Anda di halaman 1dari 24

Interaksi mikroba di lingkungan

1. Interaksi sinergi (Gita Rizkia 1157020028)

Interaksi sinergi, yaitu interaksi yang terjadi antara host atau inang dengan mikroba yang
sama-sama saling menguntungkan, tetapi ketika bersama lebih bermanfaat. atau dapat
dikatakan interaksi mikroba secara sinergi ini adalah interaksi saling melengkapi satu sama
lain.

contoh nya adalah Vinegar (cuka) dibuat melalui 2 tahapan fermentasi.Pertama, fermentasi
alkohol yaitu glukosa diubah menjadi alkohol oleh Saccharomyces cerevisiae secara
anaerob.Kedua, yaitu fermentasi asam asetat oleh Acetobacter aceti yang mengoksidasi
alkohol menjadi asam asetat secara aerob.

Contoh lain interaksi sinergi pada siklus posfor yaitu menurut Syauqi (2017) bahwa unsur
P yang dilabelisasi, yaitu 32P, menunjukan bahwa mikroba tanah khususnya di daerah
rizosfer, endomikoriza dapat menyerap pada jarak 7-8 cm dan ektomikoriza hingga jarak
20 cm. Selanjutnya dikatakan bahwa ada interaksi sinergi antara Bacillus sp. dengan jamur
Pisolithus tinctorius yang bersimbiosis dengan Pinus caribaea. Hal ini sangat nyata dalam
penyerapan unsur P dari suatu senyawa fitat seperti bentuk p-organik inositol heksafosfat
(asam). Bentuk filtrat sering dijumpai dalam tanah 10 – 50 % dari total p-organik.

2. Interaksi Komensalisme (Dwi Cahyani 1157020015)

Interaksi antara mikroorganisme dengan organisme lain dimana satu jenis dapat diuntungkan dan
jenis lain tidak dirugikan, hubungan interaksi semacam ini disebut komensalisme atau metabiosis.
Interaksi bentuk komensalisme antar mikroorganisme biasanya berhubungan dalam proses
metabolisme, satu jenis mikroorganisme memberikan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan
mikroorganisme lain. Sebagai contoh dalam saluran pencernaan manusia mikroorganisme anaerob
obligat merupakan mikroorganisme yang berlimpah dan tumbuh dengan optimal. Bakteri asam
asetat dan khamir terjadi hubungan komensalisme selama proses fermentasi asam asetat, dimana
sel khamir menyediakan substrat alkohol bagi pertumbuhan bakteri asam asetat. contoh lainnya
adalah hubungan hidup yang terdapat antara Saccharomyces sp dan Acetobacter sp merupakan
suatu contoh komensalisme. Saccharomyces sp menghasilkan alcohol yang tidak diperlukan lagi,
sedangkan alcohol ini merupakan zat makanan yang mutlak bagi Acetobacter sp dan di dalam usus
tebal hewan maupun manusia banyak terdapat bakteri yang hidup sebagai komensalisme.

3. Interaksi Mutualisme (Erna Maryana 1157020020)

Simbiosis berasal dari bahasa Yunani “sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan.
Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang berbeda jenis (Suyitno dan Sukirman,
2006). Sedangkan mutualisme adalah cara dua organisme biologis berinteraksi di mana setiap
individu saling menguntungkan (Soedrajad & Sholeh Avivi, 2005). Jadi, Simbiosis Mutualisme
adalah cara hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda dan saling menguntungkan (
Saktiono,2006). Simbiosis mutualisme dapat dilakukan secara alami seperti simbiosis mutualisme
lebah madu dengan wijen dan juga dapat dilakukan dengan cara bantuan manusia atau simbiosis
mutualisme buatan seperti simbiosis mutualisme antara bakteri Synechoccus sp dengan tanaman
kedelai dimana membutuhkan bantuan manusia untuk menyemprotkan bakteri tersebut. Saat ini
didalam agroekologi simbiosis mutualisme ini telah banyak di usahakan sebagai teknologi yang
ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan produktitas, stabilitas, keberlanjutan dan
keseimbangan. Beberapa contoh interaksi mutualisme diantaranya adalah :

 Hubungan Antara Tanaman Polong-polongan dengan Bakteri

Bakteri Rhizobium leguminosarum adalah bakteri yang berfungsi menyuburkan tanah dengan cara
mengikat Nitrogen yang terdapat dalam udara bebas. Sehingga tanaman polong-polongan akan
menjadi lebih subur .

Selain mengikat Nitrogen, Rhizobium dapat menjaga agar pH tanah tetap stabil, suhu tanah terjaga
dengan baik, dan mencegah erosi tanah. Sedangkan bakteri Rhizobium akan mendapatkan
makanan dari tanaman polong-polongan.

Asosiasi antara dua populasi mikroba yang keduanya saling tergantung dan sama-sama mendapat
keuntungan. Simbiosis bersifat sangat spesifik (khusus) dan salah satu populasi tidak dapat
digantikan oleh spesies lain yang mirip. Contoh: bakteri Rhizobium sp. yang hidup pada bintil akar
tanaman kacang-kacangan

 Interaksi Antara Rayap dengan Flora Usus (Protozoa Mixotricha paradoxa)

Adanya protozoa (misalnya Trichomonas termopsidis, flagellata yang hidup pada caecum rayap
dan Mixotricha paradoxa yang hidup pada usus rayap membantu dalam mencerna selulosa)
komponen kayu tersebut dapat dihidrolisis menjadi monomer yang dapat digunakan oleh rayap.
Sebaliknya bagi protozoa tersebut bisa mendapatkan ruang dan sumber C dari rayap. Bakteri yang
menyusun flagella memberikan motilitas pada protozoa untuk mendekati sumber makanan,
sedangkan ia sendiri menerima nutrien dari protozoa. Contoh genus bakteri ini adalah Spirochaeta.

 Interaksi Bakteri Bioluminesensi dengan ikan

Umumnya ikan yang hidup di perairan laut dalam memiliki kemampuan menghasilkan pendaran
cahaya. Cahaya yang dikeluarkan tersebut dinamakan bioluminescens, yang umumnya bewarna
biru atau biru kehijau-hijauan. Terdapat dua sumber cahaya yang dikeluarkan oleh ikan dan
keduanya terdapat pada kulit, yaitu warna yang dikeluarkan oleh bakteri yang bersimbiosis dengan
ikan dan cahaya yang dikeluarkan oleh ikan itu sendiri. Ikan-ikan yang dapat mengeluaran cahaya
umumnya tinggal di bagian laut dalam dan hanya sedikit yang hidup diperairan
dangkal. Bioluminesensi adalah emisi cahaya yang dihasilkan oleh makhluk hidup karena adanya
reaksi kimia tertentu. Bakteri bercahaya telah ditemukan di laut, pesisir, dan lingkungan terestrial.
Ada sembilan jenis bakteri laut penghasil cahaya yaitu: Photobacterium phosphoreum,
Photobacterium leiognathi, Alteromonas hanedai, Vibrio logei, Vibrio fischeri, Vibrio harveyi,
Vibrio splendidus, Vibrio orientalis, dan Vibrio vulnificus. Bakteri Terestrial adalah
luminescens Photorhabdus dan Vibrio cholerae biotipe albensis.

