hukum,
yang tidak hanya berlaku bagi organisme bersel tunggal saja, tetapi juga untuk
organisme bersel banyak dengan pertumbuhan yang dibatasi secara genetik.
Perkembangbiakan bakteri dapat dinyatakan dalam grafik logaritma jumlah sel
hidup setiap waktu. Menurut Monod (1949) terdapat beberapa tahap
pertumbuhan, yaitu:
Fase lag
Fase ini merupakan fase yang dilakukan mikroorganisme untuk beradaptasi
dengan lingkungannya yang baru sebelum memulai pertumbuhan. Waktu yang
dibutuhkan untuk berkembang biak cukup lama, kecepatan pertumbuhan berada

pada titik yang rendah mendekati nol dengan waktu generasi yang panjang.
Ukuran serta kecepatan aktivitas metabolisme berada pada kondisi maksimum.
Fase log akan pendek jika inokulum yang dipakai adalah bakteri pada
pertumbuhan eksponensial dan media memiliki komposisi yang sama dengan
media pertumbuhan sebelumnya. Inokulasi bakteri pada fase stasioner atau
inokulasi ke media dengan komposisi berbeda akan menghasilkan fase lag
sepuluh sampai dua puluh jam lebih lama. Fase lag mengindikasikan waktu yang
diperlukan bakteri untuk mensintesis enzim yang dibutuhkan dalam metabolisme
nutrisi baru.
Fase akselerasi
Setelah aklimatisasi sel akan mengalami fase percepatan pertumbuhan
eksponensial, di mana nutrisi digunakan untuk membentuk materi sel baru. Pada
tahap ini waktu yang dibutuhkan untuk berkembang biak semakin pendek dan
terjadi peningkatan kecepatan pertumbuhan.

Fase eksponensial
Pada tahap ini waktu yang dibutuhkan untuk berkembang biak atau waktu
generasi berada pada kondisi minimal atau konstan, kecepatan pertumbuhan
spesifik berada pada kondisi maksimal atau konstan. Terjadinya kondisi ini
ditandai dengan nilai DNA/sel, RNA/sel, protein/sel dan kerapatan sel berada
pada kondisi konstan, sedangkan untuk ukuran sel biasanya minimum. Karena
kecepatan pembelahan diri relatif konstan maka tahap ini paling cocok untuk
menetapkan kecepatan pembelahan diri dan kecepatan pertumbuhan. Selain
dapat juga digunakan untuk mempelajari faktor faktor lingkungan dan untuk
mengetahui kemampuan mikroorganisme dalam menggunakan substrat. Laju
pertumbuhan didefinisikan sebagai:
dx / dt = .x
dimana;
x = konsentrasi biomassa (ML-1)
t = waktu inokulasi (T)
= laju pertumbuhan spesifik (T-1)
Jika dalam periode waktu t = 0 sampai t terjadi pertumbuhan sel dari xo menjadi
x, maka persamaan di atas dapat diintegrasikan menjadi:
http://jujubandung.files.wordpress.com/2012/06/instalasi-pengolahan-air-kotorwastewater1.jpg?w=222&h=195
Jika ln (x/xo) pada persamaan di atas diplotkan tiap waktu maka akan diperoleh
suatu garis lurus. Slope garis lurus tersebut merupakan laju pertumbuhan
spesifik, . Pertumbuhan eksponensial akan terus berlangsung sepanjang

komposisi biomassa dan kondisi lingkungan tetap konstan. Dalam reaktor


batchlaju pertumbuhan merupakan fungsi dari konsentrasi biomassa dan
konsentrasi substrat. Oleh karenanya akan terjadi deviasi dari pertumbuhan
eksponensial karena keterbatasan substrat.
Penurunan fase pertumbuhan
Pada fase ini terjadi penurunan kecepatan pertumbuhan spesifik yang
disebabkan oleh penurunan konsentrasi substrat dan akumulasi hasil
metabolisme yang bersifat toksik.

Fase stasioner
Pada fase ini nutrien telah habis, konsentrasi tinggi dari hasil metabolisme yang
bersifat toksik, serta mempunyai kepadatan populasi yang tinggi. Fase stasioner
merupakan fase keseimbangan antara pertumbuhan dan kematian sel.
Sebenarnya dalam fase ini sel berada pada tahap tidak melakukan aktivitas
(suspended animation) (Wilkinson, 1975).

Fase endogenus
Dengan berakhirnya fase stasioner akan diikuti dengan mulainya fase kematian.
Pada fase ini proses metabolisme berhenti, laju kematian meningkat dan ada
kemungkinan sel sel dihancurkan oleh pengaruh enzim yang berasal dari sel itu
sendiri (autolisis). Ketika proses lisis terjadi nutrien intraselular terlepas ke dalam
medium yang kemudian dapat digunakan oleh mikroorganisme lain yang masih
hidup. Laju kematian merupakan reaksi orde satu yang dapat dinyatakan
sebagai:
dx / dt = d . x
dimana;
x = konsentrasi biomass (ML-1)
t = waktu inokulasi (T)
d = konstanta laju kematian (T-1)
http://jujubandung.files.wordpress.com/2012/06/instalasi-pengolahan-air-kotorwastewater.jpg?w=590
Gambar 8. Fase-fase Pertumbuhan

2. Fase Pertumbuhan (Log Phase)


Fase ini merupakan periode pembiakan yang cepat dan merupakan periode yang
didalamnya dapat teramati ciri khas sel-sel yang aktif. Selama fase ini
pembiakan bakteri berlangsung cepat, sel-sel membelah dan jumlahnya
meningkat secara logaritma sesuai dengan pertambahan waktu, beberapa
bakteri pada fase ini biasanya menghasilkan senyawa metabolit primer, seperti
karbohidrat dan protein. Pada kurva, fase ini ditandai dengan adanya garis lurus
pada plot jumlah sel terhadap waktu.
3. Fase Stasioner (Stationer Phase)
Fase ini merupakan suatu keadaan seimbang antara laju peryumbuhan dengan
laju kematian, sehingga jumlah keseluruah bakteri yang hidup akan tetap.
Beberapa bakteri biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti
antibiotika dan polimer pada fase ini.

4. Fase Kematian (Death Phase)


Pada fase ini, laju kematian bakteri melampaui laju pembiakan bakteri. Hal ini
disebakan karena habisnya jumlah makanan dalam medium sehingga pembiakan
bakteri terhenti dan keadaan lingkungan yang jelek karena semakin banyaknya
hasil metabolit yang tidak berguna dan mengganggu pertumbuhan bakteri.

http://tothelastbreath.files.wordpress.com/2012/06/image-6.jpg?w=604
Keterangan:
1

: Fase adaptasi (Lag phase)

: Fase pertumbuhan (Log phase)

: Fase stasioner (Stationary phase)

: Fase kematian (Death phase)

Anda mungkin juga menyukai