4. (Ai Ilmi Nurjamilah 1157020005)

Netralisme adalah hubungan antara makhluk hidup berbeda jenis yang tidak saling mempengaruhi,
meskipun makhluk hidup tersebut berada dalam habitat yang sama. Interaksi netralisme pada
mikroba adalah hubungan antara dua populasi yang tidak saling mempengaruhi dan terjadi pada
kepadatan populasi yang sangat rendah atau secara fisik dipisahkan dalam mikrohabitat.Netralisme
terjadi pada keadaan mikroba tidak aktif, misal dalam keadaan kering beku, atau fase istirahat
(spora, kista).

Sangat boleh jadi di dalam tanah atau di dalam kotoran hewan terdapat banyak makhluk hidup
yang dapat hidup bersama dengan tidak saling merugikan, tetapi juga tidak saling menguntungkan.
Meskipun di dalam satu medium yang sama, namun masing-masing spesies memerlukan zat-zat
yang berbeda sehingga tidak perlu ada perebutan zat makanan. Baik terpisah maupun terkumpul,
mereka dapat hidup sendiri-sendiri.Hubungan yang demikian itu disebutnetralisme. Contoh dari
interaksi netralisme ini adalah interaksi antara mikroba allocthonous (nonindigenous) dengan
mikroba autocthonous (indigenous).

DAFTAR PUSTAKA

Purnomo, P. W. 2011. Keragaman Genetik Zooxanthellae Dari Beberapa Sumber Inang Di


Perairan Terumbu Karang Pulau Bokor Jepara. Jurnal Saintek Perikanan. 7 (1) : 39 – 45.

Rifa’i, M. A. 2012. Keragaman genetik simbion alga Zooxanthellae pada anemone laut
Stichodactyla gigantea (Forsskal 1775) hasil reproduksi aseksual. Bioteknologi. 9 (2) : 49 – 56.
Saktiyono. 2006. IPA Biologi 1. Jakarta: Erlangga.
Soedrajad, R & Sholeh Avivi. 2005. Efek Aplikasi Synechocuccus sp dan Pupuk NPK Terhadap
Parameter Agronomi Kedelai. Buletin Agronomi. (33) (3): 17-23.
Suyitno, A & Sukirman. 2006. Biology For Junior High School. Jakarta: Yudishtira.

Syauqi, A. 2017. Mikrobiologi Lingkungan Peran Mikroorganisme dalam Kehidupan.


Yogyakarta:ANDI.

Macam-macam Interaksi Mikroba


miklinguinsgd01 Tak Berkategori 4 Maret 2018 6 Minutes

MACAM-MACAM INTERAKSI MIKROBA

 NETRALISME

Netralisme adalah hubungan antara dua populasi yang tidak saling mempengaruhi dan terjadi
pada kepadatan populasi yang sangat rendah atau secara fisik dipisahkan dalam mikrohabitat.
Netralisme terjadi pada keadaan mikroba tidak aktif, misal dalam keadaan kering beku, atau fase
istirahat (spora, kista). Sangat boleh jadi di dalam tanah atau di dalam kotoran hewan terdapat
banyak makhluk hidup yang dapat hidup bersama dengan tidak saling merugikan, tetapi juga tidak
saling menguntungkan. Meskipun di dalam satu medium yang sama, namun masing-masing
spesies memerlukan zat-zat yang berbeda sehingga tidak perlu ada perebutan zat makanan. Baik
terpisah maupun terkumpul, mereka dapat hidup sendiri-sebndiri. Hubungan yang demikian itu
disebut netralisme.

Contoh: interaksi antara mikroba allocthonous (nonindigenous) dengan mikroba autocthonous


(indigenous).

 MUTUALISME

Simbiosis mutualisme adalah suatu interaksi antara dua makhluk hidup yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Sehingga, ketika terjadi interaksi antara dua makhluk hidup
yang berbeda, maka keduanya akan mendapatkan manfaat. Peran mikroba dalam si
mbiosis mutualisme yang terjadi pada siklus karbon dan siklus sulfur dapat dijelaskan di bawah
ini:

SIKLUS KARBON

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon dipertukarkan antara biosfer,
geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon
yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).

Pernapasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan
termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon
dioksida dan air. Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Terjadi simbiosis mutualisme
Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati
dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika
tidak tersedia oksigen.

SIKLUS SULFUR

Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk mengubah sulfur menjadi senyawa belerang lainnya
setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui reaksi antara sulfur, oksigen dan air
serta oleh aktivitas mikrorganisme. Beberapa mikroorganisme yang berperan dalam siklus sulfur
adalah dari golongan bakteri, antara lain adalah bakteri Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio
yang bersimbiosis mutualisme akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen
sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan oleh bakteri fotoautotrof anaerob (Chromatium) dan
melepaskan sulfur serta oksigen. Kemudian sulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi sulfat
oleh bakteri kemolitotrof (Thiobacillus).

Mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam setiap transformasi adalah sebagai berikut :

1. H2S → S → SO2−4; bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.


2. SO2−4 → H2S (reduksi sulfat anaerobik), bakteri Desulfovibrio.
3. H2S → SO2−4 (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli.
4. S organik → SO2−4 + H2S, masing-masing mikroorganisme heterotrofik aerobik dan anaerobik.

Terdapat beberapa contoh pada mikroorganisme yang melakukan simbiosis mutualisme,


diantaranya ialah beberapa protozoa dengan alga perairan seperti :

1. Paramecium bursaria dengan Zoochlorella, mempunyai suatu hubungan simbiosis mutualisme


yang mana Paramecium bursaria hidup bersama dengan sel-sel Zoochlorella tepatnya pada
sitoplasma kemudian memberikan pergerakan dengan alat geraknya berupa cilliata (bulu getar)
serta memberikan perlindungan. Sedangkan alga menyediakan makanan hasil fotosintesis.
(Fatiya Shofwaturrohmani (1157020025))
2. Rhizosolenia dan Cyanobacteria

Rhizosolenia, memiliki devinisi yang sama persis dengan Bacteriastrum sp. yakni hidup
dalam laut dan merupakan salah satu penyusun plankton. Cara hidupnya memiliki alur
yang memusat (central), yang bertujuan memudahkan melayang di atas air, dan terdapat
alat alat melayang yang berupa duri dan sayap, atau dengan perantara lender. Sistem
perkembangbiakannya yaitu dengan membelah diri, oogami, serta pembentukan
auksospora. Rhizosolenia mempunyai hubungan simbiosis mutualisme dengan
Cyanobacteria yang dimana Rhizosolenia ini dapat hidup bersama dengan Cyanobakteria.
Hal ini disebabkan Cyanobacteria merupakan organisme fotoautotrof yang mampu
menyediakan makanan sendiri dengan menggunakan cahaya matahari dan mineral
sederhana seperi CO2 NH3 dan NO3 yang mana sangat dibutuhkan oleh organisme lain
(terutama nitrogennya) dan Cyanobacteria mendapat perlindungan dari Rhizosolenia. (E.
Sopa Alawiyah-1157020018)

 KOMENSALISME
Interaksi antara mikroorganisme dengan organisme lain dimana satu jenis dapat
diuntungkan dan jenis lain tidak dirugikan, hubungan interaksi semacam ini disebut komensalisme
atau metabiosis. Interaksi bentuk komensalisme antar mikroorganisme biasanya berhubungan
dalam proses metabolisme, satu jenis mikroorganisme memberikan kondisi yang cocok untuk
pertumbuhan mikroorganisme lain. Sebagai contoh dalam saluran pencernaan manusia
mikroorganisme anaerob obligat merupakan mikroorganisme yang berlimpah dan tumbuh dengan
optimal. Bakteri asam asetat dan khamir terjadi hubungan komensalisme selama proses fermentasi
asam asetat, dimana sel khamir menyediakan substrat alkohol bagi pertumbuhan bakteri asam
asetat.

contoh : Bakteri Flavobacterium brevis dapat menghasilkan ekskresi sistein. Sistein digunakan
oleh Legionella pneumophila. Desulfovibrio mensuplai asetat dan H2 untuk respirasi anaerobik
Methanobacterium.

Sinergisme
Asosiasi melibatkan 2 populasi atau lebih dalam keperluan nutrisi bersama, maka disebut
sintropisme.

 PARASITISME

Parasitisme merupakan interaksi yang melibatkan dua jenis organisme yang berlainan dan
organisme yang kecil hidup (parasit) dalam tumbuh organisme lain sebagai inang (host). Aktivitas
parasit tergantung penuh pada inangnya (host). Dalam konteks ini parasit akan diuntungkan
sedangkan inang berada pada pihak yang dirugikan. Parasitisme dalam ekosistem tanah atau
komunitas banyak jumpai. Misalnya adalah virus yang menyerang bakteri (bacteriophages), jamur
atau bakteri yang menyerang fauna tanah (orgasnime tanah), fauna tanah yang menyerang
perakaran tanaman (nematoda).

Populasi yang mendapatkan keuntungan disebut parasit, mendapatkan nutrisi dari populasi yang
dirugikan. Hubungan inang-parasit dicirikan dengan kontak dalam waktu yang relatif lama, yang
berupa kontak fisik atau metabolik. Virus adalah parasit intrasel obligat yang memperlihatkan
spesifikasi sel inang. Terdapat parasit viral (phage) untuk bakteri, fungi, ganggang, dan protozoa.
Mekanisme parasitisme: Lisis sel inang (pecahnya sel inang), beberapa bakteri menghasilkan
chitinase untuk menghancurkan dinding sel fungi. Mikroba yang membentuk spora atau resting
stage tahan terhadap lisis dan dapat melepaskan diri dari parasitisme.

Interaksi parasitisme merupakan mekanisme pengendalian dan pengaturan populasi,


parasitisme menyebabkan penurunan kerapatan populasi inang dan memungkinkan adanya
akumulasi dan pembaharuan sumber makanan dalam ekosistem tersebut. Ketersediaan makanan
berkaitan erat kelimpahan populasi, populasi inang turun maka makanan untuk parasit berkurang
sehingga populasi parasit turun. Bila inang mampu bertahan dan mengatasi serangan parasit, maka
populasi inang akan pulih kembali. Tanpa umpan balik negatif oleh mekanisme parasitisme,
populasi inang dapat terus tumbuh sepanjang kebutuhan masih tersedia. Hal ini akan menyebabkan
terganggunya keseimbangan populasi organisme parasit maupun organisme yang mungkin dapat
menghilang.
Interaksi hubungan inang-parasit bersifat kompleks. Ketika suatu parasit mencoba menginfeksi,
inang merespon dengan menggerakkan suatu kesatuan perlawanan dari mekanisme pertahanan.
Kemampuan mencegah penyakit yang akan memasuki mekanisme pertahanan disebut resistensi
atau kekebalan. Suatu keadaan dimana tubuh tanpa melakukan mekanisme pertahanan disebut
sebagai kerentanan. Resistensi inang terhadap masuknya parasit dikelompokan menjadi : (1)
resistensi non-spesifik dan (2) resistensi spesifik. Resistensi nonspesifik atau alami merupakan
resistensi mekanisme pertahanan alami yang melindungi inang dari bermacam parasit. Resistensi
spesifik merupakan mekanisme pertahanan yang telah dikembangkan untuk merespon suatu
parasit tertentu (kekebalan). Imunisasi merupakan metoda untuk mendapatkan pertahanan imun
spesifik terhadap suatu parasite penyebab penyakit. Umumnya, resistensi nonspesifik merupakan
mekanisme utama dalam mencegah serangan parasit (pertahanan alami). Sebagian besar
organisme (tumbuhan maupun hewan) hanya mengandalkan resistensi non spesifik terhadap
patogen. Biota yang memiliki resistensi spesifik atau mendapatkan suatu respon immun spesifik
akan lebih efisien dalam melawan infeksi. Organisme memanfaatkan mekanisme resistensi
nonspesifik lebih dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan imunitas spesifik. Bila pengaruh
gabungan dari resistensi alami dan imunitas spesifik tidak mampu menghambat atau mengatasi
penyebaran infeksi, maka dapat menyebabkan kematian pada inang.

Kemajuan dalam bidang teknologi memungkinkan dilakukan tindakan untuk menolong inang
yang terserang penyakit dengan memanfaatkan berbagai macam senyawa anti mikroba
(bakterisida, fungisida, dan lainnya) atau agent antibiosis (antiotik) yang mam-pu menghambat
pertumbuhan atau membunuh parasit. Tindakan pengobatan atau pemberian bahan anti parasit,
pada dasarnya dimaksudkan untuk menekan populasi dan aktivitas parasit dan memberi
kesempatan pada inang untuk mengembangkan sistem pertahanan atau mekanisme alami
mengatasi bibit penyakit atau mikroba patogen.

 SINERGISME

Menurut Brooks (2004) Sinergisme adalah asosiasi (hubungan hidup) antara kedua spesies,
bila mengadakan kegiatan tidak saling menganggu, akan tetapi kegiatan masing-masing justru
merupakan urut-urutan yang saling menguntungkan. Misalnya, ragi untuk membuat tape terdiri
atas kumpulan spesies Aspergillus, Saccharomyces, Candida, Hansenula, dan Acetobacter.
Masing-masing spesies mempunyai kegiatan-kegiatan sendiri, sehingga amilum berubah menjadi
gula, dan gula menjadi bermacam-macam asam organik, alkohol, dan Iain-Iain. Asosiasi
komensalisme dan sinergisme tidak ada perbedaan yang tegas.

Sinergisme merupakan asosiasi (hubungan hidup) antara kedua spesies, bila mengadakan
kegiatan tidak saling menganggu, akan tetapi kegiatan masing-masing justru merupakan urut-
urutan yang saling menguntungkan. Sinergisme sendiri terbagi menjadi 2 yaitu sinergisme
populasi dan sinergisme spesies.

Menurut Fardiaz (2002) Sinergisme populasi merupakan interaksi antara populasi satu
degan yang lainnya, berikut macam sinergisme populasi:

1. Alelopati: bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi
lain.
Contoh: di sekitar tumbuhan Walnut jarang ditumbuhi tumbuhan lain
karena tumbuhan tersebut menghasilkan toksin.

Alelopati pada mikroorganisme disebut Antibiosis, contohnya Penicillium sp yang dapat


menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

2. Kompetisi : persaingan untuk mendapatkan kepentingan yang sama pada habitat yang sama.
Contoh : populasi kambing dan populasi sapi di padang rumput.

Contoh lain dari sinergisme antara lain:

1. Lumbricus rubellus atau cacing tanah merupakan suatu makhluk hidup yang habitat aslinya berada
pada daerah atau wilayah yang kaya akan bahan organik. Selain itu Lumbricus rubellus mampu
menyebarkan dan meningkatkan jumlah bakteri dan mikroba di dalam tanah.
2. Ragi merupakan jenis jamur yang biasa digunakan untuk proses pembuatan tape. untuk membuat
tape terdiri atas kumpulan spesies Aspergillus, Saccharomyces, Candida, Hansenula, dan
Acetobacter. Masing-masing spesies mempunyai kegiatan-kegiatan sendiri, sehingga amilum
berubah dapat menjadi gula, dan gula menjadi bermacam-macam asam organik, alkohol, dan Iain-
Iain.

Daftar pustaka

Brooks. 2004, Mikrobiologi Kedokteran Edisi 2. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC.

Fardiaz, S. 2002, Analisa mikrobiologi Pangan. Jakarta : Gramedia

Simarmata,Tualar. 2012. Ekologi Biota Tanah. Bandung: Prisma Press.

Pengertian Simbiosis Mikroba


Posted on April 2, 2015 by Hikmat

Organisme jarang hidup dalam isolasi. Banyak bergantung pada makhluk lain sebagai sumber
makanan atau nutrisi. Fotosintesis tanaman dan mikroba menyediakan oksigen yang dibutuhkan
manusia untuk hidup. Pohon menawarkan perlindungan bagi tanaman dan hewan lainnya.
Beberapa hubungan antara organisme yang berbeda, meskipun, lebih terlibat. Satu organisme
mungkin tergantung pada yang lain untuk kelangsungan hidupnya. Kadang-kadang mereka
saling membutuhkan. Ini disebut simbiosis. Seringkali, terutama dengan mikroba, satu organisme
hidup di dalam lain – host.

Ketika kedua organisme manfaat dari hubungan, hal itu disebut mutualisme. Ketika hanya satu
manfaat organisme, tetapi yang lain yang tidak dirugikan, hal itu disebut commensalism.
Simbiosis mikroba terjadi antara dua mikroba.
Mikroba, bagaimanapun, membentuk asosiasi dengan jenis organisme, termasuk tanaman dan
hewan. Bakteri memiliki sejarah panjang hubungan simbiosis, dan telah berkembang dalam
hubungannya dengan host mereka. Mikroba lain, seperti jamur dan protista, juga membentuk
hubungan simbiosis dengan organisme lain.

Simbiosis bakteri

Bakteri membentuk hubungan simbiosis dengan banyak organisme, termasuk manusia. Salah
satu contoh adalah bakteri yang hidup di dalam sistem pencernaan manusia. Mikroba ini
memecah makanan dan menghasilkan vitamin yang perlu manusia. Sebagai imbalannya, bakteri
manfaat dari lingkungan yang stabil di dalam usus.

Bakteri juga menjajah kulit manusia. Bakteri mendapatkan nutrisi dari permukaan kulit,
sementara menyediakan orang dengan perlindungan terhadap mikroba lebih berbahaya. Bakteri
simbiotik juga tinggal di nodul pada akar tanaman kacang. Bakteri ini mengubah gas nitrogen
menjadi bentuk yang tanaman dapat digunakan. Sebagai imbalannya, tanaman memberikan
bakteri dengan tempat yang aman untuk hidup.

Dalam beberapa kasus, hubungan simbiosis lebih kuat. Salah satu cacing gelang tertentu
memiliki bakteri yang hidup di dalamnya. Cacing gelang yang menginfeksi dan membunuh
serangga, menggunakan racun yang dihasilkan oleh bakteri. Ini adalah contoh dari mutualisme,
karena cacing gelang dan bakteri saling membutuhkan untuk bertahan hidup.

konten yang disponsori

Rambut tebal dan kuat dalam 1 minggu


Turunkan 17 kg dengan konsumsi sebelum tidur selama seminggu

Dokter asal Beijing ungkap cara memulihkan persendian


Mereka tadinya miskin sampai mencoba skema ini

Jamur dan Tanaman

Jamur dan tanaman membentuk hubungan yang saling menguntungkan disebut asosiasi
mikoriza. Jamur meningkatkan penyerapan air dan nutrisi oleh tanaman, dan manfaat dari
senyawa yang dihasilkan oleh tanaman selama fotosintesis. Jamur juga melindungi akar dari
penyakit. Beberapa jamur membentuk jaringan yang luas di bawah tanah, dan telah dikenal
untuk mengangkut nutrisi antara tanaman dan pohon di lokasi yang berbeda.

Jamur dan akar tanaman bentuk dua macam asosiasi. Dalam satu jenis, jamur tumbuh di luar
akar sebagai tikar tebal, atau antara sel-sel tertentu di root. Jamur, bagaimanapun, tidak pernah
memasuki salah satu sel tumbuhan.

Dengan jenis lain dari asosiasi, jamur sebenarnya menembus dinding sel akar. Mereka
menerobos dinding sel, tetapi tidak membran plasma dalam. Dalam kedua jenis, jamur meluas
filamen yang luar mengumpulkan nutrisi dan air dari tanah, yang pada gilirannya melewati ke
tanaman.

Pengertian Simbiosis Mikroba

Lumut: Jamur dan Ganggang

Lumut adalah contoh dari hubungan simbiosis antara dua mikroba, jamur dan alga. Sejauh ini,
sekitar 25.000 lumut telah diidentifikasi. Mereka tumbuh di bebatuan dan batang pohon, dengan
warna mulai dari hijau pucat keputihan dengan terang merah dan oranye. Lumut tumbuh dalam
beberapa bentuk: penutup tipis dan berkerak; helai bercabang kecil; atau flat, daun-seperti
struktur.

Mereka biasanya tanaman pertama yang tumbuh di habitat yang dingin dan kering yang mereka
mendukung. Dalam hubungan saling menguntungkan ini, jamur membentuk tubuh lumut yang –
talus tersebut. Struktur ini menempel pada permukaan batu atau pohon.

Sel-sel jamur menyerap air dan nutrisi dari lingkungan sekitarnya. Sel-sel alga tumbuh di dalam
sel-sel jamur. Sel-sel alga mengkonversi sinar matahari menjadi energi kimia melalui
fotosintesis. Proses ini manfaat jamur. Sebagai imbalannya, sel-sel ganggang dilindungi dari
lingkungan.

Protista

Protista dan ganggang tertentu membentuk hubungan simbiosis dikenal sebagai pasir hidup.
Jenis asosiasi terjadi di laut tropis dan semi tropik, dan muncul sebagai deposito hijau, oranye,
coklat atau merah yang mengandung kalsium karbonat. Hidup pasir yang digunakan dalam
pembangunan piramida Mesir. Banyak jenis alga menggabungkan dengan host protista mereka.

Tanpa ganggang, protista tidak bisa bertahan sangat lama. Serupa dengan pasir hidup, beberapa
protista ekstrak kloroplas dari diatom, jenis ganggang. Kloroplas menyediakan protista dengan
kemampuan untuk mengkonversi sinar matahari menjadi energi kimia melalui fotosintesis.
Akhirnya, kloroplas memecah dan berhenti berfungsi.

Contoh bahkan lebih terkenal dari protista simbiosis adalah orang-orang yang hidup di usus
rayap. Mikroba ini memecah selulosa dalam partikel kayu yang dimakan rayap. Hal ini
memungkinkan rayap untuk mendapatkan nutrisi dari kayu. Tanpa bantuan protista, rayap tidak
akan mampu mencerna kayu. Dalam hal ini, protista yang disebut endosimbion, yang berarti
hidup di dalam inangnya, rayap.

Eukariota Awal

Beberapa ilmuwan percaya bahwa awal sejarah planet ini, berbagai jenis mikroba bergabung
bersama untuk membentuk jenis baru organisme. Pada saat itu, bakteri tertentu memiliki
kemampuan untuk mengubah sinar matahari menjadi energi kimia, atau menghasilkan energi
kimia dari oksigen. Mikroba ini dilanda bakteri yang lebih besar, membentuk simbiosis mikroba.

Sel inang melindungi mikroba yang lebih kecil di dalam, sementara manfaat dari keahlian mitra
baru. Pada awalnya, kedua bakteri masih bisa berfungsi secara terpisah. Akhirnya, para mikroba
yang hidup dalam kehilangan kemampuan untuk hidup sendiri, dan mereka menjadi komponen
khusus dari sel inang.

Struktur ini kemudian menjadi mitokondria dan kloroplas sel eukariotik. Mitokondria
menghasilkan energi menggunakan oksigen, dan kloroplas mengubah cahaya matahari menjadi
energi kimia dalam sel tanaman. Mendukung teori ini adalah fakta bahwa mitokondria dan
kloroplas keduanya memiliki DNA mereka sendiri, terpisah dari yang ditemukan dalam inti sel.
Incoming search terms:

 Bakteri simbiosis
 pengertian asosiasi mikroba
 penyerapan air dari dalam tanah dan jamur tergantung nutrisi dari pohon hubungan ini
dinamakan

Contoh Bakteri pada Sistem Pencernaan


Budi03/07/2018

Bakteri dalam pencernaan dalam jumlah sistem triliun, dan sebagian besar dari bakteri ini disebut
sebagai bersahabat. Beberapa ahli mengatakan bahwa bakteri bersahabat memiliki hubungan
simbiosis dengan tuan rumah manusia mereka, karena mereka membantu tubuh manusia dalam
berbagai cara yang berguna.

Jenis lain dari bakteri dalam sistem pencernaan tidak begitu ramah, termasuk yang menghasilkan
kolera, botulisme dan salmonellosis. Perkiraan bervariasi menunjukkan bahwa terdapat 300
sampai 1.000 spesies bakteri di dalam sistem pencernaan.

Secara umum, bakteri ini, juga dikenal sebagai flora usus, membantu tubuh dalam berbagai cara
yang meliputi membantu pencernaan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan menghambat
pertumbuhan organisme tidak ramah. Bakteri ramah kebanyakan hidup di usus besar dan bagian
dari usus kecil. Di asam lambung lingkungan tidak kondusif untuk pertumbuhan bakteri.

Bakteri mulai mengisi sistem pencernaan manusia tepat setelah kelahiran. Salah satu bakteri
yang paling umum, menurut para ahli, adalah Bacteroides. Ini bantuan bakteri dalam pencernaan
makanan tanaman seperti bayam. Bacteroides melepaskan enzim bahwa tubuh manusia juga
kekurangan, dan dengan demikian nutrisi dari makanan nabati dapat diserap. Tubuh manusia
mendapatkan vitamin K dan beberapa vitamin B karena pekerjaan Bacteroides.

Lactobacillus adalah jenis lain dari bakteri bersahabat. Ditemukan di banyak makanan, seperti
yoghurt, bir, anggur dan cokelat, bakteri Lactobacillus memiliki reputasi untuk membantu sistem
kekebalan tubuh dan menangkis penyakit seperti flu. Beberapa penelitian tampaknya
menunjukkan Lactobacillus yang memiliki sifat melawan kanker juga. Lactobacillus telah
terbukti dapat menghambat pertumbuhan tumor ketika diberikan kepada hewan.

Beberapa bakteri dalam sistem pencernaan memiliki reputasi untuk menjadi sangat ramah dan
mendatangkan banyak malapetaka. Contoh termasuk Vibrio cholera, Clostridium botulinum dan
beberapa jenis bakteri Salmonella. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini terkadang
mematikan.
Vibrio cholera, sumber kolera, dapat menyebar melalui air minum. Gejalanya meliputi diare dan
dehidrasi, dengan dehidrasi berat menjadi salah satu penyebab paling umum kematian akibat
penyakit ini. Clostridium botulinum menghasilkan penyakit botulisme yang sangat mematikan
dengan melepaskan racun yang dapat memulai kelumpuhan otot, penglihatan kabur dan
gangguan pernapasan selain diare dan muntah. Keracunan salmonella menyebabkan muntah dan
diare, yang terjadi dari makan telur yang terinfeksi, daging dan makanan olahan. Bakteri ini
menghasilkan penyakit yang membatasi diri, yang berarti tubuh biasanya akan melawan penyakit
sendiri.

Metanogen adalah mikroorganisme yang menghasilkan metana sebagai produk sampingan


metabolik dalam kondisi anoxic. Makhluk ini digolongkan sebagai arkea, suatu kelompok
kehidupan yang cukup berbeda dari bakteri. Mereka umumnya hidup di lingkungan basah dan
umumnya gas yang terjadi pada daerah rawa-rawa dan metana dari bersendawa pada hewan
ruminansia dan perut kembung pada manusia.[1] Pada sedimen laut biomethanation umumnya
terbatas pada daerah yang kandungan sulfatnya sudah tidak ada lagi, yaitu di bawah lapisan
atas.[2] Jenis yang lain juga ditemukan di lingkungan seperti ventilasi hidrotermal air panas dan
kapal selam serta pada bebatuan lapisan luar dari kerak bumi (rock solid), beberapa kilometer di
bawah permukaan air laut.

Deskripsi fisik

Metanogen biasanya berbentuk coccoid (berbentuk bulat), basil (berbentuk batang), dan ada
beberapa spesies yang berbentuk spirilum (spiral). Ada lebih dari 50 spesies yang dapat
dikategorikan dalam kelompok metanogen yang tidak membentuk kelompok monofiletik,
meskipun semua metanogen berada dalam group arkea.

Metanogen memiliki beberapa sifat khusus yang membedakannnya beberapa prokariota lainnya,
yaitu:

1. Anaerob
2. Biasanya ditumbuhkan pada garam mineral dengan kondisi atmosfer
3. Pada umumnya mesofilik, beberapa ekstremofilik (suhu sangat tinggi, sangat rendah, kondisi
garam tinggi)

Beberapa jenis metanogen, disebut sebagai hydrogenotrophic, menggunakan karbon dioksida


(CO2) sebagai sumber karbon dan hidrogen. Beberapa CO2 direaksikan dengan hidrogen untuk
menghasilkan metana yang dapat menghasilkan gradien elektrokimia melintasi membran,
digunakan untuk menghasilkan ATP (adenosine triphosphate) melalui proses kemiosmosis.[3]

INTERAKSI MIKROBA
Unknown 6/17/2015 12:06:00 AM Add Comment

MATA KULIAH : MIKROBIOLOGI


TUGAS!

“INTERAKSI ANTAR MIKROBA”

 Netralisme
Netralisme adalah hubungan antara dua populasi yang tidak saling mempengaruhi dan terjadi pada
kepadatan populasi yang sangat rendah atau secara fisik dipisahkan dalam mikrohabitat.
Netralisme terjadi pada keadaan mikroba tidak aktif, misal dalam keadaan kering beku, atau fase
istirahat (spora, kista). Contoh: interaksi antara mikroba allocthonous (nonindigenous) dengan mikroba
autocthonous (indigenous).
Komensalisme
Hubungan terjadi apabila satu populasi diuntungkan tetapi populasi lain tidak terpengaruh. Contoh:
Bakteri Flavobacterium brevis dapat menghasilkan ekskresi sistein. Sistein digunakan oleh Legionella
pneumophila. Desulfovibrio mensuplai asetat dan H2 untuk respirasi anaerobik Methanobacterium.
Sinergisme
Asosiasi melibatkan 2 populasi atau lebih dalam keperluan nutrisi bersama, maka disebut
sintropisme yang sangat penting dalam peruraian bahan organik tanah, atau proses pembersihan air
secara alami. Contoh : Sinergisme Streptococcus faecalis dan E.Coli dan memproduksi arginin menjadi
putresin

Arginin -------------Ornitin

S. faecalis E. coli

Putresin

Mutualisme (Simbiosis)
Asosiasi antara dua populasi mikroba yang keduanya saling tergantung dan sama-sama mendapat
keuntungan.
Simbiosis bersifat sangat spesifik (khusus) dan salah satu populasi tidak dapat digantikan oleh spesies
lain yang mirip. Contoh: bakteri Rhizobium sp. yang hidup pada bintil akar tanaman kacang-kacangan.
Kompetisi
Hubungan negatif antara 2 populasi mikroba yang keduanya mengalami kerugian yang ditandai
dengan menurunnya sel hidup dan pertumbuhannya.
Kompetisi terjadi pada 2 populasi mikroba yang menggunakan nutrien/makanan yang sama, atau dalam
keadaan nutrien terbatas. Contoh: antara protozoa Paramaecium caudatum dengan Paramaecium
aurelia.
Amensalisme (Antagonisme)
Asosiasi antar spesies yang menyebabkan salah satu pihak dirugikan, pihak lain diuntungkan atau
tidak terpengaruh apapun.
Umumnya merupakan cara untuk melindungi diri terhadap populasi mikroba lain, misalnya dengan
menghasilkan senyawa asam, toksin, atau antibiotika. Contoh: bakteri Acetobacter yang mengubah
etanol menjadi asam asetat. Asam tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain.
Parasitisme
Terjadi antara dua populasi, satu diuntungkan (parasit) dan populasi lain dirugikan (host/inang).
Terjadi karena keperluan nutrisi dan bersifat spesifik, ukuran parasit biasanya lebih kecil dari Inangnya
dan memerlukan kontak secara fisik maupun metabolik serta waktu kontak yang relatif lama. Contoh:
Jamur Trichoderma sp. Memparasit jamur Agaricus sp.
Predasi
Hubungan predasi terjadi apabila satu organisme predator memangsa atau memakan dan
mencerna organisme lain(Prey).
Umumnya predator berukuran lebih besar dibandingkan prey, dan peristiwanya berlangsung cepat
Contohnya adalah Protozoa (predator) dengan bakteri (prey). Protozoa Didinium nasutum (predator)
dengan Paramaecium caudatum (prey).

Sumber:

http://bloghendralesmana.blogspot.com/2010/11/faktor-lingkungan-mikroba.html

http://abdulhalimsolkan.blogspot.com/2013/12/interaksi-antara-mikroba-dengan.html

Apakah Pengertian Metanogen dan contoh


Budi26/12/2018One Comment
Metanogen adalah jenis mikroorganisme yang menghasilkan metana sebagai produk sampingan
dari metabolisme dalam kondisi oksigen yang sangat rendah. Mereka sering hadir dalam rawa,
rawa, dan lahan basah lainnya, di mana metana yang mereka hasilkan dikenal sebagai “gas
rawa.”

Metanogen juga ada dalam perut beberapa hewan, termasuk sapi dan manusia, di mana mereka
memberikan kontribusi pada kandungan metana dari perut kembung. Meskipun mereka pernah
diklasifikasikan sebagai Archaebacteria, metanogen sekarang diklasifikasikan sebagai Archaea,
berbeda dari Bakteri.

Beberapa jenis metanogen, termasuk mereka dari genus Methanopyrus, adalah extremophiles,
organisme yang berkembang dalam kondisi yang paling makhluk hidup tidak bisa bertahan
dalamnya, seperti mata air panas, ventilasi hidrotermal, tanah gurun yang panas, dan lingkungan
bawah tanah yang mendalam. Lainnya, seperti mereka dari genus Methanocaldococcus, adalah
mesophiles, berarti mereka berkembang terbaik di suhu sedang. Methanobrevibacter smithii
adalah metanogen menonjol dalam usus manusia, di mana ia membantu mencerna polisakarida,
atau gula kompleks.

Metanogen dapat berupa-berbentuk batang atau bulat. Mereka tidak membentuk kelompok
monofiletik, bagaimanapun, berarti bahwa semua metanogen tidak terdiri dari satu nenek
moyang tunggal dan semua keturunannya. Ada lebih dari 50 spesies, yang semuanya milik
domain Archaea. Metanogen tidak memerlukan oksigen, dan dalam beberapa kasus, bahkan
tidak bisa bertahan di oksigen, meskipun mereka mungkin dapat mentolerir kehadirannya untuk
waktu yang berkelanjutan.

Metanogen adalah kelompok yang sangat beragam. Mereka menggunakan sumber karbon,
seperti karbon dioksida atau asetat, untuk mendorong metabolisme mereka, yang disebut
methanogenesis, bersama dengan hidrogen sebagai agen pereduksi. Oleh karena itu, mereka
memiliki manfaat ekologis membuang kelebihan hidrogen dan karbon dari lingkungan
anaerobik. Sebuah metanogen yang memetabolisme karbon dioksida diklasifikasikan sebagai
hydrogenotrophic, sementara mereka yang memetabolisme asetat disebut acetotrophic atau
aceticlastic.

Metanogen melakukan fungsi ekologis penting dengan membantu untuk menghilangkan karbon
dioksida dari lingkungan. Mereka melakukannya dengan harga yang cukup besar, namun, karena
proses metanogenesis juga menghasilkan metana, yang memiliki potensi pemanasan global 21
kali lebih besar dari karbon dioksida. Efek ini untungnya dapat diimbangi melalui penggunaan
metana sebagai biofuel.

Contoh bakteri metanogen

Contohnya termasuk strain ini:

 Methanobacterium bryantii
 Methanobacterium formicum
 Methanobrevibacter arboriphilicus
 Methanobrevibacter gottschalkii
 Methanobrevibacter ruminantium
 Methanobrevibacter smithii
 Methanocalculus chunghsingensis
 Methanococcoides burtonii
 Methanococcus aeolicus
 Methanococcus deltae
 Methanococcus jannaschii
 Methanococcus maripaludis
 Methanococcus vannielii
 Methanocorpusculum labreanum
 Methanoculleus bourgensis
 Methanoculleus marisnigri
 Methanofollis liminatans
 Methanogenium cariaci
 Methanogenium frigidum
 Methanogenium organophilum

INTERAKSI ANTAR MIKROBA

Mikroorganisme seperti halnya organisme lain yang berada dalam lingkungan yang komplek
senantiasa berhubungan baik dengan pengaruh faktor abiotik dan pengaruh faktor biotik. Sedikit sekali di
alam ada suatu jenis mikroorganisme yang hidup secara individual. Sekalipun suatu biakan
mikroorganisme murni yang tumbuh dalam suatu medium, tetap akan beruhubungan dengan pengaruh
faktor lingkungan secara terbatas. Mikroorganisme umumnya hidup dalam bentuk asosiasi membentuk
suatu konsorsium laksana suatu “Orkestra” yang satu dengan lainnya bekerja sama. Hubungan
mikroorganisme dapat terjadi baik dengan sesama mikroorganisme, dengan hewan dan dengan
tumbuhan. Hubungan ini membentuk suatu pola interaksi yang spesifik yang dikenal dengan simbiosis.
Interaksi antar mikroorganisme yang menempati suatu habitat yang sama akan memberikan
pengaruh positif, saling menguntungkan dan pengaruh negatif; saling merugikan dan netral; tidak ada
pengaruh yang berarti. Interaksi yang “netral” sebenarnya jarang terjadi hanya dapat terjadi dalam
keadaan dorman seperti endospora.
Interaksi antar mikroba dibagi menjadi 5 tipe, yaitu:
1. Netralisme
Netralisme adalah hubungan antara dua populasi yang tidak saling mempengaruhi dan terjadi pada
kepadatan populasi yang sangat rendah atau secara fisik dipisahkan dalam mikrohabitat. Netralisme
terjadi pada keadaan mikroba tidak aktif, misal dalam keadaan kering beku, atau fase istirahat (spora,
kista). Contoh: interaksi antara mikroba allocthonous (nonindigenous) dengan mikroba autocthonous
(indigenous).
Adapun contoh lainnya yaitu terdapat pada siklus nitrogen. Siklus tersebut dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

Gambar 1. Siklus nitrogen


pada siklus nitrogen simbiosis sinergisme yang terjadi yaitu dalam siklus nitrogen diatas dapat terlihat
bahwa banya berbagai jenis bakteri yang sangat berperan dalam siklus nitrogen diantaranya yaitu adalah
: Nitrobacter dan Nitrosomonas. diantara bakteri tersebut mereka saling membantu satu sama lain untuk
menghasilkan suatu produk yang besar yakni nitrogen yang akan digunakan oleh tumbuhan.

2. Mutualisme
Interaksi antar mikroorganisme dapat saling menguntungkan, interaksi semacam ini disebut
mutualisme. Hubungan interaksi mutualisme dapat terjadi antar mikroorganisme yang berkerjasama
dalam proses metabolisme. Biasanya satu jenis mikroorganisme menyediakan nutrisi bagi
mikroorganisme lain begitupula sebaliknya.
Contohnya: Streptococcus faecalis dan Lactobacillus arabinosis yang bisanya tidak dapat tumbuh
pada medium tanpa glukosa. S. faecalis membutuhkan asam folat yang dihasilkan oleh L. arabinosus
sebaliknya L. arabinosus membutuhkan fenilalanin yang dihasilkan oleh S. faecalis. Ketika kedua baiakan
mikroorganisme ditumbuhkan dalam medium yangsama, maka mereka mendapatkan nutrisi yang
lengkap.
Contoh lain antara bakteri Escherichia coli dan Proteus vulgaris, dimana E.coli menghidroslisis
laktosa bagi Proteus vulgaris, sementara itu P. vulgaris menguraikan urea yang melepaskan sumber
Nitrogen bagi pertumbuhan E.coli.
3. Sinergisme
Asosiasi melibatkan 2 populasi atau lebih dalam keperluan nutrisi bersama, maka disebut
sintropisme yang sangat penting dalam peruraian bahan organik tanah, atau proses pembersihan air
secara alami. Contoh: Sinergisme Streptococcus faecalis dan E.Coli dan memproduksi arginin menjadi
putresin.

Arginin ------------- Ornitin

S. faecalis E. coli

Putresin

Contoh lainnya yaitu metana yang dihasilkan dalam sedimen danau dan teluk oleh aksi
methanogen. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar diawah ini:

Gambar 2. Methanotrof mengoksidasi metana di udara kepermukaan air.

4. Komensalisme
Interaksi antara mikroorganisme dengan organisme lain dimana satu jenis dapat diuntungkan dan
jenis lain tidak dirugikan, hubungan interaksi semacam ini disebut komensalisme atau metabiosis.
Interaksi bentuk komensalisme antar mikroorganisme biasanya berhubungan dalam proses metabolisme,
satu jenis mikroorganisme memberikan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme lain.
Sebagai contoh dalam saluran pencernaan manusia mikroorganisme anaerob obligat merupakan
mikroorganisme yang berlimpah dan tumbuh dengan optimal. Bakteri asam asetat dan khamir terjadi
hubungan komensalisme selama proses fermentasi asam asetat, dimana sel khamir menyediakan substrat
alkohol bagi pertumbuhan bakteri asam asetat.

Gambar 3 Zona danau/kolam dengan beberapa mikroorganisme representatif disetiap zona. Mikroba
akan mengisi niche yang bervariasi dalam hal cahaya, nutrisi dan ketersediaan oksigen.

5. Antagonisme
Hubungan antara mikroorganisme dengan organisme lain yang saling menekan pertumbuhannya
disebut antagonisme. Bentuk interaksi ini merupakan suatu hubungan asosial. Biasanya Spesies yang satu
menghasilkan suatu senyawa kimia yang dapat meracuni spesies lain yang menyebabkan pertumbuhan
spesies lain tersebut terganggu. Senyawa kimia yang dihasilkan dapat berupa sekret atau metabolit
sekunder.
Contoh dari antagonisme antara lain Streptococcus lactis dengan Bacillus subtilis. Pertumbuhan B.
subtilis akan terhambat karena asam laktat yang dihasilkan oleh S. lactis. Interaksi antagonisme disebut
juga antibiois.
Bentuk lain dari interaksi antagonisme di alam dapat berupa kompetisi, parasitisme, amensalaisme
dan predasi. Biasanya bentuk interaksi ini muncul karena ada beberapa jenis miktororganisme yang
menempati ruang dan waktu yang sama, sehingga mereka harus memperebutkan nutrisi untuk tetap
dapat tumbuh dan berkembangbiak. Akhirnya dari interaksi semacam ini memberikan efek beberapa
mikroorganisme tumbuh dengan optimal, sementara mikroorganisme lain tertekan pertumbuhannnya.
a. Kompetisi
Hubungan negatif antara 2 populasi mikroba yang keduanya mengalami kerugian yang ditandai
dengan menurunnya sel hidup dan pertumbuhannya. Kompetisi terjadi pada 2 populasi mikroba yang
menggunakan nutrien/makanan yang sama, atau dalam keadaan nutrien terbatas. Contoh: antara
protozoa Paramaecium caudatum dengan Paramaecium aurelia.

Gambar 4 Interaksi antar mikroba pada limbah

b. Amensalisme
Asosiasi antar spesies yang menyebabkan salah satu pihak dirugikan, pihak lain diuntungkan atau
tidak terpengaruh apapun. Umumnya merupakan cara untuk melindungi diri terhadap populasi mikroba
lain, misalnya dengan menghasilkan senyawa asam, toksin, atau antibiotika. Contoh: bakteri Acetobacter
yang mengubah etanol menjadi asam asetat. Asam tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri
lain.
c. Predatorisme
Hubungan predasi terjadi apabila satu organisme predator memangsa atau memakan dan
mencerna organisme lain(Prey). Umumnya predator berukuran lebih besar dibandingkan prey, dan
peristiwanya berlangsung cepat Contohnya adalah Protozoa (predator) dengan bakteri (prey). Protozoa
Didinium nasutum (predator) dengan Paramaecium caudatum (prey).
Gambar 5. Makrofag yang menelan bakteri berbentuk batang setelah fase awal menginfeksi

d. Parasitisme
Terjadi antara dua populasi, satu diuntungkan (parasit) dan populasi lain dirugikan (host/inang).
Terjadi karena keperluan nutrisi dan bersifat spesifik, ukuran parasit biasanya lebih kecil dari Inangnya
dan memerlukan kontak secara fisik maupun metabolik serta waktu kontak yang relatif lama. Contoh:
Jamur Trichoderma sp. Memparasit jamur Agaricus sp.
Gambar 6. Parasit pada buah anggur
Diantara keempat kompartemen ini, rumen merupakan kompartemen terbesar dan memiliki komunitas
mikroba yang beragam yang terdiri dari bakteri, archaea, protozoa, dan jamur. Mikroba rumen memiliki
peran yang sangat penting bagi ternak karena mereka dapat memanfaatkan nutrisi tanaman secara
efisien sebagai sumber energy. Mikroba ini terlibat dalam menginisiasi konversi polimer pakan
tumbuhan menjadi monomer dan berujung pada pembentukan VFA (Volatile fatty acid) yang berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan karbon danmenjadi sumber energi bagi ruminansia (Krause et al. 2003).

Anda mungkin juga menyukai